Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISIS RESOURCE LEVELING PADA PROYEK KONSTRUKSI Patrico, Edwardo; Waluyo, Rudi; Aditama, Subrata
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Dalam penjadwalan pada proyek konstruksi harus diperhatikan  kebutuhan pada tenaga kerja, karena kadang terjadi penumpukan dan kurang meratanya penempatan tenaga kerja. Kurang meratanya penempatan tenaga kerja menyebabkan fluktuasi yang besar pada kebutuhan tenaga kerja sepanjang proyek berlangsung. Fluktuasi yang besar berpengaruh terhadap efektifitas tenaga kerja dan efesiensi biaya proyek, yaitu upah tenaga kerja. Terjadinya fluktuasi karena penempatan tenaga kerja berdasarkan pekerjaan yang berbeda kebutuhannya dan juga penjadwalan banyak yang terjadi tumpang tindih (―overlap‖) antara pekerjaan satu dengan pekerjaan yang lainnya. Untuk mengurangi masalah ini, dapat dilakukan perataan sumber daya atau ―resource leveling‖. Sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan ―resources leveling‖ pada proyek konstruksi, yaitu pada perencanaan jumlah tenaga kerja dan menganalisis pengaruh ―resources leveling‖ pada biaya kontruksi.Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu tahap pendahuluan, ―review‖ literatur, pengumpulan data, analisis data, dan penutup. Penelitian dilakukan pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Jalan Haji Ikap milik Biro Aset Setda Provinsi Kalimantan Tengah. Data penelitian berupa Daftar Kuantitas dan Harga, dan ―Time Schedule‖ proyek. Data tersebut diolah dengan bantuan ―Software Microsoft Project‖ menjadi jadwal rencana, dan diberikan ―option resource leveling‖. Selanjutnya jadwal setelah dilakukan ―leveling‖ tersebut dianalisis efesiensi yang didapat dibandingkan jadwal rencana sebelum dilakukan ―leveling‖.  Penggunaan ―resource leveling‖ pada proyek konstruksi hasil dari penelitian ini telah menyesuaikan jadwal pekerjaan sepanjang proyek berlangsung, yaitu dengan menjadwal ulang pekerjaan nonkritis, sehingga kebutuhan tenaga kerja pada pada setiap periode minggu selama proyek berlangsung berkurang fluktuasinya. Selanjutnya pengaruh penggunaan ―resources leveling‖ pada biaya upah adalah berkurangnya fluktuasi pada rencana upah tenaga kerja, sehingga kontraktor dapat mempersiapkan keuangan perusahaan dalam membayar upah tenaga kerja lebih efisien selama proyek konstruksi berlangsung Kata Kunci: Proyek Konstuksi,
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI (STUDI KASUS GEDUNG ARSIP DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KM. 3,5 PALANGKA RAYA Albert, Albert; Waluyo, Rudi; Gawei, Apria Brita Pandohop
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Value Engineering adalah suatu cara pendekatan yang kreatif dan terencana dengan tujuan untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan biaya-biaya yang tidak perlu. Value Engineering digunakan untuk mencari suatu alternatif-alternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang optimal atau lebih efisien dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan. Penerapan Value engineering dilakukan pada pekerjaan struktur Pelat Lantai yaitu pada Bangunan Gedung Arsip Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah KM. 3,5 Palangka Raya. Permasalahan yang ditinjau adalah bagaimana penerapan dan pengaruh Value Engineering terhadap biaya Bangunan Gedung Bertingkat. Penelitian dimulai dengan melakukan survai mengumpulkan data untuk kemudian dianalisis menggunakan Value Engineering. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari gambar bangunan gedung, RAB Perencanaan Bangunan Gedung Tahap I, dokumen kontrak, brosur material, buku-buku literatur, dan referensi yang berkaitan dengan Value Engineering. Dalam melakukan proses Analisis Value Engineering terdiri dari 5 tahapan, yaitu tahap Informasi, Kreatif, Analisis, Pengembangan dan Presentasi.Hasil menunjukan bahwa Biaya pekerjaan Struktur Pelat lantai Exsisting adalah sebesar Rp985.627.991,13 dan setelah di lakukan Velue Engineering biaya pekerjaan Struktur Pelat Lantai menjadi sebesar Rp643.722.052 yaitu pada Alternatif 6 (Pelat Lantai komposit Floor Deck tipe W dengan penambahan Balok dan Tulangan Wiremash) dan memberikan efisiensi biaya Pekerjaan Struktur Pelat Lantai sebesar Rp 321.241.763 atau 32,59% dan 9,00%  terhadap biaya keseluruhan Bangunan Gedung Bertingkat.Kata kunci: Analisis Fungsi, Value Engineering , Penghematan biaya, efisiensi biaya
