Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Persepsi Petani terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota Mega Amelia Putri; Veronice Veronice; Gusdea Ananda
Jurnal Penyuluhan Vol. 18 No. 01 (2022): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/18202236061

Abstract

Agricultural extension is a lesson for the main actors and business actors so that they can help themselves in obtaining information related to the sustainability of their farming business. This study aims to: 1) analyze farmers perceptions of the competence of agricultural instructors, 2) analyze the relationship between farmer characteristics and extension activities with the level of farmers perceptions of agricultural instructor competencies based on the Regulation of the Minister of Agriculture No: 55/Permentan/KP. 120/7/2007. This study used a survey method with a total of 39 respondents. The results of descriptive and inferential analysis found that farmers had low perceptions of the competency level of agricultural extension workers. Extension workers are considered not optimal in carrying out their roles according to their duties and responsibilities. The factors that significantly influence the level of farmers perceptions of the competence of agricultural extension workers are the involvement, intensity and interaction of farmers in extension activities. This shows that the more frequent the involvement, the intensity of the meetings and the interaction of farmers with agricultural extension workers, the level of farmers perceptions of the main extension activities, extension planning, extension programs, application of extension methods, farmer self-help development, regional development, as well as the development of cooperative relationships with government agencies and non-government is higher.
Pengembangan Kapasitas petani dan Kelembagaan di Kawasan Pertanian melalui Pendekatan Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management) Veronice Veronice; Helmi Helmi; Henmaidi Henmaidi; Ernita Arif
Jurnal Ilmu dan Teknologi Terapan Pertanian Vol 2 No 2 (2018): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jaast.v2i2.38

Abstract

Kegiatan Pengembangan Kapasitas petani kecil dan kelembagaannya merupakan bagian dari proses penyebaran tahapan inovasi, yang membutuhkan sumber daya yang memadai diperlukan untuk dapat menciptakan inovasi. Sumber daya ini dapat berupa teknologi, dukungan keuangan, pemimpin inovatif, termasuk sumber daya manusia dengan kompetensi yang sesuai. Kondisi ini menjadi ide untuk dieksplorasi dalam penelitian ini, "mengapa inovasi yang diberikan belum sepenuhnya diterapkan oleh petani kecil dan apa yang terjadi dengan pengembangan kapasitas petani kecil dan kelembagaan saat ini"?. Dalam hal ini, pendekatan manajemen pengetahuan dapat berperan dalam mendukung dan mempercepat proses inovasi di bidang pertanian Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan jurnal terdahulu, data primer dan sekunder serta studi pendahuluan.Data primer diperoleh melalui informan kunci yang terdiri dari petani, penyuluh, pedagang input, pedagang hasil, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah Data dikumpulkan dari Oktober2015 hingga Juni 2016.Studi pendahuluan ini mengidentifikasi kelompok petani dan kelembagaan penyuluhan di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Hasil analisis menunjukkan masih banyaknya kelompok petani yang berada pada kelas kelompok tani pemula yaitu di Nagari Alahan Panjang (53 persen), nagari Salimpek (64 persen), nagari Sungai Nanam (61 persen), dan nagari Aie Dingin (62,5 persen) serta jumlah penyuluh yang belum ideal untuk Kecamatan Lembah Gumanti. Berdasarkan temuan di atas, kapasitas petani kecil dan kelembagaandapat terwujud pada peningkatan usaha dan kehidupan petani di kawasan pertanian melalui pendekatan Manajemen Pengetahuan .
Analisis Komparasi Pendapatan Agroindustri Gula Aren dan Gula Semut (Studi Kasus Kelompok Tani Mutiara Di Kecamatan Lareh Sago Halaban Sumatera Barat) Yelfiarita Yelfiarita; Wimby Filiani; Veronice Veronice
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 7 No. 6 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.028 KB) | DOI: 10.37149/jia.v7i6.96

