Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Curcuma xanthoriza Roxb., Curcuma longa L., dan Zingiber officinale ‘Sunti’ Sebagai Sediaan Kemopreventif Kanker YULIANTO, DWI; WASITO, HENDRI
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.928 KB)

Abstract

Kanker adalah penyebab kematian terbesar kelima di dunia dan kasus baru muncul secara signifikan. Akhir-akhir ini, produk alami yang digunakan secara luas sebagai kemopreventive untuk kanker. Penelitian sebelumnya melaporkan Curcuma zanthorrhiza Roxb., Curcuma longa L. Dan Zingiber officinale 'Sunti' memiliki aktivitas antikanker yang diuji secara in vitro dan in vivo. Saat ini, penggunaan C. Zanthorrhiza Roxb., C. Longa L.and Z. Officinale 'Sunti'is masih terbatas oleh masyarakat. Sehingga dibutuhkan suatu sediaan yang lebih praktis dalam bentuk formulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempersiapkan tablet hisap dengan variasi bahan pengikat polivinilpirolidon (PVP), sehingga dihasilkan formula yang memenuhi syarat uji fisik tablet hisap serta dapat diterima oleh masyarakat. Ekstrak campuran disiapkan secara granulasi basah, sifat fisik dari uji yang dilakukan meliputi penampilan fisik, keseragaman bobot dan ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan waktu larut dan dievaluasi berdasarkan persyaratan dalam Farmakope Indonesia edisi III dan edisi IV, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji statistik ANOVA. Data responsif uji rasa hasil oleh para responden dianalisis menggunakan Kruskal Wallis. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa formulasi tablet hisap ekstrak dengan variasi dalam tingkat PVP 2-6%  menunjukkan sifat fisik yang memenuhi syarat untuk tablet hisap.
TINGKAT PRODUKTIVITAS PRIMER DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN WAKTU YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU PANJANG, JEPARA Yulianto, Dwi; Muskananfola, Max Rudolf; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.694 KB)

Abstract

Wilayah pantai merupakan wilayah yang kompleks dimana di dalamnya terjadi interaksi dari beberapa ekosistem. Dalam hal ini terdapat komponen ekosistem biotik dan abiotik. Salah satu komponen biotik yang sangat berperan dalam ekosistem adalah fitoplankton. Selain sebagai produsen primer, fitoplankton juga dijadikan sebagai bioindikator kualitas air yang memiliki sifat kosmopolit yakni dapat hidup di beragam jenis perairan atau dengan kata lain pola penyebarannya sangat luas, yang berarti penyebaran plankton bervariasi dari satu tempat ke tempat lain karena kualitas airnya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas primer, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominasi fitoplankton pada waktu yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 di perairan Pulau Panjang, Jepara. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada dua ekosistem yang berbeda. Stasiun Pertama didominasi oleh biota karang, sedangkan pada stasiun B didominasi oleh biota Lamun. Metode yang digunakan untuk menentukan Produktivitas perairan adalah dengan menggunakan metode botol gelap terang Winkler, sedangkan untuk kelimpahan digunakan sampling pasif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer di perairan Pulau Panjang berkisar antara 25 – 75 mgC/m3/jam, dengan nilai produktivitas tertinggi sebesar 75 mgC/m3/jam yang didapatkan pada pukul 10.00 WIB. Nilai Produktivitas terendah didapat pada pukul 06.00 WIB sebesar 25 mgC/m3/jam. Kelimpahan Fitoplankton terendah sebanyak 13053 ind/l didapatkan pada pukul 06.00 WIB, sedangkan kelimpahan tertinggi didapatkan sebanyak 23040 ind/l pada pukul 10.00 WIB. Nilai indeks keanekaragaman pada penelitian yaitu berkisar antara 1,53 – 1.84. Nilai indeks keseragaman yaitu berkisar antara 0,48  – 0,55 dan nilai indeks dominansi 0 < D < 0,5. Maka dapat disimpulkan perairan tersebut memiliki nilai indeks keanekaragaman yang rendah, tingkat keseragaman sedang dan tidak terjadi dominansi spesies.  Coastal region is a complex zone where there are interactions occur between some ecosystems, between biotic and abiotic ecosystems component. One of the most important component that take role in those ecosytems is Phytoplankton. Phytoplankton, not only as a primary producer, it also has different use as bioindicator for water quality that have cosmopolite characteristic. It means that phytoplankton distribute with many different variations based on the water quality in each area. The main purpose of this research was to know primary productivity, index of diversity, index of similarity, and  index of phytoplankton domination at different time. This research was held in June, 2013 in Panjang Island, Jepara. Descriptive methodology was used during the sampling of this research. For collecting sample did on two different station. First station was dominated by coral and second station was dominated by seagrass. The method that used for primary productivity measurement was Winkler method, while for phytoplankton diversity use passive sampling measurement. The results show that primary productivity in Panjang Island was about 25 – 75 mgC/m3/hour, with 75 mgC/m3/hour as the highest productivity value, and the peak time was at 10.00. The lowest productivity value was 25 mgC/m3/ at 06.00. The lowest Phytoplankton diversity was 23.040 ind/l at 10.00. Diversity index value approximately 1,53 - 1,84. Similarity index value approximately 0,48 - 0,55 and domination index value is 0 < D < 0,5. Based on those data, it is concluded that Panjang Island has low diversity index value, average similarity index value and no species was dominating this area.
Klasifikasi Tahap Kematangan Pisang Ambon Berdasarkan Warna Menggunakan Naive Bayes Yulianto, Dwi; Whidhiasih, Retno Nugroho; Maimunah, Maimunah
PIKSEL : Penelitian Ilmu Komputer Sistem Embedded and Logic Vol 5 No 2 (2017): September 2017
Publisher : LPPM Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/piksel.v5i2.268

