Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KREATIVITAS DAN PREATASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH DI SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Rohmah, Soviati; Nurlaelah, Ilah; Setiawati, Ina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas dan prestasi belajar serta untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimental design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 351 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, terdapat 2 kelompok sampel yaitu kelas model PJBL sebanyak 38 siswa dan kelas metode proyek sebanyak 38 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah  assessment kreativitas produk, test uraian kemampuan berpikir kreatif, assessment kinerja PJBL, dan angket siswa. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis pengaruh penerapan PJBL terhadap kreativitas produk menggunakan uji Wilcoxon didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 5,11,98 artinya ada pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas siswa dan uji hipotesis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 4,81,98 yang artinya ada pengaruh model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar siswa, serta uji koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan kreativitas dan prestasi belajar yang dibelajarkan melalui model PJBL didapatkan rhitungrtabel yaitu 2,92,58 artinya terdapat hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Kata Kunci : Model Project Based Learning (PJBL), Kreativitas, Prestasi Belajar
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK DI SMA Tita Riani Komala; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan penalaran siswa siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari kemampuan akademik di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain faktorial eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Jalaksana di tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 5 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (assesment kinerja kemampuan penalaran, lembar observasi PBL, dan self assesment) dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,044 0,05 yang artinya ada peningkatan kemampuan penalaran siswa dan uji two way anava untuk mengetahui penerapan model PBL diantaranya : (1) Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang menerapkan model PBL dan yang tidak menerapkan  model PBL (p 0,05; 0,000 0,05). (2)Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa berdasarkan kemampuan akademik (p 0,05; 0,203 0,05).(3) Tidak ada interaksi antara model PBL dan kemampuan akademik dengan penalaran (p 0,05; 0,981 0,05).Kata Kunci : Model PBL, Kemampuan Penalaran, Kemampuan Akademik
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA PADA MATERI BIOLOGI Lia Apriyani; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari kemampuan akademik siswa. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dan jenis instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes uraian sebagai data utama dan lembar observasi sebagai data pendukung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Darma tahun ajaran 2014/2015  sebanyak 3 kelas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model PBL, (2) ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  model PBL dan non PBL, (3) tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  akademik atas, sedang dan bawah, (4) tidak ada interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik dengan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata kunci: model PBL, berpikir kritis, kemampuan akademik
PENERAPAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Ofi Shofiyatun Marhamah; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.747

Abstract

 Latar belakang dari penelitian ini adalah kurang terlatihnya kemampuan argumentasi siswa, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berargumentasi. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang berimplikasi pada kemampuan berargumentasi siswa. Salah satu model yang menjadi alternatif untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi adalah model pembelajaran Argument-Driven Inquiry(ADI). Keterampilan berargumentasi berperan penting dalam membangun suatu eksplanasi, model dan teori dari suatu konsep yang dipelajari, dengan melatih keterampilan berargumentasi berarti melatih kemampuan kognitif dan afektif yang dapat digunakan untuk membantu memahami konsep-konsep dalam biologi.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Ciawigebang tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 9 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian yaitu kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan X 1 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (asesmen kinerja argumentasi dan lembar observasi ADI) angket dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,000 0,05 yang artinya penerapan model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI)dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa pada konsep Pencemaran Lingungan di kelas X SMA Negeri 1 Ciawigebang.
PROFIL KETERAMPILAN PROFESIONAL DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MENERAPKAN CO-PBL PADA PRAKTEK PENGAJARAN MICRO DI UNIVERSITAS KUNINGAN Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  profil keterampilan profesional dan keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru biologi dalam menerapkan problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning dalam kegiatan praktek pengajaran mikro (Microteaching) di Universitas Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, untuk mengukur kemampuan professional dan keterampilan dasar mengajar selama kegiatan microteaching berlangsung digunakan lembar observasi dan rubrik. Analisis data penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan uji uji statistic t-test dan uji Wilcoxon menggunakan SPSS 17. Peningkatan keterampilan professional dan keterampilan dasar mengajar dapat diketahui melalui perhitungan gain. Hasil uji wilcoxon didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan profesional awal dan keterampilan profesional akhir setelah proses pengajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning. Hasil Uji t-tes didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 artinya terdapat perbedaan yang signifikan pula pada keterampilan dasar mengajar awal dan akhir setelah proses pengajaran tersebut. Hasil perhitungan gain pada keterampilan professional mahasiswa dan keterampilan dasar mengajar diinterpretasikan meningkat dengan kategori peningkatan sedang, artinya keterampilan mahasiswa calon guru dapat terlatih ketika mereka melakukan pembelajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning, diantaranya 73 % mahasiswa calon guru dapat merencanakan pembelajaran dengan sangat baik, 60 % mahasiswa dapat mengevaluasi dengan sangat baik, 80% mahasiswa calon guru sudah dapat menguasai kemampuan sosial budaya yang baik. 80 % mahasiswa menguasai keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dengan baik. Kata Kunci: Keterampilan profesional, keterampilan dasar mengajar, problem based learning, cooperative learning. 
ANALISIS PROFIL KEMAMPUAN BERARGUMENTASI GURU DAN MAHASISWA CALON GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL TOULMIN’S ARGUMEN PATTERN (TAP) DAN UPAYA PERBAIKANNYA Ina Setiawati; Ilah Nurlaelah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.512