Abstract

Nira is the main derivative product of Aren palm. Making Aren palm to be palm sugar and granulated palm sugar will increase the benefit of Aren Palm and increase the farmer's income. It is needed towards perform comparison research for agroindustrial revenue of palm sugar and granulated palm sugar to make sure that it may be a referral for the farmer in picking an extra rewarding diversification of Aren palm. This research strives to review the incorporated revenue from palm sugar and granulated palm sugar services and examine the evaluation of the usefulness amount of palm sugar and granulated palm sugar services. The study was performed in January - April 2021 for all participants of the "Mutiara" Farmers Team in Lareh Sago, Halaban Area, which was energetic in generating palm sugar and granulated palm sugar in the final year. The review of the research makes use of revenue and also earnings review. The study's results concluded that palm sugar income amounted to Rp. 671,741/month, while granulated palm sugar amounted to Rp. 860,891/month. This study shows that granulated palm sugar's income is 12.34% higher than palm sugar. In terms of the R/C ratio, producing Nira in granulated palm sugar (R/C ratio = 2.53) is much more feasible than processing it into palm sugar (R/C ratio = 1.76). Last but not least, this study concludes that producing granulated palm sugar is more profitable than palm sugar. It is an excellent business to be developed for adding income for the farmer.
WILLINGNESS TO PAY TANAMAN HIAS MONSTERA (Monstera adansonii DAN Monstera obliqua) PASCA PANDEMI Amelira Haris Nasution; Aldon MHP Sinaga; Veronice Veronice
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3200

Abstract

During the pandemic, monstera was a booming floriculture which had a high selling price. Then, it became interesting and became a question when Monstera was not as hype as before. How do consumers see this? Because, one of the psychological factors such as emotions, personality and situational factors that influence consumers to buy products or services impulsively are no longer influential. And it becomes a question, how much was the willingness to pay for this monstera during normal times. This research was conducted online by distributing questionnaires on social media such as Facebook and Instagram as well as whatsapp and telegram for 1 month in Medan City, North Sumatera. This research was descriptive research. This research used primary data obtained from direct observations and questionnaires by monstera plant owners. Secondary data was obtained from literature book and articles as well as related to floriculture, especially monstera. The sampling method used quota sampling of 30 respondents. The Data was collected by online-based questionnaire (Qualtrics) used list of questions which had been prepared to find out the WTP of the owner (consumer/lovers) of the monstera by utilizing the bidding game system and open-ended questions in formulating the price, that respondents are willing to pay. The WTP analysis method was used the CVM (Contingent Valuation Method) on Microsoft Excel 2010 software. The results showed that the bidding games method was chosen as the method used to estimate the WTP value on Monstera adansonii and monstera obliqua. The average willingness of respondents to pay for Monstera adansonii is Rp. 34,017 for a medium size and Rp. 31,463 for a medium-sized monstera obliqua. Meanwhile, the optimal price for the bidding game method for Monstera adansonii is IDR 38,829.27 and IDR 35,044.44 for monstera obliqua.INTISARIPada masa pandemi, monstera merupakan tanaman hias yang booming dan memiliki harga jual yang tinggi. Kemudian menjadi menarik dan menjadi pertanyaan ketika monstera sudah tidak hype seperti sebelumnya. Bagaimana konsumen melihat hal ini? Mengingat salah satu faktor psikologis seperti emosi, kepribadian dan faktor situasional yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa secara implusif sudah tidak lagi berpengaruh. Sehingga menjadi sebuah pertanyaan, seberapa besar kesediaan konsumen dalam membayar (Willingness to pay) monstera ini pada masa normal. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di Kota Medan, Sumatera Utara yang dilakukan secara online dengan melakukan penyebaran kuisioner pada media sosial seperti facebook dan Instagram serta Whatsapp dan Telegram. Tipe penelitian ini penelitian deskriptif (descriptive research). Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan  pengisian kuesioner oleh pemilik tanaman monstera. Data sekunder diperoleh dari literatur yang diambil dari buku dan artikel serta lembaga atau instansi terkait topik tanaman florikultura khususnya tanaman monstera. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah quota sampling sebanyak 30 orang responden. Data dikumpulkan melalui pengisian kuisioner berbasis online (Qualtrics) dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk mengetahui WTP dari pemilik (konsumen/ pencinta) tanaman monstera dengan memanfaatkan sistem bidding game dan open ended question dalam merumuskan harga yang sanggup dibayar oleh konsumen (reponden).  Metode analisis WTP dilakukan dengan metode analisis CVM (Contingent Valuation Method) dengan menggunakan software Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bidding games dipilih sebagai metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai WTP pada tanaman Monstera adansonii dan monstera obliqua. Rata-rata kesedian responden membayar Monstera adansonii adalah sebesar Rp 34.017 untuk ukuran sedang dan membayar sebesar Rp 31.463 untuk monstera obliqua ukuran sedang. Sedangkan untuk harga optimal dari metode bidding game untuk Monstera adansonii adalah Rp 38,829,27 dan Rp 35,044,44 untuk monstera obliqua.
COMPARISON ADDED VALUE OF PALM SUGAR AND GRANULATED PALM SUGAR AT MUTIARA FARMER GROUP IN LAREH SAGO HALABAN DISTRICT Filiani, Wimby; Yelfiarita, Yelfiarita; Veronice, Veronice
Jurnal Sains Agribisnis Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.62 KB) | DOI: 10.55678/jsa.v1i2.500

