The Golkar party in Sragen district for the Sragen election area in the 2019 elections carried out Women’s candidate at number one, a strategic number for affordability. Yet the candidate failed to be chosen. Fenemena recruitment for women’s candidacy is thought to be the factor, and the legislative candidate is not strong enough from the modality. The study used qualitative methods, data collecting used interviews and document studies. Informants in the study were Women’s legislative candidate in the Sragen-1 election area, successful teams, party administrators, and voters. Studies indicate that the nomination of the women’s was done in a manner indicated by the party steward to the community and by the village manager. The way it is justified to make Women’s legislative candidate on the bike not competent. In addition to the small percentage of Women’s legislative candidate, it is not known to the public. Women’s legislative candidate are also hempered by limited modality holdings in order to win elections. Partai Golkar di kabupaten Sragen untuk daerah pemilihan Sragen 1 pada Pemilu 2019 mengusung calon perempuan di nomor urut satu. Nomor strategis untuk keterpilihan. Namun calon tersebut gagal terpilih. Fenomena asal rekrutmen dalam pencalonan perempuan diduga menjadi faktor penyebabnya. Selain itu calon legislatif tersebut tidak cukup kuat dalam kepemilikan modalitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah calon legislatif perempuan di daerah pemilihan Sragen-1, tim sukses, pengurus partai, dan pemilih. Hasil penelitian menunjukkan penominasian calon perempuan dilakukan dengan cara “penunjukan” yang dilakukan oleh pengurus partai kepada masyarakat serta pengurus partai yang berada di tingkat Desa. Cara tersebut menyebabkan calon legislatif perempuan yang diusung tidak memiliki kompetensi yang sesuai. Selain itu calon legislatif perempuan yang diusung juga kurang dikenal oleh masyarakat. Calon legislatif perempuan juga dihambat oleh kepemilikan modalitas terbatas untuk bisa memenangkan pemilihan.