Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Pre-Eklampsia Dengan Angka Kejadian Seksio Sesaria Andi Syintha Syintha Ida; Nurjaya Nurjaya; Andi Ika Abriani
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 8 No 2 (2021): Vol 8 No 2 (Edisi Januari - Juni 2021)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v8i2.1320

Abstract

Background: Pre-eclampsia is one of the factors causing high maternal and infant mortality rates, especially in developing countries such as Indonesia and this will continue to increase if efforts to prevent not being qualified and professional, one of the treatments of pre-eclampsia is the act of Cesarean section which for medical personnel is the main choice to save the mother and fetus, because longer delays in delivery will cause serious harm to the mother, fetus or. Purpose: toknow the relationship of Pre-eclampsia with the number of incidents Cesarean section Method: Design analytical observational research with a cross sectional approach. Sampling technique is accidental sampling with the number of samples as many as 40. The results showed that of 40 respondents there were 35 (87.5%) who had pre-eclampsia and 5 (12.5%) who had severe pre-eclampsia. Based on the results of the statistical test, the value p = 0.005 < α = 0.05. There is a significant relationship between the incidence of Pre-eclampsia and the incidence of Cesarean section in RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar in 2018 Keywords: Pre-eclampsia Relationship, Cesarean section
PENGARUH EDUKASI KELAS IBU HAMIL TERHADAP KEMAMPUAN DALAM DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN Andi Syintha Ida; Afriani Afriani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 2: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i2.561

Abstract

ABSTRAK Masa kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan janin selama sembilan bulan. Namun, tidak semua kehamilan akan menunjukkan tanda-tanda yang normal, ibu hamil dapat mengalami masalah serius tentang kehamilannnya. Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini komplikasi kehamilan yaitu melalui kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, sehingga melalui kelas ibu hamil diharapkan ibu hamil dapat memiliki kemampuan melakukan deteksi dini komplikasi selama kehamilan sehingga dapat menurunkan AKI. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tamalate Makassar dalam kurun waktu bulan Mei sampai Oktober 2018. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh edukasi pada kelas ibu hamil terhadap kemampuan dalam deteksi dini komplikasi kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Tamalate Makassar. Penelitian ini menggunakan quasi experimen designs dengan rancangan one group pretest-postest. Analisis data yang digunakan adalah paired t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap kemampuan dalam deteksi dini komplikasi kehamilan dengan nilai p = 0,05. Disarankan kepada institusi/fasilitas kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi pelaksanaan kelas ibuhamil terhadap deteksi dini komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan bayi Kata Kunci : Edukasi pada kelas ibu hamil, kemampuan deteksi dini komplikasi kehamilan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA DI WILAYAH PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSAR Andi Syintha Ida; Suriani B; Nurhadi Hatika Amin
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i1.1627

Abstract

Cervical cancer is one of the leading health problems striking women in the world According to the Global Cancer Statistics (2015) there are around 527,600 new cervical cancer cases and 265,700 deaths worldwide. The coverage of IVA examinations in Indonesia from 2008-2016 was 1,623,913 people. (4.34%) of the total target of 37.5 million Indonesian women. In 2015 IVA examination coverage was 1,268,333 people or (3.4%) to 1,925,943 people or around (5.2%) in 2016 While the target set for national screening was 50% in women aged 30-50 years within 5 years or until 2019. The purpose of the study was to determine the factors associated with WUS behavior by early detection of cervical cancer in the IVA method in the Minasa Upa Health Center Makassar area. The type of research was analytic survey with cross sectional design. The population and sample were women of childbearing age in the MinasaUpa Makassar Public Health Center area of ​​5031 people. The sampling technique was purposive sampling with a sample of 66 people. Data collection using questionnaires with Chi Square statistical tests. The study was conducted on the date of the research results that had a relationship with WUS behavior in early detection was knowledge (p = 00.0) Information exposure (p = 00,0) and variables that did not have a relationship were attitudes (0,53) so that health workers improve the IVA implementation program at WUS and increase the facilities and information facilities more effectively in counseling and counseling activities, recommending to families to support early detection. In order to consult with health workers about the implementation of the IVA program and improve insight and knowledge through access to information from various media.
STUDI TENTANG KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR Maria Sonda; Andi Syintha Ida; Hastuti Husain
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i1.1536

Abstract

Pada permulaan nifas apabila bayi tidak menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan air susu.Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui Penyebab Kejadian Bendungan ASI pada ibu nifas di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian deskripsi analitik dan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2019 di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas normal yang dirawat di Puskesmas Jumpandang baru dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Non Probability sampling yaitu Purposive Random Sampling yang memenuhi Kriteria inklusi dan eksklusi. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Data yang didapat dianalisa menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi aquare.Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas, posisi menyusui, keadaan puting susu dan frekwensi menyusui dapat menyebabkan bendungan ASI dengan hasil uji Chi square < 0.005, yakni  p value paritas 0,000, posisi menyusui 0,000, keadaan puting susu 0,37 dan frekwensi menyusui 0,000.Diharapkan dukungan penuh dari bidan dan keluarga agar dapat membantu ibu nifas selama proses menyusui sehingga pemberian ASI dapat maksimal.Kata Kunci : Bendungan ASI, Ibu Nifas
KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DENGAN OUTPUT MATERNAL NEONATAL DI PUSKESMAS JONGAYA Andi Syintha Ida; hidayati hidayati hidayati; Wirawati Amin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2206