Abstract

The main derivative product of sugar palm is Nira. Carrying out activities to process palm sap into palm sugar and palm sugar will increase the added value of the palm Nira. This study aims to1) analyze the production process of palm sugar and granulated palm sugar. 2)To compare the added value produced by members of the Mutiara Farmer Group in Lareh Sago Halaban District in processing them. The analysis used is quantitative and qualitative analysis. This research was conducted using primary data and secondary data. Primary data obtained from observation, documentation, interviews and secondary data obtained from relevant sources, scientific literature, related institutions or agencies and literature studies. Based on the research that has been done, it can be concluded that 1) The processing activities of palm sugar and granulated palm sugar are not much different, both with the concept of cooking with high heat and a long time, but in the activities there are differences where palm sugar is printed while granulated palm sugar is milled and sifting. 2) The ratio of added value of palm sugar is 59,95% and the ratio of added value of granulated sugar is 71,19%. These two products are in the "high" category because they are > 40%. 3) And the comparison of the added value of granulated palm sugar business is 24,56% higher than palm sugar business. Keywords: Added Value; Granulated Palm Sugar; Sugar Palm
Strategi Pengembangan di STA Baliak Mayang Payakumbuh Alek Candra, Delni; Syahardi, Amri; Idris, Idris; Veronice, Veronice; Zudri, Fatardho
Journal of Mandalika Literature Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v6i1.3921

Abstract

Agribisnis adalah suatu sistem bisnis yang merupakan gabungan lengkap dari beberapa subsistem yang saling berhubungan baik langsung maupun tidak langsung, dan salah satu subsistem tersebut menyatakan didasarkan pada proses biologis. Mulai dari subsistem produksi input barang dan jasa hingga subsistem pemasaran output berupa barang konsumsi dan bahan baku yang menciptakan nilai optimal. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing dan need of asesements Sub Terminal Agribisnis (STA) Baliak Mayang Payakumbuh. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi lansung serta studi dokumen. Kondisi internal dan eksternal STA Baliak Mayang dianalisis secara kualitatif, sedangkan need of assesements STA Baliak mayang dianalisis dengan SWOT. Hasil penelitian menunjukan Bahwa petani masih belum terlalu merasakan manfaat dari STA Baliak Mayang yang membuat daya tarik masih rendah, fokus pada fungsi layanan, informasi dan konsultansi, sehingga peran STA Baliak Mayang masih rendah karena belum menjalankan dengan orientasi bisnis. Ada beberapa strategi pengembangan yang harus dilakukan oleh STA Baliak Mayang Payakumbuh dalam persaingan bisnis yaitu optimalisasi potensi komoditas, kemitraan dengan lembaga pertanian, program promosi STA, mengadakan pelatihan dan penyuluhan yang intensif, diversifikasi layanan, peningkatan sarana informasi, Inovasi dan diferensiasi produk, peningkatan kualitas layanan, memanfaatkan komitmen pemerintah kota Payakumbuh, program peningkatan kapasitas SDM, membangun jaringan dengan pasar, memberikan kesadaran manfaat kepada petani.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS DI FIANDA COFFEE AND EATERY) Berliana, Shinta; Afrizal, Roni; Veronice, Veronice
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.63393

