Leonie Margaretha Widya Pangestika, Leonie Margaretha Widya
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ATRIBUT SENSORI PADA MINUMAN JAHE Pangestika, Leonie Margaretha Widya; Fibrianto, Kiki; Purwantiningrum, Indria
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman jahe merupakan salah satu produk pangan tradisional yang digemari masyarakat Indonesia. Atribut sensori memiliki peranan penting terhadap daya terima konsumen. Komponen yang terkandung pada jahe serta bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan minuman jahe mempengaruhi atribut sensori minuman jahe. Review ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan literatur atribut sensori pada minuman jahe serta metode karakterisasinya.   Kata Kunci: Atribut sensori, Jahe, Minuman jahe,
PENGGUNAAN EKSTRAK KHAMIR SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN PADA FERMENTASI MOROMI KECAP KEDELAI Pangestika, Leonie Margaretha Widya; Lioe, Hanifah Nuryani; Adawiyah, Dede Robiatul; Suliantari, Suliantari; Melzer, Guido; Weinreich, Bernd
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2021.022.01.1

Abstract

ABSTRAKKarakteristik kecap kedelai sangat ditentukan oleh aktivitas mikroorganisme yang terlibat selama fermentasi khususnya pada fermentasi tahap kedua dengan larutan garam. Kedelai merupakan substrat yang tinggi protein, dimana hasil fermentasinya seperti kecap kedelai memiliki rasa yang gurih karena kandungan asam amino bebas dan peptida. Bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme selama fermentasi seperti ekstrak khamir belum pernah diteliti penggunaannya dalam pembuatan kecap kedelai. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penambahan ekstrak khamir pada tahap fermentasi garam terhadap karakteristik kimia moromi kecap kedelai. Moromi adalah hasil fermentasi tahap kedua dan disebut kecap kedelai setengah jadi yang belum dimasak dengan gula dan rempah-rempah untuk menghasilkan kecap asin atau kecap manis. Karakteristik moromi yang diinginkan adalah kadar asam glutamat bebas dan padatan terlarut yang tinggi. Pada penelitian ini koji kering difermentasi dalam larutan garam (1:4= koji:larutan garam) 20% b/v secara spontan. Ekstrak khamir ditambahkan ke dalam larutan garam dengan konsentrasi 0 (M0) sebagai kontrol, 0,05 (M1), 0,15 (M2), dan 0,50 (M3) % b/v. Karakteristik kimia dari moromi dievaluasi pada hari ke- 0, 7, dan kemudian setiap dua minggu sekali hingga hari fermentasi ke-63. Hasil analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkan bahwa karakteristik kimia moromi yang ditambah ekstrak khamir berbeda nyata dengan karakteristik moromi tanpa penambahan ekstrak khamir. Moromi yang ditambah ekstrak khamir 0,50% b/v (M3) memiliki total gula, total asam tertitrasi, dan kadar asam glutamat yang signifikan lebih tinggi dibanding moromi lain (M1 dan M2). Ekstrak khamir dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi tambahan bagi mikroorganisme yang berperan dalam proses pembuatan kecap kedelai.Kata kunci: Aktivitas Mikroorganisme; Fermentasi Garam; Ketersediaan Nutrisi; Kualitas Kecap Kedelai ABSTRACT         The characteristics of soy sauce are largely determined by the activity of microorganisms involved during fermentation, especially in the second stage of fermentation with brine. Soybeans contained high protein concentration, hence its fermentation result such as soy sauce has a savory taste. Supporting materials such as yeast extract that can boost microbial growth during soy sauce fermentation haven’t been studied in soy sauce production. This study aims to evaluate the effect of yeast extract addition in brine fermentation towards chemical characteristics of soy sauce moromi. Moromi is product from second stage of fermentation, called semi-finished soy sauce, that hasn’t been cooked with sugar and spices to produce salty or sweet soy sauce. The desired characteristics of moromi are high levels of free glutamic acid and dissolved solids. In this study, dried koji was fermented in brine (1: 4 = koji: brine) 20% w/v spontaneously. Yeast extract was added to the brine with concentration 0 (M0) as a control, 0.05 (M1), 0,15 (M2), and 0.50 (M3) % w/v. The chemical characteristics of moromi were evaluated on day 0, 7, and then every two weeks until the 63rd day of fermentation. Results of data analysis by One-Way ANOVA showed that the chemical characteristics of moromi with yeast extract addition were significant different with moromi without yeast extract addition. Moromi which added with 0.50% w/v of yeast extract exhibited a significant higher of total sugar, total titratable acid, and glutamic acid compared to other moromi (M1 and M2). Yeast extract can be used as an additional nutrition for microorganisms in soy sauce production.Keywords : Brine Fermentation; Microorganisms Activity; Nutrition Availability; Soy Sauce Quality
Identifikasi Potensi Desa dan Kebutuhan Pengajaran Anti Hoax (Studi Kasus Desa Pucanganom, DIY) Pangestika, Leonie Margaretha Widya; Hariyanto, Felix Nola Rixcky; Danianta, Johan Bagus; Putra, Andreas Tri; Tamba, Catrin; Julyana, Avilia Rosa; De Fatima Temu, Maria Laurdes; Ratih, Gabriella Kumala; Febriliana, Jenissa Mellaneta; Wijayanti, Diyah Hayu; Sembiring, Bobby Pranata
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.682 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3915

