Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIBAKTERI DARI DAUN Eupatorium odoratum L. TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922 Hasnawati, Hasnawati; Prawita, Erna
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.971 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss1pp%p

Abstract

Daun E. odoratum secara tradisional digunakan untuk terapi penyakit infeksi kulit seperti bisul, kurap, dan kadas. Berdasarkan hal tersebut, maka daun E. odoratum memungkinkan memiliki aktivitas antibakteri. Serbuk kering E. odoratum diekstraksi dengan menggunakan Soxhlet menggunakan pelarut washbenzen dan metanol. Kedua ekstrak kental (washbenzen dan metanol) yang diperoleh diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi agar dan. Ekstrak aktif difraksinasi menggunakan kromatografi vakum cair.  Senyawa aktif pada fraksi aktif dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis preparatif. Spektrum UV-Vis isolat (2.3) dalam kloroform menampakkan serapan λmax pada 291 nm. Spektrum inframerah isolat (2.3) (KBr) menunjukkan serapan pada (-OH), (CHalifatik),  (CHalifatik), (C=O), (C=C), (CH2), (CH3), (epoksi), dan (C-O).  Spektra 1H-NMR (CDCl3) menunjukkan resonansi pada δ 1,26 ( 3H); 3,65 (3H); 3,82 (3H); 3,93 (3H); 4,53 (1H,d); 5,0 (1H,d); 5,7 (1H,d); 6,06 (1H,d); 6,14 (1H,d); 6,93 (1H,d); 7,05 (1H,dd); dan 7,16 (1H,d) ppm. Spektra ini diperkirakan sebuah kalkon yang mengandung epoksi. Senyawa aktif antibakteri (2.3) pada loading terkecil 250 µg menunjukan aktivitas penghambatan terhadap S. aureus dan E. coli dengan diameter 9,5 dan 7,2 mm.
Potensi Ekstrak Daun dan Batang Katola (Arcangelisia flava L. Merr) Sebagai Antimikroba Yamin, Yamin; Hasnawati, Hasnawati
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.981 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3541

Abstract

Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit dan kematian yang sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.Infeksi dapat disebabkan oleh mikroba patogen. Pengobatan infeksi menggunakan antimikroba yang tidak tepat menimbulkan resistensi, untuk mengatasi masalah ini memerlukan solusi dengan memanfaatkan tanaman yang memiliki potensi kuat sebagai antimikroba. Salah satu tanaman yang digunakan secara empiris sebagai antimikroba adalah katola (Arcangelisia flava L. Merr). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba daun dan batang katola terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6233, Escherichia coli ATCC 35218, Salmonella typhi YCTC, Shigella dysenteriae dan jamur Candida albicans ATCC 10231, mengetahui kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM) terhadap bakteri dan jamur, mengetahui kandungan senyawa kimia yang terkandung pada daun dan batang katola, sera mengetahui golongan senyawa aktif sebagai antibakteri. Metode yang digunakan meliputi difusi agar untuk uji aktivitas antimikroba, KHM serta KBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol katola memiliki potensi sebagai antimikroba terhadap B. subtilis ATCC 6233, E. coli ATCC 35218, S. typhi YCTC, S. dysenteriae dan C. albicans ATCC 10231. Nilai KHM ekstrak batang terhadap seluruh bakteri pada konsentrasi 1000 ppm dan nilai KBM pada konsentrasi 1500 ppm. Hasil uji skrining fitokimia pada batang dan daun menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, terpenoid, saponin, flavonoid dan tanin.
UJI AKTIVITAS TABIR SURYA FORMULA SEDIAAN LOSIO EKSTRAK METANOL DAUN MANGKOKAN (Nothophanax scutellarium Merr.) Suryani Suryani; Rini Hamsidi; Nurlena Ikawati; Ahmad Zaeni; Hasnawati Hasnawati
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.548 KB) | DOI: 10.46496/medula.v2i1.245

