Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELATIHAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MELATIHKAN KESADARAN METAKOGNISI Muhali Muhali; Muhammad Asy'ari; Hunaepi Hunaepi; Taufik Samsuri; Laras Firdaus
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.91 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4380

Abstract

ABSTRAKPermasalahan utama yang dihadapi guru MIPA di MAN 3 Lombok Tengah adalah kurang memahami bagaimana merancang dan menyusun perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan alat evaluasi) untuk melatihkan kesadaran metakognisi siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan secara instensif perancangan dan penyusunan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan alat evalusi kesadaran metakognisi bagi guru MIPA di MAN 3 Lombok Tengah. Metode pelatihan yang digunakan dalam kegiatan tersebut dilakukan dengan serangkaian kegiatan IST (in service training) dan OST (on service training) serta implementasi untuk memastikan perangkat yang disusun dapat melatihkan kesadaran metakognisi siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa (1) pelatihan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran melalui metode IST dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menganalisis perangkat pembelajaran, memahami penyusunan perangkat pembelajaran, dan memahami model-model pembelajaran yang melatihkan kesadaran metakognisi dengan baik; dan (2) pelatihan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang membelajarkan kesadaran metakognisi siswa melalui metode OST dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan melaksanakan perangkat (silabus, dan RPP), merancang dan menyusun alat evaluasi, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa dengan baik. Kata kunci: Perangkat pembelajaaran; metakognisi; kesadaran metakognisi. ABSTRACTThe main problem faced by Mathematics and Natural Sciences teachers in MAN 3 Central Lombok is not understanding how to design and compile learning tools (syllabus, lesson plans, and evaluation tools) to train students' metacognitive. This community service activity aims to provide intensive training on the design and preparation of learning tools consisting of a syllabus, lesson plans, and metacognition awareness evaluation tools for Mathematics and Natural Sciences teachers in MAN 3, Central Lombok. The training method used in these activities is carried out with a series of IST (in service training) and OST (on service training) activities as well as implementation to ensure that the devices arranged can train students' metacognitive awareness. The results of the activity show that (1) teacher training in arranging learning tools through the IST method can improve the teacher's ability to analyze learning tools, understand the preparation of learning tools, and understand learning models that train metacognitive awareness well; and (2) teacher training in compiling learning tools that teach students 'metacognitive awareness through the OST method can improve teachers' abilities in compiling and implementing tools (syllabus and lesson plans), designing and compiling evaluation tools, evaluating student learning outcomes, and evaluating processes and outcomes. students learn well. Keywords: Learning Media; metacognition; metacognitive awareness.
Respon mahasiswa terhadap pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 Laras Firdaus; H. Hunaepi; Agus Muliadi; Herdiyana Fitriani
Empiricism Journal Vol. 1 No. 2: December 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.502 KB) | DOI: 10.36312/ej.v1i2.336

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan respon mahasiswa terhadap pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Data dikumpulkan dari 150 mahasiswa pendidikan biologi Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) menggunakan angket yang disusun pada Google Form, kemudian dianalaisis secara deskriptif berdasarkan trend data penelitian yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan 87% mahasiswa menggunakan smartphone, dan 13% menggunakan laptop. Pada aspek aplikasi, 73% menggunakan media sosial WhatsApp, 27% menggunakan website kampus. Selain itu, dalam perkuliahan online 92% mahasiswa menggunakan paket data sebagai basis jaringan internet, 62% mahasiswa menyatakan bahwa harga paket data mahal, sebesar 58% menyatakan kondisi jaringan stabil selama perkuliahan online, serta sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa perkuliahan online tidak efektif dibandingkan dengan perkuliahan konvensional. Rekomendasai penelitian berdasarkan respon atau persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19 adalah UNDIKMA harus berusaha berusaha merancang perkuliahan yang mengakomodir antara perkuliahan online dengan perkuliahan tatap muka. Selain itu, dosen sebagai tenaga pengajar diharapkan merancang materi ajar yang lebih menarik, dan mudah diakses oleh mahasiswa.Student response to online learning during the Covid-19 pandemicAbstractThe purpose of this study was to describe student responses to online learning during the COVID-19 pandemic. This research is a descriptive study with a survey method. Data were collected from 150 biology education students of Mandalika Education University (UNDIKMA) using a questionnaire compiled on Google Form, then analyzed descriptively based on the trends of the research data obtained. The results showed 87% of students used smartphones, and 13% used laptops. In the application aspect, 73% use WhatsApp social media, 27% use campus websites. In addition, in online lectures 92% of students use data packages as the basis for the internet network, 62% of students stated that the price of data packages is expensive, 58% stated that the network conditions were stable during online lectures, and most students stated that online lectures were ineffective compared to conventional lectures. Research recommendations based on student responses or perceptions of online learning during the COVID-19 pandemic are that UNDIKMA should try to design lectures that accommodate online lectures with face-to-face lectures. In addition, lecturers as teaching staff are expected to design teaching materials that are more attractive and easily accessible to students.
A Quantitative Study on The Scientific Literacy Skills of Prospective Biology Teachers Laras Firdaus; Ibrohim Ibrohim; Sri Rahayu Lestari; Masiah Masiah; Sri Nopita Primawati; Hunaepi Hunaepi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 1 (2023): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i1.1891

