Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

IMPLEMENTASI VISUALISASI POLA KUNJUNGAN OBYEK WISATA DI BALI MENGGUNAKAN OPENSTREETMAP Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; Luh Putu Safitri Pratiwi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.035 KB)

Abstract

Data on tourist visits released by the Bali Provincial Government Tourism Office  shows  that  there  are  three  most  visited  districts,  namely  Tabanan, Gianyar and Badung. There are differences in the number of very large visits with the other six districts. If this pattern continues, there is the possibility of boredom will be experienced by tourists and cause a decrease in visits to Bali. In previous studies, an analysis of the pattern of tourist attractions on the island of Bali was carried out. The algorithm used to analyze tourist visits is the Frequent Pattern Growth (FP-Growth) algorithm. After getting a visit pattern by using the Weka application, to show more results, in this study, the pattern will be visualized in the form of a website. The tourist location is visualized based on the website using OpenStreetMap. OpenStreetMap is a map built by conducting surveys using GPS, digitizing satellite imagery, and collecting and freeing  geographic  data  available  in  the  public.  The  Map  Engine  used  to display OpenStreetMap is to use MapBox. The programming language used is Javascript and CSS. The recommendations are expected to help plan tourism packages in Bali for each district. Keywords: OpenStreetMap, Visualization, FP-Growth, Travel
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi untuk Rekomendasi Pengembangan Sistem Informasi pada Universitas Hindu Indonesia Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.763 KB)

Abstract

Dalam menghadapi implementasi sistem informasi, penting untuk memahami budaya organisasi dalam organisasi tersebut terlebih dahulu. Sistem informasi harus melibatkan pemahaman tentang cara orang bekerja, praktek sosial dan budaya organisasi yang terlibat didalamnya. Competing Values Framework (CVF) merupakan salah satu konsep yang dapat digunakan untuk mendiagnosis budaya organisasi. Model ini merumuskan budaya organisasi berdasarkan fenomena karakteristik dominan organisasi, model manajerial dan kepemimpinan, cara pengelolaan karyawan, perekat organisasi, strategi yang diterapkan dan kriteria keberhasilan. Culture-Information System Fit Framework adalah sebuah framework yang digunakan untuk menentukan sistem informasi yang sesuai dengan budaya organisasi. Framework ini dibangun berdasarkan CVF. Budaya yang diinginkan terjadi di Universitas Hindu Indonesia adalah budaya Clan. Budaya Clan adalah budaya yang menganggap bahwa tempat kerja adalah tempat yang berasaskan kekeluargaan. Dengan menggunakan Culture-Information System Fit Framework, diketahui bahwa pengembangan sistem informasi yang cocok dengan budaya Clan adalah sistem seperti GDSS, EMS dan KMS yang dapat membantu untuk memperkuat hubungan komunikasi.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PROMOSI ONLINE MENGGUNAKAN DIGITAL MARKETING Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; A. A. Raka Jayaningsih; Putu Eny Suhardiyani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.216 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5325

Abstract

Abstrak: Mitra pengabdian adalah Bapak A.A. Manik, seorang pengusaha yang menjual Lawar Bali. Berdasarkan hasil wawancara, promosi yang dilakukan mitra berupa promosi dari mulut ke mulut dan mengandalkan penjualan keliling. Kegiatan untuk PKM ini dimulai dari sosialisasi kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan digital marketing dan ditutup oleh evaluasi kegiatan. Sosialisasi dilakukan dengan membahas mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan. Kegiatan kedua yaitu pelatihan Digital Marketing diberikan materi mengenai pengertian, manfaat dan keunggulan Digital Marketing dibandingkan cara konvensional, strategi meningkatkan pemasaran dengan Digital Marketing dan cara memulai Digital Marketing. Kegiatan terakhir yaitu evaluasi, dilakukan untuk mengetahui seberapa besar mitra merasa kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan promosi mereka kedepannya. Evaluasi dilakukan dengan memberikan penilaian meliputi pemahaman mengenai Digital Marketing, Platform untuk Digital Marketing dan Pemasaran dengan Digital Marketing. Berdasarkan hasil wawancara terhadap penguasaan materi Digital Marketing diketahui bahwa peserta sudah mencapai 90% penguasaan terhadap materi. Luaran yang dihasilkan dalam pengabdian ini adalah adanya peningkatan daya saing berupa peningkatan promosi.Abstract: The service partner is Mr. A.A. Manik, a businessman who sells Balinese Lawar. Based on the results of interviews, promotions carried out by partners are in the form of word of mouth promotion and rely on mobile sales. Activities for this PKM started with socialization of activities followed by digital marketing training and closed by evaluation of activities. Socialization is done by discussing what activities will be carried out. The second activity, namely Digital Marketing training, was given material on the understanding, benefits and advantages of Digital Marketing compared to conventional methods, strategies to improve marketing with Digital Marketing and how to start Digital Marketing. The last activity, namely evaluation, was carried out to find out how much partners felt this activity was useful to improve their promotion in the future. The evaluation is carried out by providing an assessment including an understanding of Digital Marketing, Platforms for Digital Marketing and Marketing with Digital Marketing. Based on the results of interviews on the mastery of Digital Marketing material, it is known that the participants have achieved 90% mastery of the material. The output produced in this service is an increase in competitiveness in the form of increased promotions.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SD NO. 1 KAPAL Ni Made Dwijayani; Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; I Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 1 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.309 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i1.1016

