Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PERILAKU OPTIMALISASI PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI WILAYAH PUSKESMAS SUMBERSARI JEMBER Diyan Indriyani; Asmuji A
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 2, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ipteks.v2i2.1898

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) sangatlah penting bagi bayi baru lahir karena merupakan sumber nutrisi utama. Banyak faktor yang mempengaruhi ASI terhambat untuk diproduksi secara optimal, padahal ASI ini yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Faktor tersebut antara lain karena pengetahuan dan perilaku stimulasi produksi ASI yang belum maksimal, tertundanya pertemuan ibu dan bayi, dukungan suami kurang optimal, nutrisi yang kurang seimbang, ibu terlalu muda (pengalaman kurang) dan lain-lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku optimalisasi produksi ASI pada ibu postpartum bekerja dan tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif Korelasional, dengan sampel 62 responden yang terbagi yaitu 30 ibu postpartum bekerja dan 32 ibu postpartum tidak bekerja yang ada di Wilayah Puskesmas Sumbersari Jember. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dan skala likert, dengan analisa data menggunakan Chi Square (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan perilaku pada ibu postpartum bekerja dan tidak bekerja terhadap optimalisasi produksi ASI, dengan P Value sebesar 0,043. Mengingat pentingnya ASI bagi bayi, maka direkomendasikan yaitu meskipun ibu bekerja disarankan tetap memiliki motivasi untuk mengoptimalkan produksi ASI, sedangkan pada ibu postpartum yang tidak bekerja disarankan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam mensukseskan perilaku mengoptimalkan produksi ASI.
MODEL EDUKASI POSTNATAL MELALUI PENDEKATAN FAMILY CENTERED MATERNITY CARE (FCMC) Asmuji .; Diyan Indriyani
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2014): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.633 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i2.2342

Abstract

MODEL EDUKASI POSTNATAL MELALUI PENDEKATAN FAMILY CENTERED MATERNITY CARE (FCMC) Postnatal Education Model Through Family Centered Maternity Care (FCMC)Asmuji(1) & Diyan Indriyani(2)(1,2) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah JemberJl. Karimata 49 Jember,E-mail : 1)asmujia@gmail.com; dieindri@yahoo.comABSTRAKPeriode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada 2 tahapan yaitu: (1) pendekatan partisipatif, (2) Participatory Action Research (PRA). Penentuan sampel dengan tehnik purposive sampling. Jumlah sampel 50 orang di RSD Dr. Soebandi Jember dan 50 sampel ibu postpartum dan keluarga di Wilayah Kecamatan Kaliwates, jumlah total 100 responden. Pengolahan data dianalisis secara kualitatif. Pelaksanaan edukasi postnatal bagi ibu nifas dengan pendekatan FCMC sesuai persepsi yang muncul dari ibu post partum, tetapi hal ini belum dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan informasi sesuai tahapan dari masa nifas. Edukasi postnatal ini menjadi alternative pilihan yang tepat bagi petugas kesehatan untuk menyiapkan ibu nifas dalam beradaptasi menjalankan tugas-tugas perkembangan yang akan dijalaninya.Kata Kunci: Model Edukasi Postnatal, FCMC (Family Centered Maternity Care)ABSTRACT Post partum period is a period of six weeks after the baby is born until the reproductive organs return to normal pre-pregnancy state. There are two methods used in this study split into two stages, namely: (1) Participatory Approach, (2) Participatory Action Research (PRA). The samples used is purposive sampling technique. The number of samples taken 50 people in RSD Dr. Soebandi Jember and 50 samples of postpartum mothers and families in Kaliwates District, the total of 100 respondents in all. Processing of the data is analyzed qualitatively. Implementation of postnatal education model through family centered maternity care come from perception of maternal postpartum, but this has not been done by looking at the information according to the stages of the puerperium. Postnatal education model is an alternative option which is appropriate for health workers to prepare puerperal women in adapting to run the development tasks to be through.Keywords: Postnatal Education Model, FCMC (Family Centered Maternity Care)
HUBUNGAN PERILAKU SPIRITUAL DENGAN PERILAKU BERPACARAN PADA REMAJA DI SMAN 1 JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER Windy Astutik; Diyan Indriyani; Siti Kholifah
The Indonesian Journal of Health Science Vol 8, No 2 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v8i2.872