Abstract

Scientific literacy skills are very important skills in life, not only related to academic aspects, but also in real life. Therefore, science literacy skills become a goal in 21st century education. This study aims to investigate the level of scientific literacy skills of biology prospective teacher, and to find out whether there are significant differences in scientific literacy skills of biology prospective teacher based on semester. In this study, there were 69 prospective biology teachers as voluntary respondents, consisting of 17 (2nd semester), 25 (4th semester), and 27 (6th semester). The Test of Scientific Literacy Skills (ToSLS) is an instrument used to measure scientific literacy skills. Furthermore, the data were analyzed descriptively and multivariatly using SPSS 22 at the 5% significance level. Based on the results of the analysis, it can be concluded that our participants' scientific literacy skills were not significantly different. In general, our participants' scientific literacy skills were low in the aspect understanding of element research design, creating graphs, solving problems using quantitative skills, and justify inferences, predictions, and conclusions based on quantitative data, and semesters have no significant effect on scientific literacy skills. Then, the recommendations for the results of this study are described briefly in the conclusion section
Membudayakan Bahasa Inggris Di Kampung Adat Desa Sade Lombok Tengah agus muliadi; laras firdaus; iwan Dodi Dharmawibawa; futurrahman imran
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 2 No. 1: February 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v2i1.184

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan bahasa asing masyarakat pelaku wisata di Kampung Adat Sade. Metode pelaksanaan program ini adalah Pelatihan dan Pendampingan dengan tahapan yaitu: survei lokasi; analisis kemampuan bahasa inggris pelaku wisata; koordinasi pelaksanaan program dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun; sosialisasi program; pelatihan dan pendampingan bahasa asing dan kegiatan sosial; monitoring dan evaluasi; penutupan kegiatan. Pelatihan dan pendampingan  dilaksanakan secara bertahap dengan materis disesuaikan dengan kebutuhan pelaku wisata dalam melayani wisatawan. Pada tahap awal dan pertengahan pelatihan dan pendampingan, mahasiswa mengintensifkan materi vocabulary dan selanjutkan materi speaking dan grammer. Hasil pelatihan dan pendampingan menunjukkan peningkatan signifikan yaitu pada tahap awal, masyarakat pelaku wisata perlahan dapat menghafal vocabulary. Pada tahap pertengahan, masyarakat pelaku wisata telah menguasai vacabulary dan memulai praktik speaking.  Pada tahap akhir, difokuskan pada penguatan vocabulary, speaking dan disisipkan tenses, sehingga masyarakat pelaku wisata menguasai vocabulary dan speaking. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pembinaan bahasa asing efektif meningkatkan kemampuan vacabulary, speaking, tenses bagi pelaku wisata Kampung Adat Sade. Berdasarkan hal ini, diharapkan stakeholder terkait di Kampung Adat Sade untuk mengadakan penguatan kemampuan bahasa asing secara reguler bagi masyarakat pelaku wisata.
Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Di Desa Sigerongan Lingsar Lombok Barat Ida Royani; Herdiyana Fitriani; Laras Firdaus; Ali Imran; Nawariah Nawariah
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 4 No. 1: February 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v4i1.657

