Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL PAKCOY (Brassica rappa L) PADA BEBERAPA KONSENTRASI AB MIX DENGAN SISTEM WICK Danie Indra Yama; Hendro Kartiko
Jurnal Teknologi Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.12.1.21-30

Abstract

Budidaya sayur tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi yang diberikan akan mengakibatkan penurunan kualitas kandungan gizi pada sayur tersebut. Budidaya hidroponik dengan sistem wick melalui pengayaan nutrisi menggunakan AB mix dapat meningkatkan pertumbuhan dan kualitas produk sayur. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi AB mix yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pakcoy sistem wick, mengetahui kandungan klorofil tanaman pakcoy pada beberapa konsentrasi AB mix. Penelitian dilakukan di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 3 perlakuan konsentrasi AB mix, yang diulang sebanyak 3 kali dan terdapat 8 sampel. Perlakuan tersebut yaitu A1 = 500 ppm, A2 = 1000 ppm, A3 = 1500 ppm, yang diaplikasikan mulai dari awal tanam hingga panen. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA 5%, apabila terdapat pengaruh nyata diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  konsentrasi AB mix tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy namun berpengaruh terhadap bobot kering pada perlakuan A1 (500 ppm). Secara uji laboratorium aplikasi konsentrasi AB mix A2 (1000 ppm) menghasilkan kandungan klorofil yang paling tinggi yaitu 0,87 mg/g.
PENGARUH INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) Sylvia Madusari; Danie Indra Yama; Jumardin Jumardin; Bella Triamanda Liadi; Rizki Afthoni Baedowi
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alih fungsi lahan di daerah perkotaan menyebabkan lahan pertanian semakin sempit, sehingga mempengaruhi luas areal produksi cabai yang semakin menurun. Salah satu cara yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi cabai yaitu dengan penambahan mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai, dosis yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum annum L). Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi, Jawa Barat dengan jenis tanah latosol. Inokulasi mikoriza dilakukan dengan menambahkan mikoriza kedalam tanah pada sebelum penanaman sesuai perlakuan dan ditutup dengan tanah. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan dosis mikoriza per tanaman, yaitu P0 : 0 gr, P1 : 1 gr, P2 : 3 gr, P3 : 5 gr yang diulang sebanyak 2 kali dan setiap ulangan terdapat 2 sampel. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mikoriza berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang pada minggu ke 10, sedangkan jumlah daun berpengaruh pada minggu ke 8 dan ke 10. Dosis mikoriza yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi terdapat pada perlakuan P3 dengan produksi buah rata-rata sebesar 94,12 gram/tanaman/minggu, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1.
POTENSI KANDUNGAN NUTRISI PAKAN BERBASIS LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK FERMENTASI Muayyidul Haq; Shultana Fitra; Sylvia Madusari; Danie Indra Yama
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaaatan limbah pelepah kelapa sawit sebagai pakan ruminansia masih sangat terbatas karena tingginya kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa. Fermentasi menggunakan bakteri rumen dan mikroorganisme efektif merupakan salah satu teknologi untuk mendegradasi kadar lignin dan meningkatkan kualitas pakan asal limbah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi pelepah kelapa sawit sebagai pakan hijauan untuk hewan ruminansia (sapi) dan meningkatkan kandungan nutrisi pakan dengan cara fermentasi menggunakan bakteri rumen dan mikroorganisme efektif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi. Metode yang digunakan yaitu metode percobaan dengan analisis deskriptif, dengan dua perlakuan yaitu biokativator rumen sapi dan mikroorganisme efektif, perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pembuatan bioaktivator rumen sapi dengan cara mencampur, mendiamkan air perasan rumen sapi dan molase selama 24 jam kemudian diambil airnya, selanjutnya dilakukan analisis uji proksimat. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kandungan nutrisi pada bahan pakan yang difermentasi dengan bioaktivator rumen meliputi kadar air 1,74%, kadar abu 0,09% dan serat kasar sebesar 8,21%, sedangkan bahan pakan yang difermentasi dengan aktivator mikroorganisme efektif juga mengalami peningkatan kandungan nutrisi seperti serat kasar 14,57%, lemak kasar 0,87%, kadar abu 1,32%, dan kadar air 2,71%.
PELATIHAN PEMBUATAN BIOCHAR DARI SERESAH GAMBUT UNTUK MEMINIMALISIR KEBAKARAN LAHAN DI DESA RASAU JAYA II Muhammad Rizal; Muhammad Ali; Jaini Fakhrudin; Danie Indra Yama; Muflihah Ramadhia; Adi Marjani Patappa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6396

