Ninik Setyowani
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Published : 45 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN ASESMEN NON-TES MELALUI METODE PENUGASAN Mugiarso, Heru; Sutoyo, Anwar; Setyowani, Ninik
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembelajaran Mata kuliah ”Pemahaman Individu” di jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) ada kecenderungan proses belajar baru sampai taraf penguasaan informasi verbal, padahal tujuan mata kuliah ini memberi bekal kepada mahasiswa agar mampu melakukan pengukuran secara benar dan memanfaatkannya untuk kepentingan bimbingan. Tujuan penelitian adalah diperolehnya temuan empiris tentang tindakan yang efektif bagi peningkatan kualitas keterampilan mahasiswa dalam melakukan asesmen non-tes. Hasil penelitian ini menunjukkan agar mahasiswa menerima tugas latihan dengan senang hati dan mahasiswa diberi kesempatan dalam mengambil keputusan guna melatih kemandirian mahasiswa sekaligus mengembangkan kerja sama dengan teman, maka perlu adanya tugas-tugas yang harus diselesaikan perorangan maupun berkelompok. Kata Kunci: ketrampilan asesmen non-tes; metode penugasan
Upaya Meningkatkan Empati Dalam Berinteraksi Sosial Melalui Dinamika Kelompok Pendekatan Experiential Learning Wulandari, Septi; Setyowani, Ninik; Mugiarso, Heru
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 1 No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted based on the phenomenon that is in junior high school of state 9 Semarang which shows that the students who have empathy in social interactions is low. The purpose of this study to determine the efforts and success in increasing empathy in the social interaction of students through experiential learning approach to group dynamics. This research is action research guidance and counseling. Subjects were 10 students who had low empathy in social interaction. Data collection methods used were psychological scales and observation. Wilcoxon test results obtained thitung 55.0 > 8.0 TTable or imply Ha accepted and Ho rejected. These results demonstrate empathy in students social interaction can be improved after getting the group dynamic experiential learning approach. Empathy in the social interaction of students before gaining experiential learning group dynamics approach to the low category 51.19%. After obtaining the dynamics of group experiential learning approach with 81.96% higher category. After the I cyclus increased empathy in social interactions by 14.93% from the initial conditions. After the II cyclus of empathy in social interactions increased by 15.84% of cyclus I. In addition, students progressing better behavior seen from the increasing indicators sensitive to others, trust, understanding, awareness of others, openness, social contacts, and social communication.
Meningkatkan Keterbukaan Diri Dalam Komunukasi Antar Teman Sebaya Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Johari Window Sugiyo, Sugiyo; Setyowani, Ninik; Hanifa, Sania Nur
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 1 No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted based on the phenomenon that is in high school Walisongo Pecangaan Jepara indicating students who have low self-disclosure in the communication between peers. The purpose of this study to determine the efficacy in improving transparency in the communication between peers through group guidance Johari window techniques. This techniques type of research used in this study is experimental research. Sample were 10 students who have low self-disclosure in personal communication between peers. Methods of data collection using psychological scales. Wilcoxon test results obtained Thitung 55.0 > 8.0 TTable or imply Ha accepted and Ho rejected. These results indicate the level of openness in communication among peers increased after receiving group guidance Johari window technique. These results demonstrate openness in communication among peers before getting group guidance Johari window technique 57.5% with medium category and guidance johari window technique after gaining guidance johari window technique 76.5% with high category. The difference in levels of self-disclosure of students before and after the technical guidance of Johari window by 19%. In addition, students progressing better behavior seen from the increasing some indicators such as, be objective, provisional, understand yourself, understand others, adopted a trusting and open attitude.
