Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENINGKATAN PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENJAGA EKOSISTEM DAN KONSERVASI LINGKUNGAN DI DIENG PLATEAU Aisyah, Siti; Rachman, Ace Sriati; Rusli, Yanis
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 9 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dieng Plateau is one of the important areas for the balance of ecosystems and the lungs of the world, especially in Central Java and Java Island in general. Dieng Plateau consists of six regencies; they are Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang, and Pekalongan regency. Also, in this area there are eight watersheds, conservation areas, and productive and protected forests. The density of high population and low levels of land ownership caused the pressure on the protected areas. This also causes the function diversion of the land use from protected areas into cultivation areas. The attrition rate in Dieng reached more than 180 tonnes/ha per year. Currently, the area is largely utilized for the cultivation of potatoes, vegetables, and tobacco, as the source of livelihood for local population. This causes land degradation resulting in the widespread critical land in the area. In terms of the society economic aspects, Dieng Plateau contributes to improving people's income, employment, providing industrial raw materials, and craeting environmental services. Government and local socities need to further participate in organizing and recovering Dieng which is based on the principles of ecosystem and conservation. With government and people role, it is expected that there would be a balance between productivity, sustainability and fair peoples welfare so that it can be used as a direction to restore the role and function of the area optimally based on various aspects like ecological, socio-cultural, economic, and government policy. Kawasan Dieng Plateau merupakan salah satu kawasan penting dalam menyangga keseimbangan ekosistem dan paru-paru dunia khususnya di daerah Jawa Tengah dan Pulau Jawa pada umumnya. Kawasan ini meliputi 6 kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang dan Pekalongan. Selain itu, di dalam kawasan ini juga terdapat 8 daerah aliran sungai, kawasan konservasi, hutan produksi, dan hutan lindung. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan tingkat kepemilikan lahan yang rendah menyebabkan terjadinya tekanan terhadap kawasan lindung, yakni terjadinya pengalihan fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya. Tingkat erosi kawasan Dieng mencapai lebih dari 180 ton/ha/tahun. Saat ini, kawasan tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk usaha budidaya tanaman kentang, sayuran, dan tembakau, yang merupakan sumber matapencaharian penduduk setempat. Kondisi ini menyebabkan degradasi lahan yang mengakibatkan semakin meluasnya lahan kritis di kawasan tersebut. Ditinjau dari aspek ekonomi masyarakat, Dieng Plateau berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, pemenuhan bahan baku industri, dan jasa lingkungan. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan perannya dalam melakukan penataan dan pemulihan kawasan Dieng yang disusun berdasarkan kaidah ekosistem dan konservasi, dengan harapan akan terjadi keseimbangan antara produktivitas, kelestarian dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sehingga dapat dipergunakan sebagai arahan untuk mengembalikan peranan dan fungsi kawasan tersebut secara optimal ditinjau dari berbagai segi ekologis, sosial-budaya, ekonomi dan kebijakan.
PENINGKATAN PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENJAGA EKOSISTEM DAN KONSERVASI LINGKUNGAN DI DIENG PLATEAU SettingsSiti Aisyah; Ace Sriati Rachman; SettingsYanis Rusli
Jurnal Organisasi Dan Manajemen Vol 9 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.983 KB)

