Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARAKTER RASA TANGGUNGJAWAB MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) PADA MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Bambang Soenarko; Endang Sri Mujiwati
JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.412 KB)

Abstract

Today the life of the Indonesian people to experience a friction in values. This condition is then said to moral decadence, which marked the rise of crime and deviant behavior, the perpetrator of the younger generation, in addition to children and parents, even with the title of community leaders and officials. Increasingly felt moral decline to a level that is quite disturbing classified as "immoral". These conditions require the need for the development of the characters' sense of responsibility through the use of learning model Clarification Technique (VCT). VCT learning model as affective learning model that aims to improve the ability to make moral judgments in a way to provide stimulation in the form of moral dilemmas that come from social problems in life. The aim of this study reveal that "The use of the learning model VCT provides better effect on morality, especially the characters' sense of responsibility in students PGSD study program, rather than the use of conventional learning model". Results of helpful evidence to provide input/alternative models that can be used by teachers in the field. This study uses a pretestposttest control group design, in the form of learning models VCT treatment. The treatment effect in the form of character Taste responsibility on students of the University FKIP PGSD Nusantara PGRI Kediri. Furthermore, the data will be analyzed by ttests comparative analysis. From the research findings of significant differences, which means the use of the learning model VCT provides better effect than conventional models. Keywords: VCT, the characters' sense of responsibility
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif dengan Memanfaatkan Bahan Bekas untuk Guru Sekolah Dasar pada Anggota Gugus 2 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Bambang Soenarko; Frans Aditia Wiguna; Kharisma Eka Putri; Nurita Primasatya; Ita Kurnia; Ilmawati Fahmi Imron; Susi Damayanti; Wahyudi Wahyudi
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 1 No 2 (2018): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.562 KB) | DOI: 10.29407/ja.v1i2.11738

Abstract

Permasalahan klasik seorang guru antara lain adalah terbatasnya dana yang dibutuhkan untuk membuat/merancang media pembelajaran. Umumnya, guru menggunakan dana pribadi untuk memenuhi kebutuhan media pembelajaran yang dibutuhkan. Hal inilah yang menjadi salah satu penghambat terciptanya media-media pembejaran yang kreatif dari para guru. Meskipun demikian, ketidakadaan dana bukan merupakan penghalang apabila guru dapat memanfaatkan bahan-bahan sekitar yang murah, seperti bahan dari barang bekas. Pada kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pelatihan pengembangan media pembelajaran dari bahan bekas, sesi pertama adalah presentasi teoritik, dan sesi kedua adalah pendampingan pengambangan media secara mandiri bersama tim fasilitator (tim pengabdian). Sasaran pengabdian ini adalah guru sekolah dasar pada anggota gugus 2, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri dan dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 Oktober 2017 di SDN Batuaji 2, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Materi dan pendampingan tentang pengembangan media pembelajaran dari bahan bekas ini dapat mengahasilkan output berupa produk media pembelajaran dari bahan bekas oleh guru. Guru memiliki wawasan untuk mengembangkan media pembelajaran dari bahan bekas, disamping itu guru memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan pengembangan media pembelajaran dari bahan bekas.Hasil angket kegiatan yang diberikan oleh guru menunjukkan bahwa materi yang disajikan masih kurang terutama tentang alternatif contoh media dari barang bekas yang dapat digunakan untuk menyelesaikan beragam permasalahan di kealas guru, sehingga diharapkan ada pengabdian masyarakat lanjutan untuk menindaklanjuti kekurangan dalam pengabdian masyarakat selanjutnya.