Abstract

Desa Pucanganom merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Hampir sama dengan kebanyakan desa di Indonesia, masyarakat desa Pucanganom memiliki sebuah potensi yang dimiliki oleh desanya yakni berupa kesenian daerah. Desa Pucanganom dapat dikatakan sebagai desa yang masih sangat menjunjung tinggi nilai – nilai kebudayaan yang dimiliki di tengah himpitan globalisasi budaya lain. Namun begitu tidak dapat dipungkiri globalisasi yang masuk ke tengah masyarakat bukan hanya melalui budaya yang berupa kesenian saja melainkan melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan TIK di Indonesia sekarang ini sangat pesat sehingga menimbulkan permasalahan lain yaitu maraknya berita bohong (hoax). Melihat hal tersebut tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa Pucanganom tentang bahaya dan cara mengatasi hoax. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan hasil berupa informasi bahwa terdapat 3 media  dalam kasus penyebaran hoax di Indonesia, yaitu media sosial, aplikasi chatting, dan website berita. Untuk mengantisipasi hal tersebut kami membuat penyuluhan berbasis online melalui ebook dan video buku ajar. 
Edukasi pengolahan dan pemasaran sebagai bentuk pemanfaatan tanaman bambu di desa Melikan Pangestika, Leonie Margaretha Widya; Setiawan, Guruh Welly; Susanto, Steven Dherry; Rachmadi, Maharani Eka; Enda, Brigita Marchia; Adevita, Favian Toni; Puspitasari, Clearesta; Kusuma, Darlian Angga; Liwun, Agnes Fitriana; Alexander, Dyllan; Ginting, Berry Permana
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.989 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3925

Abstract

Desa Melikan adalah salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu potensi yang ada di desa Melikan adalah bambu. Dikarenakan kekurangan air bersih dan tanah yang mengandung kapur, sulit bagi Desa Melikan untuk memperoleh hasil pertanian. Penduduk desa memanfaatkan bambu untuk dijadikan kerajinan dan dijual di sekitar desa. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini ialah mengedukasi penduduk Desa Melikan mengenai potensi desa Melikan khususnya bambu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan. Tahapan program pengabdian yaitu, 1) pengumpulan data mengenai potensi yang dimiliki Desa Melikan, 2) perancangan kegiatan untuk mengembangkan potensi bambu, 3) pelaksanaan program pengabdian berupa edukasi mengenai macam pengolahan bambu menjadi produk kerajinan. Selain diolah menjadi kerajinan dan anyaman, bambu juga banyak dimanfaatkan sebagai dekorasi seperti lampu dan vas bunga. Teknik pemasaran kerajinan bambu dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce juga disampaikan pada kegiatan ini. Kegiatan pengabdian diharapkan dapat memberikan informasi dan menyulut semangat masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa Melikan, sehingga akhirnya dapat  membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penanaman, Perawatan dan Pembudidayaan Cendana sebagai Upaya Peningkatan Potensi Desa Petir Pangestika, Leonie Margaretha Widya
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.967 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3939

