Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengembangan Kuliah Eksperimen Fisika dengan Teknologi Multimedia Okimustava, Okimustava; Ishafit, Ishafit; Suwondo, Nanang; Resmiyanto, Rachmad; Praja, Apik Rusdiarna Indra
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.876 KB)

Abstract

Penelitian tentang pembelajaran berbasis lesson study untuk mata kuliah eksperimen fisika yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran eksperimen fisika dengan dua jenis media instruksional berbasis teknologi multimedia, yaitu Video Based Laboratory (VBL) dan Simulation Based Laboratory (SBL). Lesson study merupakan kegiatan pembelajaran dengan kegiatan perencanaan (plan), implementasi pembelajaran (do) dan observasi serta refleksi (see) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran. Topik eksperimen yang diberikan adalah Efek Fotolistrik, Watak Lampu Pijar, Gerak Harmonik Sederhana dan Verifkasi Hukum Kekekalan Momentum. Evaluasi kemampuan mahasiswa setelah pembelajaran meliputi evaluasi kongitif dengan tes konseptual tentang penguasaan materi fisika dan tes essay tentang kemampan analisis data eksperimental fisika, dan evaluasi keterampilan kerja ilmiah dengan membuat makalah dan poster ilmiah dari topik eksperimen yang dilakukan. Hasil penelitian bahwa pembelajaran berbasis lesson study pada mata kuliah eksperimen fisika menggunakan VBL dan SBL dapat meningkatkan kemampuan konseptual dan keterampilan mahasiswa.
Pengembangan Kuliah Eksperimen Fisika dengan Teknologi Multimedia Okimustava, Okimustava; Ishafit, Ishafit; Suwondo, Nanang; Resmiyanto, Rachmad; Praja, Apik Rusdiarna Indra
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014): Vol I: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.233 KB)

Abstract

Penelitian tentang pembelajaran berbasis lesson study untuk mata kuliah eksperimen fisika yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran eksperimen fisika dengan dua jenis media instruksional berbasis teknologi multimedia, yaitu Video Based Laboratory (VBL) dan Simulation Based Laboratory (SBL). Lesson study merupakan kegiatan pembelajaran dengan kegiatan perencanaan (plan), implementasi pembelajaran (do) dan observasi serta refleksi (see) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran. Topik eksperimen yang diberikan adalah Efek Fotolistrik, Watak Lampu Pijar, Gerak Harmonik Sederhana dan Verifkasi Hukum Kekekalan Momentum. Evaluasi kemampuan mahasiswa setelah pembelajaran meliputi evaluasi kongitif dengan tes konseptual tentang penguasaan materi fisika dan tes essay tentang kemampan analisis data eksperimental fisika, dan evaluasi keterampilan kerja ilmiah dengan membuat makalah dan poster ilmiah dari topik eksperimen yang dilakukan. Hasil penelitian bahwa pembelajaran berbasis lesson study pada mata kuliah eksperimen fisika menggunakan VBL dan SBL dapat meningkatkan kemampuan konseptual dan keterampilan mahasiswa.
Penggunaan Hukum Hagen-Poiseuille dalam Penentuan Koefisien Viskositas Zat Cair dengan Prinsip Kontrol Berat Berbantuan Software Logger Pro Adini, Lia; Okimustava, Okimustava
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.031 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v4i2.8165

