Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Amoniasi Daun Kelapa Sawit Dengan Beberapa Taraf Urea Dan Pengaruhnya Terhadap Kandungan Gizi Dan Kecernaan Secara In Vitro Mardiati Zain; Erpomen Erpomen; Kartini Kartini
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 12, No 3 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.088 KB) | DOI: 10.25077/jpi.12.3.195-200.2007

Abstract

An experiment was conducted to evaluate the efect of ammoniation on the digestibility of oil palm frond. As treatments, oil palm frond was mixed with difference levels of urea of 0, 3, 6 and 9 % of DM basis. The mixtures were then added 15 % dried chicken manure and the incubated in anaerobic condition for one week. Parameters measured included: fiber fractions content and digestibility of DM and OM. Data were statistically analyed by variance analysis in a block randomized design. Results showed that the treatments gave significant efect on the digestibility. Digestibility of DM and OM of oil palm frond treated with 6 and 9 % urea were higher than that of treated with 0 and 3 % of urea. The best digestibility was found by ammoniation with 6 % urea.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI FERMENTASI SUSU KEFIR PADA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KOTA PAYAKUMBUH Ferawati Ferawati; Erpomen Erpomen; Yulianti Fitri Kurnia; Reswati Reswati; Khalil Khalil
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 1 No 4.b (2018)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.781 KB)

Abstract

The program is conducted at Abe Farm Sari Bulan independent farm located in Sawah Padang, South Payakumbuh and Tapian Agam farm group in Koto Baru, Payobasuang, East Payakumbuh. The empowerment program aims to overcome the problem sales milk that are not optimal. Relatively short milk storage and can reduce nutrition and reduce the quality and selling price after storage. This problem can be overcome by several approaches, namely the learning method in the form of training and mentoring with the service team as a facilitator in solving problems. In this case, the empowerment program team implemented the making of kefir as a solution to the problems experienced by dairy farmers in Payakumbuh city. The purpose of this program are to increase farmers' knowledge about the diversity of milk processing, improve farmers' skills in making kefir and derivative products, increase the insight and motivation of farmers in developing dairy products that are directly marketed conventionally and online so that it has an impact on increasing farmers' income. The result of this program are to increase in farmers' income from the sale of fresh milk which was initially sold at Rp. 10,000/liter but after processing it into kefir the price reached Rp. 30,000/liter.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN MOL (MIKROORGANISME LOKAL) WHEY KEFIR DAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI POTONG DI NAGARI SUNGAI KAMUYANG, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Ferawati Ferawati; Yulianti Fitri Kurnia; Reswati Reswati; Erpomen Erpomen; Khalil Khalil
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.229

Abstract

This program is done to overcome the problems that occur in folk farmers and farmer groups in Sungai Kamuyang. Through discussions conducted with the community and the head of farmer groups facilitated by the headman of Sungai Kamuyang, the teams formulated several problems. Livestock waste that has not undergone maximum processing such as cow feces, urine and feed residue. Livestock waste is bulky and voluminous so that the use of the room is wide enough for storage and a disturbing aroma. The difficulty of obtaining forage, especially in the dry season and the low production of cultivated grasses planted by farmers around their cattle sheds, and the lack of skills of farmers in processing livestock waste is a problem that also occurs. Through this program, a solution was given, namely the creation of kefir Local Microorganism (LoM) by utilizing the remaining food and feces and urine of livestock through training and application of to cultivated grass. The final stage is to discuss the future marketing strategy for fertilizer as additional income for farmers. The purpose of this service was to increase the knowledge and skills of partner farmers in making Local Microorganism (LoM) as compost decomposers made from livestock waste, increase forage production through LoM based fertilization and increase farmers' income through selling LoM or decomposer compost using LoM. This program has given a progress to the pattern of people's livestock in Sungai Kamuyang.
DISEMINASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU KEFIR SARI BUAH DI KELOMPOK TANI SAGO PRATAMA NAGARI SUNGAI KAMUYANG KABUPATEN LIMAPULUH KOTA Ferawati Ferawati; Erpomen Erpomen; Sri Melia; Yulianti Fitri Kurnia; El Latifa Sri Suharto; Adisti Rastosari; Linda Suhartati
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.973 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.a.307