Abstract

Leaves of mangkokan  (Nothophanax scutellarium Merr.) contain a potent antioxidant and sunscreen compounds. This plant potential to be developed into cosmetic products. One of cosmetic product that can be developed  using  natural  product  is  lotion.  This  research  aims  to  formulate  lotion  from  methanol  extracts  of leaves  mangkokan  and  determining  the  sunscreen  activity  of  lotion  with  various  concentration  of  the  extract 1%; 2.5%; 5%; 7.5%; and 10% using laboratory experimental design.  Preparation of mangkokan leaf extracts using methanol solvent by maceration method. Further tests conducted to determine the activity of sunscreen. Methanol extract of the leaves mangkokan then formulated to be lotion. Sunscreen activity of lotion was tested by  determaining  SPF  values.  Lotion  methanol  extract  of  leaves  mangkokan  resulting  the  highest  SPF  value contained in the methanol extract of the leaves mangkokan concentration of 10%. Keywords: mangkokan leaves, lotion, extract, lotion, sunscreen
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIBAKTERI DARI DAUN Eupatorium odoratum L. TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922 Hasnawati Hasnawati; Erna Prawita
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.971 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.8067

Abstract

The leaves of Eupatorium odoratum L. have been used traditionally to cure abscess due to infectious diseases, leech bite and wound healing.  It was suspected that the leaves contain antibacterial compounds. The dried powder of E. odoratum leaves is extracted by Soxhlet using washbenzene and followed by methanol. Both extracts  are tested to determine their antibacterial activity by using diffusion test.  The active extract is fractionated by vacuum liquid chromatography. The active compound (2.3) obtained from the active fraction is purified by using preparative thin layer chromatography.  The UV-Vis spectrum of (2.3) (chloroform) showed λmax at 291nm. The IR spectrum of the active compound (2.3) (KBr) .0displayed signals (-OH), (-CHalifatik), (-CHalifatik), (-C=O), (C=C), (CH2), (CH3), (epoksi), and (C-O). 1H-NMR spectrum (CDCl3) showed signals at δ 1.26 ( 3H,s); 3.65 (3H,s); 3.82 (3H,s); 3.93 (3H,s); 4.53 (1H,d); 5.0 (1H,d); 5.7 (1H,d); 6.06 (1H,d); 6.14 (1H,d); 6.93 (1H,d); 7.05 (1H,dd); dan 7.16 (1H,d) ppm. This spectrum is suspected to be an epoxide chalcone type of compound. The active  compound (2.3) at minimum loading of 250 µg showed bacterial growth inhibition on S. aureus and E. coli at diameter 9.5 and 7.2 mm respectively.
Evaluasi Formula Emulgel Lendir Bekicot (Achatina fulica) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat Citra Dewi; Ahmad Saleh; Nur Hatidjah Awaliyah; Hasnawati Hasnawati
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 02 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i02.37

Abstract

Lendir bekicot (Achatina fulica) merupakan salah satu bahan alam yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat pada konsentrasi 10%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sediaan emulgel lendir bekicot dapat memenuhi syarat evaluasi stabilitas fisik sediaan dan melakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan emulgel lendir bekicot terhadap Staphylococcus epidermidis. Penelitian dilakukan secara eksperimen, sampel lendir bekicot (Achatina fulica) diformulasi kedalam bentuk sediaan emulgel dengan tiga variasi konsentrasi yaitu pada Formula A 11%, Formula B 16% dan Formula C 21%. Selanjutnya dilakukan evaluasi fisik sediaan selama empat minggu penyimpanan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji tipe emulsi dan uji stabilitas dipercepat dengan metode cycling test. Ketiga formula tersebut dilakukan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Data pengukuran zona hambat bakteri dianalisis dengan menggunakan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis formula emulgel lendir bekicot (Achatina fulica) stabil selama penyimpanan dengan hasil pengujian organoleptik berwarna putih susu, aroma khas mentol dan berbentuk semi padat (emulgel), homogen dengan emulsi tipe minyak dalam air (m/a) serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Zona hambat tertinggi pada Formula C konsentrasi lendir bekicot 21% dengan diameter zona hambat sebesar 4,8 mm kategori lemah.
Uji Daya Hambat Antibakteri Fungi Endofit Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Muhammad Azdar Setiawan; Hasnawati Hasnawati; Sernita Sernita; Lisa Sulistia
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 3, No 1 (2016): J Sains Farm Klin 3(1), November 2016
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.04 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2016.3.1.90