Abstract

Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang masalah sampah di wilayah desa Segerongan. Tujuan Kegitan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang pengolahan sampah rumah tangga di Desa Sigerongan Lingsar Lombok Barat. Mitra dalam kegitan pengabdian ini adalah warga desa Segerongan dengan jumlah angota mitra 20 orang. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah Model Participatory Rapid Appraisal (PRA) dengan tahapan, (1) Persiapan, (2) Pelaksanaan dan (3) Evaluasi. Hasil capaian kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam memilah sampah organik dan anorganik serta mampu membuat pupuk organik cair dari sampah rumah tangga degan menggunaan metode komposter. Kegitan pendampingan perlu dilakukan secara kontinu sampai mitra benar-benar bisa mandiri dalam pengelolaan dan pengolahan limbah, selain itu untuk keberlanjutan dibutuhkan manajemen dan  wadah seperti bank sampah. Training On Household Waste Treatment In Sigerongan Lingsar Village West Lombok Household waste is one of the contributors to the waste problem in the Segerongan village area. The purpose of this activity is to increase understanding and skills regarding household waste processing in Sigerongan Lingsar Village, West Lombok. Partners in this service activity are residents of Segerongan village with 20 partner members. The method of implementing this service is the Participatory Rapid Appraisal (PRA) model with stages, (1) Preparation, (2) Implementation, and (3) Evaluation. The result of this activity is an increase in people's understanding and skills in sorting organic and inorganic waste and being able to make liquid organic fertilizer from household waste using the composter method. Assistance activities need to be carried out continuously until partners can truly be independent in waste management and processing, besides that for sustainability, management and containers such as waste banks are needed.      
Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Anorganik Menjadi Produk Bernilai Ekonomi Ali Imran; Laras Firdaus; Ida Royani; Herdiana Fitriani; Ikmalianti Ikmalianti
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 4 No. 3: August 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v4i3.762

Abstract

Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada siswa untuk mengolah sampah rumah tangga an organik menjadi produk bernilai ekonomi. Mitra dalam pelatihan siswa kelas XI IPA SMA AL-Hamzar Tembeng Putik kecamatan wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Metode pelaksanaan pelatihan mencakup tiga tahapan yaitu tahap sosialisasi dan penyuluhan, tahap pelaksanaan pengolahan sampah, tahap refleksi dengan langkah-langkah kegiatan pelatihan mulai dari pembuatan bagian dasar bunga dengan tutupan toples dan sampah kantong pelastik, botol dan glas plastik dengan teknik pemanasan, pembuatan batang utama, cabang dan ranting, pembuatan daun dan pemasangan daun. Produk yang di hasilkan bunga hias dari sampah rumah tangga an-organik yang di pasarkan secara online. Rekomendasi dari pelatihan ini akan terus di kembangkan oleh siswa dan guru dalam meminimalisir sampah pada lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Training on Processing Household Waste An Organic Into Products of Economic Value The purpose of this training is to provide knowledge to students to process household waste into products of economic value. Partners in training class XI science students at SMA AL-Hamzar Tembeng Putik, Wanasaba sub-district, East Lombok Regency. The method of implementing the training includes three stages, namely the socialization and counseling stage, the implementation stage of waste processing, and the reflection stage with the steps of training activities starting from making the base of flowers with jars and plastic bags, bottles, and plastic cups with heating techniques, making the main stem, branches and twigs, leaf making and leaf installation. Products made from ornamental flowers from inorganic household waste are marketed online. Recommendations from this training will continue to be developed by students and teachers in minimizing waste in the school environment and the surrounding environment.
Pelatihan Manajemen Referensi dan Sitasi Menggunakan Aplikasi Zotero untuk Penulisan Proposal Riset Eksakta pada Program Kreativitas Mahasiswa Muhammad Asy'ari; Muhammad Ikhsan; Ali Imran; Baiq Mirawati; Laras Firdaus; Herdiyana Fitriani; Hunaepi Hunaepi; Saiful Prayogi; Wirawan Putrayadi; Isti Fitriana Azizah
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1269

