Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MUSIK GENJRING SEBAGAI SARANA DAKWAH ISLAMIAH Markus Wibowo; Santosa Santosa
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.246 KB) | DOI: 10.33153/dewaruci.v11i2.2560

Abstract

ABSTRAKPenyebaran suatu agama bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memanfaatkan seni sebagai medium. Di Indonesia musik tradisi telah lama ada dan pada umumnya dipakai sebagai sarana untuk upacara-upacara keagamaan, sehingga seni (musik) sudah menjadi barang biasa dan akrab dengan masyarakat, khususnya pedesaan, yang sebagian besar masih mempertahankan nilai-nilai tradisi leluhur.Agama Islam membawa suasana baru bagi kehidupan masyarakat Jawa yang sebelumnya sangat akrab dengantradisi Hindu-Budha. Pengaruh Islam terhadap kebudayaan Jawa tidak hanya membawa pembaharuan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sampai kepada bidang seni musik.Genjring sebagai produk dari masuknya Islam sangat berperan sebagai salah satu medium bagi penyebaran agama Islam dan telah menjadi bagian dari kesenian tradisional Nusantara yang mempunyai hak sama dengan kesenian-kesenian tradisiolanl lain; ia mampu, dengan kelebihannya, menjadi alat pemersatu masyarakat desa yang mayoritas beragama Islam. Tulisan ini memaparkan musik Genjring sebagai sarana yang efektif untuk dakwah yang penelitiannya telah dilakukan di daerah Purbalingga dengan cara mendatangi lokasi dan mengadakan pengamatan secara teliti terhadap para pemain Genjring.Kata kunci: Genjring, Islam, Dakwah, Kitab BarzanjiABSTRACTThe spread of a religion can be done in various ways, such as by utilizing arts as a medium. Indonesia’s traditional music has long existed and is generally used as a means for religious ceremonies, so music has become a regular item and are familiar with the community, especially in rural areas, which are mostly still maintain the tradition of ancestral values. Islamic religion brought a new atmosphere to the Java people’s lives who are very familiar with the Hindu-Buddhist tradition. Islamic influence on the culture of Java not only bring renewal in our daily lives, but also to music.Genjring as a product of the advent of Islam was instrumental as a medium for the spread of Islam and has been part of this archipelago traditional art and it has the same rights as other traditional arts; it was, with all of it’ssupremacy, able to become an integral tool for villagers of Muslim majority. This paper describes Genjring musicas an effective means of propaganda which research has been done in the area Purbalingga by visiting the site and held a thorough observation of the Genjring players.Keywords: Genjring, Islam, Dakwah, Kitab Barzanji
Peranan Musik Gereja Dalam Pembentukan Karakter Jemaat Dan Pembawa Misi Gereja di Gereja Bethany Indonesia Menara Doa Melonguane Markus Wibowo
Psalmoz : A Journal of Creative and Study of Church Music Vol. 1 No. 2 (2020): Psalmoz : Juli 2020
Publisher : Program Studi Musik Gereja, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.587 KB) | DOI: 10.12345/10/12345/vol1n1pp1-14

Abstract

The study examines church music in Bethany Indonesia (GBI) Melonguane church service in Talaud Regency. The purpose of this study is to find out the role of church music for character education and church mission bearers precisely at Bethany Indonesia Church (GBI) Melauana Prayer Tower Church, Talaud Regency. From the results of the research exposure presented in the previous chapter, it can be concluded as a whole as follows: Church music has a good role in the context of the church's character education, this can occur because in the context of character education there are several understandings that the congregation should understand, namely; (1) Understanding music from the texts of the songs, (2) Understanding musicality, (3) Understanding theologically, and (4) Animation of music. Church music has a good role to play in the mission of the church. Every church must have its own mission. How to get the congregation involved in the mission of the church, namely by implementing any music sung (songs and songs) so that the music also lives in the soul of the congregation. Song texts that encourage the mission to be accompanied by musical understanding by singing it aesthetically good and theological understanding, the soul of a missionary from the congregation will appear, because the congregation first experience what is the prayer in the songs.
Musik Dalam Pandangan Schopenhauer Daniel Sema; Markus Wibowo
Psalmoz : A Journal of Creative and Study of Church Music Vol. 2 No. 2 (2021): Psalmoz : Juli 2021
Publisher : Program Studi Musik Gereja, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.682 KB) | DOI: 10.51667/jpsalmoz.v2i2.681

