Articles
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DISERTAI TREE CHART TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI
Hayati, Dian;
Risdawati, Renny;
Suheni, Suheni
Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Pendidikan Biologi Genap 2013-2014
Publisher : STKIP PGRI Sumbar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRACT Those problems above can be over coned by the implementation of Cooperative Learning model using Jigsaw tipe and Tree Chart. The research purpose is to find out the studentâs study result in class VII junior high school number one Lembah Gumanti. The researt type is experimental research, where as the research population is the students of class VII semester II junior high school number one Lembah Gumanti in the study year of 2012/2013 consisting of six class. The sample taking uses the technive of purposive sampling resulting in two sample classes namely class VIIc as experimental class and class VIId as control class. The data analysis technigve is by testing average finilarity using test-t on the real level 0,05. Where as the data analisis result shows the price tcount 2,924 and ttable 1,674 meaning that tcount > ttable, there fore the hypotesis is accepted. Finaly the research can be congluded that by using Cooperative Learning model with Jigsaw type and Tree Chart can inprove the study result of biology in class VII junior high school number one Lembah Gumanti regency of Solok. Â
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DISERTAI TREE CHART TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 2 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN
Febriani, Meriza;
Risdawati, Renny;
Suheni, Suheni
Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Pendidikan Biologi Genap 2013-2014
Publisher : STKIP PGRI Sumbar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTARCTThis study aims to determine the learning outcomes of students with the application of cooperative learning model jigsaw with tree chart in biology learning in class VII SMPN 2 Lubuk Sikaping Pasaman. Types of research used in this study is a design experiment with a posttest only control group design. Population in this study were all students of class VII SMPN 2 Lubuk Sikaping Pasaman in the school year 2012/2013. Of this study it can be concluded that the jigsaw cooperative learning model with tree chart positif effect on learning outcomes biology class VII SMPN 2 Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.
Pengaruh Ukuran Partikel Serbuk Bonggol Jagung Terhadap Sintesis Komposit Kampas Rem Non-Asbestos
Primaningtyas, Widya Emilia;
Suheni, Suheni;
Pradana, Feri Alfian
Jurnal IPTEK Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1327.181 KB)
|
DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i1.235
Pengembangan produksi kendaraan bermotor yang berjalan pesat dewasa ini, berjalan seiring dengan pengembangan suku cadangnya. Pemakaian material berbasis asbes pada pembuatan kampas rem kendaraan dinilai membahayakan kesehatan. Jagung merupakan salah satu makanan pokok rakyat Indonesia selain nasi. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka produksi limbah yang dihasilkan dari tanaman jagung juga mengalami kenaikan. Bonggol jagung merupakan salah satu produk limbah jagung yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai serat penguat bahan friksi pada komposit kampas rem non-asbestos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel serbuk bonggol jagung, dan mekanisme struktur pada komposit rem non asbestos. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan berbagai ukuran serbuk bonggol jagung (50, 80 dan 100 mesh), juga melakukan proses pengarbonan pada sebagian dari serbuk. Setelahnya masing-masing kondisi serbuk dicampur dengan resin dan hardener dengan perbandingan komposisi material pengisi dan material penguat sebanyak 20 : 80 %V. Tiap-tiap spesimen di uji keausan abrasive dan foto makro. Hasil yang di dapatkan dari pengujian keausan abrasive adalah nilai kehilangan tinggi dan kehilangan berat. Didapatkan dalam pengujian, semakin kecil ukurancpartikel maka ketahanan aus semakin baik. Nilai ketahanan aus terbaik dari spesimen kampas rem dinilai dari banyaknya kehilangan berat dihasilkan olehcvariasi ukuran partikel 100 mesh baik dengan kondisi serbuk dikarbonkan maupunctidak dikarbonkan senilai 0,56 ± 0,19 gr sedangkan nilai ketahanan aus terbaik daricspesimen kampas rem dinilai dari nilai kehilangan tinggi dihasilkan oleh variasicukuran partikel 100 mesh dengan kondisi serbuk tidak dikarbonkan senilai 1,22 ±0,45 mm. Disimpulkan pula perlakuan pengarbonan pada serbuk bonggol jagung relatif memberikan efek peningkatan nilai ketahanan aus, dinilai dari nilai kehilangan tinggi dan kehilangan beratnya.