Abstract

AbstrakGenerasi muda kini menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup sosial, di mana keputusan memilih kedai tak hanya didorong oleh rasa, tetapi juga oleh suasana, kenyamanan, dan estetika tempat yang mendukung momen kebersamaan. Fianda Coffee and Eatery sebagai salah satu usaha di sektor ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan daya saing. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, promosi, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian dilakukan di Fianda Coffee and Eatery Payakumbuh berbasis angka dan pengukuran atau biasa disebut kuantitatif, dengan data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh 100 responden melalui simple random sampling. Regresi linear digunakan untuk analisis data. Penelitian menunjukkan bahwasannya secara parsial, dari 5 faktor hanya 2 faktor yaitu kualitas produk dengan promosi saja yang memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk. Secara simultan, terdapat pengaruh sebanyak 38,9% secara bersamaan. Kualitas produk, harga, promosi, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk di Fianda Coffee and Eatery. Peneliti berikutnya diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini. Mengingat penelitian ini hanya memfokuskan analisis pada lima variabel bebas, yang terdiri dari kualitas produk, harga, promosi, lokasi, serta kualitas pelayanan dalam hubungannya dengan keputusan dalam pembelian, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan penambahan atau pengembangan variabel lain yang relevan. Hal ini bertujuan agar keputusan pembelian konsumen dapat dianalisis secara lebih komprehensif dan mendalam.Kata kunci: Keputusan pembelian, kualitas produk, promosi.AbstractYounger generations are now making coffee a part of their social lifestyle, where the decision to choose a shop is driven not only by taste, but also by the ambience, comfort, and aesthetics of the place that support moments of togetherness. Fianda Coffee and Eatery as one of the business actors in this sector faces challenges in maintaining competitiveness. The purpose of this study was to analyze the effect of product quality, price, promotion, location, and service quality on consumer purchasing decisions. The research was conducted at Fianda Coffee and Eatery Payakumbuh using a quantitative approach through a survey method of 100 respondents through accidental sampling. Linear regression was used for data analysis. The study shows that partially, of the 5 factors, only product quality and promotion have an effect on product purchasing decisions. Simultaneously, there is an influence of 38.9% together. Product quality, price, promotion, location and service quality on product purchasing decisions at Fianda Coffee and Eatery. Future researchers are expected to continue and develop this research. Given that this study only focuses on analyzing five independent variables, namely product quality, price, promotion, location, and service quality in relation to purchasing decisions, it is recommended that future researchers consider adding or developing other relevant variables. It is intended that consumer purchasing decisions can be analyzed more comprehensively and deeply.Keywords: Purchase decision, product quality, promotion.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen pada Sanjai Mega di Kecamatan Akabiluru Afriyona, Enjelita; Veronice, Veronice; Putra, Vicka Pramudya
Jurnal Bisnis Tani Vol 11, No 1 (2025): Jurnal Bisnis Tani Volume 11 Nomor 1 April 2025
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jbt.v11i1.11891

Abstract

Sanjai Mega is one of the largest and most developed sanjai businesses in Akabiluru District. The existence of quite tight competition with similar businesses encourages business actors to pay more attention to efforts to attract consumer attention and strengthen competitiveness in order to achieve excellence in an increasingly competitive market, namely by understanding and considering the factors that influence consumers in deciding to purchase. The purpose of the study was to determine the effect of product quality, brand image, taste, service quality and culture on consumers in deciding to purchase at Sanjai Mega. The study was conducted in January-May 2025 in Akabiluru District, Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra. The approach applied was quantitative by utilizing an instrument in the form of a questionnaire distributed to 100 respondents using a purposive sampling technique. Data sources were collected through two sources, namely primary data including observation, interviews, documentation and secondary data obtained based on relevant literature. Data analysis was carried out using SPSS by reviewing the effect of independent variables on the dependent variable. The study obtained results where simultaneously or partially product quality, brand image, taste, service quality and culture had significant value and had a positive effect on consumers in deciding to purchase.
Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Putra Jaya; Veronice, Veronice; Usni, Maulia
JOSETA Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v7i1.600

Abstract

Penyuluh pertanian merupakan bentuk pendidikan non-formal yang diberikan kepada petani dan keluarga mereka guna merubah sikap, perilaku, serta tindakan demi mencapai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peran penyuluhan pertanian serta tantangan yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani. Pengumpulan data melalui wawancara dengan penyuluh dan pengurus kelompok tani serta kuesioner yang diisi oleh 30 anggota kelompok tani. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh didapatkan sangat berperan dalam pengembangan kelompok tani sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan konsultan dengan perolehan skor 1386. Kelompok tani mengalami perkembang dengan adanya peran penyuluh. Kendala penyuluh dalam pengembangan kelompok tani yaitu kurangnya program dan dana pemerintah, kemampuan pengurus kelompok tani yang kurang, rendahnya partisipasi anggota kelompok tani, dan kurangnya komunikasi dan koordinasi. Penelitian berikutnya diharapkan dapat memberi informasi lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi, dampak teknologi, dan faktor sosial, budaya, serta ekonomi yang memengaruhi partisipasi anggota kelompok tani.