Abstract

Pengukuran koefisien viskositas zat cair menggunakan hukum Hagen-Poiseuille dengan metode Microcomputer Based Laboratory telah dilakukan. Viskositas merupakan ukuran penolakan fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Hukum Hagen-Poiseuille digunakan dalam penelitian ini karena zat cair yang digunakan merupakan zat cair Newtonian. Tangki viskometer kapiler yang dikaitkan ke sensor gaya diisi zat cair untuk kemudian dialirkan keluar melalui pipa kapiler dengan panjang (9,8±0,09)×10-2 m dan diameter dalam (2,1620±0,0096) ×10-3 m. Data penurunan massa zat cair direkam menggunakan sensor gaya buatan Vernier Tecnology dan analisis fitting data menggunakan software Logger Pro. Nilai karakteristik waktu diperoleh dari hasil fitting data digunakan untuk perhitungan koefisien viskositas zat cair menggunakan hukum Hagen-Poiseuille. Dari percobaan ini diperoleh nilai koefisien viskositas air sebesar (1,063±0,113) mPa.s yang sesuai dengan nilai acuan teori yaitu 1,002 mPa.s, oli SAE 10W-30 sebesar (79,01±8,90) Pa.s sesuai dengan nilai acuan teori 76,8 Pa.s, dan gliserin sebesar (593,4±56,7) mPa.s sesuai dengan nilai acuan teori 612 mPa.s.Measurement of liquid viscosity coefficient using Hagen-Poiseuille law with Microcomputer-Based Laboratory method has been done. Viscosity is the fluid declination measure of form changes under sheer pressure. Hagen-Poiseuille law is used in this study because the liquid used is a Newtonian liquid. Capillary viscometer tanks attached to force sensors are filled with liquid to be streamed out through capillary tubes of length (9.8 ± 0.09) × 10-2 m and the inner diameter (2.1620 ± 0.0096) × 10-3 m. Data on the mass degradation of liquids was recorded using a Vernier Technology force sensor while the data fitting analysis using Logger Pro software. The time characteristic values which obtained from the data fittings are used in the calculation of the liquid viscosity coefficient using Hagen-Poiseuille law. From this experiment, the obtained water viscosity coefficient value is (1.063 ± 0.113) mPa.s corresponds to the reference value of the theory is 1.002 mPa.s, the SAE oil 10W-30 is (79.01 ± 8.90) Pa.s corresponds to the reference value of the theory 76.8 Pa.s, and glycerin is (593.4 ± 56.7) mPa.s corresponds to the reference value of the theory 612 mPa.s.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI PENGGANTI OBAT KIMIA DI PEDUKUHAN V KUJON LOR, KRANGGAN, GALUR, KULON PROGO, YOGYAKARTA Okimustava, Okimustava
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.897 KB) | DOI: 10.12928/jp.v1i1.313

Abstract

Toga adalah singkatan dari tanaman obat. Tanaman obat pada dasarnya adalah sebidang tanah baik di halaman, taman, atau lading digunakan untuk menumbuhkan tanaman yang memiliki khasiat obat untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. Taman herbal atau bahan dan kemudian didistribusikan kepada masyarakat, terutama obat yang berasal dari tanaman.
Pengembangan Kuliah Eksperimen Fisika dengan Teknologi Multimedia Okimustava Okimustava; Ishafit Ishafit; Nanang Suwondo; Rachmad Resmiyanto; Apik Rusdiarna Indra Praja
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014): Vol I: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.233 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i1.1516

Abstract

Penelitian tentang pembelajaran berbasis lesson study untuk mata kuliah eksperimen fisika yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran eksperimen fisika dengan dua jenis media instruksional berbasis teknologi multimedia, yaitu Video Based Laboratory (VBL) dan Simulation Based Laboratory (SBL). Lesson study merupakan kegiatan pembelajaran dengan kegiatan perencanaan (plan), implementasi pembelajaran (do) dan observasi serta refleksi (see) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran. Topik eksperimen yang diberikan adalah Efek Fotolistrik, Watak Lampu Pijar, Gerak Harmonik Sederhana dan Verifkasi Hukum Kekekalan Momentum. Evaluasi kemampuan mahasiswa setelah pembelajaran meliputi evaluasi kongitif dengan tes konseptual tentang penguasaan materi fisika dan tes essay tentang kemampan analisis data eksperimental fisika, dan evaluasi keterampilan kerja ilmiah dengan membuat makalah dan poster ilmiah dari topik eksperimen yang dilakukan. Hasil penelitian bahwa pembelajaran berbasis lesson study pada mata kuliah eksperimen fisika menggunakan VBL dan SBL dapat meningkatkan kemampuan konseptual dan keterampilan mahasiswa.
Penggunaan Hukum Hagen-Poiseuille dalam Penentuan Koefisien Viskositas Zat Cair dengan Prinsip Kontrol Berat Berbantuan Software Logger Pro Lia Adini; Okimustava Okimustava
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.031 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v4i2.8165

