Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN (RUNOFF) PADA SUB-SUB DAS RIAM KIWA MENGGUNAKAN METODE COOK Gafuri, Ria; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i1.1920

Abstract

ABSTRAK. Secara alamiah sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya akan mengalir menjadi limpasan permukaan. Pemahaman mengenai proses dan besarnya limpasan yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat diperlukan sebagai acuan untuk pelaksanaan manajemen air yang lebih efektif. Kalimantan Selatan tidak luput dengan bencana banjir, Sub-sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa merupakan daerah yang sangat rawan banjir dan kekeringan. Keadaan tersebut perlu mendapat perhatian serius karena sungai memiliki arti yang sangat besar bagi makhluk hidup. Evaluasi  ini  dilakukan  dengan  melakukan  analisis besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan menggunakan Metode Cook dan menganalisis sebaran spasial potensi kawasan limpasan permukaan yang rawan  pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan mengacu pada kemiringan lereng, tutupan lahan, infiltrasi tanah dan timbunan air permukaan. Besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa didominasi oleh kelas tinggi sebesar 69,99 % dengan luas 127.300,14 ha, kelas normal sebesar 22,60 % dengan luas 41.104,89 ha dan kelas ekstrim sebesar 7,41 % dengan luas 13.480,89 ha. Kata Kunci: Runoff, Metode Cook, Kemiringan Lereng, Tutupan Lahan, Infiltrasi.
Identifikasi Kawasan Rawan Kebakaran di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dengan Sistem Informasi Geografis Sasmita, Nisfi; Reida, Rina; Santi, Ida Parida; Nurahmah, Daratun; Kurniawati, Neny; Ridwan, Ichsan
Jurnal Fisika FLUX Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v5i2.3017

Abstract

Abstrak: Martapura sebagai kota yang banyak terdapat pemukiman mempunyai kerentanan kebakaran yang cukup tinggi, dilihat dari variabel kepadatan, pola bangunan, kualitas bahan bangunan, lebar jalan, dan kualitas jalan. Daerah pusat kota, memiliki kepadatan tinggi, dengan pola bangunan tidak teratur sehingga daerah tersebut rawan kebakaran. Varibel kepadatan dan kualitas bangunan paling berpengaruh pada kerawanan kebakaran di Martapura. Sedangkan variabel jalan dan kualitas jalan berperan dalam kelancaran penanguulangan bahaya kebakaran di Martapura. Penyajian data daerah rawan kebakaran ini disajikan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).
Verifikasi Data Curah Hujan dari Satelit TRMM dengan Pengamatan Curah Hujan BMKG Di Provinsi Kalimantan Selatan Wahdianty, Reffina; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i2.3459

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui keakuratan data curah hujan TRMM dan data curah hujan dari pos pengamatanhujan BMKG untuk  wilayah Kalimantan Selatan. Data yang diolah merupakan data bulanan dari tahun 2005-2014. Metode verifikasi yang digunakan adalah Uji T dan RMSE untuk mengetahui kesamaan pola dan tingkat kesalahan data estimasi curah hujan TRMM. Hasilnya menunjukkan bahwa data curah hujan bulanan TRMM secara umum dapat digunakan pada wilayah Kalimantan Selatan khususnya pada daerah yang belum terdapat penakar hujan. Data curah hujan pada pengamatan curah hujan BMKG dan TRMM adalah data yang akurat yaitu sebanyak 76,66 % pos pengamatan hujan. Adapun kualitas data pengamatan curah hujan BMKG dan TRMM, terdapat 23,33 %pos hujan dengan data yang tidak valid. RMSE pos hujan tertinggi 265,63 (Stamet Syamsudinoor) dan terendah 71,44 (Kintap).
Model SWAT (Soil and Water Assesment Tool) untuk Analisis Erosi dan Sedimentasi di Catchment Area Sungai Besar Kabupaten Banjar Febrianti, Indah; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2018
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v15i1.4506

Abstract

Erosion is a natural process that occurs naturally causing sedimentation in a stream. The transported sediment material can reduce channel capacity and increase the risk of flooding, as happened in the Big River Fishing Area, Karang Intan Subdistrict, Banjar District. Therefore it is necessary to determine the value of erosion and the latest sediment in order to be the basis of consideration of management actions. Watershed management analysis using hydrological model. Soil And Water Assessment Tool (SWAT) is one of the hydrological models that can be used to analyze erosion and sedimentation with parameters such as rainfall data, temperature, land cover, soil and slope. SWAT model simulation using land use data, soil, rainfall and climate data of 2016, the amount of sedimentation and erosion in Catchment Area of large river is 58,48 ton/ha/year and 4,82 ton/ha/year. The level of sedimency in the Catchment Area of the Great River which belongs to very low class is 1635,38 ha, low grade 57,31 ha, middle class 385,21 ha and very high class that is 3.221,48 ha. While the level of erosion that includes very light class of 2334,24 ha, lightweight 2.692.31 ha and middle class area of 272.83 ha.
ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN DAN PEMAKSIMALAN RESAPAN AIR HUJAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU UNTUK PENCEGAHAN BANJIR Rohyanti, Sri; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Fisika FLUX edisi Agustus 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v12i2.2613