Abstract

ABSTRACT Banana fruit is a commodity that contributes a great value to both national and international fruit production achievement. The government through the National Standardization Agency establishes standards to maintain the quality of bananas. The purpose of this Project is to classify the stages of maturity of Ambon banana base on the color index using Naïve Bayes method in accordance with the regulations of SNI 7422:2009. Naive Bayes is used as a method in the classification process by comparing the probability values generated from the variable value of each model to determine the stage of Ambon banana maturity. The data used is the primary data image of 105 pieces of Ambon banana. By using 3 models which consists of different variables obtained the same greatest average accuracy by using the 2nd model which has 9 variable values (r, g, b, v, * a, * b, entropy, energy, and homogeneity) and the 3rd model has 7 variable values (r, g, b, v , * a, entropy and homogeneity) that is 90.48%. Keywords: banana maturity, classification, image processing ABSTRAK Buah pisang merupakan komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap angka produksi buah nasional maupun internasional. Pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional menetapkan standar untuk buah pisang, menjaga mutu buah pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah klasifikasi tahapan kematangan dari buah pisang ambon berdasarkan indeks warna menggunakan metode Naïve Bayes sesuai dengan SNI 7422:2009. Naive bayes digunakan sebagai metode dalam proses pengklasifikasian dengan cara membandingkan nilai probabilitas yang dihasilkan dari nilai variabel penduga setiap model untuk menentukan tahap kematangan pisang ambon. Data yang digunakan adalah data primer citra pisang ambon sebanyak 105. Dengan menggunakan 3 buah model yang terdiri dari variabel penduga yang berbeda didapatkan akurasi rata-rata terbesar yang sama yaitu dengan menggunakan model ke-2 yang mempunyai 9 nilai variabel (r, g, b, v, *a, *b, entropi, energi, dan homogenitas) dan model ke-3 yang mempunyai 7 nilai variabel (r, g, b, v, *a, entropi dan homogenitas) yaitu sebesar 90.48%. Kata Kunci : kematangan pisang, klasifikasi, pengolahan citra
Klasifikasi Tahap Kematangan Pisang Ambon Berdasarkan Warna Menggunakan Naive Bayes Yulianto, Dwi; Whidhiasih, Retno Nugroho; Maimunah, Maimunah
PIKSEL : Penelitian Ilmu Komputer Sistem Embedded and Logic Vol 5 No 2 (2017): September 2017
Publisher : LPPM Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/piksel.v5i2.268

