Rugayah
Department Of Agronomy And Horticulture, Faculty Of Agriculture, Universitas Lampung, Bandar Lampung

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengaruh Jenis Bonggol dan Konsentrasi Ba terhadap Pertumbuhan Vegetatif P pada Tanaman Pisang Kepok Manado Angga Sukowardana; Kushendarto Kushendarto; Rugayah Rugayah
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 3 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.839 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i3.125

Abstract

This study aimed to (1) determined the effect of BA concentration on the growth of banana seedlings origin hump cleavage. (2) determined the effect of different origin banana weevil seedling growth and tuber production of tillers. (3) determined the effect of BA concentration on the growth of seedlings and saplings of origin hump hump production. This research has been carried out in January 2013 to April 2013 in the Integrated Field Laboratory, University of Lampung, Bandar Lampung. The design of the experiment using a randomized block design with 3 replications were once created as a test group. Grouping is done based on the size of the hump and time of observation. Arranged in a factorial design of treatment (4 x 2) consisting of two factors; The first factor is the concentration of benzyladenine (BA) consists of 4 levels of concentration are: 0, 50, 100, and 150 ppm. The second factor is the hump that comes from plants that have been producing, and tubers of plants are still puppies. The results showed: (1). Use of BA with a concentration of 50, 100 and 150 ppm had no significant effect on all the variables of observation. (2). Type tuber production yield better growth than puppies hump seen from the variable leaf length, root length, leaf width, number of roots, and the girth so it better be made for seedlings compared with seedling tubers. (3) Pemberian BA with various concentrations of either the production or hump hump tillers showed no difference in the growth of shoots. Keywords: nursery, benzyladenine, hump production, hump tillers
Pengaruh Pemberian Iba (Indole Butyric Acid) dan Konsentrasi Naa (Naphthalene Acetic Acid) terhadap Keberhasilan Penyetekan Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz and Pav.) Desi Maulida; Rugayah Rugayah; Dewi Andalasari
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 13 No 3 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.444 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v13i3.179

Abstract

The research was conducted at the cutting red betel (Piper crocatum Ruiz and Pav.) to determined the effect of (1) the difference growth of cuttings of red betel which are given IBA and without IBA, (2) the concentration of NAA on growth of cutting red betel, (3) the concentration of NAA on growth of cutting red betel on each given IBA. The treatment was arranged in factorial (2 x 4) in randomized block design with three replication. The first factor were without IBA (a0) and the given of 1.000 ppm IBA (a1). The second factor were the concentration of NAA consists of: 0 ppm (b0), 1.000 ppm (b1), 2.000 ppm (b2), and 4.000 ppm (b3). The results showed that the NAA concentration of 4000 ppm produced the most number of roots on either at the node or at the base of cutting. Planting cutting red betel which given IBA 1.000 ppm was able to accelerated the time leaves open and increased the number of cutting which germinate. The mixtured of giving IBA 1.000 ppm and the concentration of NAA 4.000 ppm, produced the most number of cutting that germinated. Keywords : red betel, given IBA, dan concentration NAA
PENGARUH PEMBERIAN IBA (Indole Butyric Acid) DAN KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) TERHADAP KEBERHASILAN PENYETEKAN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Desi Maulida; Rugayah Rugayah; Tri Dewi Andalasari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.477 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1905

Abstract

The research was conducted at the cutting red bettle (Piper crocatum Ruiz and Pav.) to determined the effect of (1) the difference growth of cuttings of red bettle which are given IBA and without IBA, (2) the concentration of NAA on growth of cutting red bettle, (3) the concentration of NAA on growth of cutting red bettle on each given IBA. The treatment was arranged in factorial (2 x 4) in randomized block design with three replication. The first factor were without IBA (A) and the given of 1000 ppm IBA (A1). The second factor were the concentration of NAA consists of: 0 ppm (B), 1000 ppm (B1), 2000 ppm (B2), and 4000 ppm (B). The results showed that the NAA concentration of 4000 ppm produced the most number of roots on either at the node or at the base of cutting. Planting cutting red bettle which given IBA 1000 ppm was able to accelerated the time leaves open and increased the number of cutting which germinate. The mixtured of giving IBA 1000 ppm and the concentration of NAA 4000 ppm, produced the most number of cutting that germinated.
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI PADA PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Tia Nur Nabila; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4424

