ABSTRAK Menurunnya tingkat profitabilitas pada PT. Megah Nusantara Perkasa salah satunya dipengaruhi oleh tingginya Harga Pokok Produksi. Hal ini menjadi salah satu indikasi adanya kelemahan dalam sistem penghitungan harga pokok. Diperlukan adanya evaluasi terhadap beberapa faktor, antara lain pengklasifikasian biaya, proses akumulasi biaya, dan metode perhitungan harga pokok produksi. Untuk mendukung penelitian, penulis menerapkan metode pengumpulan data melalui Studi Kepustakaan, penulis memperoleh referensi dan informasi dari beberapa buku dan jurnal. Studi lapangan dilakukan di lokasi perusahaan dengan melakukan wawancara dengan narasumber terkait dan melalui observasi lapangan. Produk yang dihasilkan oleh PT. Megah Nusantara Perkasa dibagi menjadi 3 kategori, produk hasil cetakan, produk komponen presisi dan produk Advertising. Dalam proses akumulasi biaya perusahaan menggunakan metode proses costing, sedangkan sistem biayanya, perusahaan menggunakan kombinasi antara Actual Cost System dan Standard Cost System. Adapun simpulan dari hasil penelitian ini adalah perusahaan mengklasifikasikan gaji Supervisor dan Leader sebagai biaya tenaga kerja langsung, yang seharusnya merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Oleh karena itu Perusahaan perlu mengevaluasi kembali mengenai klasifikasi biaya-biaya yang terjadi di perusahaan dengan tepat. Selain itu selisih biaya overhead pabrik relatif sangat besar, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penekanan terhadap sejumlah biaya overhead berikut tarif pembebanannya. Kata kunci : Harga pokok produksi, Klasifikasi Biaya, Sistem Penentuan Biaya