Abstract

Introduction: The spiritual behavior during the teenage time allows emotional shock, anxiety, and worries that cause teenagers to show any behaviors that represent  their  own  mind,  like  the  dating  behavior.  Method:  This research employs correlational design by using cross sectional approach which is intended to analyze the correlation between spiritual behavior and dating behavior of the teenagers. The population of this research is theX and XI grade students at SMAN 1 JenggawahJember Regency, numbering 462 individuals. As many as 214 respondents  are  taken as  the sample  of the research  by using  Proportionate Stratified Random Sampling technique. Result: Results of the research reveal that majority  of  the  respondents  show  good  spiritual  behavior  as  shown  by  187 (87,4%) respondents, whereas 27 (12,6%) respondents show poor spiritual behavior. As many as 185 (86,4%) respondents show no deviant behavior as opposed to 29 (13,6%) respondents who show deviant behavior. The statistical testing conducted by using Fisher Exact Test (α=0,05) results in the correlation between spiritual behavior and dating  behavior as illustrated by the p value 0,000≤0,05. The conclusion of this research states that the correlation between spiritual   behavior   and dating behavior of   the   teenagers at SMAN 1 JenggawahJember Regency exists. Discuss: This research recommends that parents hold effective communication with teenagers for at least 15 minutes per day, respectively.Keywords: Spiritual Behavior; Dating Behavior; Teenager
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PCOS (POLYCYCSTIC OVARIAN SYNDROME) DI POLI KANDUNGAN RS TK. III BALADHIKA HUSADA JEMBER Anggi Marnata Putri; Diyan Indriyani; Awatiful Azza
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i2.4832

Abstract

Introduksi : Kehadiran PCOS ini tidak hanya serta merta berdampak pada fisik seorang wanita, tetapi juga dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan. PCOS ini sendiri menjadi salah satu penyakit yang signifikan karena mekanisme penyakit ini memiliki dampak kesehatan. Dukungan dari suami merupakan salah satu komponen dukungan sosial yang diartikan sebagai penghiburan, pengakuan, penghargaan, atau bantuan yang diberikan kepada individu dengan kondisi yang diterima baik oleh individu maupun kelompok. Dengan diberikan dukungan positif oleh suami, tingkat cemas istri akan berkurang dari sesuatu hal yang berbau negatif dalam hidupnya. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectionalbertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan suami dengan wanita PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) di poli kandungan RS TK III Baladhika Husada Jember dengan besar jumlah populasi 80 wanita PCOS pada bulan Juni - Juli. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenis quota sampling. Penelitian ini menggunakan uji analisis Spearman Rho. Hasil : Didapatkan data bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan suami yang optimal yaitu sebanyak 53 responden (66,3%) dan 27 responden (33,8%) mengalami dukungan suami kurang optimal. Sementara untuk variabel kecemasan sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan yang ringan yaitu sebanyak 51 responden (63,8%), sedangan 20 responden (25,0%) mengalami tingkat kecemasan ringan, dan 20 responden (25,0%) mengalami tingkat kecemasan sedang, serta 9 responden (11,3%) mengalami tingkat kecemasan berat dengan p value 0,000 yang berarti ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan wanita PCOS Diskusi : Ada hubungan yang signifikan dukungan suami dengan tingkat kecemasan wanita PCOS di poli kandungan RS TK III Baladhika Husada Jember. Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan studi banding untuk membandingkan efektivitas dukungan suami dengan dukungan keluarga atau sumber dukungan lain dalam penatalaksanaan PCOS dengan menggunakan instrumen lain. Hal ini dapat memberikan informasi tambahan tentang peran dukungan suami dalam konteks penelitian lebih lanjut. Sehingga, peneliti selanjutnya diharapkan mampu melanjutkan penelitian penelitian memanfaatkan instrumen atau teknik sampling yang berbeda dari waktu ke waktu.
HUBUNGAN PERILAKU 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN) PADA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. KOESNADI BONDOWOSO Junaedi, Bagaskara Aprilian; Diyan Indriyani; Sri Wahyuni Adriani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5137