VARIASI ARUS DAN SUDUT PENGELASAN PADA MATERIAL AUSTENITIC STAINLESS STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTURMAKRO
Setyowati, Vuri Ayu;
Suheni, Suheni
Jurnal IPTEK Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (739.69 KB)
|
DOI: 10.31284/j.iptek.2016.v20i2.40
ABSTRACT           Welding is the common method for joining material used in construction and industrial applications. Variable of welding process is the most important factor affected into the mechanical properties of welded materials. This study used Shielded Metal Arc Welding (SMAW) as welding method. SMAW method use flux to protect the metals. Sample preparations were done to make the V groove using 45áµ’ and 60áµ’ as angle of welding. Variations of heat input also were used as 75A, 85A, and 95A. Characterization of mechanical properties was analyzed by tensile test and macroscopic analysis showed the different area after welding. Based on the following experimental result, the highest ultimate tensile strength was obtained by sample prepared 45áµ’ of V groove angle and 85A of current which is 518 N/mm² and got 449 N/mm² of yield strength. Increasing current caused the wider weld pool in the sample surface and showed clear grove shape of welded sample. ABSTRAKPengelasan merupakan metode penyambungan material yang secara umum digunakan dalam bidang konstruksi maupun aplikasi di industri. Parameter pengelasan perlu diketahui karena berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dihasilkan material setelah proses penyambungan Pada penelitian ini, proses pengelasan yang digunakan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Pengelasan SMAW menggunakan fluks sebagai pelindung logam. Preparasi sampel dilakukan dengan pembuatan sudut pengelasan/sudut kampuh 45áµ’ dan 60áµ’.  Arus pengelasan bervariasi sebesar 75A, 85A, dan 95A. Karakterisasi sifat mekanik diperoleh dari pengujian tarik dan pengamatan makro untuk mengetahui perubahan daerah yang berbeda setelah dilakukan pengelasan. Berdasarkan hasil pengujian, spesimen benda uji dengan sudut pengelasan 45áµ’ besar beban maksimal (ÃÆ’u) terjadi pada arus 85 A yaitu sebesar 518 N/mm² dan memiliki tegangan luluh paling tinggi yaitu 449 N/mm². Kenaikan arus pengelasan menyebabkan weld pool yang lebih besar dan permukaan penampang samping terlihat jelas bentuk kampuh sampel pengelasan.
VARIASI JENIS KAMPUH LAS DAN KUAT ARUS PADA PENGELASAN LOGAM TIDAK SEJENIS MATERIAL STAINLESS STEEL 304L DAN BAJA AISI 1040 DENGAN GAS TUNGSTEN ARC WELDING
Widodo, Eriek Wahyu Restu;
Setyowati, Vuri Ayu;
Suheni, Suheni;
Qiromi, Ilham
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (364.774 KB)
Sambungan logam atau pengelasan yang tidak sejenis atau dissimilar welding merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi industri. Sambungan hasil pengelasan ini digunakan pada beberapa aplikasi yang memerlukan sifat sambungan khusus yang baik untuk menghemat biaya material. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan sambungan yang mempunyai kekuatan yang baik dengan variasi jenis kampuh las dan kuat arus yang digunakan. Pengelasan logam yang tak sejenis, Stainless Steel 304L dengan Baja Karbon AISI 1040, dilakukan dengan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) dengan posisi datar 1G dan elektroda ER 308L, sambungan diuji dengan pengujian tarik dan diamati dengan foto strukturmakro. Pengujian tarik sambungan logam tak sejenis diperoleh kekuatan tarik paling tinggi 468 MPa pada sambungan dengan kampuh V sudut 30o dan kuat arus 120 A, sedangkan paling rendah adalah sambungan dengan kampuh V sudut 45o dengan kuat arus 120 A dengan kekuatan tarik 385.84 MPa. Berdasarkan pengujian tarik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin sempit sudut kampuh yang digunakan dan semakin tinggi kuat arus yang diberikan akan semakin meningkatkan kekuatan tariknya karena distribusi panas yang merata dan kecepatan pendinginan yang seragam. Kata kunci: baja karbon, pengelasan tidak sejenis, stainless steel