Abstract

ABSTRAK. Perkembangan pembangunan yang begitu pesat cenderungmenyebabkan semakin banyaknya alih fungsi lahan yang berganti menjadi bangunan gedung-gedung dan permukiman baru yang berakibat pada semakin berkurangnya area resapan air. Air hujan yang tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah akan menjadi limpasan. Limpasan yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan berbagai masalah bagi masyarakat, terutama adalah banjir.Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan banjir terutama untuk daerah pemukiman padat atau yang mempunyai lahan resapan air hujan yang minim dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi biopori.Penelitian ini menganalisis limpasan dan pemaksimalan resapan air hujan di daerah tangkapan air sungai besar Kota Banjarbaru yang bertujuan menganalisa jumlah limpasan permukaan dan menetukan jumlah lubang resapan biopori yang diperlukan untuk mencegah banjir. Metode yang digunakan adalah metode analisis yang meliputi pegolahan data sekunder dari instansi dan data primer dari interprestasi citra dan pengukuran lapangan. Analisis spasial menggunkan overlay pada sistem informasi geografis. Hasil penelitian ini menunjukan debit limpasan di DTA Sungai Besar adalah 21,88 m3/detik atau  m3/jam dengan potensi banjir sebesar 47.963,01  m3. Diperlukan 48.454 Lubang Biopori untuk luas DTA Sungai Besar 1399,44 ha atau 33 sampai 36 Lubang Biopori per hektar. Kata Kunci:SIG, DTA Sungai Besar, Limpasan Permukaan, Biopori
ANALISIS TINGKAT KERAWANAN DAN MITIGASI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Nurlina, Nurlina; Ridwan, Ichsan; Siregar, Simon Sadok
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.3006

Abstract

Ditinjau dari aspek geologis, geografis, dan morfologis, Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang rawan terhadap bencana banjir. Hampir setiap tahun bencana banjir terjadi, khususnya di wilayah Kabupaten Banjar. Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Riam Kiwa, Sungai Riam Kanan dan Sungai Martapura. Sedikitnya 64 desa pada bulan Januari 2012 di enam wilayah kecamatan yang berada di sepanjang Sungai Riam Kiwa dan Martapura terendam banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menyebutkan, banjir yang melanda di Kecamatan Astambul merendam 17 desa dari 22 desa yang ada, dihuni oleh 1.985 Kepala Keluarga atau 6.000 jiwa. Salah satu penyebab timbulnya korban jiwa dan kerusakan/kerugian yang sering terjadi akibat bencana alam adalah karena masyarakat lalai dan tidak mengetahui bahwa daerah tempat tinggal mereka termasuk daerah yang rawan bencana banjir, serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan termasuk aparat/pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan bencana. Untuk itu melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat merupakan upaya nyata kepada Masyarakat Kecamatan Astambul untuk mengurangi resiko bencana banjir antara lain dalam bentuk pelatihan dan pembinaan penanggulangan banjir. Kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang daerah rawan banjir. Oleh karena itu dilakukan analisis daerah rawan banjir dengan sistem bobot menggunakan parameter curah hujan, bentuk lahan, gradient sungai, kerapatan drainase, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Dari hasil analisa tingkat kerawanan di Kecamatan Astambul, luas daerah yang masuk kategori sangat rawan sebesar 81.501,76 ha atau 17,94 % dari luas wilayah dan kategori rawan 62.506,37 ha atau 13,76 %
PERMODELAN UJI LOGAM BERAT PADA BADAN AIR, BIOTA DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA DAS BARITO Dini Sofarini; Abdur Rahman; Ichsan Ridwan
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to determine heavy metal content at water body, sediment and biota, determining plankton what overflows and parameter of water quality which not fulfill standard criterion quality of water in Estuary of Barito River. Method of data Analyse used to determine status of water quality with STORET model and EQI (Environmental Quality Index) Model, and calculation of indices for the analysis of plankton and Geographic Information System. Result of research show heavy metal rate at body of water especially Hg (0.2753 mg/l), dan Pb (0.17667 mg/l) and residing at biota (Giant Prawn have accumulate by heavy metal of Hg. Pb, Cu, As, Cr6+ and Cd. Sediment residing at Estuary of Barito River have accumulate by heavy metal but still under maximum boundary which have been specified. Result of research show calculation by using method of ordinary kriging with semivariogram/covariance modeling for heavy metal model at body obtained value of Average of standard error equal to 0.00609 (RMS = 0.00512) at Estuary River of Kelayan), 0.02441 (RMS = 0.02638) at Estuary of Alalak and 0.01641 (RMS = 0.01430) at station of Estuary River of Kuin. Result of calculation Semivariogram of heavy metal model at sediment, obtained of Average of Standard Error equal to 0.98181 (RMS = 1.14015) at station I, station II equal to 1.14015 (RMS = 1.79179) and station III equal to 1.19635 (RMS = 1.25590). Status of water quality at station perception according to Model of STORET categorized is weight, while pursuant to Model of Environmental Quality Index (EQI) categorized as impure territorial water.
STUDI ANALISIS PENGUJIAN LOGAM BERAT PADA BADAN AIR, BIOTA DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA DAS BARITO Dini Sofarini; Abdur Rahman; Ichsan Ridwan
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 10 No 1 (2010)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to determine heavy metal content at water body, sediment and biota, determining plankton what overflows and parameter of water quality which not fulfill standard criterion quality of water in Estuary of Barito River. Result of research showed that heavy metal rate at body of water especially Hg (0,2753 mg/l), and Pb (0,17667 mg/l) residing at biota (Giant Prawn have accumulate by heavy metal of Hg. Pb, Cu, As, Cr6+ and Cd. Sediment residing at Estuary of Barito River have accumulate by heavy metal but still under maximum boundary which have been specified. Metal rate residing in boundary sill that is cadmium metal rate (Cd) with assess metal range average 0,5655 - 0,8891 ppm, residing in of sill which have been specified equal to 0,3 ppm. Status of water quality at station perception according to Model of STORET categorized is weight, while pursuant to Model of Environmental Quality Index ( EQI) categorized as impure territorial water.
Hubungan Geomorfometri Dengan Bentuk Lahan Dan Penggunaan Lahan Sub-Sub Das Riam Kanan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan zainal abidin; Nurlina Nurlina; Ichsan Ridwan
Jurnal Fisika FLUX Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1273.526 KB) | DOI: 10.20527/flux.v16i2.5935