Abstract

Artur Schopenhauer lebih dikenal sebagai filsuf pesimis karena pandangan-pandangan filosofisnya dipenuhi oleh nuansa penderitaan yang berkesinambungan. Penderitaan ini disebabkan dunia dan segala isinya dikendalikan oleh suatu energi besar tak terkendalikan, yang oleh Schopenhauer disebut sebagai “Kehendak” atau Will. Kehendak ini memerangkap dan menyetir benda dan makhluk hidup dalam eksistensinya hingga mereka tak mampu melawannya. Dalam berfilsafat Schopenhauer dipengaruhi oleh Plato, Kant dan Budha. Pada Plato, Schopenhauer meminjam gagasan ide; pada Kant, ia menyoroti filsafat transendental dan mengadopsi gagasan fenomena dan nomena yang sekaligus disangkalinya; pada agama Budha, ajaran pengendalian dan pemusnahan nafsu untuk mencapai ketenangan dan kedamaian abadi (nirwana) diadopsi oleh Schopenhauer dengan sudut pandang agak berbeda. Walaupun kehidupan pribadinya sangat unik, eksentrik dan kontroversial, Artur Schopenhauer dimasukkan sebagai filsuf besar sepanjang jaman. Gagasan Schopenhauer sangat mempengaruhi filsuf, komposer dan sastrawan besar khususnya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20: Nietzsche, Wagner, Brahms, Freud, Wittgenstein, Horkheimer, Hardy, Mann, Rilke, Proust, Tolstoy, Borges, Mahler, Langer, Schoenberg, dll. Selain berteori, Schopenhauer juga menawarkan jalan keluar kepada manusia untuk lepas dari tirani Kehendak yang mengukunginya, yaitu dengan cara estetis dan etis. Cara estetis sifatnya temporer, sedangkan cara etis lebih permanen. Salah satu cara estetis ialah dengan mendengarkan musik. Musik dikategorikan sebagai seni dengan derajad paling tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain. Dengan musik manusia sanggup melupakan representasi (Vorstelugen) dunia yang membawa penderitaan.
MAKNA NYANYIAN MA’KAARUYEN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MINAHASA Markus Wibowo
Tumou Tou Vol. 7 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.392 KB) | DOI: 10.51667/tt.v7i1.156

Abstract

This research is a meaning of Ma'kaaruyen; a traditional musical work of art originating from Minahasa. Ma'kaaruyen is assumed to be one of the arts that reflects the life of the Minahasa community. Through a musicalological approach to the analysis of musical elements and the analysis of the texts of the Ma'kaaruyen song, meaning is found that integrates with the values ​​of the life of the Minahasa community. In the musical meaning it is known that Ma'kaaruyen has musical elements that form this song included in the category of melancholy singing, so that with lyrics or without lyrics this song is a melancholy song that is able to influence the soul. Ma'kaaruyen's extramusical meanings of the musical elements refer to the nature and character of traditional Minahasa community life, including: rhythm, melody, intervals, harmony, texture, and song form. The elements of music in Ma'kaaruyen are a reflection of the character and nature of traditional Minahasa society, which is associated with simplicity, calmness, gentleness, cooperation (mapalus), and mutual affection. Ma'kaaruyen's extramusical meaning from lyrics is that Ma'kaaruyen is a song that conveys religious messages, advice, affection, and expressions of heart (lamentations and regrets).
MAKNA PENDIDIKAN NYANYIAN MASAMPER BAGI MASYARAKAT SANGIHE YANG BERADA DI TATELI MINAHASA Geraldy F Telussa; Markus Wibowo
Clef : Jurnal Musik dan Pendidikan Musik Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik Gereja IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.053 KB) | DOI: 10.51667/cjmpm.v1i1.130