Abstract

Program pengabdian masyarakat dilaksanakan di kelompok tani Sago Pratama yang beralamat di Jorong Sibaladuang, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Program ini bertujuan untuk mengenalkan dan menerapkan teknologi pengolahan susu pada peternakan rakyat. Selama ini sebagian peternak sudah melakukan pengolahan susu secara mandiri tanpa adanya binaan dari perguruan tinggi maupun pemerintah daerah. Pengolahan tersebut terkendala karena keterampilan peternak yang masih terbatas serta belum memiliki standar pedoman yang baku dalam produk olahan susu. Susu segar yang diperoleh dari peternakan seringkali tidak terjual habis kepada konsumen. Peternak melakukan proses pembekuan susu sehingga berdampak terhadap penurunan harga jual. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan pengolahan susu menjadi produk kefir aneka sari buah. Metode penyuluhan dan pendampingan berupa pelatihan diterapkan untuk memudahkan difusi iptek kepada peternak. Pelaksanaan program pengabdian ini berdampak positif kepada peternak. Peternak mampu mengadopsi Iptek yang di sampaikan oleh tim pengabdi. Hasilnya peternak memiliki keterampilan mengolah susu menjadi kefir sari buah yang memiliki masa simpan lebih lama, kaya manfaat untuk kesehatan serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan susu segar. Usaha pengolahan susu kefir dengan sari buah ini diharapkan terlaksana secara terus menerus dan mampu meningkatkan pendapatan peternak.
PEMBERDAYAAN PETERNAK MELALUI RENOVASI KANDANG PADA ITIK PEDAGING DI NAGARI SUNGAI KAMUYANG KECAMATAN LUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Kadran Fajrona; Erpomen Erpomen; Syafri Nanda; Linda Suhartati; El Latifa Sri Suharto; Tevina Edwin; Roni Pazla; Riza Andesca Putra; Amri Syahardi
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.b (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.225 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.b.319