Abstract

ABSTRACT Banana fruit is a commodity that contributes a great value to both national and international fruit production achievement. The government through the National Standardization Agency establishes standards to maintain the quality of bananas. The purpose of this Project is to classify the stages of maturity of Ambon banana base on the color index using Naïve Bayes method in accordance with the regulations of SNI 7422:2009. Naive Bayes is used as a method in the classification process by comparing the probability values generated from the variable value of each model to determine the stage of Ambon banana maturity. The data used is the primary data image of 105 pieces of Ambon banana. By using 3 models which consists of different variables obtained the same greatest average accuracy by using the 2nd model which has 9 variable values (r, g, b, v, * a, * b, entropy, energy, and homogeneity) and the 3rd model has 7 variable values (r, g, b, v , * a, entropy and homogeneity) that is 90.48%. Keywords: banana maturity, classification, image processing ABSTRAK Buah pisang merupakan komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap angka produksi buah nasional maupun internasional. Pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional menetapkan standar untuk buah pisang, menjaga mutu buah pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah klasifikasi tahapan kematangan dari buah pisang ambon berdasarkan indeks warna menggunakan metode Naïve Bayes sesuai dengan SNI 7422:2009. Naive bayes digunakan sebagai metode dalam proses pengklasifikasian dengan cara membandingkan nilai probabilitas yang dihasilkan dari nilai variabel penduga setiap model untuk menentukan tahap kematangan pisang ambon. Data yang digunakan adalah data primer citra pisang ambon sebanyak 105. Dengan menggunakan 3 buah model yang terdiri dari variabel penduga yang berbeda didapatkan akurasi rata-rata terbesar yang sama yaitu dengan menggunakan model ke-2 yang mempunyai 9 nilai variabel (r, g, b, v, *a, *b, entropi, energi, dan homogenitas) dan model ke-3 yang mempunyai 7 nilai variabel (r, g, b, v, *a, entropi dan homogenitas) yaitu sebesar 90.48%. Kata Kunci : kematangan pisang, klasifikasi, pengolahan citra
Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Curcuma xanthoriza Roxb., Curcuma longa L., dan Zingiber officinale ‘Sunti’ Sebagai Sediaan Kemopreventif Kanker Wardhani, Setia D; Nugroho, Firster; Yulianto, Dwi; Azizah, Soffatul; Wahyono, Yogi; Wasito, Hendri
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 4 No 1 (2016): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker adalah penyebab kematian terbesar kelima di dunia dan kasus baru muncul secara signifikan. Akhir-akhir ini, produk alami yang digunakan secara luas sebagai kemopreventive untuk kanker. Penelitian sebelumnya melaporkan Curcuma zanthorrhiza Roxb., Curcuma longa L. Dan Zingiber officinale 'Sunti' memiliki aktivitas antikanker yang diuji secara in vitro dan in vivo. Saat ini, penggunaan C. Zanthorrhiza Roxb., C. Longa L.and Z. Officinale 'Sunti'is masih terbatas oleh masyarakat. Sehingga dibutuhkan suatu sediaan yang lebih praktis dalam bentuk formulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempersiapkan tablet hisap dengan variasi bahan pengikat polivinilpirolidon (PVP), sehingga dihasilkan formula yang memenuhi syarat uji fisik tablet hisap serta dapat diterima oleh masyarakat. Ekstrak campuran disiapkan secara granulasi basah, sifat fisik dari uji yang dilakukan meliputi penampilan fisik, keseragaman bobot dan ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan waktu larut dan dievaluasi berdasarkan persyaratan dalam Farmakope Indonesia edisi III dan edisi IV, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji statistik ANOVA. Data responsif uji rasa hasil oleh para responden dianalisis menggunakan Kruskal Wallis. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa formulasi tablet hisap ekstrak dengan variasi dalam tingkat PVP 2-6% menunjukkan sifat fisik yang memenuhi syarat untuk tablet hisap.
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Menggunakan Metode Fast Yulianto, Dwi; Muqtadir, Asfan; Suryanto, Andik Adi; Amaluddin, Fitroh
Curtina Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/curtina.v4i2.1082

