Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemanfaatan Pangkasan Biomasa Gamal dan Rumput Gajah sebagai Pupuk Hijau dalam Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) A Prasetia; Jefri Sembiring; Rangga Kusumah; Yopi Tamelan
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.32562

Abstract

Komoditi jagung telah banyak dikembangkan di Kabupaten Merauke. Kondisi geografis Kabupaten Merauke yang merupakan dataran rendah tidak memiliki gunung berapi yang dapat menambah atau memperbaiki kesuburan tanah sehingga kebutuhan nutrisi tanaman selama ini berasal dari penambahan pupuk anorganik dan pola tanam monokultur yang dilakukan para petani sehingga semakin menurunkan kesuburan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pangkasan biomasa gamal dan rumput gajah sebagai upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Yasa Mulya Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Provinsi Papua pada bulan Maret sampai September 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Komponen setiap perlakuan yaitu P0 (sistem monokultur jagung), P1 (jagung dan biomasa gamal), P2 (jagung dan biomasa rumput gajah), P3 (jagung, biomasa gamal, dan rumput gajah). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, berat tongkol tanaman dan produksi tanaman per plot. Data yang diperoleh dianalisis varians (ANOVA) pada level 10% dan dilanjutkan dengan uji beda nyata (BNT). Hasil penelitian menujukkan bahwa pemanfaatan pangkasan biomasa gamal dan rumput gajah memberikan pengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah baris biji per tongkol, berat tongkol tanaman dan produksi tanaman per plot. Perlakuan jagung, biomasa gamal dan rumput gajah dalam luasan 100 m2 mencapai 4,5 kg/plot apabila dikonversi ke satuan hektar maka produksinya mencapai 4.500 kg/ha (4,50 ton).
Karakterisasi Morfologi Padi Lokal Merauke Hoeng Nurhaya Jahidin Panga; Rangga Kusumah; Rosmala Widijastuti; Amanda Patappari Firmansyah
AGRICOLA Vol 11 No 2 (2021): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v11i2.3297

Abstract

Karakterisasi morfologi perlu dilakukan sebagai langkah awal untuk memanfaatkan jenis padi lokal, khususnya terkait upaya pemuliaan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi Padi Hoeng, yang merupakan padi lokal Kabupaten Merauke. Bahan penelitian adalah aksesi Padi Hoeng yang ditemukan di Distrik Kurik dan Distrik Tanah Miring, jumlah sampel yang digunakan adalah lima tanaman untuk masing-masing aksesi. Karakterisasi dilakukan berdasarkan Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi. Data yang diambil adalah karakter morfologi vegetatif dan malai padi, data ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan mencolok pada karakter kuantitatif seperti tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, panjang lidah daun, panjang daun bendera, dan jumlah anakan. Untuk karakter tinggi tanaman, jenis padi Hoeng Kurik termasuk kategori pendek (<110 cm), sedangkan padi Hoeng Tanah Miring termasuk kategori tinggi (>130 cm). Pada variable panjang daun, padi Hoeng Kurik termasuk dalam kategori pendek (21-40 cm), sedangkan padi Hoeng Tanah Miring termasuk dalam kategori panjang (61-80 cm). Hasil pengamatan karakter kualitatif, seperti permukaan daun, sudut daun, warna leher dan telinga daun, bentuk ligula dan sudut daun bendera, baik pada padi Hoeng Kurik maupun Hoeng Tanah Miring menunjukkan tidak ada keragaman. Untuk karakter morfologi malai, Padi Hoeng yang ditemukan di Distrik Kurik dan Tanah Miring memiliki tipe malai antara kompak dan sedang, bulu ujung gabah yang panjang dan semuanya berbulu, bulu ujung gabah dan ujung gabah berwarna ungu, serta cabang malai sekunder yang sedikit. Kelebihan Padi Hoeng adalah rasa beras yang pulen, namun dari sisi produksi, hasilnya masih minim. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat sifat-sifat ketahanan padi ini terhadap cekaman biotik dan abiotik.
TEST APPLICATION OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER DOSE FROM AGRICULTURAL WASTE ON CUCUMBER PLANTS (Cucumis Sativus L) Rangga Kusumah; Adrianus Adrianus; Amelia A. Limbongan
Musamus Journal of Agrotechnology Research Vol 1 No 1 (2018): MJAR
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.553 KB) | DOI: 10.35724/mjar.v1i1.1712

Abstract

The efficiency of fertilizer use is now a necessity in the management of farming in Indonesia. farmers dependents on anorganic fertilizer in the long term will results in soil and ecological damage. This research aims to find the efectivity of liquid organic fertilizer in different aplication doses on growth and production of cucumber plants. This study was conducted in Kampung Yasa Mulya, district of slope of Merauke regency. The design used in the study was a randomized design of a group with five treatments and three repeats. On the vegetative observation the treatment effect the secondary branch, but had no effect on the length of the main branch. In generative parameters, the treatment showed significant effect on the amount of potential flower, fruit diameter and fruit weight. The best results are demonstrated by D3 treatment on of the number of secondary branch with an average of 3.93 branch, and D4 treatment on observations of potential flowers rates with an average of 6.73 flower, the number of harvest fruits 16, the fruit length with an average of 16.63 cm, The diameter of the fruit with an average of 3.6 cm and on the observation of the fruit weights with an average of 296,5 g. Keywords: Liquid organic fertilizer; growth; cucumber
THE EFFECT OF MANURE APPLICATION ON GROWTH AND PRODUCTION OF ONION CROPS RED ( Allium cepa L.) mujianto mujianto; Diana Susanti; rosmala widijastuti; Rangga Kusumah
Musamus Journal of Agrotechnology Research Vol 3 No 1 (2020): MJAR
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjar.v3i1.4571