Meningkatkan Pemahaman Orang Tua Terhadap Pernikahan Dini Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Cholipah, Siti Nur; Supriyo, Supriyo; Setyowani, Ninik
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksankan berdasarkan fenomena yang terjadi di desa Kedungrejo yang menunjukkan orang tua dengan pemahaman yang masih rendah terhadap pernikahan dini. Tujuan yang hendak dicapai dalam penilaian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan pemahaman orang tua terhadap pernikahan dini di desa Kedungrejo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah orang tua warga desa Kedungrejo. Subyek dalam penelitian ini ada 14 orang tua dengan prosentase pemahaman yang masih tergolong rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologis,wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman pada orang tua. Dari perhitungan persentase rata- rata pemahaman orang tua sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok adalah 50,93% dan termasuk kategori rendah. Namun, setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok persentase terjadirata- rata tersebut mengalami peningkatan yaitu sebesar 20,07% menjadi 71% dan termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman orang tua terhadap pernikahan dini diupayakan dapat ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan kelompok.   This research was conducted based on the phenomenon that occurred in the Kedungrejo village that shows parents low understanding in early marriage. Goal of this research is to determine the success of group counseling services to enhance the understanding of parents about early marriage in the Kedungrejo village. This study is conducted with experimental research. The population of this research were elderly villagers and parents live in Kedungrejo. There were 14 parents with relatively low percentage of early marriage understanding. Method of data collection used were psychological scales, interview and observation. The results of the research showing an increase in understanding the risk and the threats  of early marriage among parents. From the calculation of the average percentage of parents before getting guidance services group was 50.93% and relatively in low category. However, after getting guidance services group average percentage had increased in the amount of 20.07%. Based on the results of this study, it can be concluded that the understanding of parents in early marriage can be improved through group guidance services.    
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Bermain Peran Maryanto, Lilik; Setyowani, Ninik; Mugiarso, Heru
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 3 (2013): September 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah layanan penguasaan konten dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pre-test and post test. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 MI AL Islam Mangunsari 02 Semarang yang berjumlah 21 siswa. Teknik sampling jenuh digunakan karena jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 30 orang) dimana seluruh populasi digunakan menjadi sampel. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi dengan instrument skala motivasi belajar sebanyak 68 item pernyataan. Metode analisis data menggunakan deskriptif presentase dan uji t-Test. Perlakuan berupa layanan penguasaan konten dengan teknik bermain peran dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan tatap muka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa antara sebelum perlakuan (62%) dan sesudah perlakuan (77%), mengalami peningkatan sebesar 15%. Berdasarkan analisis t-Test dengan menggunakan taraf signifikan 5%, hasil analisis uji beda diperoleh thitung = 10.16 dan ttabel = 2,045, jadi nilai thitung > ttabel, sehingga dinyatakan bahwa Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan penguasaan konten dengan teknik bermain peran (role playing) dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 5 MI AL Islam Mangunsari 02 Semarang.   This research aimed to prove whether the content mastery service with techniques playing role (role playing) can increase students motivation. This type of research is experiments research by design one group pre-test and post test. This research population is all students 5th grade MI AL Islam Mangunsari 02 Semarang, which amounts 21 students. Saturated sampling technique is used because the population is relatively small (less than 30 people) where the entire populations is used to be samples. Methods of data collection using psychological scales with instruments motivation learning scale as many as 68 items statement of. The analysis methods of the data using descriptive percentage and t-test. The Treatment performed 8 times face-to-face meetings. Based on the results of research, students’ motivation between the pre-treatment (62%) and after treatment (77%), experiencing enhancement by 15%. Based on t-test analysis using the 5% significance level, the results of different test analysis obtained tcount = 10.16 and ttable = 2.045, so the value of tcount> ttable, so it is stated that Ha is accepted. The results of this study indicate that the service the content mastery with role playing can increase students motivation 5th grade MI AL Islam Mangunsari 02 Semarang
Meningkatkan Keaktifan Diskusi Kelompok Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII E SMP N 19 Semarang Rizkina, Mera; Setyowani, Ninik; Mugiarso, Heru
