Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH MODIFIKASI ELEKTRODA SPCE DENGAN Bi (III) PADA PENENTUAN Cd2+DAN Pb2+SECARA STRIPPING VOLTAMMETRY Nashiroh, Ni'matun; Mulyasuryani, Ani; Wongkaew, Nongnoot; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.909 KB)

Abstract

Stripping voltammetri merupakan metode elektroanalitik yang dapat digunakan pada penentuan campuran logam Cd2+ dan Pb2+ tanpa dilakukan pemisahan.Pada penelitian ini digunakan metode stripping voltammetry berbasis Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) yang dilapisi oleh bismut dengan tujuan untuk meningkatkan sensitifitas terhadap analit. Konsentrrasi  Cd2+ dan Pb2+ yang digunakan 50 ppb dengan potensial deposisi -1,2 V dan potensial scan -1,4 V sampai 0,4 V. Konsentrasi bismut yang digunakan untuk melapisi SPCE yaitu 1 ppm dan 100 ppm. Modifikasi yang baik yaitu dengan menggunakan SPCE yang dilapisi bismut 1 ppm. Pada penentuan Cd2+ dan Pb2+ dalam campuran, baik Cd2+ maupun Pb2+ akan saling mempengaruhi terhadap arus puncak dan potensial puncak yang dihasilkan. Komposisi Cd2+ tanpa Pb2+menghasilkan batas deteksi baik yaitu 15,17ppb dengan kepekaan 0,163 mA/ppb, komposisi Pb2+ dengan 50 ppb Cd2+ juga memberikan hasil batas deteksi yang baik yaitu 6,38 ppb dengan kepekaan 0,076 mA/ppb. Kata kunci : stripping voltammetry, voltametri gelombang kuadrat, screen printed carbon electrode.
PENGARUH pH DAN ION ASING TERHADAP KINERJA ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TIMBAL (II) TIPE KAWAT BERBASIS PIROPILIT TERLAPIS UNTUK MENENTUKAN KANDUNGAN TIMBAL DALAM KOSMETIK Rosemiyani, Ika; Fardiyah, Qonitah; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.487 KB)

Abstract

ABSTRACT Lead (II) Ion Selective Electrode (ISE) based on pyrophyllite as ionofor has been developed, previously. The electrode had Polyvinilchloride (PVC) as polymer matrix and Dioctylpthalate (DOP) as plasticizer. It showed a good Nernstian slope of 29.33 mV/decade, a lead linear range concentration between 10-1- 10-5 M, and detection limit of 8.054 x10-6 M  (equal with 1.669 ppm of lead). By using the electrode, the objectives of this research were to investigate the effect of pH and interfering ions to the performance of the Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type. The effects of pH was determined by measuring potential response of lead solution buffered by acetate solution at pH 3-7. The selective coefficients (kij) were determined using the mix solution methode  at  10-3 M of interfering ion. The result showed that the Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type could be used optimally at  pH 5. The Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type showed a good selectivity for interfering ions (Na+, Hg2+, dan Cr3+) and showed no interference to the performance of the Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type with selectivity order of Pb2+> Hg2+> Cr3+> Na+. The Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type could be applied for determination lead in cosmetic samples, with precision of 95.42% and accuracy of 96.49%. Based on the statistical t test with 5% confidence limit, the potentiometric method and Atomic Absorption Spectrophotometry method had no significant differences. This shows that the Lead (II) ISE based pyrophyllite coated wire type can be used to the determination of lead in cosmetic samples. Key words: coefficient of Selectivity, ISE lead (II), pH, pyrophyllite
PEMBUATAN KITOSAN MAKROPORI MENGGUNAKAN GARAM DAPUR DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI METHYL ORANGE Anggraeny, Baiq Octaviana Dwi; Sabarudin, Akhmad; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.631 KB)

Abstract

Telah dilakukan kajian mengenai adsorpsi kitosan makropori terhadap methyl orange dengan tujuan untuk menentukan  pH optimum, waktu kontak optimum, dan pengaruh jumlah porogen terhadap kemampuan adsorpsi kitosan makropori terhadap methyl orange pada kondisi optimum. Pembuatan kitosan makropori dilakukan dengan penambahan agen ikat silang epichlorohydrin 80 mg dan porogen dari  NaCl (garam dapur) dengan komposisi 5, 10, dan 15 g. Adsorpsi oleh kitosan makropori sebanyak 0,2 g dalam 100 ml larutan methyl orange 20 ppm pada kondisi pH 3-8, dan lama pengocokan 1-180 menit dengan kecepatan pengocokan 100 rpm. Karakterisasi untuk mengetahui perbedaan karakter fisik dari kitosan makropori dan kitosan tanpa porogen sebagai kontrol dilakukan dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terserap sebesar 91,5%, kondisi optimum terjadi pada pH 3 dengan waktu kontak 180 menit dan konstanta laju adsorpsi 0,0531 menit-1. Kitosan makropori dengan komposisi porogen 15 g memiliki persentase terserap yang lebih besar yaitu 94,0% berbeda jauh dengan kitosan tanpa porogen yang menghasilkan persentase terserap sebesar 39,2%. Kata kunci  : Kitosan makropori, Porogen, Methyl Orange
PEMBUATAN KITOSAN MAKROPORI MENGGUNAKAN EPICHLOROHYDRIN SEBAGAI CROSS-LINKER DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI METHYL ORANGE Mardila, Vita Tria; Sabarudin, Akhmad; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.111 KB)