Abstract

Abstract This research is a study of the meaning of education found in the Masamper song, a traditional Sangihe song. The method used in this study is a qualitative method, which is a research method based on the philosophy of postpositivism. To interpret Masamper's song, this study uses the theory of discourse analysis which in the text analysis of a Masamper song uses 3 (three) aspects, namely; syntactic analysis, semantic analysis, and pragmatic analysis. Based on the data analysis, it can be stated that the Masamper song is a song that can be a means of communicating, conveying messages and advice through the song being sung, and the message delivered can be seen from the lyrics of the song to be sung. One meaning that can be conveyed is the meaning of education. The meaning of education that can be said in the meaning of Masamper's singing is inclined to the meaning of morality that can be implemented in the daily life of Sangihe people in Tateli.
Profesionalitas Pelatih Dalam Pengembangan Kualitas Paduan Suara Nine’s Voice di SMA Negeri 9 Manado Billy Muskitta; Markus Wibowo; Erwin Sianturi
Clef : Jurnal Musik dan Pendidikan Musik Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik Gereja IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.677 KB) | DOI: 10.51667/cjmpm.v1i2.342

Abstract

Abstrak Nine’s Voice merupakan salah satu kelompok paduan suara sekolah di Sulawesi Utara yang bertempat di SMA Negeri 9 Manado. Banyak prestasi yang sudah diraih oleh paduan suara ini baik nasional maupun internasional. Kesuksesan tersebut membuat peneliti tertarik melihat bagaimana kepelatihan yang dimiliki oleh Nine’s Voice. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merumuskan dua masalah pada penelitian ini yaitu, apa saja yang menjadi kriteria dari seoarang pelatih yang profesional dan bagaimana peran dari seorang pelatih yang professional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukan, ada tiga aspek yang dimiliki oleh seorang pelatih yang profesional yang pertama yaitu, Skill (keterampilan), Knowlegde (pengetahuan), dan Attitude (Sikap). Peran Seorang pelatih bukan saja hanya berfungsi sebagai pengajar namun pelatih yang profesional memliki peran sebagai pengambil keputusan, pembentuk karakter kelompok, menciptakan budaya kelompok dan sebagai pengelola paduan suara.
Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pengelolaan Pelayanan Musik Pada IFGF Praise Manado Victor Pieter; Erwin Sianturi; Markus Wibowo
Clef : Jurnal Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik Gereja IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.582 KB) | DOI: 10.51667/cjmpm.v2i2.707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter dalam pengelolaan pelayanan musik pada IFGF Praise Manado. Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Konsep dasar pengelolaan pelayanan musik ini menggunakan teori manajemen George R. Terry yaitu ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Palam pelaksanaannya, pengelolaan pelayanan musik di IFGF Praise mengadopsi konsep-konsep manajemen pertunjukan yang dikemukakan oleh Jazuli dalam Majanemen Seni Pertunjukan. Konsep-konsep tersebut adalah sistem pelembagaan, program, tata kerja, siste, pembiayaan, pemasaran, dan tata penyelenggaraan program kegiatan. Dari hasil observasi dan pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa narasumber di IFGF Praise Manado dapat disimpulkan bahwa adanya relevansi konsep pengelolaan pelayanan musik menggunakan teori manajemen dan konsep-konsep dalam manajemen pertunjukan. Keberhasilan pelayanan tim IFGF Praise Manado merupakan hasil dari sinergi antara tim IFGF Praise dan tim The Box pada kegiatan yang dinamakan dengan Supersunday Servicedi IFGF Manado. Adanya pengelolaan yang baik, terstruktur dan terarah maka berdampak pada munculnya nilai-nilai pendidikan karakter pada anggota tim IFGF Praise dan tim The Box IFGF Manado. Nilai-nilai pendidikan karakter yang dimaksud adalah antara lain : Pendidikan Karakter Kepemimpinan, Pendidikan Karakter Spiritualitas, dan Pendidikan Karakter Peduli Sosial.
Pendidikan Spiritual Melalui Peribadatan Taize di GMIM Sion Tomohon Victor Johannes Bella; Markus Wibowo; Siguti A Sianipar
Clef : Jurnal Musik dan Pendidikan Musik Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik Gereja IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.112 KB) | DOI: 10.51667/cjmpm.v2i2.720