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 3 (2013): September 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok pada siswa kelas VIIIE melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Desain yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design, serta pola eksperimen yang digunakan adalah pre-test and post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling yang berjumlah 10 siswa terdiri dari 8 siswa berkriteria rendah dan 2 siswa berkriteria sedang. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi yang digunakan pada saat sebelum dan sesudah pemberian bimbingan kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan deskriptif persentase. Pada hasil pre-test diperoleh keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dengan kategori rendah (51,29%). Dan setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok diperoleh hasil post-test keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dengan kategori tinggi (70.2%). Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok pada siswa sebesar 19%. Dengan demikian keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok.   The purpose of this research is to improve student activity in a group discussion in class VIIIE through group guidance services. This research, including the type of experiments research. Design used was pre experimental design, as well as the experimental pattern used is a pre test and post test. Sampling technique using proportionate stratified random sampling totaling 10 students consisted of 8 students with low criteria and 2 students with middle criteria. Data collection method using psychological scales used in the time before and after the group guidance services. Techniques of data analysis using Wilcoxon test and descriptive percentages. Pre test results obtained on student activity in discussion groups with low category (51,29%). And after a given treatment in the form of group guidance services post test results obtained active students in discussion groups with high category (70.2%). The result showed an increase student activity in a group discussion by 19%. Thus the activity of students in a group discussion can be improved through group guidance services.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Yuniati, Yuniati; Setyowani, Ninik; Saraswati, Sinta
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 3 (2013): September 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMP Negeri 13 Semarang  yang menunjukkan adanya siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa melalui bimbingan kelompok teknik permainan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel penelitian adalah 10 orang siswa yang memiliki kemampuan dalam berinteraksi sosial rendah. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Hasil uji wilcoxon diperoleh Thitung = 55,0 dan Ttabel = 8,0 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan tingkat kemampuan dalam berinteraksi sosial siswa meningkat setelah memperoleh bimbingan kelompok teknik permainan. Dari hasil penelitian menunjukkan kemampuan interaksi sosial siswa sebelum memperoleh bimbingan kelompok teknik permainan 57.5% dengan kategori sedang dan setelah memperoleh bimbingan kelompok teknik permainan 76.5% dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat kemampuan dalam berinteraksi sosial siswa sebelum dan sesudah bimbingan kelompok teknik permainan sebesar 19%. Selain itu, siswa mengalami perkembangan perilaku yang lebih baik dilihat dari meningkatnya indikator percakapan, saling pengertian, kerjasama, keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan.   This study was conducted based on the phenomenon that is in SMP N 13 Semarang  indicating students who have low ability of social interaction. The purpose of this study to determine the efficacy in improving transparency in the ability of social interaction through group guidance with games techniques . This type of research is experimental research. Sample were 10 students who have low ability of social interaction. Methods of data collection using psychological scales. Wilcoxon test results obtained Tcount 55.0 > 8.0 TTable or imply Ha accepted and Ho rejected. These results indicate the level of openness in ability of social interaction increased after the technical games. These results demonstrate openness in ability of social interaction prior to the technical games 57.5% with moderate category and after group guidance with games techniques gaining 76.5% with high category. The differences of ability of social interaction before and after the group guidance with games technique by 19%. In addition, students progressing better behavior seen from the increasing indicators.  
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Setiani, Amalia Cahya; Setyowani, Ninik; Kurniawan, Kusnarto
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 3 No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan keberhasilan dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok. Manfaat penelitian ini memperkaya kajian tentang peningkatan konsentrasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok. Populasi penelitian yaitu 30 siswa kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak dan sampel 12 siswa, teknik sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala konsentrasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan Uji Wilcoxon. Hasil uji wilcoxon, menunjukkan bahwa nilai Zhitung 0 < Ztabel 14. Simpulan dari penelitian ini yakni konsentrasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Oleh karena itu, bagi guru mata pelajaran di sekolah hendaknya dapat lebih memahami tingkat konsentrasi belajar para siswa ketika kegiatan belajar berlangsung. Serta dapat memotivasi siswanya untuk aktif dalam belajar, karena konsentrasi belajar siswa di kelas dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Dua hal tersebut akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. This study aims to determine the efforts and success in increasing student learning attention through group guidance services. The benefits of this study is to enrich the study related to enhancing students’ learning attention through group guidance service. The populations of this study are 30 students in VI grade of SD Negeri 2 Karangcegak, and 12 students as the samples. The samples were taken by using Sampling Purposive Technique. Learning attention scale was used as the method of collecting data. The analysis technique which is used in this study are percentage descriptive analysis and Wilcoxon test. The result of Wilcoxon test indicates that the score of Zsum0 < Ztable14. The conclusion of this study is that the students’ learning attention can be enhanced through group guidance service. Moreover, the subject teachers in schools should be able to understand students learning attention levels in the learning process. And the teachers should be able to motivate their students to be active in the learning process. It is essential because students’ learning attention in the class influences the quality of learning process and the students’ understanding of the materials. Those two things will affect to the result of students’ learning process.
