Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Residu Gula Glikokonjugat pada Lambung Depan Kerbau Rawa (Bubalus bubalis) Kalimantan Selatan (SUGAR RESIDU OF GLYCOCONJUGATES IN FORESTOMACH OF SOUTH KALIMANTAN SWAMP BUFFALO (BUBALUS BUBALIS) Anni Nurliani; Teguh Budi Pitojo; Dwi Liliek Kusindarta
Jurnal Veteriner Vol 15 No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.58 KB)

Abstract

The ability of swamp buffaloes to adapt with swamp environment was suggested to be supported bytheir digestive system efficiency. The research was done to obtain scientific explanation about digestiveefficiency of swamp buffalo by identification on kinds and distribution of glycoconjugates in swamp buffaloforestomach. Six male swamp buffaloes aged more than 2.5 year old and had body weight between 300-400kg were used in this study. Samples were obtained from Regency of Banjar slaughter house, SouthKalimantan. Every parts of the forestomach included rumen, reticulum, and omasum was taken andprocessed for microscopic observation with hematoxyline eosin (HE) and alcian blue-periodic acid schiff(AB-PAS) stainings. Sugar residues of glycoconjugates were localized with lectin histochemistry wheatgerm agglutinin (WGA), ulex europaeus agglutinin (UEA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalinagglutinin (Con A), and soybean agglutinin (SBA). Every part of swamp buffalo forestomach had kinds ofspecific glycoconjugates with special distribution pattern which were different with other ruminant, andwere suitable for their functions in that part. The existence of D mannose/D glucose glycoconjugates thatwas dominant in forestomach estimated that had important role in supporting fermentative digestionfunction in swamp buffalo, through its function as receptor bacteria attachment. This is suggested as aspecial characteristic in digestive system of swamp buffalo which causes high digestive efficiency inswamp buffalo.
STUDI HISTOKIMIA LEKTIN TERHADAP JENIS DAN DISTRIBUSI GLIKOKONJUGAT ABOMASUM KERBAU RAWA (Bubalus bubalis) KALIMANTAN SELATAN Anni Nurliani; Teguh Budi Pitojo; Dwi Liliek Kusindarta
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.787 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2826

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji efisiensi pencernaan kerbau rawa dengan mengidentifikasi jenis dan distribusi glikokonjugat  pada daerah abomasum kerbau rawa. Enam ekor kerbau rawa jantan 2,5 tahun dan berat badan 300-400 kg digunakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setiap bagian abomasum meliputi kardiak, fundus, dan pilorus diambil untuk pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan alcian blue-periodic acid schiff (AB-PAS). Residu gula glikokonjugat pada abomasum dideteksi dengan pewarnaan histokimia lektin dengan menggunakan wheat germ agglutinin (WGA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalin agglutinin (Con A), ulex europaeus agglutinin (UEA), dan soybean agglutinin (SBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah kardiak mengandung glikokonjugat D manosa/D glukosa, D galaktosa, dan N asetilglukosamin.  Daerah fundus mengandung D manosa/D glukosa, D galaktosa, L fukosa, N asetilglukosamin, dan N asetilgalaktosamin. Daerah pilorus mengandung glikokonjugat L fukosa dan N asetilglukosamin. Pola reaktivitas daerah kardiak, fundus, dan pilorus kerbau rawa terhadap pewarnaan histokimia lektin memiliki pola yang berbeda dengan ruminansia lain. Jenis glikokonjugat yang dimiliki oleh kerbau rawa tersebut diduga berkaitan dengan fungsi peningkatan kemampuan efisiensi pencernaan kerbau rawa. Setiap bagian abomasum kerbau rawa memiliki jenis glikokonjugat yang spesifik dengan pola distribusi khas sesuai dengan fungsinya.
STUDI HISTOKIMIA LEKTIN TERHADAP JENIS DAN DISTRIBUSI GLIKOKONJUGAT ABOMASUM KERBAU RAWA (Bubalus bubalis) KALIMANTAN SELATAN Anni Nurliani; Teguh Budi Pitojo; Dwi Liliek Kusindarta
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2826

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji efisiensi pencernaan kerbau rawa dengan mengidentifikasi jenis dan distribusi glikokonjugat  pada daerah abomasum kerbau rawa. Enam ekor kerbau rawa jantan 2,5 tahun dan berat badan 300-400 kg digunakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setiap bagian abomasum meliputi kardiak, fundus, dan pilorus diambil untuk pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan alcian blue-periodic acid schiff (AB-PAS). Residu gula glikokonjugat pada abomasum dideteksi dengan pewarnaan histokimia lektin dengan menggunakan wheat germ agglutinin (WGA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalin agglutinin (Con A), ulex europaeus agglutinin (UEA), dan soybean agglutinin (SBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah kardiak mengandung glikokonjugat D manosa/D glukosa, D galaktosa, dan N asetilglukosamin.  Daerah fundus mengandung D manosa/D glukosa, D galaktosa, L fukosa, N asetilglukosamin, dan N asetilgalaktosamin. Daerah pilorus mengandung glikokonjugat L fukosa dan N asetilglukosamin. Pola reaktivitas daerah kardiak, fundus, dan pilorus kerbau rawa terhadap pewarnaan histokimia lektin memiliki pola yang berbeda dengan ruminansia lain. Jenis glikokonjugat yang dimiliki oleh kerbau rawa tersebut diduga berkaitan dengan fungsi peningkatan kemampuan efisiensi pencernaan kerbau rawa. Setiap bagian abomasum kerbau rawa memiliki jenis glikokonjugat yang spesifik dengan pola distribusi khas sesuai dengan fungsinya.