Abstract

Bibit manggis (Garcinia mangostana L.) yang berasal dari biji lebih diminati dibandingkan dari sambung pucuk karena memiliki struktur tanaman yang kokoh dan akar primer yang kuat.  Namun demikian, pertumbuhan awal seedling manggis tergolong lambat akibat minimnya akar-akar lateral.  Oleh karena itu perlu diupayakan cara untuk mempercepat pertumbuhan seedling manggis.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan seedling manggis dengan penggunaan zat pengatur tumbuh alami ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah dengan berbagai konsentrasi.  Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Oktober 2018 hingga Maret 2019.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal tidak terstruktur dengan perlakuan yaitu, ekstrak bawang merah pada konsentrasi 250, 500, dan 750 g/L dan ekstrak kecambah pada konsentrasi 100, 200, dan 300 g/L.  Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan dilakukan pemisahan nilai tengah dengan uji orthogonal kontras pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecambah konsentrasi 100 g/L menghasilkan panjang akar primer lebih panjang dan jumlah akar sekunder lebih banyak dibandingkan konsentrasi 200 dan 300 g/L.  Pemberian ekstrak bawang merah konsentrasi 500 g/L secara agronomis lebih meningkatkan pertumbuhan tajuk (diameter batang dan luas daun) dibandingkan konsentrasi 250 dan 750 g/L.
RESPONS PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PENAMBAHAN N6-BENZYLADENIN DAN INDOLE BUTYRIC ACID Muhammad Rizki Zakaria; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.662 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2596

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang tumbuh di daerah tropis dan memiliki nilai manfaat tinggi. Salah satu upaya penyediaan bibit yang dapat dilakukan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas bibit manggis adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh benziladenin (BA) dan indole butyric acid (IBA). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi benziladenin terbaik untuk pertumbuhan seedling manggis, pertumbuhan seedling manggis yang paling baik antara yang diaplikasikan IBA 100 ppm dengan yang tanpa diaplikasikan IBA, dan konsentrasi BA terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan seedling manggis pada masing-masing pemberian IBA. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Desember 2015 sampai Maret 2016 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (3 x 2) dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu berbagai konsentrasi BA yang terdiri dari: 0 ppm (b 0 ), 20 ppm (b 1 ), 40 ppm (b 2 ). Faktor kedua adalah pemberian IBA 100 ppm (m 1 ), dan tanpa IBA (m 0 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BA dengan konsentrasi 20 ppm menghasilkan pertumbuhan seedling terbaik dibandingkan dengan konsentrasi BA 0 ppm, dan 40 ppm. Pemberian IBA dengan konsentrasi 0 ppm dan 100 ppm, keduanya tidak menunjukkan perbedaan secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman manggis. Konsentrasi benziladenin terbaik bagi pertumbuhan seedling manggis tidak bergantung pada pemberian IBA.
PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM Dea Resty Noventa; Sri Ramadiana; Rugayah Rugayah; Yusnita Yusnita
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.321 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2047

Abstract

Dendrobium adalah salah satu anggrek epifit yang banyak diminati oleh masyarakat. Permintaan anggrek Dendrobium semakin meningkat setiap tahunnya, akan tetapi anggrek memiliki tipe pertumbuhan yang lambat sehingga untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya, anggrek membutuhkan zat pengatur tumbuh. Selain itu, anggrek juga membutuhkan vitamin sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi benziladenin terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium yang berasal dari bibit botolan, pemberian vitamin B terhadappertumbuhan bibit anggrek Dendrobium yang berasal dari bibit botolan, dan ada atau tidaknya interaksi antara peningkatan konsentrasi benziladenin dan vitamin B terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Maret sampai September 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan disusun secara faktorial (3x2). Faktor pertama adalah konsentrasi BA 20; 40; dan 60 mg/l dan faktor kedua adalah vitamin B 0 g/l (tanpa vitamin B) dan vitamin B 1 g/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan masing-masing percobaan terdiri dari 10 bibit anggrek Dendrobium dengan sampel percobaan 5 bibit tanaman. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett. Apabila kedua asumsi terpenuhi dilanjutkan dengan analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BA 20 mg/l menghasilkan pertumbuhan terbaik tanaman jika dibandingkan dengan BA 40 dan 60 mg/l. Penambahan vitamin B 1 g/l tidak menunjukkan pertumbuhanyang lebih baik jika dibandingkan dengan tanpa vitamin B. Interaksi terbaik didapat pada perlakuan BA 20 mg/l dengan tanpa vitamin B, yaitu pada variabel pengamatan penambahan tinggi tanaman, jumlah akar, panjang akar, dan bobot basah.
PENGARUH KONSENTRASI IBA (INDOLE BUTYRIC ACID) DAN JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT NANAS (Ananas comosus [L.] Merr) ASAL TUNAS MAHKOTA Fidia Octavia Sari Octavia Sari; Rugayah Rugayah; Yohannes C. Yohannes C. Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.508 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1928

Abstract

The research was conducted to determine the effects of IBA concentration on the growth of pineapple seedlings sprout from crown cutting on each type of growing media. The treatment was arranged in factorial (5x2) in randomized block design with three replications. The first factor is the concentration of IBA (A), which consists of: without IBA (A0), IBA 100 ppm (A1), IBA 200 ppm (A2), IBA 400 ppm (A3), and IBA 600 ppm (A4). The second factor is the type of planting medium (B), which consists of river sand (B1) and volcanic sand (B2). The results showed that the concentration of IBA 600 ppm treatment effect on seedling growth shown by the increasing number of roots produced. Treatment planting medium used had no effect on all observed variables. IBA concentration on root wet weight depending on the type of planting medium used.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS PUPUK NPK (15:15:15) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Hasyiatun Y Kurniawati; Agus Karyanto; Rugayah Rugayah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.169 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1894