Abstract

ABSTRAK Proses kehamilan dan kelahiran pada usia remaja turut berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian perinatal di Indonesia. Menurut Sarwono (2005) pada ibu hamil usia remaja sering mengalami komplikasi kehamilan yang buruk seperti persalinan prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kehamilan pada usia remaja dengan output maternal dan neonatal di Puskesmas Jongaya Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian observational yang bersifat deskriptif dengan metode crosssectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020 di Puskesmas Jongaya Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan pada usia remaja tahun 2019 sampai Juni 2020, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total Sampling, artinya mengambil semua populasi sebagai sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat semua persalinan usia remaja dan melihat out put maternal neonatal dari data medical record Puskesmas Jongayya dengan Teknik Analisis Data menggunakan uji dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian; ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan partus lama (p=0,003), ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan BBLR (p=0,001), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan perdarahan (p=0,179), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan prematur(p=0,155). Kata kunci : Kehamilan remaja, maternal, neonatal
TRADISI MAKKATTE’ DITINJAU DARI ASPEK GENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ETNIS BUGIS SULAWESI SELATAN Subriah Subriah; Andi Syintha Ida
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.463 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.230

Abstract

Khitan pada wanita sampai saat ini tetap menimbulkan kontroversi, termasuk di Indonesia, walaupun banyak khitan pada muslimah anak-anak Indonesia, dilakukan secara simbolis saja, tetapi masih banyak yang melakukannya secara ekstrim/berlebihan yang mana hal ini adalah pelaksanaan tradisi budaya mereka dan tentunya berisiko.Rumusan masalah penelitian adalah praktik khitan perempuan pada daerah etnis Bugis, Alasan-alasan apa sajakah yang mendorong masyarakat etnik Bugis melaksanakan Khitan perempuan, dan implikasi khitan perempuan terhadap kesehatan reproduksi.Jenis penelitian adalah kualitatif, yang bersifat natural setting berupa penekanan pada sifat kealamian sumber data yang menggambarkan hasil temuan di lapangan secara utuh menggunakan dasar-dasar teori yang ada, desain penelitian menggunakan grounded research dimana peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahan dan data dilapangan.Subjek penelitian adalah masyarakat etnis Bugis yang dijadikan sebagai informan inti, jumlah informan inti tergantung dari tingkat kejenuhan informasi yang dibutuhkan atau menggunakan tehnik snowball dalam memperoleh data dan informasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui kajian literatur, telaah dokumen, penelusuran internet serta penelusuran data lontara Bugis.Instrumen utama adalah penulis sendiri, didukung pedoman wawancara yang disusun dengan mengacu pada operasionalisme indikator-indikator fokus penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan logika induktif, data disusun/digolongkan dalam pola, tema atau kategori yang diinterpretasikan dengan memberikan makna, menjelaskan pola, kategori dan mencari keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya. Dengan cara ini didapatkan suatu fenomena yang bersifat khusus yang dideskripsikan pada suatu kesimpulan dalam konsep pengetahuan baru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu dilaksanakannya makatte adalah kepercayaan dalam konsep agama yang mewajibkan makkatte bagi anak perempuan dan budaya atau tradisi turun temurun dari nenek moyang orang Bugis, sedangkan implikasi khitan perempuan terhadap gender dan kesehatan reproduksi tidak menimbulkan efek negatif bila praktik makkatte dilakukan secara steril dan tanpa tindakan yang berlebihan ataupun melukai alat genitalia externa dan interna.
Pengetahuan Dan Sikap Remaja Awal Puteri Dalam Menghadapi Menarche Di Sd Negeri Kaluku Bodoa Makassar Andi Syintha Ida; Rismawati Basri; Zulaeha A. Amdadi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i1.1381

Abstract

Abstract              Menarche is something that happens to all healthy and non-pregnant Daughters teenagers as a sign of maturity. Early adolescent approaches and counseling from families, parents and teachers and health workers are very useful and able to provide lessons and education to young women so that they are better prepared for their puberty. This study aims to determine whether there is a relationship between knowledge with early adolescent girls attitude in facing menarche in SD Negeri Kaluku Bodoa Makassar. Samples were taken from All Grade VI students, with the total sample being 36 persons. The type of research used is correlational research with cross sectional approach. Sampling using total sampling technique. So it is concluded that there is a meaningful relationship between Knowledge with the attitude of early teenagers in the face of menarche. It is therefore advisable to the relevant Institutions to teach students early on about reproduction health education or to cooperate with health workers to conduct routine counseling about reproduction organ health in schools so that students better understand and understand about the importance of maintaining their reproductive organs. Keywords                     : Attitude, Knowledge, , Menarche.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET Fe PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINASA UPA MAKASSAR Ramlah Ramlah; Andi Syintha Ida; Djuhadiah Saadong; Fitriati Sabur
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 7: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i7.2316

