Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Desain Integrasi Primary and Sub-Culture Organization di Lembaga Pendidikan Tinggi Islam dan Pesantren Atmari Atmari
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 12 No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/tarbiyatuna.v12i2.397

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian penulis di dua tempat berbeda budaya organisasi; yang pertama lembaga pendidikan tinggi yang memiliki pondok pesantren sebagai nilai tambah (sub-culture) pembentukan karakter mahasiswanya. Sedang yang kedua, pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan santrinya. Sebagaimana diketahui, pendidikan tinggi sesuai dengan aturan mainnya, memiliki budaya kebebasan akademik, keterbukaan informasi, dan sistem penyelenggaraan yang professional. Di pihak yang lain, pesantren juga memiliki aturan budayanya sendiri; semisal, sangat kuat untuk menjaga nilai-nilai keislaman, ketaatan kepada guru, kesederhanaan, dan aspek-aspek lainnya. Maka dari itulah, penulis mengasumsikan proses pengintegrasian ini membutuhkan strategi, tata kelola, dan pendekatan yang berbeda dibandingkan sub-culture organisasi lainnya, anggap saja seperti Fakultas dan Jurusan yang ada di bawah naungan lembaga pendidikan tinggi. Sesuai dengan hasil riset yang penulis lakukan, ditemukan bahwa; desain integrasi pendidikan tinggi dan pesantren ada pada pola interkoneksi dan implanted-Islamic tradition. Artinya, pendidikan tinggi tidak memaksakan seluruh values (nilai) yang ada di pesantren terimplementasi secara holistic, melainkan mengambil sebagian saja untuk dijadikan basis nilai tindakan karakter. Sepandan dengan itu, pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, juga tidak merubah posisi pesantren sebagai pengatur desain integrasi. Pendidikan tinggi harus mengikuti aturan dan nilai yang ada di pondok pesantren. Jadi, keduanya memiliki model desain kompromistik dan kolaboratif untuk mencapai pada tujuan yang diinginkan.
Pemberdayaan UMKM Pembuat Roti dengan Meningkatkan Kapasitas Produksi Melalui Pelatihan Membuat Mesin Mixer Adonan Roti di Desa Banjarkemantren Buduran Sidoarjo Ikhwanuddin Ikhwanuddin; Bambang Triono; Moh. Shaleh; Sudarso Sudarso; Fadllah Farah Diba; Yayu Sriwahyuni Hamzah; Mirza Elmy Safira; M. Catur Rizky; Atmari Atmari; Mohamad Farid
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkm.v2i1.159

Abstract

Along with the development of MSMEs in Banjarkemantren Village, it is necessary to make a breakthrough by increasing productivity. With increased productivity, it can directly increase profits. One of these breakthroughs is by changing the process of manually kneading bread dough into a bread dough kneading process machine in the form of a mixer machine that has a large capacity and is fast and is able to increase the viscosity / viscosity of the dough. With a simple concept of dynamo motor to gear box. From the gear box is connected to a 10 cm pulley and forwarded with a v belt to a 30 cm pulley, so that the dynamo speed can be lowered. The mixer can be modified from the old mixer by opening the other 2 sides for wider reach. From here a simple kneading machine was created that can improve the manual method with the machine so that the production of bread dough can increase.
Peningkatan Pengrajin Sandal dalam Skala yang Lebih Besar dan Luas melalui Pengembangan dan Pemasaran Hasil Produksi UMKM Werdoro Waru Sidoarjo Judiono Judiono; Mohammad Djaelani; Yayu Sri Wahyuni Hamzah; Ikhwanudin Ikhwanudin; Syaiful Anwar; Cilda Thesisa Ilmawan; Fahmy Ryadin; Soemardiono Soemardiono; Budi Handayani; Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi; She Fira Azka Arifin; Adi Herisasono; Farid Zaini; Atmari Atmari
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara
Publisher : STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v2i1.160

Abstract

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) as one of the pillars of the nation's economy are able to face the big challenges of technological advances that are always running. Wedoro Village is one of the villages that maintains the Development and Marketing of Production Results in the Manufacture of sandals so that there are increasing sandal craftsmen who are always developing in this technological era. The method of implementing this service uses SWOT analysis, with the stages: preparation, implementation of activities, and evaluation. The target of this activity is all Sandal Craftsmen in Wdoro Waru, Sidoarjo. Supervisors carry out the role of guiding according to the expertise of their respective departments. The results of this activity are First, the improvement of Sandal Craftsmen; Second, the increasing interest of PkM practitioners to try new things