Abstract

Dieng Plateau is one of the important areas for the balance of ecosystems and the lungs of the world, especially in Central Java and Java Island in general. Dieng Plateau consists of six regencies; they are Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang, and Pekalongan regency. Also, in this area there are eight watersheds, conservation areas, and productive and protected forests. The density of high population and low levels of land ownership caused the pressure on the protected areas. This also causes the function diversion of the land use from protected areas into cultivation areas. The attrition rate in Dieng reached more than 180 tonnes/ha per year. Currently, the area is largely utilized for the cultivation of potatoes, vegetables, and tobacco, as the source of livelihood for local population. This causes land degradation resulting in the widespread critical land in the area. In terms of the society economic aspects, Dieng Plateau contributes to improving people's income, employment, providing industrial raw materials, and craeting environmental services. Government and local socities need to further participate in organizing and recovering Dieng which is based on the principles of ecosystem and conservation. With government and people role, it is expected that there would be a balance between productivity, sustainability and fair peoples welfare so that it can be used as a direction to restore the role and function of the area optimally based on various aspects like ecological, socio-cultural, economic, and government policy. Kawasan Dieng Plateau merupakan salah satu kawasan penting dalam menyangga keseimbangan ekosistem dan paru-paru dunia khususnya di daerah Jawa Tengah dan Pulau Jawa pada umumnya. Kawasan ini meliputi 6 kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Batang dan Pekalongan. Selain itu, di dalam kawasan ini juga terdapat 8 daerah aliran sungai, kawasan konservasi, hutan produksi, dan hutan lindung. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan tingkat kepemilikan lahan yang rendah menyebabkan terjadinya tekanan terhadap kawasan lindung, yakni terjadinya pengalihan fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya. Tingkat erosi kawasan Dieng mencapai lebih dari 180 ton/ha/tahun. Saat ini, kawasan tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk usaha budidaya tanaman kentang, sayuran, dan tembakau, yang merupakan sumber matapencaharian penduduk setempat. Kondisi ini menyebabkan degradasi lahan yang mengakibatkan semakin meluasnya lahan kritis di kawasan tersebut. Ditinjau dari aspek ekonomi masyarakat, Dieng Plateau berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, pemenuhan bahan baku industri, dan jasa lingkungan. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan perannya dalam melakukan penataan dan pemulihan kawasan Dieng yang disusun berdasarkan kaidah ekosistem dan konservasi, dengan harapan akan terjadi keseimbangan antara produktivitas, kelestarian dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sehingga dapat dipergunakan sebagai arahan untuk mengembalikan peranan dan fungsi kawasan tersebut secara optimal ditinjau dari berbagai segi ekologis, sosial-budaya, ekonomi dan kebijakan.
Empat Wajah Topeng Indonesia: Karakteristik Tradisi Pada Budaya Jakarta, Cirebon, Malang, dan Bali Wiradharma, Gunawan; Soewardjo, B. Kristiono; Sediyaningsih, Sri; Rachman, Ace Sriati; Sopandi, Agus Tatang
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51652

Abstract

Indonesian as a country rich in cultural values has a myriad of unique and distinctive traditional cultural arts relics in each region. Art, whatever form it takes, can be a place to accommodate all the aspirations of its people. So that art itself is not only considered a form of “beauty”, but also a representation of the characteristics of a society in question. With the variety of arts in Indonesian, this research focuses on mask arts, especially in performing arts and mask carving art. The interesting thing about the art of this mask is only seen when there is a connection between the masks on the island of Java, especially the Malang, Cirebon, and Jakarta areas with masks in Bali. Therefore, through research with a qualitative descriptive approach has identified the characteristics of tradition in mask art in Bali, Cirebon, Jakarta, and Malang. It is called mask art because there are characters and stories in these masks. This study received a discussion about the position of the four mask-producing areas as an effort to document the oral traditions that developed in the area concerned. This research ultimately resulted in the result that there is homologism and coherence of structures between the masks in Bali, Malang, Cirebon, and Jakarta, both in term of the historical spread of the mask itself, the color symbols used, musical instruments played, the stories of the shows raised, to the characteristics of the mask carving itself.
Print Mass Media Strategies in Central Java and Yogyakarta Provinces to Survive the Disruption Era Danar Kristiana Dewi; Ace Sriati Rachman; Sri Sediyaningsih; M Priono; Rachmawati Windyaningrum
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol. 1 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/ikomik.v1i2.2375

Abstract

The emergence of the internet, which has the power of convergence and multiplatform, terminates the information boundaries. The information flow streaming through the internet creates numerous changes in various lifelines. One of the changes that are experienced is the information shift from print to online. This condition significantly affects print media companies, where customers and advertisers in newspapers begin migrating to a new platform, the internet. It becomes a big challenge for print media in addition to production costs that increase every year. In this era, if the print media do not immediately take action to adapt and innovate, it will be difficult to survive. Observing this development, it is essential to research to determine the strategies implemented by print media companies that currently exist to survive the disruption era. This study implemented a qualitative research method. This study’s results indicate that the print media's survival strategies are innovation, collaboration, maintaining good relationships with customers, and strengthening the journalistic content production to be more attractive.
Peningkatan Keterampilan Pembuatan Pot dari Limbah Plastik Rumah Tangga di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Iis Solihat; Any Meilani; Olivia Idrus; Ace Sriati Rachman; Pesi Suryani; Milde Wahyu
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Issue 1 June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v2i1.15851