Abstract

ABSTRAKLahan gambut di Desa Rasau Jaya II relatif luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian walaupun kondisinya marginal. Petani umumnya membakar lahan tersebut pada musim kemarau untuk meningkatkan kesuburan namun efek negatifnya adalah munculnya titik api dan polusi udara dari asap hasil kebakaran lahan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan risiko yang minimal terhadap lingkungan, seperti pembuatan biochar dengan teknik pembakaran terkontrol dari serasah gambut. Tujuan: (1) Meningkatkan pengetahuan petani mengenai pengelolaan lahan tanpa dibakar dan cara pembuatan biochar, (2) Meningkatkan keterampilan petani dalam pembuatan biochar, (3) Meningkatkan jiwa wirausaha terutama produk biochar. Kegiatan ini menggunakan metode observasi, partisipator dan eksperimental serta survey dengan kegiatan penyuluhan, pelatihan, pembuatan dan aplikasi biochar yang dibuat dari serasah gambut serta evaluasi di Desa Rasau Jaya II. Hasil dari kegiatan tersebut yaitu 97% peserta mengetahui dampak positif pengelolaan lahan tanpa dibakar dan mengetahui cara pembuatan biochar, 93% petani sudah terampil dalam membuat biochar, serta 93% petani juga tertarik untuk mengaplikasikan biochar dalam budidaya tanaman dan menjadikan produk usaha. Kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan jiwa wirausaha dalam pertanian khususnya pembuatan biochar dan cukup potensial untuk meningkatkan perekonomian petani cabai di Desa Rasau Jaya serta mengurangi pembakaran hutan dan lahan. Kata kunci: arang; charcoal; histosol; peat. ABSTRACTThe peat land in Rasau Jaya II Village are relatively wide which could be used for agriculture potentially even though its in marginal condition. Generally, the farmers would burned the land in the dry season to increase fertility, but the negative effects are emergence of hotspots and air pollution from smoke. Therefore, a technology is needed so that the land can be used for agriculture with minimal risk to the environment, such as making biochar with controlled burning techniques from peat litter or twigs. Objectives: (1) Increase farmers' knowledge about eco-friendly peat land management and how biochar are made, (2) Improve farmers' skills in making biochar, (3) Increase entrepreneurial spirit, especially biochar. This community service activity used observation, participatory and experimental methods as well as surveys with extension activities, training, manufacture and application of biochar made from peat litter as well as evaluation in Rasau Jaya II Village. The results of this activity are that 97% of participants know about positive impact in peat land management without burning activity wich is relatively new for them , 93% of farmers are skilled in making biochar, and 93% of farmers are also interested in applying biochar in plant cultivation and making business products. This activity has increased knowledge, skills and entrepreneurial spirit in agriculture, especially in producing biochar and has the potential to improve the economy of chili farmers in Rasau Jaya Village and reduce forest and land burning activity.Key words: charcoal; charcoal; histosol; peat.
PEMBERDAYAAN PESANTREN MIFTAHUL ULUM MELALUI BUDIDAYA SAYURAN SECARA ORGANIK DENGAN TEKNOLOGI TAKAKURA Jaini Fakhrudin; Danie Indra Yama; Mujib Mujib; Muhammad Ridwan; Robiatun Nisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.237 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3311

