Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS M.Miftah Arief; Mihrab Afnanda
Nizham Journal of Islamic Studies Vol 9 No 02 (2021): Nizham: Jurnal Studi Agama
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/nizham.v9i02.4309

Abstract

Islamic education should provide young Muslims with the opportunity to learn about their religion. The meaning of education is to develop physical and spiritual potential to obtain certain values and norms. These educational activities can take place in a family, school, or community. The family, school and community are environments that can shape human character. While these three factors influence each other, parenting has the greatest impact on children's education. If the family manages to build a home, the roles of school and community will complement each other. The family is the first and most important environment for a child. This is because the child has a blood bond with his parents that cannot be separated for the rest of his life. Parental consent and parental consent have a large impact on children's behavior. So many moral ailments are caused by the atmosphere of family life. The family is everything to the child. In other words, the picture of the family can be seen from the child's character, habits and morals.
PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAP PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAS AL-ISLAM NURUL MAAD Mihrab Afnanda
Darussalam Vol 21, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v21i2.40

Abstract

AbstrakKeinginan untuk mewujudkan pembelajaran yang maksimal dan menarik. Dalam proses pembelajaran kemampuan guru merupakan bagian yang paling penting dalam proses belajar-mengajar. Tanpa kemampuan, penyampaian materi dan pengelolaan kelas tidak dapat berjalan dengan baik. Dari hasil bahwa Penerapan Strategi Concept Map cukup efektif pada saat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan guru menggunakan Strategi Concept Map secara baik, baik dari segi perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran, maupun ketika kegiatan evaluasi dilaksanakan. Itu semua ditandai dengan antusiasnya siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.Kata Kunci: Penerapan, Pembelajaran, Strategi Concept Map
HUBUNGAN PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI DENGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ISLAM SEBAGAI MANIFESTASI PENCEGAHAN PRILAKU KORUPSI (Kajian Nilai-nilai Kejujuran, Kepedulian dan Keadilan) Mihrab Afnanda
Darussalam Vol 22, No 2 (2021): Darussalam
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.424 KB) | DOI: 10.58791/drs.v22i2.117

Abstract

Abstrak Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu bagian dari pendidikan di  negeri  ini  tentu  harapannya  mempunya  andil  dalam  pencegahan  prilaku korupsi. Islam sendiri mengajarkan bahwa prilaku terpuji atau Akhlakul Karimah diantaranya kejujuran, kepedulian dan keadilan. Kesemuan prilaku yang diajarkan Islam tersebut sebagai antithesis dari prilaku korupsi. Pendidikan Agama Islam sangat mengajar hambanya untuk menjauhi rakus makan, banyak bicara, dengki, kikir, ambisi dan cinta dunia, sombong, ujub dan takabbur serta riya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk  menganalisis  tema tersebut  hingga  memunculkan  suatu  konsep  atau  teori  baru. Adapun hasilnya ada hubungan yang erat yang saling mengikat dan mendukung antara cita-cita Pendidikan Anti-Korupsi dengan cita-cita pendidikan akhlak Islam baik dari kejujuran, kepedulian dan keadilan Kata Kunci: Pendidikan, Anti-Korupsi, Akhlak Islam.
PENDIDIK AGAMA ISLAM IDEAL MENURUT “GURINDAM PENDIDIK” KARYA ROSLI AB. GHANI (KAJIAN BAIT I SAMPAI VII) Mihrab Afnanda
Darussalam Vol 23, No 1 (2022): Darussalam
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.755 KB) | DOI: 10.58791/drs.v23i1.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan tentang pendidik agama Islam ideal menurut “Gurindam Guru” karya Rosli Ab. Ghani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data “Gurindam Guru”. selanjutnya dipilih tujuh bait dan makna yang dikandung. Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, dapat ditarik simpulan bahwa: (1) bait I berisi tentang ajakan untuk menjadi pendidik ideal/professional; (2) bait II dan VI berisi tentang pendidik itu tepat waktu; (3) bait III berisi tentang pendidik itu sehat jasmani dan rohani; (4) bait IV dan V berisi tentang Pendidik itu punya persiapan yang matang; (5) bait VII berisi tentang pendidik itu banyak punya metode dalam proses belajar mengajar.Kata Kunci: Pendidik Agama Islam, Ideal, Gurindam.
Relevansi Profil Pancasila Kurikulum Merdeka Dengan Evaluasi Nilai Karakter Nabi Muhammad Dalam Syair Burdah Mihrab Afnanda; Nuril Huda; Dina Hermina
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 8 No 1 (2023): Ri'ayah Jurnal Sosial dan Keagamaan
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/riayah.v8i1.6463

