Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KEMUNDURAN MUTU IKAN SEMAR (Mene maculata) SELAMA PENYIMPANAN SUHU CHILLING Medal Lintas Perceka; Asriani Asriani; Irfan Restu Fauzan
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan mutu ikan segar merupakan proses alami yang terjadi akibat pengaruh enzim, reaksi biokimia dan aktivitas bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan mutu ikan semar yang disiangi dan tidak disiangi selama penyimpanan chilling. Tahapan yang dilakukan meliputi pengukuran morfometrik ikan semar, uji organoleptik, pH, TVB, dan formaldehid alami selama penyimpanan suhu chilling. Data morfometrik ikan semar yaitu panjang total 16,29 ± 2,1 cm, panjang cagak 14,27 ± 1,8 cm, tinggi badan 9,56 ± 1,3 cm, panjang baku 13,66 ± 1,7 cm, lebar badan 1,69 ± 1,3 cm, dan bobot total 147 ± 14,7 gram. Nilai organoleptik ikan semar yang disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 adalah 8, 7, 7, 6, dan 5. Nilai organoleptik ikan semar yang tidak disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 8,7,6,5,4. Nilai TVB-N ikan semar yang disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 13,89 mg-N/100 g; 29,67 mg-N/100 g; 30,63 mg-N/100 g; 36,76 mg-N/100 g; 43,94 mg-N/100 g. Nilai TVB-N ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 27,9 mg-N/100 g; 34,28 mg-N/100 g; 43,42 mg-N/100 g; 48,03 mg-N/100 g; 53,8 mg-N/100 g. Nilai pH ikan semar yang disiangi pada hari ke 2,4,6,8 dan 10 yaitu 6,84; 6,73; 6,44; 6,72; 6,87. Nilai pH ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 6,71; 6,6; 6,4; 6,75; 6,85. Kandungan formaldehid pada ikan semar yang disiangi mulai terdeteksi pada penyimpanan hari ke 6 dan ikan semar yang tidak disiangi terdeteksi pada hari ke 4.
Konsentrat Protein Ikan Lele Dumbo (clarias gariepenus) Afkir untuk Fortifikasi Kerupuk Melarat Asriani Asriani; Joko Santoso; Sri Listyarini
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan lele afkir berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan konsentrat protein ikan. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan ikan lele afkir dan mengaplikasikan pada produk kerupuk melarat. Ekstraksi protein menggunakan pelarut isopropil alkohol dan etanol dengan frekuensi 4 kali selama 20 menit, ekstraksi pada suhu 5°C . Konsentrat protein ikan diaplikasikan pada kerupuk melarat dengan presentasi 0%,6%, 8%, 10%, 12%, 14%.  Kerupuk yang terpilih penambahan KPI 10%  karakteristik; kadar protein 5,77%, kadar air 4,48%, kadar abu 2,14, tingkat kemekaran 284,54%, renyah, aroma ikan lemah, warna cream keputihan cemerlang.
Analisis Kandungan Formalin pada Pengolahan Ikan Asin Beloso (Saurida tumbil) Medal Lintas Perceka; Asriani Asriani; Faisal Faisal
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan asin merupakan salah satu produk olahan ikan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Salah satu ikan asin yang digemari masyarakat adalah ikan asin beloso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu bahan baku ikan beloso dengan uji organoleptik dan formalin, serta kandungan formalin ikan asin beloso. Pada pembuatan ikan asin beloso diberikan perlakuan kadar garam 10%, 15% dan 20%. Kandungan formalin ikan beloso setelah diberi perlakuan garam dan setelah dikeringkan diuji secara kualitatif. Hasil pengujian organoleptik ikan beloso segar adalah 8. Hal ini menunjukan bahwa mutu bahan baku ikan beloso masih baik karena masih memenuhi standar SNI 01-2729:2013. Pengujian formalin secara kualitatif menunjukkan bahwa bahan baku ikan beloso mengandung formalin. Ikan asin beloso setelah dikeringkan menunjukkan terjadi pengurangan kandungan formalin.
PENENTUAN UMUR SIMPAN OTAK-OTAK IKAN UMKM BUNGA MAWAR DENGAN METODE EXTENDED STORAGE STUDIES (ESS) Asriani Asriani; Niken Dharmayanti; Heny Budi Purnamasari; Yudi Prasetyo Handoko; Nofi Sulistiyo Rini; Ilyas Maulana Abdulloh
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.878 KB) | DOI: 10.15578/bjsj.v2i2.10398