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan bagian dari pendidikan tata kelola sampah yang bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku daur ulang khususnya limbah plastik. Pemilihan mitra di Provinsi Banten didasarkan atas telaah pustaka yang menyatakan bahwa di Provinsi Banten, jumlah limbah plastik yang berhasil dikumpulkan tergolong rendah yakni sebesar 10,24%. Hal ini menunjukkan minimnya kesadaran pemerintah dan masyarakat di Provinsi Banten dalam mengelola limbah plastik. Kreasi pot tanaman hias dipilih karena merupakan produk daur ulang yang tergolong mudah dilakukan dengan teknologi sederhana di tengah suburnya hobi merawat tanaman hias selama pandemi. Warga belajar di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang dilibatkan sejumlah 56 orang. Pelatihan diselenggarakan secara daring dan luring. Pendekatan partisipatif dan eksperimental dipilih agar warga belajar dapat langsung mengimplementasikan ilmu dalam praktik nyata. Selain itu, warga belajar juga dibekali pengetahuan dan teknis memasarkan pot plastik hasil kreasinya di berbagai e-commerce guna meningkatkan taraf hidup sekaligus berkontribusi pada kelestarian lingkungan.Kata kunci:  e-commerce; daur ulang; limbah plastik; pot hias AbstractThis Community Service activity is part of waste management education that is beneficial for increasing knowledge, attitudes and behavior in recycling, especially plastic waste. The selection of partners in Banten Province was based on a literature review which stated that in Banten Province, the amount of plastic waste collected was low at 10.24%. This shows the lack of awareness of the government and society in Banten Province in managing plastic waste. The creation of ornamental plant pots was chosen because it is a recycled product that is relatively easy to do with simple technology in the midst of the fertile hobby of caring for ornamental plants during the pandemic. The residents studied in Pontang District, Serang Regency, Banten Province, which involved 56 people. The training is held online and offline. Participatory and experimental approaches were chosen so that the learning community could directly implement their knowledge in real practice. In addition, learning residents are also equipped with knowledge and technical skills to market their plastic pots in various e-commerce platforms to improve their standard of living while contributing to environmental sustainability.Keywords: e-commerce; recycle; plastic waste; decorative pots
Brand Awareness and Brand Association in Continuing Studies at Open and Distance Higher Education Sri Sediyaningsih; Ace Sriati Rachman; Lidwina Sri Ardiasih; Gunawan Wiradharma; Melisa Arisanty
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 21, No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v21i3.8843

Abstract

Distance Education has great potential to become a model for the world's future education. The rapid development of technology, the demands of the global professional world, as well as various extraordinary events, such as the COVID-19 pandemic which could recur at any time, are the main reasons for the need to implement distance education. Therefore, to maintain the existence of distance education, research is needed that can look at perceptions of brand equity, namely brand awareness and brand association with perceived quality. This research aims to explain how society accepts open and distance state colleges, particularly among students in Indonesia. The research subjects were 812 respondents obtained through probability sampling using multistage random sampling from three regions in Indonesia, namely Vocational High School Bina Warga Bandung representing western Indonesia, Public High School 16 Makassar representing Central Indonesia, and Public High School 1 Jayapura representing the eastern part of Indonesia. The results of the research show that there is a strong relationship between brand awareness and community brand association on the desire to continue studying at open and distance higher education institutions. This research providing recommendations for PTJJ should not only focus on promotion/marketing strategies to increase interest in continuing community studies at PTJJ but also focus on strategies that can increase brand equity.
Peningkatan Pemasaran dan Packaging Telur Asin Pedas melalui E-Commerce di Pontang, Kabupaten Serang Pesi Suryani; Yudhi Prasetiyo; Novita Nugraheni; Antares Firman; Ace Sriati Rachman; Milde Wahyu
Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Vol.4 No.2, April 2024
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/society.v4i2.576