Abstract

Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul memiliki berbagai potensi di bidang pertanian dan kehutanan, industri rumah tangga dan pariwisata. Cendana merupakan salah satu tumbuhan langka sehingga perlu dilindungi karena termasuk pada kategori rentan (vulnerable) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 1998. Budidaya cendana dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan perekonomian warga melalui pengolahan cendana. Kegiatan pengabdian memperkenalkan tanaman cendana, metode cara menanam, merawat, dan cara mengolah cendana menjadi produk ekonomis. Beberapa hal yang diperhatikan dalam budidaya cendana antara lain,  lokasi penanaman, jenis tanah, waktu yang diperlukan dalam menanam. Budidaya cendana juga dilakukan untuk melestarikan tanaman cendana. Pengolahan cendana menjadi sebuah produk dapat menggunakan metode air, uap serta air dan uap. Melalui kegiatan ini, masyarakat desa Petir dapat memproduksi barang olahan cendana seperti perabotan kayu, minyak atsiri, untuk bahan bakar, dan lain-lain serta dapat memperoleh manfaat ekonomi.
Pemanfaatan sumur resapan sebagai solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa Karangwuni Pangestika, Leonie Margaretha Widya
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.756 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3944

Abstract

Desa Karangwuni adalah sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Karangwuni sering mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Sedangkan pertanian yang merupakan salah satu pilar perekonomian di desa Karangwuni membutuhkan suplai air bersih dalam jumlah yang besar.  Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan mengidentifikasi potensi desa Karangwuni dan mengatasi permasalahan kekurangan air tersebut. Luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah e-book dan video mengenai potensi desa dan rancangan sumur resapan. Hasil observasi menunjukkan beberapa potensi yang ada di desa Karangwuni antara lain kacang tanah, hewan ternak kambing, wisata religi, wisata kuliner yaitu ulat jati, kesenian tradisional karawitan, dan daerah wisata Petilasan Pok Sembojo. Rancangan sumur resapan dibuat mempertimbangkan beberapa aspek seperti kedalaman, material bahan, dan jenis tanah. Implementasi rancangan sumur resapan dapat menjadi solusi atas permasalahan kekurangan air di desa Karangwuni.
Pengembangan potensi desa Pringombo pada masa pandemi dengan menerapkan 5.0 society Pangestika, Leonie Margaretha Widya
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.001 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3984

Abstract

Desa Pringombo adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. Desa Pringombo memiliki banyak potensi pada berbagai bidang. Selain potensi sumber daya alam, Desa Pringombo juga memiliki potensi di bidang kesenian yaitu pertunjukan kethoprak. Pembatasan sosial yang terjadi akibat pandemic COVID-19 mengakibatkan berbagai masalah, khususnya di bidang perekonomian. Pertunjukan kethoprak yang harus dilakukan dengan berkerumun tidak lagi dapat dilakukan. Hal tersebut berdampak besar bagi pendapatan sekelompok masyarakat yang bekerja sebagai pemain kethoprak. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya berupa alternatif untuk mempertahankan eksistensi pertunjukan ketoprak dari Desa Pringombo. Penyiaran pertunjukan kethoprak dapat dilakukan melalui aplikasi Youtube.  Melalui aplikasi Youtube, para pemain dapat tetap menampilkan kethoprak serta memperoleh penghasilan dari Youtube. Melalui kegiatan ini, masyarakat  diedukasi mengenai pemanfaatan aplikasi Youtube untuk mempertahankan eksistensi pertunjukan kethoprak.