ANALISA PENGARUH JENIS ELEKTRODA PENGELASAN SMAW TERHADAP KEKUATAN STAINLESS STEEL 304
Setyowati, Vuri Ayu;
Widodo, Eriek Wahyu Restu;
Suheni, Suheni
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini membahas tentang pengaruh jenis elektroda las dan sudut sambungan pada pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) terhadap sifat mekanik material stainless steel 304 SS. Elektroda NSN-312 dengan sudut sambungan lasan 45o diperoleh kekuatan maksimal (?u) yaitu 39.97 kg/mm2 dan kekutan luluh (?y) yang lebih besar yaitu 36.3 kg/mm2. Besarnya kekuatan tarik dan kekuatan luluh tersebut dipengaruhi oleh kandungan Mn dalam elektroda NSN-312 yang membentuk karbida. Selain itu, penggunaan elektroda NSN-312 untuk proses pengelasan SMAW pada stainless stell 304 SS ini menyebabkan kampuh las terisi penuh. Hal ini mengakibatkan daerah Heat Affected Zone (HAZ) pada spesimen tersebut dapat terlihat dengan pengamatan makro.
Pengaruh Natural Aging Sebelum Proses Artificial aging Terhadap Sifat Mekanik Aluminium 6061
Wardani, Iftika Philo;
Setyowati, Vuri Ayu;
Suheni, Suheni;
Saputro, Agung Bagus
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Aluminium 6061 merupakan jenis aluminium yang saat ini sedang berkembang pesat dalam penggunaannya, karena sifatnya yang mudah di ekstruksi, mempunyai kekuatan dan kekerasan medium, mudah di machining, mudah di las, dan mempunyai sifat tahan korosi yang baik. Material ini akan mengalami natural aging apabila didiamkan selama beberapa hari pada temperatur kamar setelah proses Solution treatment. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari natural aging sebelum artificial aging terhadap sifat mekanik material yang berupa kekerasan dan kekuatan tariknya. Penelitian ini dilakukan dengan menvariasikan temperatur dan waktu penahanan artificial aging sebesar 130, 160, 190oC dan waktu tahan 1, 3, 5 jam. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa proses natural aging tidak mempengaruhi trend naik dari kekerasan dan kekuatan material akibat kenaikan temperatur dan waktu penahanan saat artificial aging. Namun natural aging membuat kekerasan material lebih rendah bila dibandingkan dengan material yang tidak mengalami natural aging sebelum dilakukan artificial aging. Natural aging ini juga menyebabkan material tidak mengalami penurunan kekerasan saat material diberi artificial aging hingga temperatur 190oC dan waktu tahan 5 jam.
PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI RUMEN, UREA & NaOH TERHADAP PERFORMA KOMPOR BIOGAS
Syamsuri, Syamsuri;
Suheni, Suheni;
Wulandari, Yustia;
Aziz, Aziz
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ketergantungan manusia akan bahan bakar mineral bumi menyebabkan cadangan sumber energy tersebut semakin lama semakin berkurang.Keadaan ini membuat banyak kalangan sadar bahwa ketergantungan terhadap bahan bakar mineral bumi harus segera di kurangi. Untuk itu perlu energy yang tidak mudah habis, salah satu contoh adalah biogas Pada penelitian dengan metode eksperimen kali ini di gunakan variasi nutrisi antara lain, tanpa nutrisi, dengan nutrisi Rumen, dengan nutrisi Urea, dan dengan nutrisi NaOH untuk melihat seberapa cepat produksi biogas yang di hasilkan bila menggunakan nitrisi. Dari penelitian ini didapatkan Daya terbesar adalah dengan campuran NaOH yakni sebesar 1,129 kW, sedangkan efisiensi terbesar dengan campuran NaOH sebesar 54,7% untuk kecepatan produksi biogas tercepat adalah 14 hari yakni dengan nutrisi NaOH.