Abstract

Peningkatan signifikan dalam penjualan produk dapat dikaitkan dengan peningkatan strategis pada kemasan, faktor kunci yang meningkatkan nilai produk dan daya tarik pelanggan. E-commerce muncul sebagai platform bisnis yang krusial, memanfaatkan aplikasi online dan situs web untuk aktivitas jual-beli, dengan demikian memperluas dan diversifikasi saluran distribusi produk. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat UT, dirancang untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di komunitas produsen telur asin pedas di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Tujuannya agar mampu membuat kemasan yang menarik untuk produk telur asin pedas, memberikan peluang kepada produsen UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka, dan menyampaikan pengetahuan tentang pentingnya kemasan dan pemasaran online untuk meningkatkan penjualan produk. Dilaksanakan di komunitas UMKM Produsen Telur Asin Pedas di Kecamatan Pontang, program ini menghasilkan peningkatan kesadaran dan pengetahuan di kalangan praktisi tentang peran kritis kemasan dan pemasaran online dalam perluasan bisnis. Dengan menggunakan metode seperti diskusi, pelatihan, penyediaan modul, dan pembimbing, program ini berdampak positif pada antusiasme komunitas UMKM untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kewirausahaan. Ini tercermin dalam penerapan kemasan menarik dan adopsi strategi pemasaran online melalui platform e-commerce, mendorong pertumbuhan dan kesuksesan bisnis mereka.
Penguatan Peran Aparatur Desa Dalam Perencanaan Strategis Untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Desa Kurungkambing Purwanto, Agus Joko; Nasution, Vivi Indra Amelia; Hakim, Nong Ayu Triyanti Utami; Budiman, Rahmat; Akadira, Tora; Rachman, Ace Sriati; Wiradharma, Gunawan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 8, No 2 (2025): April 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i2.3738

Abstract

Kurungkambing Village, located in Mandalawangi District, Banten, has significant local potential that remains underutilized due to the lack of structured data and limited village planning capacity. The gap between local resource mapping and strategic planning poses a major challenge in achieving sustainable development. To address this issue, the Community Service Program (PkM) of Universitas Terbuka was designed to strengthen the capacity of village officials through training and mentoring in village potential mapping based on village planning worksheets. This approach follows four key stages: input, process, output, and impact, aimed at establishing a more systematic, data-driven, and sustainable village development plan. The PkM activities include field surveys, socialization, technical training, mentoring, and monitoring and evaluation. The primary objective of this program is to develop a village potential database as a foundation for formulating more accurate policies and development strategies. Village officials can create more effective and strategic data-driven policies with this database. The program's sustainability requires synergy between academics, local government, and the village community to ensure data-driven development that enhances community welfare.Keywords: database, planning capacity, strategic planning, sustainable development, village potential. Abstrak: Desa Kurungkambing, Kecamatan Mandalawangi, Banten, memiliki potensi lokal yang belum optimal karena keterbatasan data terstruktur dan kapasitas perencanaan desa. Untuk mengatasi permasalahan ini, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka dirancang untuk memperkuat kapasitas aparatur desa melalui pelatihan dan pendampingan dalam pemetaan potensi desa berbasis lembar perencanaan desa. Pendekatan ini mengacu pada empat alur utama: masukan, proses, hasil, dan dampak, yang bertujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan desa yang lebih sistematis, berbasis data, dan berkelanjutan. Kegiatan PkM ini melibatkan serangkaian tahapan, termasuk survei lapangan, sosialisasi, pelatihan teknis, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Tujuan utama program ini adalah mengembangkan database potensi desa sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan yang lebih akurat. Dengan adanya database ini, aparatur desa dapat merumuskan kebijakan berbasis data yang lebih efektif dan strategis. Keberlanjutan program membutuhkan sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat desa guna memastikan pembangunan berbasis data yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.Kata kunci: database, kapasitas perencanaan, perencanaan strategis, pembangunan  berkelanjutan, dan potensi desa.