Abstract

Program pengabdian masyarakat dilaksanakan pada peternakan itik yang berlokasi di Nagari Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota. Usaha peternakan itik pedaging ini masih dikelola secara tradisional yaitu berupa perpaduan antara sistem perkandangan dan umbaran. Kondisi perkandangan yang memprihatinkan dan belum memadai merupakan kendala utama yang dihadapi peternak itik. Peternak melakukan umbaran pada persawahan yang ada di lingkungan sekitar kandang. Ternak itik dilepas di pagi hari dan kembali ke kandang disore harinya. Kondisi atap kandang yang bocor, pencahayaan yang buruk dan lantai tanah yang lembab menjadi penyebab ternak itik mudah terserang penyakit yang dapat menurunkan produktivitas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperbaiki manajemen sistem pemeliharaan ternak itik melalui renovasi kandang. Metode kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah pemberdayaan masyarakat partisipatif meliputi penyuluhan, pendampingan atau pembinaan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari peternak. Kegiatan pengabdian dalam rangka merenovasi kandang ternak itik ini mampu mengatasi masalah peternak dalam hal penanganan penyakit ternak dan meningkatkan produktivitas ternak.
PENERAPAN PRODUKSI SAPI POTONG DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI UNIVERSITAS ANDALAS Mardiati Zain; Yetti Marlida; Rusmana setianingrat; Erpomen Erpomen; Rahmiwati Rahmiwati
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 4 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapi potong merupakan komoditas peternakan yang potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat Program swasembada daging sapi dan kerbau yang dicanangkan oleh pemerintah menuntut kita sebagai praktisi dibidang peternakan untuk berusaha meningkat preoduktivitas sapi potong tersebut. Tingkat produksi sapi potong di Indonesia masih rendah yang terlihat dari tingginya impor sapi dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2008 impor sapi mencapai 516.992 ekor. Rendahnya produktivitas ini dapat disebabkan karena permasalahan nutrisi ternak yaitu mutu nutrisi pakan yang rendah, baik ditinjau dari kadar nutriennya maupun kecernaannya, serta ketersediaan bahan pakan yang fluktuatif sehingga tidak menjamin kesinambungan produksi ternak. Untuk mengatasi masalah tersebut dirasakan perlu melakukan terobosan dengan cara memproduksi pakan ternak ruminansia skala industri seperti pakan non ruminansia (unggas) yang sudah lebih dulu berkembang. Untuk menunjang program pemerintah tersebut maka kami dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas mencoba untuk mengembangkan usaha penggemukan sapi potong serta memproduksi pakan ternak potong yang berkualitas dan memenuhi standar kebutuhan ternak melalui program IbIKK. Program ini akan dilakukan selama 2 tahun dimana pada tahun pertama telah diproduksi sapi potong yang siap dilempar kepasaran dengan pemberian makanan yang diproduksi sendiri. Sampai saat ini sudah di pelihara 15 ekor sapi potong yang sudah akan dipasarkan untuk Qurban sebanyak 10 ekor. Sapi diberi makan dengan ransum yang diproduksi sendiri berbasis limbah sawit. Target dari kegiatan ini adalah mampu meningkatkan produktivitas ternak potong dan memproduksi pakan ruminansia yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga program ketahanan pangan bisa terwujud.
IPTEKS BAGI MASYARAKAT PETERNAK PEMULA PUYUH DAN AYAM BROILER DI KELURAHAN GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG Fitrini Fitrini; Wazir Wazir; Erpomen Erpomen
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 3 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada dua mitra dengan komoditi unggas. Mitra I (Peternak Puyuh) dan Mitra II (Peternak ayam broiler). Sesuai dengan rencana, kegiatan pengabdian ini ini sudah terlaksana 100%. Realisasi kegiatan pengabdian pada Mitra I : (1). Penyuluhan dan pendampingan teknis budidaya puyuh yang tepat yang memenuhi standar Good Farming Practice (GFP) sehingga bisa mengantisipasi tingginya angka mortalitas ternak (2). Perbaikan dan penyediaan kandang puyuh untuk meningkatkan skala pemeliharaan ternak puyuh dan (3). Pengadaan mesin tetas telur puyuh tetas untuk meningkatkan produksi bibit puyuh. (4). Pelatihan pengolahan telur puyuh menjadi telur asin dan strategi pemasaran dengan pengemasan dan media promosi Realisasi Kegiatan Pengabdian pada Mitra II: (1). Budidaya ayam broiler sesuai GFP dan (2). Terjalinnya kerjasama dalam pemasaran ayam broiler. (3). Pelatihan pengolahan kotoran dan limbah ayam broiler menjadi pakan ikan lele dengan cara fermentasi dan (4). Menyusun strategi pemasaran serta membuat media promosi seperti menggunakan spanduk sehingga mudah diakses oleh konsumen. Kegiatan ini sudah dipublikasikan pada Konferensi Nasional PKM CSR pada tanggal 27-28 Oktober 2016.
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN USAHA PADA SENTRA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR . Fitrini; Aronal Arief Putra; . Erpomen
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1396.417 KB)