Abstract

ABSTRAKPengabdian yang dilaksanakan di SD No. 1 Kapal ini melibatkan empat orang guru yang terdiri dari dua orang guru kelas V dan dua orang guru kelas III. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru untuk membuat alat peraga sederhana dan media pembelajaan manipulatif untuk dapat digunakan oleh siswa dalam mengkonstruksi kembali sebuah konsep, khususnya matematika. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari empat kegiatan utama yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Implementasi di lapangan adalah dengan memberikan sosialisasi terkait konsep media pembelajaran manipulatif, memberikan pelatihan dalam membuat media pembelajaran manipulatif dan melaksanakan pendampingan kepada guru untuk menyusun media pembelajaran manipulatif berbasis perangkat lunak Adobe Flash, dan melaksanakan evaluasi dari setiap tahap pelaksanaan yang melibatkan penulis dan guru. Sedangkan alat peraga matematika disusun oleh pembantu lapangan (mahasiswa) dengan menggunakan konsep yang sudah disetujui oleh guru kelas III. Hasil dari kegiatan ini adalah media pembelajaran manipulatif berbasis Adobe Flash dengan topik jaring-jaring kubus, alat peraga matematika dengan topik kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan jenis-jenis segitiga, buku pedoman menyusun media pembelajaran berbasis Adobe Flash, dan buku petunjuk penggunaan alat peraga. Kata kunci: Adobe Flash; matematika; media; pembelajaran. ABSTRACTActivities carried out in SD No. 1 Kapal involved four teachers consisting of two teachers of grade 5th and two from grade 3rd. This activity aimed to provide training to teachers to make simple teaching aids and manipulative learning media used by students in reconstructing a concept, especially mathematics. The activities consist of four main activities, namely socialization, training, assistance and evaluation. Implementation in the field was to provide socialization related to the concept of manipulative learning media, provide training in making manipulative learning media and provide assistance to teachers to develop manipulative learning media based on Adobe Flash software, and carry out evaluations of each stage of implementation involving writers and teachers. While mathematics teaching aids were prepared by field assistants (students) using concepts that have been approved by 3rd grade teachers. The results of this activity are Adobe Flash-based manipulative learning media with the topic of cube nets, mathematical teaching aids with the topic of the least common factors (KPK) and types of triangles, manuals to compile Adobe Flash-based learning media, and user guides for teaching aids. Keywords: Adobe Flash; mathematics; media; learning
Audit Procedures to Manage Information Systems Based on the DSS02 Domain in the COBIT5 Framework at Double - Six Luxury Hotel Seminyak Muhammad Sahi; Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; I Gusti Ayu Sri Melati
Applied Information System and Management (AISM) Vol 4, No 2 (2021): Applied Information System and Management (AISM)
Publisher : Depart. of Information Systems, FST, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aism.v4i2.19922