Abstract

ABSTRAKYayasan Ponpes Miftahul Ulum yang berada di Desa Ambangah memiliki lahan seluas 10 ha yang belum terkelola dan dimanfaatkan. Pengelolaan lahan tersebut masih terkendala karena sumberdaya dan keuangan. Praktek bercocok tanam saat ini hanya untuk kegiatan pembelajaran siswa pada mata pelajaran Muatan Lokal. Kemampuan manajerial usaha juga masih rendah dan tidak ada pembukuan yang jelas. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah supaya pihak pesantren memahami Teknik budidaya sayuran organik dengan teknologi takakura. Kegiatan pemberdayaan pesantren melalui pertanian organik takakura akan menjadi sarana pembelajaran yang efektif dan menjadi nilai tambah serta meningkatkan kemampuan usaha dan ekonomi ponpes khususnya para siswa. Selain itu kegiatan pertanian di pesantren akan menambah variasi kegiatan dan aktivitas baru yang produktif serta menjadi percontohan bagi masyarakat sekitar. Para siswa dan stakeholders terkait juga diajarkan pembuatan pupuk organik sistem takakura, budidaya tanaman sayuran yang sesuai rekomendasi, diajarkan kemampuan pengelolan Lembaga dan keuangan serta pemasaran produk. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada mitra serta praktik langsung dilapangan. Evaluasi kegiatan dilaksanakan secara berkala untuk memantau pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan di lapangan dengan cara survey langsung ke lokasi mitra dan pemberian kuesioner. Adapun capaian yang sudah dilaksanakan yaitu meningkatan pengetahuan  dan keterampilan sumberdaya manusia dalam pembuatan kompos takakura, budidaya tanaman sayuran organik dengan metode yang efektif yaitu sistem takakura dan pemanfaatan lahan tidur yang dimiliki pondok pesantren untuk budidaya empat jenis sayuran. Kata kunci: pemberdayaan; pertanian organik; takakura. ABSTRACTThe Foundation of Miftahul Ulum Ponpes, which is located in Ambangah Village, has a land area of 10 hectares that has not been managed and utilized. The land management is still constrained due to resources and finance. The current farming practice is only for student learning activities in Local Content subjects. Business managerial ability is still low and there is no clear accountancy. The purpose of implementing this activity is so that the partners understand the organic vegetable faarming technique using takakura technology.The activities of empowering the boarding school through takakura organic farming will be an effective means of learning and become an added value as well as increase the business and economic capacity of the boarding school, especially students. In addition, agricultural activities at the boarding school will add variety to new productive activities and activities as well as become a model for the surrounding community. The students and related stakeholders were also taught how to make organic fertilizer for the takakura system, cultivate vegetables according to recommendations, teach the ability of institutional management and finance and product marketing. The method of implementing activities is through counseling, training and mentoring to partners and direct practice in the field. Evaluation of activities is carried out regularly to monitor the implementation and follow-up of activities in the field by means of direct surveys to partner locations and giving questionnaires.The training is carried out to coach any partners and direct practice in the field. The training has been increasing the knowledge and skills of human resources in making takakura compost, cultivating organic vegetable with effective methods, namely the takakura system and the use of land owned by the boarding school for the cultivation of several types of vegetables. Keywords: empowerment; organic farming; takakura.
UJI PENDAHULUAN EFEKTIVITAS BIOINSEKTISIDA AKAR TUBA TERHADAP HAMA Oxya chinensis PADA SKALA LABORATORIUM Danie Indra Yama; Jojon Soesatrijo; Rusnadi Santiko
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2019): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bjib.v7i1.2355

Abstract

The aim of this research is to knowtime of death, mortality and changes in behavior of Oxya chinensis in the treatment of botanical insecticides root of the tuba. The research was conducted at Laboratory Citra Widya Edukasi Palm Oil Polytechnic in Bekasi, the experimental design was the Completely Randomized Design, the treatment consisted of A0 = deltamethrin 0.3 cc/100 ml, A1 = tuba root extract 3g/100ml, A2 = tuba root extract 4g/100ml , A3 = tuba root extract 5g/100ml. Each treatment was repeated three times and each replication contained of 3 samples. Data were analyzed using variance with 5% level, if there is a real effect then tested further with the test of the Least Significance Different. Making extracts by means of tuba roots chopped until smooth, mixed with 100 ml of water, saved for 3 days, then filtered and taken water and the application is sprayed. Pest control using chemical insecticides is more effective than botanical insecticides root of the tubabut 4g/100ml botanical insecticides toba root are also potentially in Oxya chinensis death at 39,51 minutes after the application. The application of chemical and botanical insecticides made from tubaroots causes Oxya chinensis to decrease activity than dies.
Pengaruh Aplikasi Bioherbisida Babadotan (Ageratum conyzoides) pada Gulma Rumput Setawar (Borreria alata) Dwi Isyana Achmad; Danie Indra Yama; Maniur Nainggolan
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.661 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1076

Abstract

Babadotan (Ageratum conyzoides) adalah salah satu jenis gulma daun lebar yang banyak tumbuh dan tersebar di lahan perkebunan. Pada penelitian ini, babadotan digunakan sebagai bahan utama pembuatan bioherbisida yang akan diujicobakan untuk menekan pertumbuhan gulma rumput setawar (Borreria alata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bioherbisida, gejala keracunan, dan konsentrasi terbaik dalam menekan pertumbuhan gulma daun lebar Borreria alata. Penelitian ini menggunakan 1 (satu) perlakuan dengan 5 taraf konsentrasi yaitu 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konsentrasi bioherbisida berbahan ekstrak n-Heksane babadotan yang paling efektif untuk menekan pertumbuhan gulma Borreria alata ialah konsentrasi 15%.
Uji Antagonis Metabolit Sekunder Isolat Rhizobakteria Kelapa Sawit sebagai Biokontrol Ganoderma sp. Dwi Isyana Achmad; Nadia Auria; Danie Indra Yama; Ade Sutarli; Fajri Ikhsan
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1080