Abstract

Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN- PPM) merupakan bentuk nyata kontribusi Perguruan Tinggi terhadap masyarakat dengan konsep bekerja bersama masyarakat, melalui Hibah dari Kemenristek Dikti, mahasiswa dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), berupaya membantu memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh mitra KKN-PPM dan masyarakat sekitar. Adapun Mitra KKN-PPM adalah dua kelompok tani ternak (Keltan) sapi perah yaitu Tunas Baru dan Permata Ibu. Permasalahan pada mitra KKN-PPM adalah dalam hal pengolahan dan pemasaran. Keterbatasan  pengetahuan peternak dalam hal pengolahan susu selama ini, susu hanya dijual dalam bentuk segar dan pasteurisasi. Hal ini tentu saja membatasi peternak sapi perah dan UMKM pengolahan susu sapi untuk meningkatkan penjualan dan  pendapatan mereka, dimana harga jual susu segar relatif murah  dan daya tahannya sebentar, dan pada waktu hari libur sekolah atau saat musim hujan,  susu sering tidak laku bahkan terbuang begitu saja,  sehingga ini menjadi penyebab terbatasnya pemasaran. Permasalahan dalam hal pemasaran, pengemasan susu kurang menarik dan informatif. Program KKN PPM ini dinilai sangat tepat untuk dapat membantu permasalahan mitra pengabdian yang mempunyai target menciptakan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak supaya dapat meningkatkan pendapatan mereka. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan/sosialisasi, diskusi, pelatihan, percontohan/demonstrasi, pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan DPL KKN. Hasil kegiatan pengabdian ini dilakukan transfer iptek pengolahan susu menjadi ice cream dan milk shake, pembuatan label kemasan yang informatif, penyerahan mesin pengolah ice cream dan outlet pemasaran, perluasan pemasaran dengan media online dan website.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS WHEY KEFIR PADA PERTANIAN CABAI DI NAGARI AMPALU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Ferawati Ferawati; Erpomen Erpomen; Yuherman Yuherman; Yulianti Fitri Kurnia; El Latifa Sri Suharto
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v5i2.525

Abstract

This activity aims to improve the understanding of farmers in making POCs and increase farmer productivity in processing waste into appropriate products for chili farming in Nagari Ampalu, Lareh Sago District, Halaban. Based on identifying the problems that have been carried out, we obtained several things that need to be improved on the chili farming system carried out by farmers. This activity is carried out through counseling and assistance in product manufacture and is equipped with direct implementation on chili farms owned by farmers in Nagari Ampalu. The result of the activity is that farmers who initially only used animal manure without processing have now made changes through this program. Farmer's cattle waste is processed into Liquid Organic Fertilizer (POC) using whey kefir as a source of microbial decomposers. The participation of farmers has resulted in an appropriate product, namely POC kefir, which can be applied directly to chili plants. This product can save the production cost of chili plants. This product can also be continuously produced with basic materials that are easily obtained, most of which are waste. So that the manufacture of this POC does not require high costs. After the implementation on agricultural land gives good results in chili production. POC has the advantage of being able to fertilize the soil because it provides complete nutrients and is easily absorbed by plants. This is what can encourage chili production to continue to increase. Implementing this activity has encouraged the spirit and increased farmers' productivity in processing waste into appropriate products.
Substitusi Rumput Lapangan dengan Jerami Bengkuang terhadap Kecernaan Zat Makanan Secara In Vitro Elihasridas Elihasridas; Erpomen Erpomen; Roni Pazla
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.246-254.2023

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang potensi jerami bengkuang (Pachyrhizus erosus) sebagai pakan serat alternatif pengganti rumput. Tujuan percobaan untuk mendapatkan taraf optimal penggunaan jerami bengkuang sebagai pengganti rumput dalam ransum ternak ruminansia berdasarkan parameter kecernaan ransum secara in vitro. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 macam perlakuan dan 4 kali pengambilan cairan rumen sebagai kelompok. Perlakuan yaitu P0=30% rumput lapangan + 30% jerami bengkuang + 40% konsentrat, P1= 20% rumput lapangan + 40% jerami bengkuang + 40% konsentrat , P2= 10% rumput lapangan + 50% jerami bengkuang + 40% konsentrat, P3= 60% jerami bengkuang + 40% konsentrat. Konsentrat terdiri dari ampas tahu, dedak padi dan mineral. Peubah yang diamati adalah kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar dan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa). Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh berbeda tidak nyata (P>0.05) terhadap kecernaan zat makanan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa jerami bengkuang dapat digunakan sebagai pakan hijauan alternatif pengganti rumput lapangan sampai 60% dalam ransum atau 100% pengganti rumput lapangan dengan rataan kecernaan bahan kering 59,64%, bahan organik 61,72%, protein kasar 67,07%, NDF 55,72%, ADF 53.12%, selulosa 53,73%, dan hemiselulosa 58,19%.