FAKTOR-FAKTOR LAPANGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI DI KOTA PALANGKA RAYA Indrawan, Ferry; Waluyo, Rudi; Kristiana, Wita
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Di Indonesia proyek konstruksi terus berkembang dan maju. Peningkatan dalam bidang konstruksi ini membawa dampak yang baik untuk perekonomian di Indonesia. Setiap proyek konstruksi adalah unik, selalu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Tetapi, sesuai dengan prinsip ekonomi, setiap proyek konstruksi juga mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal. Proyek konstruksi selalu terikat dengan tenaga kerja, setiap tenaga kerja dituntut untuk memiliki produktivitas kerja yang tinggi, sehingga dapat tetap bersaing dibidangnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor lapangan yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi di Kota Palangka Raya. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada tukang dan pekerja, selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui faktor-faktor lapangan yang paling berpengaruh, frekuensi faktor-faktor tersebut, mengetahui apakah terdapat perbedaan pandangan antara tukang dan pekerja, serta mengetahui dampak dari faktor-faktor lapangan yang mempengaruhi produktivitas tersebut.Hasil analisis data dari 74 responden menunjukkan bahwa faktor-faktor lapangan yang paling berpengaruh dan cukup sering terjadi adalah rendahnya motivasi pekerja, rendahnya kemampuan pekerja, dan keletihan. Hasil analisis juga menunjukan tidak ada perbedaan pendapat yang signifikan antara tukang dan pekerja. Dan dampak yang dihasilkan dari pengaruh faktor-faktor lapangan tersebut adalah kerja yang lambat, kerja yang tidak efektif, dan tetap bekerja seperti biasa.Kata Kunci: Proyek Konstruksi, Produktivitas, Faktor Lapangan, Palangka Raya
FAKTOR-FAKTOR PENETAP HARGA PERUMAHAN DI PALANGKA RAYA Ningkis, Jeffry; Kristiani, Wita; Waluyo, Rudi
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Palangka Raya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, kebutuhan akan tempat tinggal juga semakin meningkat. Hal tersebut mendorong semakin banyaknya perumahan-perumahan tersebar di seluruh Kota Palangka Raya yang menyediakan berbagai tipe rumah dengan harga yang bersaing guna meraih keuntungan melalui bisnis properti perumahan. Oleh sebab itu pada penelitian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga produk perumahan.  Faktor-faktor internal meliputi harga tujuan perusahan di dalam memasarkan perumahan, strategi pemasaran, biaya, serta organisasi dan kekuatan perusahaan sedangkan faktor-faktor eksternal meliputi pasar dan permintaan, pesaing serta kondisi lingkungan. Teknik sampling yang digunakan di dalam penelitian ini adalah stratified random sampling terhadap 104 pengembang anggota REI Palangka Raya pada tahun 2015. Jumlah pengembang yang berhasil disurvai sebanyak 50 pengembang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga.  Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang paling berpengaruh adalah faktor strategi pemasaran serta faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah faktor pesaing. Dari analisis mean diketahui faktor internal lebih mempengaruhi dalam penetapan harga produk perumahan di Palangka Raya dengan dengan nilai mean 4,30 lebih tinggi dari faktor eksternal dengan nilai mean 3,91. Kata kunci: Harga, Produk Perumahan.