Abstract

Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat di Indonesia. Otak-otak ikan yang bersifat semi basah biasanya memiliki umur simpan yang singkat sehingga penentuan informasi umur simpan produk menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu bahan baku dan produk akhir, kandungan nilai gizi, serta umur simpan dari otak-otak ikan yang diproduksi UMKM Bunga Mawar dengan metode Extended Storage Studies (ESS). Mutu otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar sesuai dengan SNI (7757:2013). Nilai sensori produk otak-otak ikan adalah 9. Kadar air 50,19%, kadar abu 1,22%, Protein 7%, Lemak 2,95%. Karbohidrat 38,64%, ALT 2 x 10 3 Kol/g. E.Coli < 3 APM / 25g, Salmonella Negatif, dan S Staphylococcus aureus 57 kol/g. Nilai gizi otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar pertakaran saji 50 g antara lain energi total 100 kkal, energi dari lemak 9 kkal dengan lemak 1 g, protein 7 g, karbohidrat 15 g, persentase AKG berdasarkan kebutuhan umum 2.150 kkal antara lain lemak 2%, protein 7%, karbohidrat 9%. Umur simpan otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar yang dibungkus menggunakan plastik PE tanpa divakum pada suhu 5°C adalah 6 hari dan pada suhu 30°C adalah 4 hari.
KAJIAN MUTU IKAN PINDANG LEMURU (Sardinella lemuru) DALAM KEMASAN POLYPROPYLENE NON VAKUM SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG DAN DINGIN Aef Permadi; Rufnia Ayu Afifah; Nova Herliza; Asriani Asriani; Siti Zachro Nurbani
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.11065

Abstract

Ikan pindang merupakan produk hasil perikanan yang mudah rusak, upaya untuk memperpanjang daya awet nya yaitu dengan pengemasan mengggunakan kemasan polypropylene selama penyimpanan pada suhu yang tepat (Wulandari dan Waluyo, 2013). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui alur proses pengolahan ikan pindang dan mengetahui mutu ikan pindang dalam kemasan polypropylene non vakum selama penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan dua metode yaitu primer dan sekunder dengan analisa data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif. Penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan ikan pindang lemuru di UKM Poklahsar Maju Jaya belum sesuai standar SNI 2717:2017. Hasil uji mutu sensori ikan pindang memiliki nilai rata-rata yaitu 8 dan masih memenuhi standar SNI ikan  pindang 2717:2017 yaitu maksimal 7. Hasil uji ALT ikan pindang memenuhi standar SNI ikan pindang 2707:2017 yaitu 1,0 × 10⁵ kol/gr. Pada pengujian ikan pindang selama penyimpanan suhu ruang dengan hasil uji ALT pada hari ke-1 ikan pindang sudah tidak memenuhi standar SNI yang telah ditentukan. Pada penyimpanan suhu dingin pada hari ke 12 ikan pindang sudah tidak memenuhi standar SNI 2707:2017. Uji sensori pada hari ke 1 ikan pindang sudah tidak disukai oleh panelis sedangkan pada suhu dingin hari ke 14 nilai ikan pindang sudah melewati batas maksimal. Pada uji kadar air tidak terjadi peningkatan kadar air secara signifikan dan dengan nilai rata-rata sudah diatas standar SNI 2717:2017 yaitu 60%. Berdasarkan hasil pengujian pada suhu ruang ikan pindang lebih cepat terjadinya pembusukan dibandingkan dengan suhu dingin.. 
Optimalisasi Produksi Pengolahan Tuna (Thunnus albacares) Beku Melalui Penerapan Metode Kaizen Rufnia Ayu Afifah; Asriani -; Ferdiansyah -
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Optimalisasi proses produksi produk tuna sirip kuning (Thunnus albacares) beku bergantung pada berbagai aspek, yaitu aspek material, penerapan metode, manusia, dan kebijakan manajemen. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada kegiatan produksi tuna sirip kuning beku pada salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Sumatera Barat dan memberikan solusi dengan sebuah pendekatan analisis sistematis Kaizen untuk perbaikan secara berkesinambungan. Penelitian ini mencakup perumusan pokok masalah berdasarkan identifikasi masalah yang difokuskan pada aspek manusia (man), metode (method), bahan (material), dan manajemen (management), serta pemberian solusi dengan tindakan-tindakan yang secara teknis dapat dilaksanakan dan secara finansial memberikan biaya minimum namun menghasilkan dampak yang maksimal. Beberapa masalah yang ditemukan dari hasil identifikasi permasalahan dari kegiatan produksi tuna beku diantaranya, nilai rata-rata rendemen pada proses produksi tuna beku (54,78%) cukup rendah dibandingkan dengan standar nilai rendemen yang diinginkan perusahaan (60%). Keterampilan karyawan dalam memproduksi produk dan penggunaan bahan baku beku menjadi penyebabnya. Selain itu, terjadi perlambatan waktu pada proses produksi akibat kerusakan mesin pembekuan Air Blast Freezer (ABF). Hal ini menyebabkan proses pembekuan produk membutuhkan waktu yang lebih lama karena dilakukan dengan menggunakan cold storage. Masalah-masalah ini memberikan efek pada gross profit yang dihasilkan perusahaan. Beberapa alternatif solusi diberikan untuk perbaikan kegiatan produksi berkaitan dengan kebijakan manajemen perusahaan, yaitu adanya komitmen untuk melakukan pengawasan pada proses pengolahan serta menganggarkan biaya perbaikan mesin pembekuan ABF. Jika solusi perbaikan diterapkan, solusi tersebut diestimasikan dapat meningkatkan gross profit perusahaan sebesar Rp 1.246.261.672 dalam satu tahun.
PELATIHAN PENGOLAHAN BABY CRAB KRISPI DI PROVINSI BANTEN Mohammad Sayuti; Heny Budi Purnamasari; I Ketut Sumandiarsa; Yuliati H. Sipahutar; Simson Masengi; Niken Dharmayanti; Resmi Rumenta Siregar; Siti Zachro Nurbani; Randi Bokhi S. Salampessy; Asriani Asriani; Aef Permadi; Yudi Prasetyo Handoko; Achmad Poernomo; Rufnia Ayu Afifah; Aghitia Maulani; Nur Hidayah; Rahmat Yuliandri; Sri Siswahyuningsih; Anugerah Anugerah; M. Chotim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.10938