THE EFFECT OF WELDING CURRENT ON AISI 1045 STRENGTH AND CORROSION RATE
Wardani, Iftika Philo;
Setyowati, Vuri Ayu;
Suheni, Suheni;
Samudra, Ilham Prajala
Journal of Applied Sciences, Management and Engineering Technology Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31284/j.jasmet.2020.v1i2.1159
Shielded Metal Arc Welding (SMAW) was widely used in industry for joining AISI 1045 steel because this method was simple, in-expensive, and the device is portable. This researched aimed to analyze the effect of variations in welding current towards material strength and corrosion rate of AISI 1045. Welding current that been used as variations in this study are 100, 110, and 120 Ampere. This research was conducted using tensile test on the weld area and immersion around the weld area in NaCl solution with 0.4% concentration. From the research that conducted, it is known that increasing in welding current made the yield strength, tensile strength, and fracture strength of material also increased. This phenomenon also happened for elongation of material in weld area. With increasing the welding current then the elongation of material also increasing. Another aspect that researched in this paper is the effect of welding current toward corrosion rate of material. From the result, it was known that increasing welding current made corrosion rate of material became faster.
Pengaruh Ukuran Partikel Serbuk Bonggol Jagung Terhadap Sintesis Komposit Kampas Rem Non-Asbestos
Widya Emilia Primaningtyas;
Suheni Suheni;
Feri Alfian Pradana
Jurnal IPTEK Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i1.235
Pengembangan produksi kendaraan bermotor yang berjalan pesat dewasa ini, berjalan seiring dengan pengembangan suku cadangnya. Pemakaian material berbasis asbes pada pembuatan kampas rem kendaraan dinilai membahayakan kesehatan. Jagung merupakan salah satu makanan pokok rakyat Indonesia selain nasi. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka produksi limbah yang dihasilkan dari tanaman jagung juga mengalami kenaikan. Bonggol jagung merupakan salah satu produk limbah jagung yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai serat penguat bahan friksi pada komposit kampas rem non-asbestos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel serbuk bonggol jagung, dan mekanisme struktur pada komposit rem non asbestos. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan berbagai ukuran serbuk bonggol jagung (50, 80 dan 100 mesh), juga melakukan proses pengarbonan pada sebagian dari serbuk. Setelahnya masing-masing kondisi serbuk dicampur dengan resin dan hardener dengan perbandingan komposisi material pengisi dan material penguat sebanyak 20 : 80 %V. Tiap-tiap spesimen di uji keausan abrasive dan foto makro. Hasil yang di dapatkan dari pengujian keausan abrasive adalah nilai kehilangan tinggi dan kehilangan berat. Didapatkan dalam pengujian, semakin kecil ukurancpartikel maka ketahanan aus semakin baik. Nilai ketahanan aus terbaik dari spesimen kampas rem dinilai dari banyaknya kehilangan berat dihasilkan olehcvariasi ukuran partikel 100 mesh baik dengan kondisi serbuk dikarbonkan maupunctidak dikarbonkan senilai 0,56 ± 0,19 gr sedangkan nilai ketahanan aus terbaik daricspesimen kampas rem dinilai dari nilai kehilangan tinggi dihasilkan oleh variasicukuran partikel 100 mesh dengan kondisi serbuk tidak dikarbonkan senilai 1,22 ±0,45 mm. Disimpulkan pula perlakuan pengarbonan pada serbuk bonggol jagung relatif memberikan efek peningkatan nilai ketahanan aus, dinilai dari nilai kehilangan tinggi dan kehilangan beratnya.