Abstract

E-commerce (perdagangan elektronik) telah menjadi elemen integral dalam dunia bisnis modern, termasuk bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Makalah ini membahas tentang dampak dan peran e-commerce dalam meningkatkan kinerja UMKM. E-commerce memberikan peluang baru bagi UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas secara online, mengurangi ketergantungan pada lokasi fisik, dan meningkatkan efisiensi operasional. Dalam konteks UMKM, e-commerce memungkinkan pemilik bisnis untuk mendirikan toko online, mempromosikan produk atau jasa mereka, dan menjalankan transaksi melalui platform digital. Hal ini membantu UMKM untuk mengatasi keterbatasan modal dan infrastruktur yang sering dihadapi oleh bisnis berskala kecil. Penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang memanfaatkan e-commerce cenderung mengalami peningkatan penjualan dan pertumbuhan bisnis yang lebih cepat.
Aplikasi Teknoekonomi Untuk Kelayakan Perencanaan Pendirian Industri (Studi Kasus Pada Industri ATC (Alkali Treated Cottonii) Rumput Laut) Suharman; Kustanto, Heru; Yulianto, Dwi; Sudarto; Situmorang, Maruahal; Arthur, Vernando; Witama, Asta; Amiruddin, Lalu Achmad; Agustina, Siti
Majalah Teknik Industri Vol 30 No 1 (2022): Majalah Teknik Industri Vol.30 No.1 Juni 2022
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/majalahteknikindustri.v30i1.366

Abstract

Salah satu potensi perairan pada pembangunan ekonomi nasional Indonesia adalah komoditas rumput laut. Rumput laut merupakan bahan baku industri untuk menghasilkan berbagai produk yang memiliki banyak kegunaan. Penelitian ini bertujuan membangun aplikasi teknoekonomi yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kelayakan usaha perencanaan pendirian industri. Sofware dibangun dengan bahasa program berbasis web yang dapat dioperasikan secala online. Aplikasi software dapat melakukan perhitunganbiaya investasi, biaya penyusutan, biaya pemeliharaan, biaya bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya produksi, kewajiban atas pinjaman, analisa rugi laba, arus kas dan analisis financial. Aplikasi perangkat lunak pada analisis pendirian industry ATC rumput laut menghasilkan kriteria kelayakan usaha BEP Rp. 1.253.935.401 atau setara dengan 5.971 kg produk untuk kondisi operasi 70%, Rp. 1.149.259.439 atau setara dengan 5.473 kg produk untuk kondisi operasi 80% dan Rp. 1.029.000.984 atau setara 4.900 kg produk pada kondisi operasi 100%. Net present value pada kondisi operasi 70%, 80% dan 100% berturut-turut 7,68, 9,74 dan 13,87. Masa pengembalian modal dengan kondisi operasi 70%, 80% dan 100% berturut-turut 3,2 tahun, 2,8 tahun dan 2,24 tahun. Return on Investmen untuk kondisi operasi 70%, 80% dan 100% berturut-turut 16,44, 16,44 dan 20,86.
Analysis of the Comparison Between Residents' Perception and Field Measurement of Visual and Thermal Comfort (Case Study: Student Dormitory Building) Yulianto, Dwi; Irawati, Inggar Septhia; Nugroho, Arief Setiawan Budi
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 20 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v20i2.77370