Abstract

Kitosan makropori dibuat dengan menggunakan garam dapur NaCl sebagai porogen dan epichlorohydrin sebagai cross-linker. Kitosan makropori tersebut digunakan untuk adsorpsi zat warna methyl orange. Faktor yang berpengaruh terhadap adsorpsi methyl orange oleh kitosan makropori yang dikaji pada penelitian ini yaitu pH larutan, waktu kontak, dan komposisi kitosan:epichlorohydrin. Adsorpsi fisik diduga lebih mendominasi proses adsorpsi methyl orange oleh kitosan makropori daripada adsorpsi kimia. Hal ini ditunjukkan oleh pH larutan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap proses adsorpsi. Kondisi optimum adsorpsi methyl orange dicapai pada pH 7 dengan waktu kontak 60 menit. Perbandingan komposisi kitosan:epichlorohydrin (1:40) menunjukkan komposisi terbaik untuk adsorpsi methyl orange dengan kapasitas adsorpsi sebsesar 8,538 mg/g dan konstanta laju adsorpsi (k) sebesar 0,033 menit-1. Kata kunci: adsorpsi, kitosan makropori, methyl orange.
PEMISAHAN Cu2+ DAN Pb2+ SECARA EKSTRAKSI FASA PADAT MENGGUNAKAN SILIKA DARI ABU SEKAM PADI TERMODIFIKASI KITOSAN Oktavianti, Dwi; Mulyasuryani, Ani; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.191 KB)

Abstract

Ekstraksi fasa padat merupakan metode yang dapat digunakan untuk pemisahan Cu2+ dan Pb2+. Pada penelitian ini digunakan silika dari sekam padi yang dimodifikasi dengan kitosan sebagai fasa padat. Silika-kitosan mempunyai  pori dan gugus fungsional –NH2 serta –OH, sehingga mampu mengadsorpsi Cu2+ dan Pb2+. Pemisahan dilakukan melalui pembentukan kompleks antara ion logam dengan EDTA sebagai fasa gerak. Kestabilan kompleks yang dihasilkan dipengaruhi oleh konsentrasi EDTA, pH eluen dan panjang kolom. Oleh karena itu pada penelitian ini dipelajari pengaruh konsentrasi EDTA, pH eluen dan panjang kolom terhadap pemisahan Cu2+ dan Pb2+. Pengaruh pH EDTA dipelajari pada kisaran pH 6 hingga 10 dengan konsentrasi EDTA 0,01M ; 0,05M; 0,1M; 0,2M dan 0,3M pada panjang kolom 0,3 cm; 0,6 cm dan 0,9 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cu2+ dan Pb2+ dapat dipisahkan melalui teknik elusi bergradien dengan menggunakan EDTA 0,2M pada pH 6 untuk Cu2+ dan pada pH 9 dengan menggunakan EDTA 0,3M untuk Pb2+. Pada kondisi tersebut dihasilkan recovery Cu2+ sebesar 83,14% dan untuk Pb2+ sebesar 84,12%.   Kata kunci: Ekstraksi fasa padat, modifikasi silika-kitosan, pemisahan Cu2+ dan Pb2+.
PEMISAHAN Cu2+ DAN Cd2+ MENGGUNAKAN SILIKA-KITOSAN SEBAGAI FASA PADAT Risti, Sandria Gita; Mulyasuryani, Ani; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.034 KB)