Abstract

The research describes the relevance of independent curriculum learning with the evaluation of the character values of the Prophet Muhammad in Syair Burdah. This research uses descriptive qualitative method with data source Syair Burdah. Based on the results: (1) stanza 29 that the Apostle has the character value of Diligence, and the relevance of the independent curriculum also emphasizes that students must be diligent and focused in learning; (2) stanzas 30, 31 and 32 that the Apostle has the character value of restraining lust and zuhud and the relevance of the independent curriculum emphasizes students' self-control; (3) stanzas 34 and 40 that the Apostle has the character value of a wise and wise leader and the relevance of the independent curriculum emphasizes wise and responsible students; (4) stanza 35 that the Apostle has the character value of honesty (siddiq) and the relevance of the independent curriculum emphasizes students to be honest in everything; (5) stanza 39 contains that the Apostle has the character value of courtesy and the relevance of the independent curriculum emphasizes students to be polite.
Developing Student Academic Ability Using Scaffolding Method In Cognitive Apprenticeship Model Akhmad Ramli; Mihrab Afnanda; Roinah Roinah; Syafrida Damanik; Andika Isma
Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2023): January : Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/mudir.v5i1.42

Abstract

The goal of this study is to examine how the Cognitive Apprenticeship Model and the Scaffolding Method are used in math instruction and to assess how well math instruction performs when the two approaches are used together. This research technique is library research, and the papers using the Cognitive Apprenticeship Model and the Scaffolding Method are the data sources. In order to determine whether the scaffolding method and the theory of the cognitive apprenticeship model are appropriate for use in the process of teaching mathematics, the data analysis approach employs the content analysis method. The results of the data analysis show that the cognitive apprenticeship model combined with the scaffolding method is not perceived to be better. This is because the scaffolding contained in the Cognitive Apprenticeship Model step is quite clear. Without having to use the scaffolding method, assistance can be provided in stages by using the sequencing components contained in the cognitive apprenticeship model.
Program Piket Pagi dalam bersalaman dengan guru untuk meningkatkan karakter religius di MA. Hidayatullah Martapura Kabupaten Banjar Munfiq Rosandi Multihakiki; Mihrab Afnanda; Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi; Nelud Darajatul Aliyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jpmi.v2i2.2661

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan berbagai bentuk yang mencirikan masyarakat, kegiatan ini merupakan kewajiban tri darma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh mahasiswa universitas Sunan Giri Surabaya semester III, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, para guru menyambut siswa untuk bersalaman. Siswa semua jenjang dan fase di madrasah aliah hidayatullah martapura memiliki kewajiban untuk hormat kepada gurunya agar terciptya pendidikan karakter secara optimal, pendidikan karakter bersalaman setiap pagi dapat meningkatkan hubungan emosional antara guru dan murid.
PERHATIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Mihrab Afnanda
TARBIYAH DARUSSALAM: JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN Vol. 5 No. 01 (2021): Tarbiyah Darussalam : Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Pendidikan kurikulum merupakan keseluruhan kegiatan yang dirancang sekolah untuk memberikan berbagai pengalaman kepada siswa, baik di dalam ataupun di luar kelas. Kurikulum tidak hanya identik dengan materi pelajaran, akan tetapi semua kegiatan yang dirancang sekolah untuk mengembangkan kapasitas diri siswa juga termasuk pada kurikulum. Pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia yang harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia selalu berkembang setiap saat seiring pesatnya perubahan zaman. Metoda analisis yang digunakan dalam pembahasan topik utama menggunakan model analisis content analysis dengan meninjau secara mendalam pendidikan kurikulum dengan sumber utama dari literature Islam dan umum. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Kurikulum di pandang sebagai jantung pendidikan hal ini sangat esensial bagi lembaga pendidikan. Melalui kurikulum maka proses belajar akan mudah dilaksanakan, dan kurikulum akan membentuk kepribadian seseorang agar mampu menghadapi problematika kehidupan. Dan juga kurikulum dapat diakui sebagai kekuatan tersendiri dalam membentuk prestasi dan produktivitas peserta didik. Dengan kurikulum akan menginterprestasikan lingkungan yang gemilang sehingga menciptakan insan yang mulia. Sedangkan karakteristi kurikulum harus sejalan dengan idelitas Islam. Antara kurikulum, motode, dan tujuan pendidikan Islam harus saling berkaitan (releven) dengan produk/hasil yang diinginkan. Cakupan dan kandungannya harus luas dan menyeluruh. Kata Kunci : Pendidikan, Kurikulum, Pengembangan
LANDASAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI ERA KURIKULUM MERDEKA Mihrab Afnanda
TARBIYAH DARUSSALAM: JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN Vol. 7 No. 02 (2023): Tarbiyah Darussalam : Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/tadrs.v7i02.61

Abstract

Abstract The first precepts to the fifth precepts contain the foundation of Islamic religious education in the independent curriculum which also places the status of "One God"; "Just and civilized humanity"; "The unity of Indonesia"; "A democracy led by wisdom in representative deliberations"; and "Social Justice for All Indonesian People" is an important basis in the Pancasila profile because the characteristics of students in the independent curriculum are children who are faithful, pious and have good morals towards Allah SWT, fellow human beings, nature, a nation, have a spirit of mutual cooperation, independent, creative, critical reasoning, a sense of global diversity and work hand in hand in collaborating to maintain Indonesian unity, the ability to negotiate well without forcing personal interests, spirited leader and creative in carrying out his rights and obligations towards parents, educators, teaching staff, school principals as well as school institutions and the outside community. This means that there is a close relationship between the foundation of Islamic Religious Education and the Pancasila Student Profile.