Nurmin Nurmin
FKIP UNTAD

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Sidole Nurmin, Nurmin; Ramadhan, Achmad; Ratman, Ratman
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.89 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres 2 Sidole, sebanyak 16 orang siswa yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 7 orang laki-laki pada tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil dengan mata pelajaran sains standar kompetensi  memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya Pendekatan kontekstual dilaksanakan melalui 7 komponen yaitu: konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan menggunakan pendekatan kontekstual maka yang perlu diperhatikan adalah aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan 7 komponen utama pendekatan kontekstual. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan kelas IV SD Inpres 2 Sidole yang dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklusnya. Hasil analisis data disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual  dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Pendekatan kontekstual perlu dijadikan referensi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Pendekatan Kontekstual
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PELAJARAN PAI (PENDEKATAN KURIKULUM 2013) Nurmin, Nurmin
Jurnal Pendidikan Guru Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education as a vital part in creating a civilized man then Islam as the perfect religion which Allah has given the concept of living according denagn human nature. Both in creating perberadaban, or in pendidika. Then the position of Islamic education is as funnel setrategis in voicing the prophetic ideals (prophetic) in the enforcement of the human civilization and morals. While the condition of Islam ravaged in recent years, with the cultural divide in society, especially among the younger generation, that the development orientation of the material far beyond the speed of spiritual, moral, and social. due to cultural gaps that occur also experienced a loss of public civilization, culture and religion becomes drier as it has shades of power, so that religion is now more of a contestation and lost his spirit. So to respond to the problems the author tries to give a solution bid to restore menyudahinya through moral education through PAI lesson, heres a big goal of this paper. That the Islamic Religious Education (PAI) is one of the pillars of character education is the most important. Character education will grow well if starting from the religious soul embedded in children, therefore the material PAI school became one of the supporting character education. Through pembelajaaran PAI students are taught aqidah as the basis of religious, taught the Koran and the Hadith as a guide to life, taught jurisprudence as safeguards established in worship, teaching the history of Islam as a keteladan life, and teach morals to guide human behavior whether in either category or bad. Therefore, the main purpose of the Learning PAI is the formation of the personality of the student are reflected in behavior and thought patterns in everyday life. In addition, successful learning in school PAI one of which is also determined by the application of appropriate learning methods.
Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Sidole Nurmin, Nurmin; Ramadhan, Achmad; Ratman, Ratman
Jurnal Kreatif Online Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.89 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres 2 Sidole, sebanyak 16 orang siswa yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 7 orang laki-laki pada tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil dengan mata pelajaran sains standar kompetensi  memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya Pendekatan kontekstual dilaksanakan melalui 7 komponen yaitu: konstruktivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan menggunakan pendekatan kontekstual maka yang perlu diperhatikan adalah aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan 7 komponen utama pendekatan kontekstual. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan kelas IV SD Inpres 2 Sidole yang dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklusnya. Hasil analisis data disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual  dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Pendekatan kontekstual perlu dijadikan referensi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada konsep struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Pendekatan Kontekstual
Penentuan Kadar Natrium (Na) dan Kalium (K) dalam Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Berdasarkan Tingkat Kematangannya Nurmin, Nurmin; Sabang, Sri Mulyani; Said, Irwan
Jurnal Akademika Kimia Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.556 KB)