Abstract

As public buildings, student dormitories must be comfortable as they host most of the students' lives and activities. A space's visual and thermal comfort significantly impacts the occupants' activities and productivity. Indicators for assessing the building comfort level include visual, thermal, and noise comfort in spaces or buildings. This paper presents the results study of the building's visual and thermal comfort measurement and the occupants' perception toward comfort. This paper also presents the comparison between that measurement and the occupants' perceptions. This research employs a mixed-methods approach consisting of qualitative methods (occupants' perception questionnaire) and quantitative methods (field measurements of lighting levels, air temperature, and humidity). Data were collected through questionnaires distributed to dormitory residents and field measurements using an Environmental Meter 4 in 1 to measure natural and artificial lighting levels, air temperature, and humidity. The data obtained were analyzed and then presented in a descriptive format. Based on residents' perceptions, the findings indicate that the overall visual and thermal comfort in the dormitory building falls within a good category. The field measurements on natural lighting, air temperature, and humidity show that the student dormitory building meets the established comfort standards. However, the artificial lighting of staircases and corridors doesn't meet the standards due to many non-functioning lights and low lumen levels. Overall, the lighting, temperature, and humidity conditions in the dormitory building are influenced by building design, orientation, surrounding environment, and occupants' behavior. To enhance comfort and health for residents, improvements in artificial lighting systems, enhancement of natural ventilation, and education on the importance of good air circulation are necessary.
PENGARUH FOOT MASSAGE DENGAN MINYAK ZAITUN TERHADAP FATIGUE PASIEN HEMODIALISIS Nurdina, Gina; Yulianto, Dwi; Anggraini, Dian; Putri, Tri Antika Kusuma
Jurnal Keperawatan PPNI Jawa Barat Vol 1 No 1 (2023): JURNAL KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
Publisher : DPW PPNI Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70332/jkp.v1i1.2

Abstract

Latar Belakang : Proses dialisis yang berkepanjangan menimbulkan dampak fisik maupun psikologis. Permasalahan yang sering muncul yaitu fatigue. Foot massage denga minyak zaitun dapat mengurangi fatigue karena dapat merangsang titik-titik saraf di ekstermitas sehingga memberikan efek relaksasi. Tujuan: Mengetahui pengaruh foot massage dengan minyak zaitun terhadap fatigue pasien hemodialisis Metode : Desain penelitian menggunakan  quasi-experiment with post test on two intervensi   groups. Tehnik pengambilan sampling menggunakan convenience sampling. Jumlah sampel penelitian yaitu 52 responden yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kontrol. Responden merupakan pasien hemodialisis di RS Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung. Analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan. Kelompok intervensi diberikan intervensi foot massage selama seminggu 3 kali saat intrahemodialisa. Setiap satu sesi dilakukan selama 15 menit. Instrumen yang digunakan adalah FACIT-Fatigue Scale. Hasil : Penelitian diperoleh rata-rata tingakat fatigue sebelum dilakukan foot massage pada kedua kelompok yaitu 9.28. Rata-rata tingkat fatigue setelah dilakukan foot massage pada kelompok intervensi yaitu sebesar 28,19  dan pada kelompok kontrol sebesar 14.46. Setelah dilakukan foot massage skor fatigue pada kelompok intervensi menjadi Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna rerata tingkat fatigue antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan nilai signifikan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Fatigue pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis merupakan masalah yang harus segera diatasi. Pemberian terapi foot massage merupakan langkah awal dalam upaya mengurangi fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisis.
Evaluasi Kinerja dan Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk Yulianto, Dwi; Padmakusumah, Rizal Ramdan
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 14 No 01 (2025): Journal of Economics and Business
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam DR KH EZ Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34308/eqien.v14i01.2054

Abstract

This research aims to provide a framework for PT. Indo-Rama Synthetics Tbk in making a decisive and confident supplier selection, based on the evaluation of supplier performance. Furthermore, the study seeks to identify the key criteria that form the foundation for supplier selection within the company. The research employs the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, with data analysis supported by Expert Choice software. The analysis reveals that the most prioritized criteria are flexibility and responsiveness (0.208), followed by compliance with POs/contracts (0.206), price (0.182), product quality (0.164), environmental friendliness and sustainability (0.162), and experience and expertise (0.077). According to the AHP results, the top supplier for the primary supply of plastic bags and rolls is Supplier PB2, which has the highest weight of 0.388. Supplier PB3 ranks second as an alternative, with a weight of 0.327, while Supplier PB1 is the third alternative, with a weight of 0.285. This research provides a clear framework for the company in selecting suppliers based on measurable performance and sustainability, which can contribute to stronger long-term relationships and improved supply quality.