Abstract

Pengukuran koefisien viskositas zat cair menggunakan hukum Hagen-Poiseuille dengan metode Microcomputer Based Laboratory telah dilakukan. Viskositas merupakan ukuran penolakan fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Hukum Hagen-Poiseuille digunakan dalam penelitian ini karena zat cair yang digunakan merupakan zat cair Newtonian. Tangki viskometer kapiler yang dikaitkan ke sensor gaya diisi zat cair untuk kemudian dialirkan keluar melalui pipa kapiler dengan panjang (9,8±0,09)10-2 m dan diameter dalam (2,1620±0,0096) 10-3 m. Data penurunan massa zat cair direkam menggunakan sensor gaya buatan Vernier Tecnology dan analisis fitting data menggunakan software Logger Pro. Nilai karakteristik waktu diperoleh dari hasil fitting data digunakan untuk perhitungan koefisien viskositas zat cair menggunakan hukum Hagen-Poiseuille. Dari percobaan ini diperoleh nilai koefisien viskositas air sebesar (1,063±0,113) mPa.s yang sesuai dengan nilai acuan teori yaitu 1,002 mPa.s, oli SAE 10W-30 sebesar (79,01±8,90) Pa.s sesuai dengan nilai acuan teori 76,8 Pa.s, dan gliserin sebesar (593,4±56,7) mPa.s sesuai dengan nilai acuan teori 612 mPa.s.Measurement of liquid viscosity coefficient using Hagen-Poiseuille law with Microcomputer-Based Laboratory method has been done. Viscosity is the fluid declination measure of form changes under sheer pressure. Hagen-Poiseuille law is used in this study because the liquid used is a Newtonian liquid. Capillary viscometer tanks attached to force sensors are filled with liquid to be streamed out through capillary tubes of length (9.8 ± 0.09)10-2 m and the inner diameter (2.1620 ± 0.0096)10-3 m. Data on the mass degradation of liquids was recorded using a Vernier Technology force sensor while the data fitting analysis using Logger Pro software. The time characteristic values which obtained from the data fittings are used in the calculation of the liquid viscosity coefficient using Hagen-Poiseuille law. From this experiment, the obtained water viscosity coefficient value is (1.063± 0.113) mPa.s corresponds to the reference value of the theory is 1.002 mPa.s, the SAE oil 10W-30 is (79.01± 8.90) Pa.s corresponds to the reference value of the theory 76.8 Pa.s, and glycerin is (593.4± 56.7) mPa.s corresponds to the reference value of the theory 612 mPa.s.
The moon phases influence on the beginning of astronomical dawn determination in Yogyakarta Abu Yazid Raisal; Yudhiakto Pramudya; Okimustava Okimustava; Muchlas Muchlas
International Journal of Science and Applied Science: Conference Series Vol 2, No 1 (2018): International Journal of Science and Applied Science: Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.373 KB) | DOI: 10.20961/ijsascs.v2i1.16664

Abstract

In astronomy, there are three types of dawn. They are astronomical, nautical, and civil dawn. The sunlight is starting to appear on the east horizon when the Sun altitude is 18o below the horizon. Hence, there is a change on the sky brightness. The sky brightness can be affected by the moon phases. The sky brightness level is monitored by Sky Quality Meter (SQM). The SQM was installed upward to the zenith. There are 4 locations of measurement in Yogyakarta. The data has been collected for nine months to obtain the complete moon phases. The beginning of astronomical dawn is time when the sky brightness level is starting to decrease. The moving average algorithm was employed to determine the beginning of astronomical dawn. The time when the astronomical dawn begins is compared with the sun altitude calculation. The sun altitude calculation has been done using accurate times software. The difference of the beginning of astronomical dawn by measurement and calculation are 18.61±6.81 minutes, 19.12±3.28 minutes, 31.12±7.76 minutes, and 27.24±8.04 minutes, on the new moon (0), on the first quarter (0.25), on the full moon (0.5) and on the last quarter (0.75), respectively. The weather condition is also contributing to the results.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI PENGGANTI OBAT KIMIA DI PEDUKUHAN V KUJON LOR, KRANGGAN, GALUR, KULON PROGO, YOGYAKARTA Okimustava Okimustava
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v1i1.313