Abstract

This study aimed to determine sodium (Na) and potassium (K) levels in the fruit of banana kepok (Musa paradisiaca L.). The method used in this study was a laboratory experiment using atomic absorption spectroscopy (AAS) instrument. The result showed that the sodium (Na) levels in unripe, ripe, and overripe bananas were 129.83 mg/kg, 125.15 mg/kg, and 122.65 mg/kg, respectively. While the potassium (K) level obtained from unripe, ripe, and overripe bananas was 266.76 mg/kg, 258.61 mg/kg, and 255.22 mg/kg, respectively. Based on these results, it can be concluded that sodium and potassium levels in unripe bananas kepok fruit were higher than in ripe and overripe bananas, moreover, the potassium levels were higher than the sodium levels.
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Berbantuan Media Simulasi Phet pada Materi Pokok Gelombang Mekanik Kelas XI MIA 3 SMAN 1 Mawasangka Nurmin, Nurmin; Yuris, Muhammad; Sukariasih, Luh
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v4i3.14231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) keterampilan proses sains, (2)  hasil belajar peserta didik kelas XI MIA3 SMAN 1 Mawasangka pada materi pokok Gelombang Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan media simulasi PhET. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA3 SMAN 1 Mawasangka berjumlah 29 orang yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Instrumen penelitian terdiri atas lembar obeservasi keterampilan proses sains peserta didik dan aktivitas guru serta tes hasil belajar. Data penelitian dianalisis secara statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata aspek keterampilan proses sains peserta didik pada siklus I yaitu 1,9 dengan kategori cukup, sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I yaitu 86,03. Untuk ketuntasan belajar secara klasikal peserta didik pada siklus I yaitu dengan persentase keberhasilan tindakan sebesar 79,3%. Pada siklus II nilai rata-rata aspek keterampilan proses sains peserta didik yaitu 2,7 dengan kategori baik. Untuk nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus II diperoleh 87,93. Pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal yaitu dengan persentase keberhasilan tindakan sebesar 86,2%.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Fisika pada materi pokok Gelombang Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan media simulasi PhET mengalami peningkatan pada keterampilan proses sains, hasil belajar peserta didik kelas XI MIA3 SMAN 1 Mawasangka dari siklus I ke siklus II.
STUDI ANALISIS KOEFISIEN ABSORBSI PAPAN AKUSTIK PADA KETEBALAN BERVARIASI BERBAHAN DASAR LIMBAH KULIT JAGUNG DAN SABUT KELAPA (SOLUSI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN) Said L, Muh.; Nurmin, Nurmin; Zelviani, Sri
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 7 No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v7i1.13484

Abstract

This study aims to detemine the effect of thickness on the absorption coefficient of acoustic boards from corn waste and coconut fiber with polyester resin adhesive. The procedure used is used in the research carried out by making acoustic boards with two types of samples, which are fine chopped materials and materials that have been roughly cut with a thickness of 0.7 cm, 1.0 cm and 1.5 cm and measure the coefficient absorption of the thickness of the acoustic material board. The frequency value used is 200 Hz, 250 Hz, 500Hz, 1000 Hz, 2000 Hz and also 4000 Hz. Based on the results of research conducted, it is found that the absorption coefficient value of straight-line coefficient, where the thicker a material, the smaller the coefficient of absorption. Sound absorption coefficient is good, namely at all thicknesses with a frequency of 200 Hz, 250 Hz and 500 Hz both from fine counts and rough counts. This shows that acoustic boards made of corn husk and coconut fiber can be used as sound absorbers because they have been included in the requirements of the ISO 11654 standard. 
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Buton Tengah Ditinjau dari Self Concept Siswa Nurmin, Nurmin; Sudia, Muhammad; Busnawir, Busnawir
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpbm.v6i1.18619

