Ketidakstabilan emosi, kesulitan berkonsentrasi, kurang minat pada hal-hal yang menyenangkan, gangguan fisik, cepat menyerah, dan pikiran untuk bunuh diri adalah tanda gangguan jiwa yang dikenal sebagai depresi. Moclobemide salah satu obat antidepresan Monoamine Oksidase Inhibitor, bekerja sebagai inhibitor reseptor Monoamine Oksidase A. Cara kerjanya adalah menghambat reversibel isoenzim MAO-A, sehingga secara khusus meningkatkan kadar neurotransmiter. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi senyawa kaemferol sebagai antidepresan melalui pendektan in silico dengan teknik molecular docking berdasarkan nilai binding affinity pengikantannya dengan reseptor MAO-A. Proses docking yang dilakukam melalui tahap preparasi ligan, uji potensi biooral, uji farmakokinetik, molecular docking, visualisasi hasil docking dan uji toksisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moclobemide dan kaemferol berikatan pada residu asam amino yang sama dengan MAO-A pada GLU A: 492 dengan ikatan hidrofobik, dan THR A : 205, ALA A :111, ASN A :125 dengan ikatan hidrogen pada moclobemide. Nilai binding affinity kaemferol -7,5 kkal/mol sedangkan moclobmide -6,3 kkal/mol, Hasil penelitian menunjukkan kaemferol lebih kecil dibandingkan dengan moclobemide, analisis uji farmakokinetik dan potensi bioral juga menunjukkan kaemferol dan moclobemide mampu diabsorbansi, didistribusi, dimetabolisme dan diekskresi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kaemferol berpotensi sebagai antidepresan yang aman dikonsumsi secara biooral dan tidak menujukkan resiko yang membahayakan bagi kesehatan, sehingga berpotensi sebagai kandidat obat antidepresan dengan mekanisme menghambat reseptor MAO-A.