Abstract

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang menduduki sektor penting perkebunan. Penyakit yang banyak ditemui di kelapa sawit adalah Ganoderma sp. penyebab penyakit busuk pangkal batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimum produksi dan potensi metabolit sekunder isolat bakteri potensial (isolat BP3) untuk menghambat Ganoderma sp. secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan metode peracunan media dengan Rancangan Acak Lengkap non-faktorial, terdiri dari 4 variasi konsentrasi yaitu 0, 30, 40, dan 50% supernatan bebas sel bakteri. Hasil pengukuran pertumbuhan bakteri menunjukkan waktu optimal produksi metabolit sekunder adalah jam ke-70 ataau pada fase akhir stasioner di media Nutrient Broth (NB). Konsentrasi optimal supernatan bebas sel dalam menghambat pertumbuhan Ganoderma sp. adalah konsentrasi 40% dengan daya hambat sebesar 100%. Pemberian perlakuan supernatan bebas sel pada media uji dapat melisis hifa Ganoderma sp., sehingga pertumbuhannya terhambat.
Respon Pertumbuhan Stek Cassia Tora pada Perlakuan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin Danie Indra Yama
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 10 No 1 (2018): JCWE Edisi April 2018
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.638 KB)

Abstract

The fire caterpillar predator and fire caterpillar parasitoid require food from the wrong plant the only one is the nectar of Cassia tora. Therefore it is necessary to accelerate the growth of Cassia tora so that the nectar of Cassia tora can also be quickly available. Vegetative propagation of cuttings with rootone-f treatment is one way to accelerate the propagation and supply of nectar. The purpose of this research is to know the influence of rootone-f concentration on growth and development of Cassia tora, to know the parameters that affect dry weight of plants, to obtain optimal rotoone-f concentration for growth and development of Cassia tora cuttings. The research was conducted on March to May 2017 in PT Satu Sembilan Delapan, East Kalimantan, using Complete Randomized Block Design (CRBD) method, with rootone-f concentration of R1: 1 g/200 ml, R2: 2 g/200 ml, R3: 3 gr/200 ml. The observed data were analyzed with variance at 5% real level, to know the real difference between treatments tested further with LSD (Least Significance Different). The rootone-f aplication had significant effect on plant height 3-6 week after planting and stem diameter at 5, 7 and 8 week after planting. The plant height parameters influenced or positively correlated with dry weight of the plant. The concentration of rootone-f 2 g/200 ml is a good concentration for plant growth of Cassia tora especially to increase the height of the plant.
Keefektifan Termisida Nabati Berbahan Aktif Rotenone terhadap Mortalitas dan Perubahan Perilaku Hama Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus) Danie Indra Yama
JURNAL CITRA WIDYA EDUKASI Vol 10 No 2 (2018): JCWE Edisi Agustus 2018
Publisher : Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.586 KB)

Abstract

The losses of palm oil plantation in Indonesia caused by soil termites (Coptotermes curvignathus) are around Rp 224 billion – Rp 238 billion per year. How to overcome it with botanical termicide tubal root (Derris elliptica) that has the content of toxin rotenone. The purpose of this research is to know the effectivity of tubal root extract as botanical termicide to control termites, the correct concentration and behavior termites to on its application. The research was conducted at Biological Laboratory of Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi on February 2017 used Completely Randomized Design with tubal root extract treatment : A1: 15 gr /L, A2: 30 gr /L, A3: 45 gr /L, A4: 60 gr /L by three replication and consisted of 10 Coptotermes curvignathus per unit. Tubal root extract is made by soaking it into water then saturated 24 hours and the water is taken. Its application is sprayed at 30 cm distance and height as much as 5 sprays. Data were analized by analysis of variance with α = 5%, if there a significant treatment effect then tested continued using LSD (Least Significance Different). The parameters used are the beginning of termite mortality, mortality, behavior change. The result showed that tubal root extract was effective in controlling termites with 83.33% mortality with soil termite mortality time at 4.85 minute. Tuba root extract application effective at 60 g/l. Tubal root extract affect the decreasing activity and morphological changes from pale yellow to black.