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji bagaimana proses peribadatan Taizé serta menemukan Nilai-nilai Pendidikan spiritual di jemaat GMIM Sion Tomohon Wilayah Tomohon Satu dengan menawarkan sebuah konsep Peribadatan Taizé. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Waktu dan tempat penelitian dilaksanakan di jemaat GMIM Sion Tomohon Wilayah tomohon Satu pada Tahun 2021. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dari hasil Kajian dan pembahasan/interpretasi, maka diperoleh indikasi bahwa: (1) proses peribadatan Taizé bersifat oikumenis yang diatur agar jemaat menikmati dan puncaknya pada penghayatan akan makna hidup dalam membangun relasi dengan Tuhan sang hening, (2) nilai-nilai Pendidikan spiritual hendaknya mengajarkan jemaat akan pola hidup berbahagia dalam relasi dengan Tuhan dan sesama, sederhana, murah hati dan tangguh dalam menghadapi hidup. Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan agar gereja melaksanakan pengajaran mengenai Spiritualitas melalui peribadatan Taizé, sehingga dapat memudahkan jemaat merefleksikan diri untuk kemudian menemukan kembali makna hidup dan menata kehidupan agar wujud nyata cinta kasih Kristus senantiasa nampak lewat tutur dan lakunya
Hubungan Antara Leadership Dan Income Dengan Kinerja Karyawan Di PT. Mitra Kencana Manado Amelia Y. Kapele; Markus Wibowo; Fienny M. Langi
Journal of Psychology Humanlight Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Psikologi Kristen IAKN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/jph.v4i2.1637

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya hubungan Leadership dan Income dengan kinerja karyawan di PT.Mitra Kencana Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif, dengan menggunakan Kuesioner dan observasi. Untuk mendapatkan data penelitian menggunakan populasi berjumlah 60 responden, dan penarikan sampel menggunakan total sampling dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dari hasil analisis dan interpretasi diperoleh bahwa : 1). Terdapat hubungan Leadership dengan kinerja karyawan dengan nilai r = 0,955 dan nilai sig 0,000 < 0,05. 20. Terdapat hubungan Income dengan kinerja karyawan dengan nilai r = 0,962 dan nilai sig 0,000 < 0,05 3). Terdapat hubungan antara Leadership dan Income dengan kinerja karyawan di PT. Mitra Kencana Manado. Dimana diperolehdengan nilai Sig F change 0,000 < 0,05. Dengan demikian terdapat hubungan yang sangat kuat antara Leadership dengan kinerja karyawan dengan nilai r = 0,955 dengan nilai persen sebesar 95% dan terdapat hubungan yang sangat kuat juga antara Income dengan kinerja karyawan dengan nilai r= 0,962 dengan nilai persen sebesar 96%.
Implementasi Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI) Dalam Menentukan Pemusik, Pemimpin Pujian Dan Penyanyi Di Gereja IFGF Tobelo, Maluku Utara. Markus Wibowo; Astrid Lingkan Mandas
Journal of Psychology Humanlight Vol. 5 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Psikologi Kristen IAKN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/jph.v5i1.1794

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang implementasi Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI) dalam menentukan peran pemusik, pemimpin pujian, dan penyanyi di lingkungan gereja, khususnya di Gereja IFGF Tobelo, Maluku Utara. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bagaimana preferensi psikologis seseorang dapat dikaitkan dengan peran tertentu dalam konteks pelayanan musik gereja. Studi ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan pemberian kuesioner MBTI kepada anggota jemaat, khususnya mereka yang terlibat dalam pelayanan musik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk memahami bagaimana tipe kepribadian MBTI dapat memiliki korelasi dengan kualitas musikal, gaya kepemimpinan, dan jenis pelayanan di lingkungan gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara tipe-tipe kepribadian MBTI dengan peran musikal dan pelayanan di gereja. Misalnya, individu dengan tipe tertentu cenderung lebih cocok sebagai pemimpin pujian yang ekstravert dan berenergi, sementara tipe yang lain mungkin lebih cocok sebagai pemain musik yang fokus pada detail dan penyelarasan harmonis. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat membantu gereja dalam penempatan anggota pelayanan musik sesuai dengan kecenderungan psikologis mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas dan keharmonisan pelayanan musik dalam kehidupan gereja