Abstract

Tingkat pemahaman dan keterampilan mahasiswa mengenai penggunaan Aplikasi Zotero dalam penulisan proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa masih sangat rendah. Bahkan, masih banyak mahasiswa yang belum mengenal aplikasi Zotero. Oleh karena itu, tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat adalah memberikan pelatihan manajemen referensi dan sitasi yang efektif serta efisien menggunakan aplikasi Zotero. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengumpulkan, mengelola, dan memasukkan referensi dengan benar dan konsisten ke dalam proposal riset. Kegiatan ini melibatkan 10 orang mahasiswa dari program studi Pendidikan Biologi, Kimia, Fisika, dan Matematika. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode transfer iptek dan Model Community Development, yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk mencapai indikator tujuan adalah soal tes kemampuan awal dan akhir, observasi keterampilan menggunakan Zotero, serta angket respon. Hasil kegiatan secara umum dilihat dari tiga indikator yangkni; 1) Tingkat pemahaman sebelum pemberian materi mencapai rata-rata 42 dengan kategori rendah. Setelah pemberian materi, rata-rata mencapai 96 dengan kategori sangat tinggi. Rata-rata peningkatan pemahaman sebesar 54%. 2) Keterampilan menggunakan Zotero. Pada indictor ini dikatagorikan sangat baik dengan skor rata-rata 92, dan 3) Respon terhadap kegiatan pelatihan. secara umum mahasiswa merespon dengan sangat baik.  Berdasarkan ketiga indikator ini maka pelaksanaan PKM dapat dinyatakan berhasil. Reference and Citation Management Training Using the Zotero Application for Exact Research Proposal Writing in the Student Creativity Program Students' awareness and abilities about the usage of the Zotero Application in submitting Student Creativity Week proposals remain extremely poor. In fact, many students are still unfamiliar with the Zotero application. As a result, the Community Partnership Program (PKM) aims to deliver effective and efficient reference and citation management training through the use of the Zotero program. This is done so that students can appropriately and consistently gather, manage, and enter references into research projects. Ten students from the Biology, Chemistry, Physics, and Mathematics Education departments participated in this project. The science and technology transfer technique and the Community Development Model, which comprises the stages of planning, are used to carry out this community service. Implementation, as well as assessment. Initial and end ability test questions, skill observation utilizing Zotero, and answer surveys were employed to produce the objective indicators. The three indicators show the outcomes of activities in general: 1) The degree of knowledge before presenting the information reaches an average of 42 in the poor category. Following the presentation of the content, the average reached 96, with a very high category. The average gain in comprehension is 54%. 2) Zotero proficiency. This indicator is rated as extremely good, with a score of 92 on average, and 3) Responses to training activities. In general, students performed admirably. PKM deployment can be deemed effective based on these three factors.
Enhancing the Quality of Learning Through Training in PBL and TPACK-Based Teaching Module Muhmmad Asy’ari; Taufik Samsuri; Laras Firdaus; Saiful Prayogi; Irham Azmi; Mujriah Mujriah; Hunaepi Hunaepi; Akbar Juliansyah; Nova Kurnia; Istin Fitriana Aziza; Helmi Rahmawati
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1723

Abstract

The goal of the PKM activity is to enhance the quality of learning through intensive training in the creation of teaching modules that integrate the concepts of PBL with the application of TPACK. This reflects the urgency of the teacher's role in adapting the learning approach to the current developments and preparing students to face future challenges. Focusing on the improvement of learning quality provides insights into the importance of integrating PBL and TPACK in innovative and relevant modern learning. The implementation method involves knowledge transfer and the Community Development Model through synchronous and asynchronous online activities. The partners in this activity are students of the PPG Daljab Biology Class of 2023 from the Mandalika University of Education. The activity is carried out for a total of 3 meetings. The results of the activity show that the partners' participation is very active, and there is a significant impact of the training on the partners' understanding of the PBL model and the TPACK approach, as well as their integration into teaching modules