APLIKASI ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG SATU LANTAI BERBASIS MACRO EXCEL Aldy, Galih; Lendra, Lendra; Waluyo, Rudi
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Estimasi biaya merupakan sebuah prediksi terhadap biaya yang akan dibutuhkan dari sebuah proyek. Estimasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan bantuan aplikasi. Aplikasi estimasi yang sudah ada harus melakukan beberapa tahap sebelum melakukan perhitungan estimasi, sehingga aplikasi tersebut tidak mudah dioperasikan. User perlu menginstal aplikasi, menginput data harga material, upah dan analisis harga satuan sebelum melakukan estimasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi estimasi biaya yang bersifat mudah dioperasikan sehingga mempermudah user menggunakannya. Aplikasi estimasi biaya pembangunan bangunan baru ESBIRU dibuat untuk gedung satu lantai dan dibuat menggunakan Macro Excel. Proses pembuatannya meliputi pembuatan database, perancangan antar muka aplikasi, penginputan data harga material, upah, dan analisis harga satuan pekerjaan.  Hasil implementasi aplikasi ESBIRU menunjukan aplikasi dapat dijalankan dan siap divalidasi dan verifikasi. Data harga material, upah, dan analisis harga satuan yang sudah terlebih dahulu diinput admin membuat user pada aplikasi ESBIRU cukup memilih analisis harga satuan yang dibutuhkan dan menginput volume pekerjaannya, sehingga aplikasi ESBIRU bersifat mudah dioperasikan. Kata kunci: Estimasi, ESBIRU, mudah dioperasikan, aplikasi
PONDASI ARK’A SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MEWUJUDKAN RUMAH AMFIBI DI DATARAN BANJIR PADA PERKOTAAN BAGIAN TENGAH KALIMANTAN Wijanarka, Wijanarka; Waluyo, Rudi
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desain pondasi alternatif untuk rumah yang mampu beradaptasi terhadap banjir di lahan basah atau dataran banjir. Ada banyak konsep desain pondasi untuk rumah berbasis air di Kalimantan dan Indonesia. Metodologi pada makalah ini terbagi menjadi 6 tahapan. Tahap pertama adalah memetakan kondisi secara umum lahan basah dan kondisi khusus saat banjir yang ada di Kalimantan Tengah dan Palangka Raya. Tahap kedua adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul sebagai dampak dari banjir dan merumuskannya menjadi tujuan. Tahap ketiga adalah mengkaji desain-desain pondasi yang ada di lahan basah dengan memperhatikan kearifan lokal. Tahap keempat adalah mengkaji dan membuat desain alternatif untuk rumah yang mampu beradaptasi terhadap banjir di lahan basah atau dataran banjir. Tahap kelima adalah kesimpulan. Hasil kajian menemukan fondasi ark’a modulam sebagai alternatif pemecahan. Dengan Ark’a Modulam ini, diharapkan rumah-rumah panggung di lahan basah perkotaan Kalimantan yang telah terendam air banjir maksimal, tak lagi menambah ketinggian tonggak rumah panggung atau mengurug lahannya, melainkan merubah bentuk rumah panggung tersebut menjadi rumah amfibi. Selain itu, dengan Rumah Amfibi, diharapkan akan tercipta arsitektur yang bersahabat dengan air yang mana kehadirannya tak mencemari lingkungan dan mampu beradaptasi terhadap kenaikan muka air banjir.Kata kunci: Dataran banjir, Rumah Amfibi, Fondasi Ark’a Modulam
KAJIAN FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Waluyo, Rudi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Tahun 17, Nomor 2, JUNI 2009
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.088 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v17i2.7882

Abstract

