Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The effectzingiber officinale PENGARUH AIR SEDUHAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP PENURUNAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Dhita Ayu Puspita; Septika Yani Veronica; Riona Sanjaya; Hellen Febriyanti
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v3i2.472

Abstract

Latar belakang : Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terdapat pada kehamilan trimester pertama, gejala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Salah Satu terapi non farmakologi yang aman untuk diberikan pada ibu emesis gravidarum selama kehamilan adalah air seduhan jahe. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh air seduhan jahe (zingiberofficinale) terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I di PMB Lidya Harsa Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di PMB Lidya Harsa berjumlah 32 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 15 orang diberikan intervensi pemberian seduhan jahe 50ml 1 hari 1 kali selama 7 hari. Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling. Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji t dependen. Hasil penelitian : didapat rata-rata tingkat mual muntah sebelum diberikan air seduhan jahe sebesar 7,13 . Rata-rata tingkat mual muntah sesudah diberikan air seduhan jahe sebesar 5,40. Ada pengaruh Air seduhan jahe dalam mengurangi tingkat mual muntah pada ibu hamil trimester satu di PMB Lidya Harsa dengan p value 0,000 (α<0,05). Diharapkan para ibu hamil untuk meminum minuman jahe untuk mengurangi mual muntah Kata Kunci : Air seduhan jahe, Mual muntah, Ibu hamil ABSTRACT Background: Emesis gravidarum is a symptom that often occurs in the first trimester of pregnancy, this symptom usually occurs six weeks after the first day of the last menstrual period and lasts approximately ten weeks. One of the non-pharmacological therapies which are safe to be given to mothers with emesis gravidarum during pregnancy is ginger steeped water. The research objective was to determine the effect of ginger decoction (zingiberofficinale) on nausea and vomiting in the first trimester of pregnant women at the PMB Lidya Harsa in North Lampung Regency 2022. Methodology: The research type is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this research were 32 pregnant women who experienced emesis gravidarum at the PMB Lidya Harsa. The sample in the research amounted to 15 people. The sampling technique used purposive sampling. Univariate and Bivariate analysis used dependent t test. Results: The results obtained that the average level of nausea and vomiting before giving ginger steeped water was 7.13. The average level of nausea and vomiting after giving ginger steeped water was 5.40. There is an effect of ginger steeped water in reducing the level of nausea and vomiting in first trimester pregnant women at the PMB Lidya Harsa with p-value 0.000 (α<0.05). Based on the results of the research it is recommended that health care workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as ginger steeped water for reducing nausea and vomiting in pregnant women. Keywords : Ginger Steeped Water, Nausea Vomiting, Pregnant Women
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RS SWASTA MUTIARA BUNDA KABUPATEN TULANG BAWANG 2021 Hellen Febriyanti; Riona Sanjaya; Ana Maulani
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.779 KB)

Abstract

Perdarahan post partum merupakan salah satu masalah penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menebabkan kematian.Faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan post partum salah satu yang menjadi penyebab terjadinya perdarahan post partum adalah atonia uteri, retensio plasenta, laserasi jalan lahir, plasenta res dan penyakit pembekuan darah (Ani Kristianingsih, 2019) Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskrtiptif analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2010). Besar sampel sebanyak jumlah pasien yang mengalami perdarahan akibat sisaplasenta, atonia uteri dan retensio plasentaberjumlah 390 kasus yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil dari penelitian ini adalah adahubungan antara perdarahan post partum primer dengan atonia uteri, sisa plasenta dan robekan jalan lahir dengan distribusi frekuensi perdarahan postpartum primer pada tahun 2020 adalah 241 kasus. Dengan Distribusi frekuensi kejadian sisa plasenta pada tahun 2020 adalah 128 kasus (62,1%), Distribusi frekuensi kejadian atonia uteri pada tahun 2020 adalah 57 kasus (27,7%) dan Distribusi frekuensi kejadian robekan jalan lahir pada tahun 2020 adalah 21 kasus (10,2%).
KONSELING DAN EDUKASI PADA IBU NIFAS TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MP ASI DINI DI DESA BATU KERAMAT KOTA AGUNG 2022 Hellen Febriyanti; Riona Sanjaya; Yetty Dwi Fara; Ade Tyas Mayasari; Nur Alfi Fauziah; Inggit Primadevi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i3.756

Abstract

MP ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah usia enam bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Pemberian makanan setelah bayi berumur enam bulan akan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek menyebabkan terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan dalam metabolisme tubuh. Sedangkan, dalam jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua. Serta kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. Sebelum di beri penyuluhan terdapat nilai rata-rata 28,7 responden yang memiliki pengetahuan di bawah 50% setelah di beri penyuluhan terdapat nilai rata-rata 91 responden yang memiliki nilai pengetahuan di atas 50% yang berati terdapat keberhasilan program penyuluhan tentang dampak MP-ASI Dini.
HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI 7-12 BULAN DI KAMPUNG LIMAN BENAWI Hellen Febriyanti
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v4i2.1112