Abstract

Double-Six Luxury Hotel is currently implementing Information Technology (IT) to support the company's operations. However, there are obstacles in implementing IT, such as users who fail to log in or log out and there are disruptions to the network server caused by the disconnection of the fiber optic cable. Based on this, it is necessary to audit information system governance. This study using the COBIT 5 Framework with a conceptual method. This research focuses on the DSS (Delivery, Support, and Service) domain in the DSS02 process. The purpose of the study was to determine the current level of capability (as-is) and expected conditions (to-be), gaps, and provide recommendations regarding information system governance at Double-Six Luxury Hotels. The results of this study indicate that the current condition of the DSS02 process capability level is at level 2 (Managed Process) with a percentage of 67.5% in the Very Achieved (L) category where the process has been managed well but only most of it is not entirely and the expected conditions are at level 3 (Build Process). Based on these results, it is known that in the DSS02 process there is a gap of 1 between as-is and to-be, so the management in the DSS02 process is sure to carry out process definition and process development at level 3 (building process) to achieve the specified level target
Analisis Pola Kunjungan Obyek Wisata Di Bali Menggunakan Algoritma FP- Growth Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; Luh Putu Safitri Pratiwi
Media Aplikom Vol 10 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer YOS SUDARSO Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33488/1.ma.2018.2.60

Abstract

The island of Bali is still a favorite destination and the largest foreign exchange contributor in Indonesia. Although the island of Bali has always been the attraction of many visitors, the place visited by tourists is not too diverse. Visible on the data of tourist visits released by the Tourism Office of Bali Province Government, there are three most visited districts namely Tabanan, Gianyar and Badung. There is a large number of visits with six other districts. If this pattern continues, there is the possibility of boredom going to be experienced by tourists and leads to a declining visit to the island of Bali. Tourists who feel that they have visited the tourism object on the island of Bali is likely to not make another visit. Therefore, in this study will be conducted analysis of the pattern of tourist attractions in the island of Bali. So that later generated recommendations for travel patterns in each district on the island of Bali. The algorithm used to analyze tourism visit is Frequent Pattern Growth (FP-Growth) algorithm.
Pelatihan Digital Marketing di Thinker Bee Learning Center Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; A.A. Raka Jayaningsih
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 3 No. 3 (2021): Juli
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v3i3.276

Abstract

Thinker Bee Learning Center adalah salah satu tempat pendidikan non formal di Bali. Di tempat ini menyediakan Tenaga Pengajar untuk anak-anak yang ingin mempelajari baca tulis hitung, matematika, bahasa inggris dan robotika. Thinker Bee Learning Center memiliki target siswa yang harus dicapai, di mana target tersebut bervariasi disesuaikan dengan kategori program belajar yang ditawarkan. Strategi yang selama ini dilakukan adalah bergantung terhadap word of mouth marketing (promosi dari mulut ke mulut). Pegawai Thinker Bee Learning Center hanya melakukan kegiatan pemasaran dengan mendatangi dan membujuk secara langsung target marketnya serta melakukan persuasi kepada wali siswa untuk menambah jenis program belajar yang diikuti. Seiring dengan bertambahnya lembaga pendidikan non formal di Bali, strategi tersebut belum berhasil meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target sejak tahun 2019. Oleh sebab itu diperlukan adanya penambahan strategi lain untuk meningkatkan jumlah siswa mereka sehingga bisa mencapai target dan peningkatan branding Thinker Bee Learning Center. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan untuk meningkatan pengenalan perusahaan kepada target pasar adalah Digital Marketing. Oleh sebab itu, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk meningkatkan branding perusahaan dengan memanfaatkan jejaring sosial dan blog melalui pemahaman Digital Marketing.
Implementasi Resource Traffic Management System pada Sistem Operasi Android Dan iOS Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra
Jurnal Eksplora Informatika Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Eksplora Informatika
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.658 KB) | DOI: 10.30864/eksplora.v8i2.164