Successfull in executing construction project within schedule is one of the most important aims, both for the owner and the contractor. Construction delay is a condition which is mostly unwanted because it will cause lost of time and money for both parties. This research divided into six steps, i.e. literature review, questionnaire design, pilot survey, distribution of questionnaire, data analysis, and conclusions and recommendations. The results analysis show that causal factors of construction delay are insufficient identification of job types that should be exist, changes in job design or detail at the execution time, slowly mobilization of resources (material, equipment, labor), the process and evaluation of job progress that exceed the time scheduled, sight conditions and environment that beyond the expected one. The most dominant factors cause construction delay are organization system, coordination and communication. Keywords: Organization system, coordination and communication ABSTRAK Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak dari segi waktu dan biaya. Dalam penelitian ini mengkaji penyebab terjadinya  keterlambatan waktu pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian ini dibagi atas 6 (enam) tahap yaitu studi pustaka, desain kuesioner, pilot survei, penyebaran kuesioner, analisis data, dan kesimpulan dan saran. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyebab keterlambatan waktu pada masing-masing faktor adalah tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaan yang harus ada, perubahan desain atau detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan, keterbatasan wewenang personil pemilik dalam pengambilan keputusan, mobilisasi sumber daya (bahan, alat, tenaga kerja) yang lambat, proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang disepakati, kondisi dan lingkungan tapak ternyata tidak sesuai dengan dugaan. Faktor paling dominan yang menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan proyek konstruksi adalah faktor sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi. Kata kunci: Sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi
Studi Perbandingan Biaya Konstruksi Lapis Pondasi Beton dan Lapis Pondasi Agregat Waluyo, Rudi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Tahun 16, Nomor 3, OKTOBER 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.496 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v16i3.3702

Abstract

Cost is one aspect that influence the implementation of road construction project. Good cost planning must implemented to avoid waste. Cost analysis in base course carried out to investigate how much cost saving can be achieved. The objectives of this research are to investigate how much cost needed for concrete base course, aggregate base course and to  investigate cost comparison between aggregate base course and concrete base course. Construction cost comparison focused on base course cost between aggregate base course and concrete base course. Research method implemented in this research divided into three stages. First, literature review and initial survey. Second, primary and secondary data collecting. Third, analysis and conclusion. Cost analysis result shows that concrete base course needs Rp 4.555.150.881,74, and aggregate base course needs Rp 2.323.587.274,94, with cost saving percentage 48,99 % for concrete base course. Keywords : Construction Cost, Concrete Base Course, Aggregate Base Course, Volume, Unit Cost ABSTRAK Aspek Biaya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi jalan. Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan biaya yang baik agar tidak terjadi pemborosan. Analisis biaya pada lapis pondasi dilakukan agar dapat diketahui besarnya penghematan yang dapat dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk lapis pondasi beton,  lapis pondasi agregat dan untuk mengetahui perbandingan biaya antara lapis pondasi beton dengan lapis pondasi agregat. Perbandingan biaya konstruksi difokuskan pada biaya lapis pondasi (Base Course) antara lapis pondasi beton dengan lapis pondasi agregat.  Metode penelitian dibagi atas 3 (tiga) tahap yaitu tahap pertama adalah studi pustaka dan survey awal, tahap kedua adalah pengumpulan data primer dan sekunder, dan tahap ketiga adalah analisis dan kesimpulan. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa lapis pondasi beton membutuhkan biaya sebesar Rp. 4.555.150.881,74 dan lapis pondasi agregat membutuhkan biaya sebesar Rp. 2.323.587.274,94 dengan persentase penghematan biaya sebesar 48,99% terhadap biaya lapis pondasi beton.Kata Kunci :  Biaya Konstruksi, Lapis Pondasi Beton, Lapis Pondasi Agregat, Volume, Harga SatuanPermalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3702[How to cite: Waluyo, R. (2008), Studi Perbandingan Biaya Konstruksi Lapis Pondasi Beton dan Lapis Pondasi Agregat, Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Tahun 16, Nomor 3, pp. 302-312]