Abstract

Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Sedangkan, tahun 2013 cakupan pemberian ASI 0-6 bulan sebesar 54,3% (Pusdatin, 2015). Mengacu pada target Renstra pada tahun 2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% telah mencapai target. Menurut data provinsi, kisaran cakupan ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan antara 26,3% (Sulawesi Utara) sampai 86,9% (Nusa Tenggara Barat). Dari 33 provinsi yang melapor, sebanyak 29 provinsi di antaranya (88%) berhasil mencapai target renstra 2015, sedangkan Provinsi Lampung sebesar 54,9% tidak mencapai target Nasional yang ada. Tujuan Penelitian Diketahui Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Esklusif pada ibu yang memiliki bayi 7-12 bulan di kampung Liman Benawi. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan sebanyak 46 responden. Sampel dalam penelitian ini 46 ibu yang memiliki bayi 7-12 bulan. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi Square. Hasil Penelitian yaitu dari 46 responden didapatkan 19 (41.3%) responden yang memberikan ASI Esklusif dan 27 (58.7%) responden yang tidak memberikan ASI Esklusif. Dari 19 (41.3%) responden berpendidikan rendah dan 17 (37.0%) responden berpendidikan sedang dan 10 (21.7%) responden dengan Pendidikan tinggi. Dari 17 (37.0%) responden yang bekerja dan 29 (63.0%) responden yang tidak bekerja. Hasil analisa diperoleh nilai p-value sebesar 0.001 (<0.05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat Pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif dan nilai p-value sebesar 0.001 (<0.05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu di kampung Liman Benawi. Saran Bagi ibu menyusui dapat menambah pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber tentang pentingnya ASI Eksklusif sehingga menumbuhkan motivasi ibu untuk berprilaku baik dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
PENYULUHAN PENGARUH PIJAT BAYI UNTUK KUALITAS TIDUR BAYI DI DESA WAY NIPAH TANGGAMUS Hellen Febriyanti; Nur Alfi Fauziah; Inggit Primadevi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i3.1474

Abstract

Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya. Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Jika kualitas tidur bayi baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan baby massage. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh. salah satu cara yaitu baby massage. Peneliti mewawancarai 10 ibu bayi. didapatkan 7 ibu bayi tidak pernah memijatkan bayinya dan 3 ibu bayi pernah memijatkan bayinya. baby massage adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan system pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di pekon way nipah, kecamatan pematang sawa, kabupaten tanggamus . Penelitian mengunakan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah bayi usia 3-6 bulan.Sampel penelitian 15 bayi usia 3- 6bulan, secara total sampling.Variable independent baby massage dan variable dependent kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkankualitas tidur bayi Usia 3-6 bulan sebelum diberi baby massage mayoritas kurang sebanyak 13 responden (86,7%) dan kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan setelah di lakukan baby massage mayoritas baik sebanyak 11 responden (73,3%). Uji statistik wilcoxon menunjukan bahwa nilai signifikan pvalue= 0,02.
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DAN PEMBERIAN INTERVENSI KOMPRES KUBIS Ririn Martina; Hellen Febriyanti; Annisa Syafitri Almufaridin
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 2 No. 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ez-sci-bin.v2i1.97

Abstract

Asuhan kebidanan berkelanjutan / Continuity of care (COC) adalah upaya untuk memberikan asuhan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Hasil kesimpulan adalah senam hamil dapat di jadikan sebagai salah satu upaya dalam menurunkan nyeri punggung dan Kompres Kol/Kubis dapat di lakukan untuk mengurangi nyeri pembengkakan pada payudara.
The Effect Of Woolwich Massage On Breast Milk Production In Primiparous Postpartum Mothers In The UPTD Gunung Sari Health Center Area, Ulu Belu District, Tanggamus Regency Misfa Setiyawati; Nopi Anggista Putri; Hellen Febriyanti; Maulia Isnaini
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia in 2022, the achievement indicator for infants under 6 months receiving exclusive breastfeeding was 67.96%. However, this figure has not reached the National target of 80%. Low breast milk production or insufficient breast milk is the main reason mothers stop exclusively breastfeeding their babies. Low breast milk production is a condition where breast milk does not come out or very little milk production is released. Low milk production can be increased by performing Woolwich massage, which is massage performed on the lactiferous sinus area specifically 1-1.5 cm above the areola mammae to stimulate prolactin hormone. The purpose of this study was to determine the effect of Woolwich massage on increasing breast milk production in primiparous postpartum mothers. The research method was pre-experimental with a one-group pre-posttest design approach. The population in this study was 34 primiparous postpartum mothers. The sampling technique was purposive sampling, with a total sample of 30 primiparous postpartum mothers. This research was conducted in the Ulu Belu Health Center Area, Ulu Belu District, Tanggamus Regency in 2024. Data analysis used the Wilcoxon test. The research results showed the average breast milk production flow was 54.67 (less smooth) and after was 76 (smooth), with a p-value of 0.000 (<0.05) meaning there is an effect of Woolwich massage on increasing breast milk production in primiparous postpartum mothers. The suggestion in this research is that postpartum mothers can perform Woolwich massage independently to help smooth breast milk production so they can meet breast milk needs for babies to achieve exclusive breastfeeding.