Faktor-Faktor Hambatan Profesionalisasi Guru BK di SMA Negeri se- Kota Purwokerto Rizkiwati, Cahya Dewi; Setyowani, Ninik; Mugiarso, Heru
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 3 No 3 (2014): September 2014
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang faktor-faktor hambatan yang terjadi dalam profesionalisasi guru BK. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri se-Kota Purwokerto. Penelitian ini adalah penelitian populasi atau sensus karena populasi guru BK berjumlah 25 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  inventori dalam bentuk daftar cek masalah. Instrumen tersebut telah diuji validitasnya menggunakan rumus point biserial, sedangkan reliabilitas instrumen digunakan rumus KR-20. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif prosentase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hambatan yang berasal dari faktor internal mendapat prosentase lebih tinggi daripada faktor eksternal. Faktor internal yang paling mempengaruhi profesionalisasi guru BK antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, motivasi kerja, kompetensi guru BK. Sedangkan faktor eksternal yang paling mempengaruhi profesionalisasi guru BK adalah sarana dan prasarana. The purpose of this research is to describe problems  occur in the professionalization of guidance and counseling teachers. The type of the research is survey research . This research was conducted in all of Senior High School in Purwokerto. Population research or census were used as sampling method, since  the population of guidance and counseling teachers were 25 people. Data collection technique was  using inventory with list of issues. The instrument validity has been tested using point biserial formula, whilst its reliability was tested using KR-20 formula. The data was analyzed using descriptive percentage techniques. The results of this research indicate that internal factors get higher percentage than external factors. Internal factors that have the most influence in the professionalization of guidance and counseling teachers include educational background, working experience , motivation, teacher’s competence. While external factors that have the most influence in the professionalization of guidance and counseling teachers is infrastructure.
Keefektifan Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modelling Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMP Prabowo, Irfan; Setyowani, Ninik; Kurniawan, Kusnarto
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 3 No 3 (2014): September 2014
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan layanan penguasaan konten dengan teknik modelling terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP  N 4 Petarukan berjumlah 314 siswa dan sampel yang berjumlah 39 siswa yang diambil menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunkan skala psikologi dan observasi. Validitas instrumen dengan rumus product moment dan reabilitas instrument dengan rumus Alpha. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan Uji-T ( t-test). Hasil penelitian menunjukan kemandirian belajar siswa sebelum pemberian treatment pada kategori rendah. Setelah pemberian treatment, kemandirian belajar siswa pada kategori tinggi. Hasil uji t-test menunjukan thitung (20,661) dan ttabel 5% (2,042) sehingga thitung > ttabel .Simpulan dari penelitian ini adalah layanan penguasaan konten dengan teknik modelling efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. The purpose of this study is to find out effectiveness of content mastery services with modelling technique on student’s learning independence. The population in this study is all of VIII grade students of SMP N 4 Petarukan which consist of 314 students and the sample of 39 students was selected using purposive sampling technique. Data collection methods were using were psychological scale and observation. The instrument validity using product moment and instrument reliability using Alpha test. Percentage descriptive analysis and t Test were use as the data analysis technique. Research result showed that independence learning before the treatment was in low category. After the treatment, the independence learning was in high category. The t-test result showed that tvalue (20,661) and ttable of 5% (2,042) so that tvalue > ttable. The conclusion of this research is content mastery services with modelling technique effective to develope student’s learning independence.