Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

5. PENANGANAN FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN DAN LABA USAHA PERMEN SUSU KHAS SAMAWA DI KABUPATEN SUMBAWA Amry Rakhman
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.79

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa, (2) mengidentifikasi teknik penanganan fungsi pemasaran permen susu oleh pelaku fungsi pemasaran, dan (3) menganalisis laba usaha pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa dengan lokasi utama di Kecamatan Moyohilir dan lokasi tambahan di kecamatan lainnya. Pengumpulan data sekunder dengan teknik kajian pustaka/ publikasi data, sedang data primer melalui wawancara dengan responden. Analisis data untuk menjawab tujuan ke-1 dan ke-2 dilakukan secara deksriptif, sedang analisis data untuk menjawab tujuan ke-3 digunakan “Analisis Laba Usaha”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa terdiri atas: Produsen dan Pedagang Pengecer; (2) Produsen menangani 10 jenis fungsi pemasaran (yaitu: informasi pasar input, pembelian input, pengangkutan input, pengolahan produk, penyimpanan produk olahan, informasi pasar output, pengangkutan output, penjualan output, pembiayaan usaha, dan penanggungan resiko), sedang Pedagang Pengecer menangani enam jenis fungsi pemasaran (yaitu: informasi pasar output, pembelian output, penyimpanan output, penjualan output, pembiayaan usaha, dan penanggungan resiko); dan (3) laba usaha Produsen Rp. 432. 949,11/ bulan, sedang laba usaha Pedagang Pengecer Rp. 205.861,11/ bulan. ABSTRACT The aims of the study are: (1) to identify actors of marketing functions of milk candy, (2) to identify the procedure of marketing functions of milk candy carried out by actors of marketing functions, and (3) to analyse the business profit of actors of the marketing functions. This study used descriptive method and was carried out in Sumbawa Regency with the sample location is Moyohilir District. The collection of secondary data carried out by analysing published data, meanwhile primary data were collected by interviewing with respondent. To answer the first and second aim was used descriptive analysis, while to answer the third aim was applied the business profit analysis. The results of research indicated that: (1) the actors of milk candy marketing functions consist of milk candy producer and retailer, (2) milk candy producer has been implementing ten marketing function activities, meanwhile retailer has been handling six marketing function activities, and (3) the business profit of producer was Rp. 432.949,11/month, while the business profit of retailer was Rp. 205.861,11/month.
7. PROFIL PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELE DI KABUPATEN SUMBAWA Amry Rakhman
JURNAL AGRIMANSION Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v3i1.90

Abstract

ABSTRAK Usahatani kedele di Kabupaten Sumbawa dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan, baik dalam realisasi luas lahan maupun jumlah petaninya. Penyebab utamanya adalah keadaan pemasaran, terutama harga pasar kedele yang sering berfluktuasi dan cenderung menurun, sehingga sulit memprediksi keuntungan usahatani dan keuntungan pelaku pasar komoditas kedele. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi profil pemasaran kedele yang meliputi: struktur pasar, rantai pemasaran dan margin pemasaran; dan (2) menganalisis keuntungan usahatani kedele di Kabupaten Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) profil pemasaran kedele di Kabupaten Sumbawa tahun 2002 meliputi: struktur pasar berbentuk “oligopsoni”, saluran pemasaran ada tujuh buah dengan melibatkan dua - lima pelaku pasar, margin pemasaran pada setiap saluran pemasaran berkisar Rp. 31.500/ku – Rp. 50.959/ku dengan share produsen lebih besar dari 80 %, sedang keuntungan pemasaran pada setiap pelaku pasar relatif merata, sehingga pemasaran kedele tergolong “efisien”; dan (2) rata-rata keuntungan usahatani kedele tahun 2002 Rp. 418.222/ha/MT. ABSTRACT In the last three years, the performance of soybean farming in Sumbawa Regency declined significantly in terms of area and the number of farmers. It was caused by the marketing condition of soybean, particularly the fluctuation of market price of soybean, so as it is difficult to predict the profits of soybean farming and soybean traders. The objectives of this study were: (1) to identify the marketing profile of soybean including: market structure, marketing channels, and marketing margin; and (2) to analyze the profitability of the soybean farming in Sumbawa Regency. The results of the study showed that: (1) the marketing profile of soybean in Sumbawa Regency for the year 2002 were as follows: the market structure was “oligopsony”, marketing channel consisted of seven channels involving two to five traders, marketing margin for each marketing channel were Rp.31.500/ku– Rp. 50.959/ku with share of producer more than 80 %, while marketing profit for each trader was relatively equal, so that the soybean marketing was efficient; and (2) the average of the profits of soybean farming for the year 2002 was Rp. 418.222 per hectares per growing season.
Analisis Efisiensi Pemasaran Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih di Kota Mataram FR, Aeko Fria Utama; Nursan, Muhammad; Rakhman, Amry
Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business Vol. 4 No. 2 (2024): Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/ifijeb.v4i2.1213