Abstract

ABSTRACT-  Identification  geogorphometric  of  the  "Topographic  Wetness  Index  and  Terrain Ruggedness Index" has been carried out in the Riam Kanan sub-watershed to determine the type and distribution and its relationship with landforms and land use. The material used in this study is imagery SRTM 30 m, Google Earth imagery. The research process begins with secondary data collection, the next process is the interpretation of image SRTM 30 m imagery in order to obtain landform  maps,  interpretations  of  Google  Earth  imagery  in  order  to  obtain  land  use  maps, correlate 30 m SRTM images through digital processes to classify the Terrain Ruggedness Index (TRI)  and  Topographic  Wetness  Index  (TWI).  The  final  process  is  data  analysis  by  overlaying landform maps, land use and TRI and TWI. The results of the research data have obtained an area of 116,650.03 ha out of 13 types of distribution of landforms dominated by structural mountains which  are  quite  extensive  with  38,200.08  ha  while  land  use  consists  of  8  types  of  distribution dominated  by  forest  areas  with  an  area  of  88,070.15  ha.  The  results  of  the  TWI  analysis  were dominated  by  class  1  (dry)  with  an  area  of  80,193.87  ha  while  TRI  was  dominated  by  class  3 (medium) with an area of 66,400.64 ha. Both TWI and TRI contained in landforms and land use are dominated by structural mountainous landforms which are quite insignificant and use of forest land. Keywords: Geomorphometry, LandForm, LandUse, Overlay.
ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN (RUNOFF) PADA SUB-SUB DAS RIAM KIWA MENGGUNAKAN METODE COOK Ria Gafuri; Ichsan Ridwan; Nurlina Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.198 KB) | DOI: 10.20527/flux.v13i1.1920

Abstract

ABSTRAK. Secara alamiah sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya akan mengalir menjadi limpasan permukaan. Pemahaman mengenai proses dan besarnya limpasan yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat diperlukan sebagai acuan untuk pelaksanaan manajemen air yang lebih efektif. Kalimantan Selatan tidak luput dengan bencana banjir, Sub-sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa merupakan daerah yang sangat rawan banjir dan kekeringan. Keadaan tersebut perlu mendapat perhatian serius karena sungai memiliki arti yang sangat besar bagi makhluk hidup. Evaluasi  ini  dilakukan  dengan  melakukan  analisis besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan menggunakan Metode Cook dan menganalisis sebaran spasial potensi kawasan limpasan permukaan yang rawan  pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan mengacu pada kemiringan lereng, tutupan lahan, infiltrasi tanah dan timbunan air permukaan. Besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa didominasi oleh kelas tinggi sebesar 69,99 % dengan luas 127.300,14 ha, kelas normal sebesar 22,60 % dengan luas 41.104,89 ha dan kelas ekstrim sebesar 7,41 % dengan luas 13.480,89 ha. Kata Kunci: Runoff, Metode Cook, Kemiringan Lereng, Tutupan Lahan, Infiltrasi.