Abstract

Ion Cu2+ dan Cd2+ dapat dipisahkan dengan menggunakan metode ekstraksi fasa padat (EFP). Pada penelitian ini digunakan silika-kitosan sebagai fasa padat dan EDTA sebagai eluen. Proses EFP ion Cu2+ dan Cd2+ menggunakan sistem kromatografi kolom. Faktor yang mempengaruhi ekstraksi ion Cu2+ dan Cd2+ adalah pH, konsentrasi eluen, serta panjang kolom. Pengaruh pH eluen yang dipelajari adalah 6 hingga 10 menggunakan buffer fosfat 0,1 M. Konsentrasi eluen yang dipelajari untuk pemisahan ion Cu2+ dan Cd2+ sebesar 0,01 M; 0,05 M; dan 0,1 M. Panjang kolom yang dipelajari adalah 0,3 cm dan 0,6 cm. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi optimum pemisahan ion Cu2+ dan Cd2+ terjadi pada pH 7 dan panjang kolom 0,6 cm. Elusi dilakukan secara bergradien dengan 3,5mL EDTA 0,05 M dan 3,5mL EDTA 0,2 M. Recovery (%recovery) pemisahan ion Cu2+ dan Cd2+ secara berturut-turut sebesar 96,13% dan 83,24%.   Kata Kunci : ekstraksi fasa padat, silika-kitosan, silika sekam padi, pemisahan ion Cu2+ dan Cd2+
PENGARUH KONSENTRASI FASE PENERIMA TERHADAP TRANSPOR FOSFAT MELALUI POLYMER INCLUSION MEMBRANE (PIM) BERBASIS PVC-ALIQUAT 336 Pratiwi, Rossy Dwi Adhi; Rumhayati, Barlah; Mulyasuryani, Ani
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.539 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi NaCl sebagai fase penerima terhadap konstanta permeabilitas dan efisiensi transpor fosfat melalui Polymer Inclusion Membrane (PIM). Tahap awal penelitian dilakukan dengan pembuatan Polymer Inclusion Membrane. Larutan NaCl dengan konsentrasi 0,05; 0,1; 0,5; dan 1 M digunakan untuk percobaan pengaruh konsentrasi fase penerima. Percobaan dilakukan menggunakan sel difusi. Konsentrasi analit diukur dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi fase penerima yang memberikan harga konstanta permeabilitas fosfat yang paling baik adalah NaCl 1 M dengan harga sebesar 7,47×10-4 mL/min.cm2 dan efisiensi transpor 60,2%.
PENGARUH KONSENTRASI FASE UMPAN TERHADAP TRANSPOR FOSFAT MELALUI POLYMER INCLUSION MEMBRANE (PIM) BERBASIS PVC-ALIQUAT 336 Safitri, Ika Diah; Rumhayati, Barlah; Mulyasuryani, Ani
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.199 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi fase umpan untuk transpor fosfat melalui Polymeric Inclusion Membrane (PIM). PIM dibuat dari polimer dasar PVC dan carrier Aliquat 336. Konsentrasi fosfat diamati secara spektrofotometri sinar tampak berdasarkan pembentukan senyawa kompleks fosfomolibdat biru yang diukur pada panjang gelombang 690 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transpor ion fosfat tercapai optimum dengan menggunakan konsentrasi KH2PO4 pada fase umpan sebesar 120 mg/L.
PENGARUH KONSENTRASI PLASTICIZER TERHADAP TRANSPORT FOSFAT MELALUI POLYMER INCLUSION MEMBRANE (PIM) BERBASIS PVC-ALIQUAT 336 Hajaranti, Asih; Rumhayati, Barlah; Fardiyah, Qonitah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.111 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi plasticizer terhadap transport fosfat melalui Polymer Inclusion Membrane (PIM). Plasticizer yang digunakan adalah Dioctyl phthalate (DOP) dengan variasi konsentrasi yaitu 5% (w/w), 11% (w/w), 15% (w/w), dan 20% (w/w). Transport dilakukan pada sel difusi selama 180 menit dengan pengambilan cuplikan setiap 30 menit. Konsentrasi larutan cuplikan dianalisis secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 690 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plasticizer DOP dengan konsentrasi 11% (w/w) memberikan hasil optimum yaitu dengan nilai konstanta permeabilitas sebesar 9,5x10-4 ml/min.cm2 dan efisiensi transport ion fosfat sebesar  67,04%.
In situ Measurement of Phosphate using Fe3O4/Chelex®100-Agarose-Oxalic Acid Hydrogel in Diffusive Gradient in Thin Films Dinira, Layta; Rumhayati, Barlah; Mardiana, Diah; Andayani, Ulfa
Molekul Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2024.19.2.11199

Abstract

ABSTRACT. This study would be the first to develop a novel combination of Chelex®100 and Fe3O4 as a mixed binding gel for in situ phosphate measurement employing Diffusive Gradient in Thin Films (DGT). Fe3O4 and Chelex®100 were utilized as binding agents within a single binding layer for phosphate measurements in laboratory and natural water settings. The synthesized Fe3O4 was identified as magnetite and consisted of micro-sized particles. The pore size of the mixed binding gel ranged from 22.39 to 112.5 µm. Incorporating Chelex®100 with Fe3O4 in oxalic acid cross-linked agarose did not diminish phosphate adsorption efficiency. As adsorption time and phosphate concentration in solution increased, the quantity of adsorbed phosphate in the mixed binding gel also increased. Optimal phosphate elution was achieved using a basic solution, with a phosphate elution efficiency of 95.3 ± 0.4% observed with 0.4 M NaOH. The diffusion coefficient measured using the mixed binding gel was 1.08 times greater than that of polyacrylamide cross-linked with an agarose derivative (APA) gel, typically employed in the DGT technique. Phosphate concentration measurement with Fe3O4/Chelex®100-agarose oxalic acid in a DGT passive sampler at pH 4-8 yielded values twice those in bulk solution. Similar results were obtained when measuring phosphate in a 0.01 – 0.1 M NaNO3 solution. A T-test showed that the phosphate concentration obtained from mixed binding layer-DGT as an alternate passive sampler was not significantly different from grab sampling. This study underscores the suitability of Fe3O4-Chelex®100 impregnated in agarose-oxalic acid gel for monitoring phosphate in natural water via DGT. Keywords: Agarose, diffusive gradient in thin films, mixed binding gel Fe3O4, oxalic acid.