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium cepa L) yang dilaksanakan di kampung Sumber Harapan (SP 3) Tanah Miring. Penelitian ini di mulai dari bulan Juni-Agustus 2018. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor perlakuan dosis pupuk kandang yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu: P0 (tanpa pupuk kandang), P1 (20 ton/ha pupuk kandang), P2 (25 ton/ha pupuk kandang), P3 (30 ton/ha pupuk kandang), P4 (35 ton/ha pupuk kandang), dan P5 (40 ton/ha pupuk kandang). Penelitian ini dilaksanakan dengan ulangan sebanyak 3 kali. Parameter yang di amati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi (buah), berat umbi per rumpun (gram) dan produksi umbi per plot (kg). Adapun hasil yang telah di peroleh adalah pemberian pupuk kandang pada bawang merah tidak berpengaruh nyata pada variabel pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman, jumplah daun, berat umbi per sampel, jumplah umbi per rumpun dan dan berat umbi per rumpun, namun berpengaruh sangat nyata terhadap produksi umbi per plot dengan perlakuan terbaik di tunjukan pada perlakuan P1 (20 ton/ha) sebanyak 719 gram gramatau 3,6 ton/ha. Kata kunci : hasil produksi, pupuk kandang kambing, allium cepa L
PEMANFAATAN BERBAGAI JENIS MULSAUNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) Veronika Puken; Adrianus Adrianus; joana mendes; Rangga Kusumah
Musamus Journal of Agrotechnology Research Vol 4 No 1 (2021): MJAR
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjar.v4i1.4577

Abstract

ABSTRACT purple sweet potato (ipomoea batatas L) is a local commodity that has the potential to be developed to meef food. Shortages. Merauke is one of the best sweet potato producers, so to further increase the production of purple sweet potatoes, cultivation techiques are needed using various types of mulch. This study aims to determine the effect of mulching on the growth and production of purple sweet potato (Ipomoea batatas L). This research was conducted for 4 months, from April to August 2021 in Mandala Village, Merauke Regency, using a randomized block design (RAK) with 4 treatments, 6 replications. The results showed that the application of silver black plastic mulch and imperata mulch had a significant effect on the number of leaves at the age of 1 and 2 weeks, and the observation of the number of branches had a significant effect on the age of 4 weeks, 5 weeks, and 6 weeks, and tuber length, number of tubers and tuber diameter. From various treatments of silver black plastic mulch, rice straw mulch, and weed mulch, it was seen that the treatment of Imperata mulch gave above-average yields during the generative period with a mulch thickness of 5 cm. Keywords: Silver Black Plastic, Rice Straw, Imperata, Purple, Sweet Potato.
PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG KORO PEDANG PADA APLIKASI PUPUK NPK DAN KOHE SAPI Abdullah Sarijan; Rangga Kusumah; Nurhening Y E
Musamus Journal of Agrotechnology Research Vol 4 No 1 (2021): MJAR
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjar.v4i1.4578

Abstract

ABSTRACT Sword bean is a type of legume that has not been cultivated intensively. This plant can be developed as a companion or substitute for soybeans in the manufacture of tempeh, vegetable milk, tauco, soy sauce, various snacks, vegetable dishes, and various other processed foods. The production of sword beans is higher than soybeans and has some nutritional content which is also higher than soybeans. This study aims to determine the effect of fertilization on the growth and yield of sword beans. The study was designed in a randomized block design, consisting of three fertilization treatments and six replications. The results showed that fertilization affected the observation of plant height, the number of pods, pod length, and production. The highest production was obtained from the treatment of NPK fertilizer with a yield of 7.9 kg/plot or 3.6 tons/ha Keywords: rakara bedung, mecca nuts, machete nuts
UJI ADAPTASI LIMA VARIETAS TANAMAN PADI DI LAHAN CETAK SAWAH yoseph Wonmut; Irba Djaja; Rangga Kusumah
Musamus Journal of Agrotechnology Research Vol 4 No 2 (2022): Musamus Journal Of Agrotechnology research
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjar.v4i2.4583

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the right type of rice variety according to the conditions of the paddy field in Bokem village, Merauke district and to increase the productivity of rice cultivation in Bokem village, Merauke District. This research was conducted in two locations, namely in the village of Bokem, Merauke district and the agrotechnology laboratory, Faculty of the Agriculture University of Musamus Merauke. This study used a non-factorial randomized block design (RAK). The varieties used in this study were Ciherang, Unsoed, Mamberamo, Inpago, and Pandan Fragrant varieties. Keywords: Diversity of Rice Varieties, Unsoed, Mamberamo, Chiherang, Inpago, and Pandan wangi
DAPUR KOMPOS: UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH BASAH RUMAH TANGGA DI MERAUKE Karlina Wong Lieung; Rangga Kusumah; Dewi Puji Rahayu
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.11842