Abstract

Toga adalah singkatan dari tanaman obat. Tanaman obat pada dasarnya adalah sebidang tanah baik di halaman, taman, atau lading digunakan untuk menumbuhkan tanaman yang memiliki khasiat obat untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. Taman herbal atau bahan dan kemudian didistribusikan kepada masyarakat, terutama obat yang berasal dari tanaman.
PENENTUAN AWAL WAKTU SUBUH MENGGUNAKAN SKY QUALITY METER PADA VARIASI DEKLINASI MATAHARI Mustofa Ahyar; Yudhiakto Pramudya; Abu Yazid Raisal; Okimustava Okimustava
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.106 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28542

Abstract

Abstract: Determination of the beginning of the prayer time is very important for Muslims because it is one of the prayer pillars. However, the determination of beginning morning prayer is still difficult, because the sun is below the horizon. The determination of the beginning of dzuhur, ashr, and maghrib times are easier since the sun's shadow is still clearly visible. The sun position is determined by sun declination. The sun declination value is given a positive sign (+) when it is north of the sky equator and negative sign (-) when it is to the south of the celestial equator. This research method uses the experimental method. The determination of the subuh time has been done by measuring sky brightness level that was measured by SQM. There is a difference between the beginning of morning prayer time between the Accurate Times software calculation and the measurement. In the sun declination variation, difference data ranged from 21 - 36 minutes. From this study, it was concluded that the value of sun declination affected the beginning of dawn time.Abstrak: Penentuan awal waktu salat yang tepat penting bagi umat muslim, karena merupakan salah satu rukun salat. Namun, penentuan awal waktu salat subuh masih sulit, karena matahari berada di bawah horizon. Penentuan awal waktu zuhur, asar, dan magrib lebih mudah karena bayangan matahari masih terlihat jelas. Posisi matahari ditentukan oleh deklinasi matahari, nilai deklinasi matahari diberi tanda positif (+) ketika berada di sebelah utara ekuator langit dan negatif (-) ketika berada di sebelah selatan ekuator langit. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penentuan awal waktu subuh dengan menggunakan pengukuran Tingkat Kecerahan Langit (TKL) ini diukur dengan Sky Quality Meter (SQM). Terdapat selisih awal waktu salat subuh antara perhitungan Software Accurate Times dan pengukuran. Pada variasi deklinasi matahari diperoleh data selisih berkisar antara 21-36 menit. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa nilai deklinasi matahari berpengaruh terhadap awal waktu subuh.
Pemanfaatan Metode Moving Average dalam Menentukan Awal Waktu Salat Subuh Menggunakan Sky Quality Meter (SQM) Abu Yazid Raisal; Yudhiakto Pramudya; Okimustava ,; Muchlas ,
Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.72 KB) | DOI: 10.30596/jam.v5i1.3121

Abstract

The beginning of prayer time is important for Muslims because Islam advocates for prayer at the beginning of time. The beginning of Zuhr, Asar and Maghrib prayer times can be done by looking position of the Sun directly. However, the position of the sun cannot be directly observed to determine the beginning of the Fajr and Isha prayer times, because the Sun is below the horizon. The beginning of the Fajr prayer time can be determined by measuring sky brightness using the Sky Quality Meter (SQM). Many factors can affect SQM in collecting light so that the data is not separated from noise. The use of the moving average method reduces noise, making it easier to determine the beginning of the Fajr prayer time using SQM.