Abstract

One of the factors that can influence the success of the mushroom business can be seen from the marketing channels and marketing efficiency of the oyster mushroom cultivation business. This research aims to analyze channel profits and marketing efficiency of white oyster mushroom cultivation businesses in Mataram City. The method used in this research is a descriptive method, collecting data obtained using survey and interview techniques. The unit of analysis is the oyster mushroom cultivation business in Mataram City. The determination of the area in this study was determined by "purposive sampling" in Mataram City. The determination of respondents was carried out by census, meanwhile. The data analysis used is marketing channel analysis and marketing efficiency. The research results show that the average profit obtained is IDR. 12,790,868 per area of cultivated land, during one production process. The marketing channel for white oyster mushrooms in Mataram City consists of two channels, channel I is a direct marketing channel, namely producers directly to final consumers and marketing channel II, namely farmers - retailers - final consumers. The marketing channel for white oyster mushrooms in Mataram City is considered efficient, because the producer share value in marketing channel I is 100% and marketing channel II is 80% with a marketing margin of Rp. 5,000/Kg so that marketing channels I and II are said to be efficient because they are greater than 60%
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG SISTEM TANPA OLAH TANAH (TOT) DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rakhman, Amry; Supartiningsih, Ni Luh Sri
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Biaya dan pendapatan usahatani jagung sistem tanpa olah tanah, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani jagung sistem tanpa olah tanah, dan (3) Faktor dominan yang mempengaruhi produski usahatani jagung sistem tanpa olah tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan pertimbangan banyak petani yang melakukan usahatani jagung tanpa olah tanah. Responden ditentukan secara quota sampling sebanyak 38 responden. Metode pengambilan responden dilakukan secara accidental sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara penelusuran (accidental) dengan mengambil sampel petani jagung yang kebetulan ada di lokasi penelitian. Data dianalisis dengan regresi berganda model fungsi produksi Cobb-Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata biaya produksi pada usahatani jagung sistem TOT di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp 7.989.743 per hektar dan rata-rata pendapatan yang diterima petani jagung sebesar Rp 37.816.924 per hektar; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani jagung sistem TOT adalah luas lahan (X1), benih (X2), pupuk phonska (X4), dan roundup (X5). Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata yaitu pupuk urea (X3), sapporo (X6) dan tenaga kerja (X7); (3) Faktor dominan yang mempengaruhi produksi usahatani jagung sistem TOT adalah luas lahan dengan koefisien Beta sebesar 0,923.
ANALISIS FINANSIAL DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHATANI PERBENIHAN PORANG DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Rakhman, Amry; Yusuf, M; Wathoni, Nurtaji
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i2.1567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis biaya, pendapatan, dan kelayakan usahatani perbenihan porang di Kabupaten Lombok Utara; dan (2) Menganalisis penyerapan tenaga kerja pada usahatani perbenihan porang di Kabupaten Lombok Utara; Metode yang digunakan dalam penelitian in adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Rata-rata biaya produksi pada usahatani perbenihan porang di Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp 3.157.954 /LLG atau Rp 77.977.674 /ha. Rata-rata produksi yang dihasilkan pada usahatani perbenihan porang sebanyak 22.910 biji atau 229,10 kg dengan harga jual sebesar Rp 1.250/biji atau Rp 125.000/kg, maka diperoleh nilai produksi (penerimaan) sebesar Rp 28.637.323/LLG atau Rp715.933.075/ha. Nilai produksi tersebut setelah di kurangi biaya produksi sebesar Rp 6.162.516,91 /LLG atau Rp 154.062.922,50 /ha, maka dapat diperoleh pendapatan sebesarRp 22.474.805,89/LLG atau Rp 561.870.147,25/Ha. Nilai R/C rasio (Revenue Cost Rasio) usahatani perbenihan porang di Kabupaten Lombok Utara sebesar 4,64 (R/C>1); (2) Rata-rata penyerapan tenaga kerja usahatani pembenihan porang di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dalam satu kali proses produksi (6 bulan) sebanyak 12,38 HKO/LLG atau 309,50 HKO/Ha.
ANALISIS STRATEGI PENGHIDUPAN DAN PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA NELAYAN DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Yusuf, M.; Rakhman, Amry
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1569