Abstract

Pengelolaan sampah di Merauke masih belum sempurna. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merauke menyatakan bahwa selama ini belum ada pengelolaan sampah yang berjalan. Beberapa kali mendatangkan alat pengolah sampah, tetap tidak membuahkan hasil. Kemudian di tahun 2019, lahirlah Bank Sampah Mandiri di jalan Prajurit sebagai salah satu Lembaga swadaya yang memfokuskan diri pada pengelolaan sampah agar bernilai ekonomis. Kehadiran bank sampah di Merauke pada awalnya tidak banyak diketahui masyarakat. Pada tahun 2021 telah dilakukan sosialisasi melalui video branding bank sampah oleh tim pengabdian Universitas Musamus. Hasilnya, hingga saat ini jumlah nasabah terus bertambah. Data terbaru dari pengurus bank sampah menunjukkan bahwa saat ini jumlah nasabah aktif sudah mencapai 230 dan masih terus bertambah. Dengan bertambahnya nasabah, maka diperlukan pengelolaan sampah yang lebih baik di bank sampah mandiri. Salah satu harapan besar dari pengurus Bank Sampah Mandiri ialah adanya pendampingan untuk dapat membuat daur ulang sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mengingat daur ulang sampah dapat meningkatkanproduktifitas Bank Sampah sehingga mampu meningkatkan pemasukan Bank Sampah dan masyarakat pada umumnya. Maka dari itu pendampingan dalam pembuatan “Dapur Kompos” dilakukan untuk memaksimalkan pengelolaan sampah rumah tangga yang ada baik itu sampah basah maupun sampah kering sehingga sampah dapat bernilai guna dan bernilai ekonomis.
Pelatihan Perbanyakan Mikroorganisme Sebagai Inokulum Pembuatan Pupuk Organik Bagi Petani Di Kampung Isano Mbias Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Abdullah Sarijan; Nurhening Yuni Ekowati; Rosmala Widijastuti; Mani Yusuf; Anwar Anwar; Irba Djaja; Jefri Sembiring; Rangga Kusumah; Amelia Agustina Limbongan
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 4 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i4.456

Abstract

Kampung Isano Mbias merupakan salah satu kampung yang terdapat di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan. Masyarakat Kampung Isano Mbias mayoritas berprofesi sebagai petani. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah pupuk. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap manfaat pupuk organic serta cara perbanyakan inoculum mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan pupuk organic. Metode kegiatan dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi diberikan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan pupuk organic dalam memelihara kesuburan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Selanjutnya dilakukan pelatihan perbanyakan inoculum mikroorganisme decomposer yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk organic misalnya kompos. Inokulum mikroorganisme berperan sebagai decomposer dalam pembuatan kompos maupun pupuk organic lain yang melibatkan proses fermentasi. Kegiatan ini mendapatkan antusiasme dan respon positif dari masyarakat serta dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pengertian dan manfaat pupuk organic, peranan mikroorganisme dalam menjaga kesuburan tanah, fungsi inoculum mikrooganisme decomposer dalam pembuatan pupuk organic, serta cara perbanyakannya. Dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan pertaniannya secara ramah lingkungan. Kata Kunci: Pupuk organic, decomposer, mikroorganisme, inoculum, fermentasi
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH DAN PEMBUATAN TEPUNG KOLAM DI KAMPUNG KOLAM DISTRIK MUTING KABUPATEN MERAUKE PAPUA Diana Sri Susanti; Jefri Sembiring; Rizal Fachrizal; Rangga Kusumah; Mariana Lusia Resubun; Johana A Mendes
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 02 (2024): APRIL 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kesejahteraan yang relatif rendah pada masyarakat di Indonesia saat ini menjadi salah satu fokus yang perlu diselesaikan. Hal ini, menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam proses peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan beberapa upaya oleh berbagai pihak seperti menyelenggarakan program-program unggulan sampai pembentukan Lembaga Swadaya Masyarakat melalui usaha yang dilakukan masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode  kegiatan  yang  akan  dilakukan  untuk  tercapainya  tujuan  pengabdian  kepada  masyarakat  ini  adalah  metode  ceramah,  diskusi  dan demonstrasi  praktik  langsung  di  lapangan (berupa pengolahan tanah pekarangan, penanaman, perawatan tanaman, panen dan pasca panen serta pengolahan hasil pertanian),  yang  didasari  oleh evaluasi  awal  sebagai  landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi masyarakat mau menerima dan memanfaatkan teknologi atau alat penepung yang ditawarkan tim BRGM dan Unmus untuk mengelola hasil tanaman ubi kayu, ubi jalar dan pisang menjadi tepung kolam selanjutnya menjadi aneka kue. Selain itu masyarakat juga dapat melaksanakan budidaya pertanian dengan menanam tanaman sayuran dan umbi-umbian.