Abstract

Abstrak Perilaku 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dapat menjadi cara pandang pasien terhadap tenaga medis. Fenomena yang terjadi di rumah sakit adalah komplain klien karena kesenjangan antara harapan dan kenyataan klien terhadap pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) pada perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Koesnadi Bondowoso. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif korelasi dengan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di Ruang Teratai dengan lama hari perawatan minimal 3 hari dalam satu bulan terakhir Juli tahun 2024 dengan jumlah sampel 75 pasien yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dengan uji Spearman rho (p < 0,05) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) pada perawat dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai p value sebesar 0,001. Mayoritas perilaku 5S yang dimiliki oleh perawat berada pada kategori optimal dengan tingkat kepuasan pasien dalam kategori puas. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan perilaku 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dengan tingkat kepuasan pasien. Rekomendasi penelitian ini dapat diterapkan dalam manajemen keperawatan khususnya dalam menilai kepuasan pasien pada asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat. Kata kunci: Perilaku 5S, Kepuasan, Pasien Abstract 5S behaviour (Smile, Greeting, Greeting, Polite, Santun) can be the way patients perceive medical personnel. The phenomenon that occurs in hospitals is client complaints due to the gap between client expectations and reality of service. The purpose of this study was to determine the relationship between 5S behaviour (Smile, Greeting, Greeting, Polite, Courteous) in nurses with the level of patient satisfaction in the Teratai Room of the dr. H. Koesnadi Bondowoso Regional General Hospital. This study used a descriptive quantitative correlation design with a cross-sectional method. The sample in this study were inpatients in the Teratai Room with a minimum length of treatment days of 3 days in the last month of July 2024 with a sample size of 75 patients obtained by purposive sampling technique and data collected using a questionnaire. The results of the study with the Spearman rho test (p < 0.05) showed that there was a significant relationship between 5S behaviour (smile, greeting, greeting, polite, courtesy) in nurses with the level of patient satisfaction with a p value of 0.001. The majority of 5S behaviours owned by nurses are in the optimal category with the level of patient satisfaction in the satisfied category. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between 5S behaviour (smile, greeting, greeting, politeness, courtesy) with the level of patient satisfaction. The recommendations of this study can be applied in nursing management, especially in assessing patient satisfaction with nursing care that has been provided by nurses. Keyword: 5S behavior, Satisfaction, Patients
PERAN KELUARGA MENINGKATKAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA Rahmah Naufal Bafadhal; Diyan Indriyani; Sri Wahyuni Adriani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v8i2.5760

Abstract

Pendahuluan: Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan pada ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan pada ibu primigravida. Metode: Desain penelitian ini ialah korelasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik Cluster Random Sampling yang didapatkan sampel sejumlah 82 ibu primigravida dan pada analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Penelitian yang dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember menggunakan uji alternatif Fisher’s Exact Test dengan α = <0,05. Hasil: Terdapat 78 responden dengan presentase 95,1% termasuk pada kategori peran keluarga optimal, sedangkan sejumlah 4 responden dengan presentase 4,9% termasuk pada kategori peran kurang optimal. Sejumlah 79 responden dengan presentase 96,3% termasuk pada upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan optimal, sedangkan sejumlah 3 responden dengan presentase 3,7% dalam kategori upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan kurang optimal. Dengan hasil uji Fisher’s Exact Test ditemukan bahwa p value = 0,005 < 0,05 yang bermakna adanya hubungan antara peran keluarga dengan upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan. Saran: Pentingnya peran keluarga dalam mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan harus dioptimalkan dengan cara melibatkan keluarga dalam proses antenatal care.