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dan perkembangan di dunia software development, maka aplikasi yang diperuntukkan untuk mengatur Traffic Resource baik itu Teknikal dan Fungsional merupakan hal yang sangat dibutuhkan agar dapat dengan tepat di assign ke project yang membutuhkan dengan menyesuaikan pada beban maksimal project masing-masing anggota. Semakin banyaknya project yang berjalan pada saat yang sama, tentunya membutuhkan keterampilan sendiri dalam pengaturan sumber daya manusianya. Kesalahan dalam penentuan project member dan pengaturan waktu akan beresiko pada durasi dan kualitas project itu sendiri. Dengan adanya aplikasi yang mengatur penggunaan sumber daya ini, maka resiko-resiko di atas dapat diminimalisir. Dari permasalahan diatas maka dibangunlah aplikasi Reffic MS singkatan dari Resource Traffic Management System, merupakan aplikasi mobile yang berjalan diatas platform Android dan IOS sehingga bermanfaat untuk mengatur pembagian sumber daya project. Untuk melakukan efisiensi dan mengedepankan performa, maka teknologi yang akan digunakan untuk implementasi adalah framework Mobile Platform Android Native menggunakan Android Studio dan Mobile Platform IOS Native menggunakan XCode. Dengan diimplementasikannya Mobile Application Reffic MS ini diharapkan resources merasa nyaman dan lebih percaya diri ketika di assign kedalam project karena telah disesuaikan dengan kebutuhan, dari sisi seorang project manager juga akan lebih terbantu dengan aplikasi ini karena aplikasi akan memberikan saran atas resources yang sesuai dengan kebutuhan project yang ditangani.
Pelatihan Personal Selling di Thinker Bee Learning Center Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra; A.A. Raka Jayaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.336 KB)

Abstract

Thinker Bee Learning Center adalah salah satu tempat pendidikan non formal di Bali. Di tempat ini menyediakan Tenaga Pengajar untuk anak-anak yang ingin mempelajari baca tulis hitung, matematika, bahasa inggris dan robotika. Thinker Bee Learning Center sudah memiliki 14 orang Tenaga Pengajar. Sebagai salah satu lembaga profit yang berorientasi terhadap laba, Thinker Bee Learning Center memiliki target jumlah siswa yang harus dicapai setiap bulan dan setiap tahunnya untuk mempertahankan eksistensinya. Target tersebut harus dicapai oleh para pegawai yang diharapkan dapat melakukan persuasi kepada target market untuk mendaftar dan konsumen yang telah terdaftar agar memperpanjang durasi keikutsertaannya. Thinker Bee Learning Center memiliki target siswa yang harus dicapai dalam periode 3 bulan di mana target tersebut bervariasi disesuaikan dengan kategori program belajar yang ditawarkan. Strategi yang selama ini dilakukan adalah bergantung terhadap word of mouth marketing (promosi dari mulut ke mulut). Pegawai Thinker Bee Learning Center hanya melakukan kegiatan pemasaran dengan mendatangi dan membujuk secara langsung target marketnya serta melakukan persuasi kepada wali siswa untuk menambah jenis program belajar yang diikuti. Seiring dengan bertambahnya lembaga pendidikan non formal di Bali, strategi tersebut belum berhasil meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target sejak tahun 2019. Oleh sebab itu diperlukan adanya penambahan strategi lain untuk meningkatkan jumlah siswa mereka sehingga bisa mencapai target dan peningkatan branding Thinker Bee Learning Center. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan adalah Personal Selling. Oleh sebab itu, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk melatih Personal Selling pegawai dalam menjual produk.
PEMBUATAN SISTEM ONLINE RAPORT PROGRAM FRONT-END UNTUK CV. AVATAR SOLUTION I Kadek Krisna Dwi Payana; Luh Arida Ayu Rahning Putri; Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra
Jurnal Pengabdian Informatika Vol. 1 No. 1 (2022): JUPITA Volume 1 Nomor 1, November 2022
Publisher : Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.066 KB) | DOI: 10.24843/JUPITA.2022.v01.i01.p16

Abstract

CV Avatar Solution merupakan perusahaan yang menyediakan produk melalui layanan IT Software Developer dan ICT (Information and Communication Technology) yang berbasis di pulau Bali. CV. Avatar Solutions membuka kesempatan mahasiswa semester akhir untuk mengikuti praktek kerja lapangan atau PKL. Program magang ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan nyata di bidang informatika. Perusahaan Avatar Solution memiliki banyak divisi salah satunya yaitu divisi Frontend Engineer. Dimana tugas dari Frontend Engineer ini adalah programmer yang membuat design sebuah website menjadi suatu website yang bisa diaskes oleh Client dan dapat berkomunikasi dengan Backend. Dimana banyak mendapatkan projek salah satunya adalah Online Raport. Project Online Raporting merupakan suatu projek yang dimana memudahkan para guru untuk membuat raport dan membagikannya ke siswa maupun orangtua siswa secara transparan. Projek ini dibuat dengan menggunakan framework React untuk Frontend dan menggunakan service hasura dan GraphQL