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk (1) menganalisis asset dan strategi penghidupan rumahtangga nelayan; (2) Merumuskan strategi penghidupan rumahtangga nelayan: 3) Menganalisis intervensi program dan Ekspektasi Program Peningkatan Kesejahteraan Rumahtangga Nelayan, serta Skala Prioritasnya di Kecamatan Pinggabaya Kabupaten Lombok Timur. Responden penelitian ini adalah rumahtangga nelayan sebanyak 34 reponden yang ditentukan secara proportional sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian diperoleh bahwa: 1). Asset penghidupan rumahtangga nelayan di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur terdiri atas asset produktif utama, akses terhadap lembaga keuangan (tabungan dan pinjaman), akses terhadap air bersih, sanitasi, dan fasilitas kesehatan, penguasaan teknologi, asset sosial dan politik, ekspresi tentang masa depan, dan peranan wanita (perspektif gender) ; 2). Strategi penghidupan rumahtangga nelayan adalah melakukan diversifikasi usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup; 3) Intervensi program dari pihak terhadap luar rumahtangga nelayan di Kabupaten Lombok Timur termasuk di Kecamatan Pringgabaya sudah sangat baik. Bentuk intervensi tersebut berupa perbaikan lingkungan di kawasan pesisir maupun untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat nelayan; dan Prioritas bentuk program dan bantuan ke depan adalah bantuan tunai baik dalam bentuk bantuan sosial untuk kelompok masyarakat miskin maupun untuk modal usaha.
ANALISIS KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI KEDELAI PADA WILAYAH LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK TENGAH Mandalika, Eka Nurminda Dewi; Rakhman, Amry
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.1095

Abstract

Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu wilayah dengan jumlah luas lahan kering terluas di Provinsi NTB yaitu sebesar 33.348 Ha. Di Kecamatan Pujut, Desa Segala Anyar yang merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat program pemerintah yakni Upsus Pajale. Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk musim tanam pada periode Juni-September 2022. Dengan rata-rata 0,49 LLG Usahatani kedelai di Desa Segala Anyar memperoleh hasil:(1)Produksi sebanyak 676 Kg/LLG dan 1386 Kg/Ha dengan rata-rata nilai produksi sebesar Rp.8.956.667/LLG dan Rp.18.366.370/Ha;(2)Jumlah nilai pendapatan rata-rata yang diperoleh senilai Rp.4.451.432/LLG dan Rp.9.128.021/Ha;(3)Tingkat pendapatan per kapita per tahun setara beras untuk keluarga petani responden sebesar 262,85 kg beras/kapita/thn atau setara US$273,87/kapita/thn dan Rp.370.952/kapita/bln;(4)Berdasarkan Kriteria Kemiskinan Sajogyo keluarga petani kedelai tergolong “Miskin” karena hasil pendapatan per kapita per tahun setara beras yang di peroleh berada diantara 240–320 kg, berdasarkan Kriteria Bank Dunia maka keluarga petani kedelai tergolong “Miskin” karena pendapatan perkapita pertahun setara dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berada dibawah US$ 784,75, berdasarkan kriteria Basic Needs Aproach (BPS) petani kedelai tergolong “Hampir Miskin” karena nilai pendapatan perkapitanya berada sedikit diatas Rp.366.994/kapita/bln untuk wilayah pedesaan. Dari hasil penjabaran tersebut artinya tingkat kemiskinan petani kedelai dari hasil usahataninya masih belum tergolong sejahtera atau masuk kategori miskin.
ANALISIS RISIKO USAHATANI NANAS DI KECAMATAN PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rakhman, Amry; Febrilia, Baiq Rika Ayu; Danasari, Idiatul Fitri
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 3 (2023): Jurnal Agroteksos Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i3.1002