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang memiliki self concept tinggi, sedang dan rendah, dalam menyelesaikan masalah matematika.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Buton Tengah pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII terdiri dari 2 Kelas yang berjumlah 45 siswa.Dari jumlah siswa tersebut kemudian diambil 3 siswa yang masing-masing 1 siswa memiliki self concept tinggi, 1 siswa memiliki self concept sedang, dan 1 siswa memiliki self concept rendah sebagai subjek penelitian. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) kemampuan berpikir kritis matematika siswa self concept tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika dari soal yang diberikan bahwa mampu melalui lima tahap proses berpikir kritis, yaitu tahap menganalisis, mengidentifikasi konsep, menghubungkan antar konsep, memecahkan masalah serta tahap mengevaluasi. 2) kemampuan berpikir kritis matematika siswa self concept sedang hanya mampu melalui empat tahap proses berpikir kritis yaitu tahap menganalisis, mengidentifikasi konsep, menghubungkan antar konsep dan tahap memecahkan masalah, 3) Kemampuan berpikir kritis matematika siswa self concept rendah hanya mampu melalui tiga tahap proses berpikir kritis, yaitu tahap menganalisis, tahap mengidentifikasi konsep dan menghubungkan antar konsep.
HUBUNGAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA DI KELOMPOK B1 TK KEMALA BHAYANGKARI 01 PALU Shofyatun, Shofyatun; Nurmin, Nurmin
Bungamputi Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Bungamputi
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah kemampuan anak berbahasa belum berkembang sesuai harapan guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan media audio visual dengan kemampuan anak berbahasa di Kelompok B1 TK Kemala Bhayangkari 01 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Adapun Subyek penelitian adalah anak di kelompok B1 TK Kemala Bhayangkari 01 Palu yang berjumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase dan uji t (paired sample t-test). Data  hasil rekapitulasi pengamatan kemampuan anak berbahasa sebelum diberikan perlakuan menggunakan media audio visual, dalam tiga aspek yang diamati, tedapat 5% pada kategori BSB, 20%  pada kategori BSH, 28%  pada kategori MB, 47% pada kategori BB. Setelah diberikan perlakuan menggunakan media audio visual  dari hasil rekapitulasi perngembangan kemampuan anak berbahasa pada tiga aspek yang telah diamati, di peroleh rata-rata 28% pada kategori BSB, 52% pada kategori BSH, 17 % pada kategori MB, 3% pada kategori BB. Berdasarkan hasil data hitung uji t diperoleh nilai t hitung < t table (6.967> t table 1.79588), dan  nilai signifikan0.000 < 0.05. maka dapat di simpulkan bahwa Ho di  tolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat hubungan media audio visual dengan kemampuan anak berbahasa di kelompok B1 TK Kemala Bhanyangkari 01 Palu. Kata Kunci : Media Audio Visual, Kemampuan Anak Berbahasa
TATA KELOLA ARSIP DINAMIS DI KANTOR CAMAT BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Nurmin, Nurmin; Irawaty Igirisa; Rustam Tohopi
Kybernology Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Publik Vol. 2 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Panca Bakti Wiyata Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui Tata Kelola Arsip Dinamis di Kantor Camat Bulawa Kabupaten Bone Bolango Dilihat dari: Penciptaan Arsip, Penggunaan Arsip, Pemeliharan Arsip, Penyusutan Arsip, Pemusnahan Arsip. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Tata Kelola Arsip Dinamis di Kantor Camat Bulawa pada umumnya pelaksanaan dari proses pengelolaan arsip dinamis sudah terlaksana dengan baik namun belum optimal. Dilihat dari tahap:  Penciptaan arsip dinamis yang meliputi surat masuk dan surat keluar, sudah berjalan dengan semestinya, kurang efisiennya penggunaan arsip karena pencarian arsip membutuhkan waktu yang lama dan peminjaman arsip tidak menggunakan kartu kendali dan tidak memakai SOP, pemeliharaan arsip dilakukan dengan cara membersihkan arsip dari debu dan kotoran, namun kurangnya kesadaran pegawai dalam pemeliharaan arsip, dilihat juga dari para pegawai yang belum pernah mengikuti pelatihan tentang arsiparis, oleh sebab itu para pegawai belum memahami bagaimana cara pengelolaan arsip tersebut terutama dalam pemeliharaan arsip, penyusutan arsip yang dilakukan setiap tahunnya, tetapi dalam proses penyusutan ini tidak memakai jadwal retensi arsip hanya menggunakan perkiraan, pemusnahan arsip yang dilakukan dengan metode pembakaran. Namun dalam pemusnahan arsip ini belum mengikuti tahapan-tahapan dalam pemusnahan arsip atau standar operasional prosedur. Pengelolaan arsip yang masih terhambat karena kurangnya pengetahuan pegawai tentang kearsipan, maka pengelolaan arsip yang belum optimal.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR Nurmin, Nurmin
TAKSONOMI: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2 (2022): September, Taksonomi Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.789 KB) | DOI: 10.35326/taksonomi.v2i2.2702

Abstract

Proses pembelajaran IPS dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran sebagai pedoman. Rendahnya hasil belajar IPS yang rendah yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Bungi sebanyak 42 siswa. Sebuah studi eksperimental menggunakan desain kelompok kontrol acak saja dilakukan. Kuesioner hasil belajar siswa digunakan untuk mengumpulkan data dari ujian partisipasi. Penelitian ini terdapat 42 responden yang dibagi menjadi dua kelas dengan masing-masing 21 siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dibuat dua kelompok partisipan penelitian dari populasi tertentu. Penugasan secara acak dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memasukkan pengembangan model pembelajaran bermain peran terhadap pembelajaran IPS mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS, siswa kelas IV SD Negeri 1 Bungi mengembangkan model pembelajaran bermain peran yang sangat berhasil dilakukan dalam penelitian ini.