Abstract

Abstrak: Desa Pagedangan Ilir merupakan desa yang mempunyai potensi yang sangat besar di bidang perikanan khususnya baby crab. Perlu pemanfaatan potensi baby crab di Desa Pagedangan Ilir dengan mengolahnya untuk meningkatkan nilai tambah baby crab. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Pagedangan Ilir dalam mengolah baby crab krispi. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama yaitu pemberian materi yang dilakukan melalui ceramah dan diskusi secara tatap muka (luring) sedangkan tahap kedua yaitu kegiatan praktik pengolahan baby crab krispi yang dilakukan secara langsung. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 15 orang peserta dengan 3 (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok terdapat 5 orang peserta, evaluasi dilakukan setelah semua kegiatan pelatihan selesai. Tahapan kegiatan ini meliputi koordinasi awal kegiatan, pembukaan, pemberian materi (teori), praktik pengolahan baby crab dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan masing-masing peserta mampu mengolah baby crab krispi, mampu membuat desain kemasan, mampu menghitung analisa usaha dan mampu membuat pemasaran produk secara digital. Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah baby crab krispi krispi.Abstract: Pagedangan Ilir Village is a village that has enormous potential in the field of fisheries, especially baby crab. It is necessary to utilize the potential of baby crab in Pagedangan Ilir Village by processing it to increase the added value of baby crab. The purpose of this service activity is to improve the skills of the people of Pagedangan Ilir Village in processing crispy baby crab. Service activities are carried out in two stages, the first stage is the provision of material through lectures and discussions face-to-face (offline) while the second stage is the practice of processing baby crab crispy which is carried out directly. This service activity was attended by 15 participants with 3 (three) groups and each group had 5 participants, the evaluation was carried out after all training activities were completed. The stages of this activity include initial coordination of activities, opening, providing material (theory), baby crab processing practices and evaluation. The results of the service showed that each participant was able to process crispy baby crab, able to make packaging designs, able to calculate business analysis and able to make product marketing digitally. Service activities can improve community skills in processing crispy baby crabs.
Karakteristik Mutu, Kelayakan Dasar, dan Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada Pengolahan Udang Masak Beku di PT. XYZ Asriani Asriani; Tatty Yuniarti; Andhika Indratama
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i2.13142

Abstract

Ekspor udang diperlukan persyaratan jaminan keamanan pangan yang harus dipenuhi oleh semua perusahaan. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan suatu sistem yang digunakan atau dipakai dalam memberikan jaminan pangan internasional. PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor produk udang masak beku ke berbagai negara. Perusahaan ini telah menerapkan HACCP pada proses produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alur proses pengolahan udang masak beku, mutu bahan baku dan produk akhir, penerapan kelayakan dasar, dan penerapan HACCP. Alur proses terdiri dari 18 tahapan. Hasil pengujian telah memenuhi standar SNI yaitu mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 9, uji antibiotik adalah not detected, uji mikrobiologi telah memenuhi persyaratan sesuai SNI. Penerapan persyaratan dasar yaitu Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) pada proses produksi telah diterapkan dengan baik. Penerapan 12 tahapan HACCP pada proses produksi telah diterapkan dengan baik.