Abstract

Anemia is a condition when the number of red blood cells or the concentration of oxygen carriers in the blood hemoglobin (Hb) is insufficient for the physiological needs of the body. Anemia often affects women of childbearing age. This is because there is a menstrual cycle in women every month. Lack of iron can reduce endurance so that it can cause decreased productivity. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with adherence to consuming Fe tablets in young women. The research method was analytical survey with a cross sectional approach and the sample was taken using a total sampling technique of 41 people. The study was conducted in April-May 2021 using a questionnaire instrument. Analyzed by bivariate using chi square test.The results of the univariate analysis showed that respondents with a fairly good knowledge were 26 respondents (63.4%), the attitudes of young women in the positive category were 33 respondents (80.5%), and 25 respondents were obedient to consuming Fe tablets (61, 0%). The results of the bivariate analysis showed that the knowledge (Pvalue = 0.036) and the attitude of young women in consuming Fe tablets (Pvalue = 0.020). The conclusion is that there is a relationship between knowledge and attitude with compliance with consuming Fe tablets
PROGRAM KELAS AYAH SEBAGAI UPAYA MENCEGAH STUNTING Sitti Mukarramah; Andi Syintha Ida; Suriani B
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v7i1.3047

Abstract

Stunting merupakan permasalahan terkait gizi kronis yang diderita oleh balita. Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 mencapai angka 36,4%. Salah satu penyebab kejadian tersebut disebabkan oleh kekurangan zat nutrisi. Seorang ayah adalah sosok penting dan utama dalam menjalankan peran pencegahan dan pengendalian kejadian stunting, terutama dalam pemenuhan zat anak. Kesetaraan gender menunjukkan peranan yang seimbang antara laki-laki dalam kegiatan produktif dan reproduktif. Seorang ayah perlu menyadari peranannya dalam meningkatkan gizi keluarga dan berperan langsung dalam kegiatan reproduktif pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Makassar mulai Juli s/d Agustus 2022. Pihak yang terkait dalam kegiatan ini adalah Bidan Koordinator Puskesmas Tamalate, Kader Kesehatan, Ketua RT dan para “ayah” di Posyandu Asoka 3 Kelurahan Parang Tambung Kecamatan Tamalate sebanyak 25 orang. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendekatan edukatif dengan upaya peningkatan pengetahuan para ayah dengan memberikan informasi tentang dampak dan penyebab stunting, cara pencegahan serta penyiapan nutrisi anak melalui pembuatan Makanan Pendamping-ASI. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Kelas Ayah sampai selesai. Berdasarkan hasil pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersembahkan MP-ASI. Kegiatan Kelas Ayah dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendekatan edukatif dengan upaya peningkatan pengetahuan para ayah dengan memberikan informasi tentang dampak dan penyebab stunting, cara pencegahan serta penyiapan nutrisi anak melalui pembuatan Makanan Pendamping-ASI. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Kelas Ayah sampai selesai. Berdasarkan hasil pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersembahkan MP-ASI. Kegiatan Kelas Ayah dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah pendekatan edukatif dengan upaya peningkatan pengetahuan para ayah dengan memberikan informasi tentang dampak dan penyebab stunting, cara pencegahan serta penyiapan nutrisi anak melalui pembuatan Makanan Pendamping-ASI. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Kelas Ayah sampai selesai. Berdasarkan hasil pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersembahkan MP-ASI. Kegiatan Kelas Ayah dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting. Berdasarkan hasil pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersembahkan MP-ASI. Kegiatan Kelas Ayah dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting. Berdasarkan hasil pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersembahkan MP-ASI. Kegiatan Kelas Ayah dapat direkomendasikan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting.
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATINGALLOANG KOTA MAKASSAR Wirawati Amin; Indriani Indriani; Andi Syintha Ida
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 6: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i6.6771

Abstract

Usia reproduksi yang sehat bagi seorang remaja untuk dapat hamil dan melahirkan adalah ≥ 20 tahun. Pemberian informasi tentang pendewasaan usia perkawinan diharapkan dapat mengurangi terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja yang akan berakibat terjadinya kehamilan di usia dini. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini terbagi menjadi : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Untuk melihat bagaimana proses pada tiap-tiap tahap, maka akan di uraikan selanjunya. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah Adanya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pendewasaan usia perkawinan, Adanya komitmen remaja putri untuk menikah di usia yang sesuai, yakni di atas 20 tahun, Remaja mendapat dukungan dari keluarga dalam hal pendewasaan usia perkawinan, Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan sukses, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.