Zuyasna Zuyasna
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Fenotipik Galur Mutan M6 Kedelai Kipas Merah Hasil Iradiasi Sinar Gamma Zuyasna, Zuyasna; Munanda, Eva; Hayati, Erita; Marliah, Ainun
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 7, No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v7i2.92

Abstract

Karakterisasi fenotipik tanaman merupakan bagian dari kegiatan seleksi untuk mendapatkan tanaman homogen. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik fenotipik galur mutan M6 kedelai Kipas Merah hasil iradiasi sinar gamma. Tempat penelitian berada di Desa Lamsidaya, Kecamatan Darul Imarah kabupaten Aceh Besar sejak bulan Mei 2020 dan berakhir pada bulan Oktober 2020. Bahan tanam yang digunakan adalah 6 galur mutan kedelai yaitu A1, A2, A7, A11, A13, dan A14 generasi ke-6 yang dimutasi dengan dosis sinar gamma 200 dan 300 Gy, varietas Kipas Merah sebagai kontrol tetua dan varietas Anjasmoro sebagai pembanding. Penelitian ini tidak menggunakan rancangan statistik, semua parameter yang diamati adalah hasil seleksi individu dari setiap genotipe yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur mutan A1 dan A11 memiliki keragaan karakter fenotipik seperti tetua, sedangkan galur mutan A2, A7, A13 dan A14 memiliki kesamaan karakter dengan pembanding varietas Anjasmoro.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Mawar (Rosa gallica L.) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam Yuliana, Rika; Zuyasna, Zuyasna; Hayati, Erita
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 8, No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v8i2.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi giberelin serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan bibit tanaman mawar. Penelitian ini dilaksanakan di kampung Arullatong, kecamatan Bies, kabupaten Aceh Tengah, dari bulan Februari 2024 hingga April 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam terdiri dari lima taraf yaitu M1 (tanah + kompos 1:1), M2 (tanah + arang sekam 1:1), M3 (tanah + kulit kopi 1:1), M4 (tanah + kompos + arang sekam 1:1:1), dan M5 (tanah + kompos+ kulit kopi 1:1:1). Faktor kedua adalah konsentrasi giberelin terdiri atas tiga taraf yaitu G1 (200 ppm), G2 (400 ppm) dan G3 (600 ppm). Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 60 Hari Setelah Tanam (HST), panjang tunas pada umur 50, 60, dan 70 HST, jumlah akar pada umur 70 HST, dan panjang akar pada umur 70. Konsentrasi giberelin berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter. Terdapat interaksi yang berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada umur 40 HST.
Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Alami Lidah Buaya Terhadap Pertumbuhan Dua Varietas Setek Jambu Madu (Syzygium aqueum L.) Zuyasna, Zuyasna; Berutu, Hermiati Br; Nurhayati, Nurhayati
Agrium Vol 21, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i4.19984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh alami lidah buaya pada pertumbuhan dua varietas jambu madu, serta interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian dilaksanakan di Kompleks Perumahan Sektor Timur, Darussalam Banda Aceh. Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4x2 dengan 3 ulangan digunakan pada penelitian in. Ada 2 faktor yang diteliti, faktor pertama adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh alami lidah buaya yang terdiri dari 4 taraf (0, 25, 50, dan 75%). Faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari 2 taraf yaitu varietas Deli (Hijau) dan Black Kingkong (Merah). Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh lidah buaya berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah tunas umur 6 dan 8 MST, jumlah daun umurĀ  6 dan 8 MST, panjang akar, jumlah akar, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering, berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah tunas umur 2 dan 4 MST dan jumlah daun umur 4 MST. Pertumbuhan setek jambu madu terbaik dijumpai pada perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh lidah buaya 75%. Varietas jambu madu berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar namun berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya. Pertumbuhan setek jambu madu terbaik dijumpai pada perlakuan varietas Deli (Hijau). Terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi zat pengatur tumbuh lidah buaya dan varietas terhadap parameter panjang akar. Kombinasi yang lebih baik dijumpai pada konsentrasi zat pengatur tumbuh lidah buaya 75% dengan varietas Deli (Hijau).
The Impact of Eco Enzymes on Generative and Vegetative Development in Various Mutant Lines of Kipas Merah Soybean (Glycine max (L) Merr.) Zuyasna, Zuyasna; Nura, Nura; Maharani, Meutia; Iriani, Farida
Jurnal Agrosci Vol 3 No 2 (2025): Vol 3 No 2 November 2025
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/agrosci.v3i2.914

Abstract

Background. A native Acehnese soybean variety that is suited to the Aceh agroecosystem is the Kipas Merah variety. By creating drainage ditches to prevent flooding during rainy seasons, Var. Kipas Merah can be planted in rice fields either after the rice harvest or at the end of the rainy season, utilizing a no-till planting technique. Aims. The research aims to find the effect of eco enzyme application on several 7th-generation Kipas Merah soybean mutant lines on vegetative and generative growth. Methods. From April to October 2023, the study will be conducted in the experimental garden of Syiah Kuala University's Faculty of Agriculture. A randomized full block design with three replications and a 3 x 4 factorial pattern was employed in the investigation. The three levels of eco enzyme (K) concentration (K0, K1, and K2) as well as the genotype of Kipas Merah mutant soybeans (Kipas Merah, A1, A7, and A11) were the factors under investigation. Result. The findings demonstrated that the Kipas Merah soybean variety significantly impacted plant height and that the concentration of 10 ml L-1 was superior to other treatments. However, the A11 mutant produced superior outcomes. Conclusion. The combination of eco enzyme concentration and mutant lines with better values was found in 10 ml L-1 and A11.