Abstract

Endophytic fungi is fungi that lives within plant tissue and it is not harm to the plant it self. Endophytic fungi can produce a substance potencial to be antibacteria. This research aimed to test the antibacterial effect of endophytic fungi that has been isolated from lime skin Citrus auranti folia of Staphylococcus aureus. The methods that has been used to test antibacterial effect was paper disc method, done by gluing paper disc containing of endophytic fungi in agar combination media that has been smear with Staphylococcus aureus. The result of this researh is both endophytic fungi has effect as antibacterial against Staphylococcus aureus, but the type II of endophytic fungi has more effective and stronger antibacterial effect compare to endophytic fungi type I.
SOSIALISASI DAN EDUKASI APOTEKER CILIK DI SD NEGERI 1 SOROPIA Vica Aspadiah; Wahyuni; Asniar Pascayantri; Irvan Anwar; Hasnawati
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 3 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah pesisir merupakan daerah yang cenderung memiliki keterbatasan akses, baik dalam hal sarana dan prasarana ataupun kemajuan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan. Masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan, namun hal tersebut belum diikuti dengan pengetahuan yang benar. Apoteker merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang keahliannya belum dikenal luas oleh masyarakat. Padahal profesi ini memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang obat-obatan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Pengenalan apoteker sejak dini sangat penting sejalan dengan kampanye yang dilaksanakan oleh World Health Organization dalam upaya menjalankan dan menegaskan kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan di Sekolah-sekolah dasar di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengedukasi anak-anak di SD Negeri 1 Soropia, Desa Waworaha, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe agar lebih mengenal profesi Apoteker dan tugasnya serta mengetahui cara penggunaan obat yang baik dan benar sejak dini. Selain itu, agar dapat menumbuhkan minat anak-anak kepada profesi Apoteker dan informasi penggunaan obat yang baik dan benar dapat diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah presentasi materi, games, pembagian hadiah, serta pemasangan selempang Apoteker Cilik. Kegiatan sosialisasi apoteker cilik ini dapat memberikan pemahaman materi mengenai Profesi Apoteker dan tugasnya serta cara penggunaan obat yang baik dan benar kepada para peserta yang dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan saat tanya jawab setelah sosialisasi.
DAGUSIBU DI SMP NEGERI 2 SOROPIA, DESA SOROPIA, KECAMATAN SOROPIA DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN ANAK TERHADAP KESEHATAN Irvan Anwar; Henny Kasmawati; Fery Indradewi; Hasnawati; Nurramadhani A.Sida; Vica Aspadiah; Nur Illiyyin Akib; Halik; Nur Rayani
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/mosiraha.v2i1.17

Abstract

Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Pemahaman dan pengetahuan penggunaan obat yang baik dan benar merupakan bagian penting dari tercapainya kesehatan seseorang. Upaya meningkatkan penggunaan obat yang baik dan benar dapat diakselerasi melalui sosialisasi dan edukasi tentang Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan benar dan tepat) dan tanya 5O kepada apoteker. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan adik-adik SMPN 2 Soropia tentang cara penggunaan obat yang baik dan benar di kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa cerama dan diskusi. Dari hasil kegiatan ini, adik-adik SMPN 2 Soropia telah mendapat informasi dan memahami cara penggunaan obat yang baik dan benar.