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui bahwa kemampuan berargumentasi mahasiswa  calon guru dalam pembelajaran microteaching belum banyak berkembang, seperti yang dipaparkan oleh Nurlaelah et al. (2014), diketahui rendahnya profil berargumentasi mahasiswa calon guru ditunjukkan oleh rendahnya keterampilan dasar mengajar yaitu memberi penguatan konsep (30%) dan keterampilan profesional pada indicator penguasaan materi (30%) secara umum mahasiswa calon guru masih kurang mampu dalam merespon solusi pemecahan permasalahan dari siswa ketika pembelajaran microteaching.  Hal ini bukan kesalahan para guru sepenuhnya, namun dapat menjadi salah satu kegagalan dari pendidikan sebelumnya yang pernah guru dapatkan yaitu LPTK. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis profil kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi dan upaya perbaikan yang dapat dilakukan LPTK, target penelitian ini meliputi mendapatkan informasi kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi serta mengupayakan perbaikan terhadap kualitas kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru di LPTK khususnya di FKIP Universitas Kuningan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik clusstering, dimana data diperoleh dengan menggunakan rubric argumentasi  dan argumentasi partisipan di petakan menggunakan model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP) kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian umumnya kemampuan partisipan berada pada level 2 yaitu mampu men­gungkapkan klaim dengan alasan (warrant) tetapi masih jarang yang mengungkapkan dukungan (backing) terhadap klaimnya, dan belum ada sanggahan. terdapat sekitar 10 % guru dan 17 % mahasiswa calon guru yang mencapai level 3 kemampuan argumentasinya, sedangkan hanya sekitar 6% mahasiswa calon guru yang mencapai level 4. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru, salah satunya program IDEAS, inovasi kurikulum, strategi pembelajaran yang berfokus  bagaimana argumen  dimodelkan, serta penggunaan masalah/isu socioscientific  dalam pembelajaran. Kata kunci: profil keterampilanan berargumentasi, model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP)
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOKIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADU VEE DIAGRAM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN AKADEMIK ATAS DAN BAWAH Handayani Handayani; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.30

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan pemahaman konsep melalui pembelajaran Biokimia menggunakan model inkuiri dipadu dengan vee diagram terhadap, pada mahasiswa akademik atas dan bawah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial 2x2 nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa Program Studi Biologi tingkat I yang berjumlah 38 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menggunakan uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada perbedaan pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, (2) ada perbedaan mahasiswa dengan kemampuan akademik atas dan mahasiswa dengan kemampuan akademik bawah terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, dan (3) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram dengan kemampuan akademik mahasiswa terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains. Kata Kunci: inkuiri, vee diagram, keterampilan proses sains, pemahaman konsep.
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci dan Antiseptik Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga dan Peluang Usaha Baru Bagi Ibu-Ibu PKK Desa Cisantana Rahma Widiantie; Ina Setiawati; Ilah Nurlaelah; Nila Alifah; Asshafa Roqiiqulqolby
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku1737