ANALISIS PENANGANAN WASTE MATERIAL CONSUMABLE DAN NON CONSUMABLE PADA PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA DI KOTA PALANGKA RAYA Singarimbun, Pranisa Luita Nadia; Waluyo, Rudi; Gawei, Apria Brita Pandohop
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.639 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i2.4774

Abstract

Material merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi nilai produktivitas dan biaya proyek. Dalam pelaksanaan pembangunan sering terjadi masalah yaitu, material konstruksi yang berlebih, tersisa, berserakan, hancur yang tidak dapat digunakan lagi yang disebut waste material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui material yang berpotensi menjadi waste material consumable dan non consumable beserta penyebabnya, upaya mengurangi waste material consumable dan non consumable yang akan terjadi dan cara penanganan waste material consumable dan non consumable yang telah terjadi pada proyek perumahan sederhana di Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-September 2020, selama 7 bulan. Pandemi COVID-19 menyebabkan penelitian ini tertunda dan dilanjutkan kembali setelah memasuki kenormalan baru. Data penelitian diperoleh melalui survei penyebaran kuesioner kepada 35 pengembang perumahan sederhana di Kota Palangka Raya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis frekuensi, dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa material yang berpotensi menjadi waste material pada consumable material adalah semen, pasir, kerikil/agregat kasar, besi beton/tulangan, kayu (papan), keramik, pipa, paku. Sedangkan pada non-consumable material adalah papan bekisting, perancah kayu (balok) dan perancah kayu (bulat). Faktor penyebab waste material pada consumable material adalah pengukuran di lapangan tidak akurat sehingga terjadi kelebihan volume. Dan untuk non-consumable material adalah kesalahan yang diakibatkan oleh tenaga kerja. Upaya untuk mengurangi waste material consumable dan non consumable yang akan terjadi adalah kerja dengan teliti. Cara penanganan waste material consumable dan non consumable yang telah terjadi adalah gunakan kembali.
Ark’a Modulam Tipe Alt. 3 Pola A – 2.1 Alternatif Konstrusksi Fondasi Rumah Amfibi Guna Mendukung Permukiman Anti Banjir Di Kalimantan Wijanarka Wijanarka; Rudi Waluyo; Nomeritae Nomeritae
Tesa Arsitektur Vol 18, No 1: Juni 2020
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v18i1.2325

Abstract

Tulisan ini bertujuan memperkenalkan fondasi anti banjir bernama Ark’a Modulam, terutama Tipe Alt.3 Pola Konstruski A – 2.1. Pola konstrusi ini merupakan hasil penelitian tahun pertama dari 3 (tiga) tahun penelitian yang direncanakan (2017 s/d 2019). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya banjir yang semakin melanda rumah-rumah bertiang tinggi yang ada di dataran banjir (floodplain), terutama di Kalimantan, sehingga perlu dikembangkan alternatif baru tentang konstruksi fondasi agar rumah-rumah tersebut tak kebanjiran. Untuk merumuskan alternatif baru tersebut, metode yang digunakan adalah metode perancangan rekayasa. Temuan hasil perancangan rekayasa kemudian di uji coba di suatu dataran banjir di Palangka Raya, dan diketahui : 1). Konstruksi apung mulai terangkat saat air mencapai tinggi 115 cm, 2). Tinggi drum plastik yang tenggelam saat konstruksi apung mengapung adalah : 12 cm dan 3). Konstruski Apung kembali ke posisi semula pada konstruksi landasan saat air kembali surut. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, selanjutnya didiskripsikan pembahasan guna mendukung permukiman anti banjir. Diharapkan tulisan dapat bermanfaat dalam mengembangkan rumah anti banjir, terutama dalam permukiman dataran banjir di perkotaan-perkotaan Kalimantan.