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu sebagai detoksifikasi atau peluruh racun dari dalam tubuh.  Banyaknya manfaat  tersebut mengakibatkan  permintaan mentimun semakin meningkat, namun tidak diimbangi dengan produksi yang baik. Untuk itu perlu dilakukan budidaya yang baik agar kebutuhan buah mentimun terpenuhi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun, pengaruh dosis pupuk NPK yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun, dan pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun pada masing – masing dosis NPK. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai dari bulan Maret sampai Juni 2012.  Perlakuan dalam penelitian ini disusun secara faktorial (2x3) dalam rancangan teracak sempurna dengan tiga ulangan.  Perlakuan faktorial terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah pemberian pupuk organik cair (A), yaitu tanpa pupuk organik cair (a1) dan dengan pupuk organik cair (a2).  Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK (B), yaitu 10 g per polibag (b1), 20 g per polibag (b2), dan 30 g per polibag (b3).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK (15:15:15) dengan dosis 20 g  per polibag dan 30 g per polibag memberikan hasil yang lebih tinggi bagi pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun dibandingkan dengan pemberian NPK dosis 10 g per polibag, khususnya pada jumlah daun, jumlah bunga jantan, jumlah bunga betina, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, panjang buah, dan bobot kering brangkasan tanaman mentimun, dan pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman mentimun dipengaruhi oleh pemberian pupuk NPK (15:15:15) hanya nampak pada variabel jumlah bunga jantan.
PENGARUH PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL DAN PUPUK TERHADAP INDUKSI PEMBUNGAAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Aprilia Widiatama; Agus Karyanto; Rugayah Rugayah; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.5024

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah tropis dan termasuk komoditas ekspor unggulan. Produksi manggis di Indonesia masih tergolong rendah dan tidak kontinu, karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu sifat pembungaan dan pembuahan manggis yang bersifat biennial bearing. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk menginduksi pembungaan manggis di luar musim. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi yang efektif untuk induksi pembungaan manggis dengan pengunaan paklobutrazol dan pupuk. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulangmaya, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus pada ketinggian 250 mdpl dari bulan September 2018 hingga April 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu: (K0) tanpa perlakuan, (K1) NPK Mutiara 1 kg/tanaman, paklobutrazol 2000 ppm, KNOӡ 20 g/l, dan (K2) pupuk kandang sapi 10 kg/tanaman, NPK Mutiara 1 kg/tanaman, paklobutrazol 2000 ppm, KNOӡ 20 g/l. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan dilakukan pemisahan nilai tengah dengan uji orthogonal kontras pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paklobutrazol dan pupuk dapat menginduksi pembungaan manggis dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Penambahan pupuk kandang sapi 10 kg/tanaman, NPK 1 kg/tanaman dengan pemberian paklobutrazol 2000 ppm dan KNOӡ 20 g/l lebih berpotensi mempercepat pembungaan manggis dengan selisih (5,80 %) dan meningkatkan jumlah buah per cabang sampel tertinggi dengan selisih (39,13 %) jika dibandingkan tanpa penambahan pupuk kandang.
PENGARUH PEMBERIAN DUA JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Mawadah Warohmah; Agus Karyanto; Rugayah Rugayah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.728 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2527

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah asli tropis yang memiliki laju pertumbuhan pada saat pembibitan yaitu pada umur < 2 tahun sangat lambat. Hal ini disebabkan sistem perakarannya terbatas, sehingga penyerapan air dan unsur hara rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bibit manggis yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kecambah yang menghasilkan pertumbuhan terbaik terhadap pertumbuhan seedling manggis, pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan seedling manggis, dan pengaruh pemberian ekstrak kecambah pada masing-masing pemberian ekstrak daun kelor dalam mempengaruhi pertumbuhanseedling manggis. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016 - Januari 2017 di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari dua faktor (3 x 2). Faktor pertama: taraf konsentrasi ekstrak kecambah (K) yang terdiri: 0 g l -1 (k 0 ), 100 g l -1 (k 1 ), dan 200 g l -1 (k 2 ). Faktor kedua adalah ekstrak daun kelor (D) tanpa ekstrak daun kelor 0 g l -1 (d 0 )dan ekstrak daun kelor 100 g l -1 atau 20% (d 1 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecambah 0 g l -1 ,100 g l -1 dan 200 g l -1 dan ekstrak daun kelor 0 g l -1 dan 100 g l -1 tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan pertumbuhan seedling manggis. Walaupun tidak berbeda nyata, kombinasi perlakuan ekstrak kecambah 100 g l -1 dan ekstrak daun kelor 100 g l -1 berpotensi memiliki pertumbuhan lebih baik yang dapat dilihat dari penambahan jumlah daun dengan rata- rata 1,78 dan jumlah akar sekunder dengan rata-rata 21 helai.