Abstract

Penggunaan minyak goreng lebih dari 4 kali akan meningkatkan kadar asam lemak yang semakin jenuh dan berbahaya bagi kesehatan. Minyak goreng bekas yang dibuang ke tanah akan mencemari tanah dan menyebabkan tanah tidak subur, dan jika dibuang ke sungai akan mempengaruhi kandungan mineral pada air sungai. Limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi berbagai produk salah satunya adalah sabun, karena sabun merupakan produk turunan dari minyak. Selain limbah minyak goreng, limbah lain yang dihasilkan setiap hari namun belum dimanfaatkan adalah air cucian beras. Air cucian beras dapat dimanfaatkan menjadi bahan tambahan dalam pembuatan sabun yang dapat digunakan pada tubuh, yaitu sabun cair antiseptic. Salah satu kandungan dari air cucian beras yaitu essential oil yang bermanfaat untuk melembutkan kulit, antimikroba, dan antiperadangan. Desa Cisantana adalah desa wisata di kabupaten Kuningan dengan jumlah penduduk yang sangat besar sehingga dapat diasumsikan menghasilkan limbah minyak goreng dan air cucian beras yang melimpah setiap harinya. Sehingga perlu diadakan pelatihan mengenai pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi sehingga dapat membuka peluang usaha baru khususnya untuk Ibu-ibu PKK di desa Cisantana. Hasil pelatihan adalah Ibu-Ibu memunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi sabun berbahan dasar limbah dengan alat dan metode yang sederhana serta dengan hasil yang memuaskan sebagai bentuk peluang usaha baru bagi Ibu-Ibu PKK Desa Cisantana.
Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan LKS Berbasis Mini Riset Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di SMAN 1 Luragung Widiantie, Rahma; Setiawati, Ina; Nurlaelah, Ilah; Chyntya, Elsa; Wildani, Nanda
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku1987

Abstract

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum yang ada, artinya bahan ajar yang akan dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Hasil observasi menunjukkan bahwa banyak Guru SMA masih kesulitan dalam mengembangkan bahan ajar dalam hal ini adalah LKS yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dimana pembelajaran harus bermakna menggunakan model dan metode pembelajaran yang melatih keterampilan berpikir siswa. Di sekolah masih sangat minim pelatihan mengenai penyusunan LKS yang sesuai dengan karakteristik materi ajar sehingga guru sangat memerlukan adanya pelatihan dan pendampingan penyusunan bahan ajar berupa LKS yang sejalan dengan hasil penelitian sehingga telah terbukti dapat memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran, yaitu meningkatkan hasil belajar siswa secara komprehensif. Hasil pelaksanan kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan LKS berbasis mini riset berjalan lancer, dimana guru mempunyai keterampilan dalam Menyusun LKS mini riset dan tidak merasa kesulitan dalam penyusunan LKS mini riset sebagai bahan ajar untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi keterampilan berpikir mahasiswa. Berdasarkan hasil evaluasi angket peserta kegiatan memberikan respon positif dan merasa perlu dilakukan kegiatan tersebut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi Guru.
Upaya Pemilihan Makanan Sehat Melalui Deteksi Zat-Zat Berbahaya Pada Makanan Handayani, Handayani; Setiawati, Ina; Widiantie, Rahma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Januari
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jpk.v2i2.609

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya memilih makanan sehat dan bergizi, macam bahan tambahan pangan (BTP) alami dan sintetis, dampak negatif bagi kesehatan dengan adanya penambahan bahan tambahan pangan sintetis dan ilegal yang dapat menurunkan kadar gizi pada makanan bahkan menimbulkan gangguan kesehatan. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan banyaknya masyarakat yang belum memperhatikan kandungan bahan tambahan pangan yang beredar dimasyarakat. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan tentang bahan-bahan tambahan pangan sintetis yang berbahaya dari segi jenis dan ciri, mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung zat atau bahan tambahan pangan berbahaya, dan mengidentifikasi kandungan bahan tambahan pangan berbahaya seperti formalin dan boraks pada makanan bagi masyarakat. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah warga Desa Sindangagung Kecamatan Sindangagung di Kabupaten Kuningan. Pelaksanaan mencakup penyuluhan, demonstrasi dan praktek identifikasi kandungan formalin dan boraks. Tim pelatihan terdiri dari tim dosen berjumlah tiga orang dan tiga orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan 88% peserta sangat setuju dan 12% setuju dengan kepuasan kegiatan identifikasi zat berbahaya pada makanan. Hasil 75% peserta menyatakan sangat setuju dan 25% setuju dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi zat berbahaya pada makanan. Sedangkan pada aspek solusi yang ditawarkan 100% peserta menyatakan setuju dengan solusi yang ditawarkan berkaitan dengan identifikasi zat berbahaya pada makanan yang dikonsumsi warga sehari-hari.