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pendapatan usahatani nanas di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur dan (2) menganalisis tingkat risiko produksi dan harga nanas di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan unit analisis adalah petani nanas di Kecamatan Pringgasela. Penentuan jumlah responden dilakukan secara quota sampling sebanyak 43. Pengambilan responden dilakukan secara accidental sampling. Alat analisis yang digunakan adalah: 1) analisis pendapatan; 2) analisis ragam (Variance); 3) analisis simpangan baku dan; 4) analisis koefisien variasi (KV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendapatan rata-rata yang diperoleh petani dalam usahatani nanas di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp. 18.145.578/LLG atau Rp. 38.607.612/Ha, dan tingkat risiko produksi usahatani nanas sebesar 0,04 < 0,5 artinya risiko yang dialami petani rendah dan risiko harga usahatani nanas sebesar 0,01< 0,5, artinya tingkat risiko produksi dan harga yang dialami petani adalah rendah (terhindar dari kerugian) di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur. Diharapkan bagi petani agar terus meningkatkan produksi, berdasarkan hasil penelitian usahatani nanas memiliki risiko yang kecil (terhindar dari kerugian). Bagi petani, dalam melakukan pengolahan, penanaman, pemupukan, penyemprotan dan pembersihan yang baik agar produksi nanas optimal. Bagi petani, diharapkan dapat melakukan pengendalian serangan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman nanas sehingga tanaman tumbuh optimal.
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN BUDIDAYA DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MANDALIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Nursan, Muhammad; Husni, Syarif; Yusuf, M; Widiyanti, Ni Made Nike Zeamita; Rakhman, Amry
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.1093

Abstract

Salah satu wilayah ekonomi khusus Indonesia berada di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. KEK Mandalika ini selain sebagai kawasan industri dan pariwisata juga sebagai wilayah pengembangan untuk komoditas-komoditas perikanan budidaya di Provinsi NTB. meskipun demikian pengembangan komoditas perikanan budidaya di KEK Mandalika belum dilakukan berdasarkan prioritas keunggulan wilayah masing-masing selain itu, strategi pengembangan komoditas belum komperehensif sehingga produktivitas usaha perikanan budidaya masih rendah dan belum maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui faktor internal dan eksternal pengembangan komoditas unggulan perikanan budidaya, 2) merumuskan strategi pengembangan komoditas unggulan perikanan budidaya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor internal pengembangan komoditas unggulan perikanan budidaya yaitu 5 kekuatan dan 4 kelemahan. Faktor eksternal meliputi 4 peluang dan 3 ancaman. Alternatif strategi pengembangan komoditas unggulan perikanan budidaya di KEK Mandalika Kabupaten Lombok Tengah meliputi strategi SO, ST, WO, dan WT.
ANALISIS RISIKO USAHATANI SAYURAN PADA SUBAK BILASUNDUNG KECAMATAN SUKAMULIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Fadli, Fadli; FR, Aeko Fria Utama; Rakhman, Amry
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 3 (2023): Jurnal Agroteksos Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i3.994

Abstract

Sayuran merupakan salah satu kelompok jenis tanaman yang termasuk dalam subsektor hortikultura yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis nilai risiko untuk usahatani sayuran di Subak Bilasundung dan Untuk menganalisis nilai penurunan risiko usahatani sayuran melalui pola diversifikasi. Pengambilan daerah penelitian menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Subak Bilasundung Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Penentuan jumlah Reponden ditentutukan secara Sensus sebanyak 50 orang responden. Data dianalisis menggunakan analisis usahatani dan analsis risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Nilai risiko produksi untuk komoditas buncis sebesar 0.301, tomat sebesar 0.244, dan sawi sebesar 0.323, sedangkan nilai risiko pendapatan untuk komoditas buncis 0.633, tomat sebesar 0.666, dan sawi sebesar 0.892, dan untuk Diversifikasi usahatani sayuran menjadi solusi dalam mengurangi risiko.