Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

P, Bahan PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SIKUMANA SINGGA, SIPRIANUS; MARAN, ALBERTUS ATA
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 11 No 1 (2013): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.784 KB) | DOI: 10.31965/infokes.v11i1.4

Abstract

Penggunaan bahan bakar dalam rumah tangga menjadi salah satu faktor penyebab kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahan bakar dan faktor risiko kejadian ISPA pada balita di kelurahan Sikumana. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang menderita ISPA di kelurahan sikumana pada bulan Juni tahun 2013 dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 orang balita. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan pada rumah penderita ISPA adalah minyak tanah dan kayu api. Rata-rata jumlah bahan bakar yang dalam rumah tangga adalah minyak tanah sebanyak 5 l/minggu dan kayu api sebanyak 10 ikat/minggu. Faktor risiko kejadian ISPA yang paling dominan adalah letak dapur yang dekat dengan ruang sebesar 100%, diikuti oleh kebiasaan ibu membawa anak saat memasak sebesar 96%dan terdapat asap dalam rumah ketika memasak sebesar 74%. Masyarakat disarankan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar yang banyak mengeluarkan asap, menjauhkan dapur dari ruang keluarga dan tidak membawa anak ke dapur ketika memasak dan membuat ventilasi rumah yang memenuhi syarat.
Studi Deskriptif Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Pendekatan Spasial Di Kota Kupang (Analisis Data sekunder Tahun 2010-2011) Maran, Albertus Ata; Nurjazuli, Nurjazuli; Suhartono, Suhartono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 11, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.11.2.114 - 122

Abstract

Background :Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), an endemic disease in Kupang, has been an enormous healthissue throughout years, as it frequently causes outbreak. The risk factors of the disease, according to certainvariables; time, location, civil and population density, climate, precipitation, temperature, humidity, and diseaseincidence, are still remaining unknown. Therefore, no predictive agent to estimate the DHF outbreak in Kupang hasbeen found.Methode : The research is a obsevasional study, with a spatial approach. The research variables were inspectedat same time and the samples were taken from the whole population; all secondary data on Health Departmentregistration record of Kupang. The data was presented on tables and were analyzed by descriptive method.Result : The result of the secondary data analysis indicated that the endemic trend of DHF profile in Kupang hasbeen decreasing over the last 2 years, however the number of exposed area towards DHF endemic increases. DHFIR showed decreasing trend; particular decline was noted on 2011 (55.45 per 100.000 people) compared to 2010.Highest proportion of DHF patient was found on age 5 – 9 years, followed by age 1 – 4 years, and age 15-19 years.There was changed phenomenon in time, distribution pattern and age; from younger age into productive age,with increasing proportion. There were 6 kecamatan and 44 kelurahan that proned to DHF. DHF IR reached thehighest point at 2010, in Kecamatan Kota Raja (122.80 per 100.000 people), the lowest point indicated atKecamatan Kelapa Lima 50.55 per 100.000 people. In 2011, highest IR was indicated at Kecamatan Kota Lama(84.64 per 100.000 people) while the lowest IR indicated at Kecamatan Alak (35.40 per 100.000 people). Certainfactors are believed to take effect on DHF incidence, these factors are; population density, location, precipitation,air temperature and humidity.Keywords: DHF, incidence, descriptive, spatial
Penurunan Kesadahan Pada Air Sumur Gali Melalui Proses Pemanasan Menggunakan Wadah Periuk Tanah Albertus Ata Maran; Blandina Niga Pare
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.755 KB)

Abstract

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan manusia. Salah satu parameter kimia air adalah kesadahan, air yang sadah menyebabkan konsumsi sabun lebih tinggi, mengakibatkan kerak putih pada dinding pipa, cerek, panci dan peralatan rumah tangga lainnya. Endapan tersebut disebabkan oleh endapan kalsium karbonat ( CaCO3 ), air yang sadah jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penyakit batu ginjal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air sumur gali sebelum dan sesudah proses pemanasan menggunakan wadah periuk tanah dengan variasi waktu 40 menit, 55 menit dan 70 menit. Jenis penelitian adalah pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Variabel penelitiannya adalah kandungan kesadahan air simur gali sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan wadah periuk tanah selama 40 menit, 55 menit dan 70 menit. Objek penelitiannya adalah kesadahan pada air sumur gali setelah proses pemanasan menggunakan wadah periuk tanah. Metode pengumpulan data melalui pemeriksaan di Laboratorium Kimia Jurusan Kesehatan Lingkungan Kupang dan dianalisa kemudian dibandingkan dengan Standar Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416/MENKES/PER/IX/1990, Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 492/MENKES/PER/1V/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tingkat kesadahan air sumur gali sebelum proses pemanasan sebesar 460,41 mg/l dan setelah pemanasan selama 40 menit sebesar 340,7 mg/l, selama 55 menit sebesar 273,57 mg/l dan selama 70 menit sebesar 164,01 mg/l. Kandungan kesadahan pada air sumur gali sebelum dan sesudah pemanasan selama 40 menit, 55 menit dan 70 menit masih memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi dan dari ketiga variasi waktu dalam proses pemanasan air tersebut menunjukkan bahwa lama waktu 70 menit lebih efektif dalam menurunkan kesadahan air yaitu sebesar 64,3 %. Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan pengolahan air dengan menggunakan wadah periuk tanah sebagai media untuk menurunkan kesadahan air.
Penyuluhan Penyakit Tidak Menular (Hipertensi) Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bonto Kio Kecamatan Minasatene Prihatini, Surya; Samila, Samila; Febrianti, Nur; Masdarwati, Masdarwati; Maran, Albertus Ata; Qasim, Muhammad; Alim, Andi; Rambu, Sitti Herliyanti
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v1i3.71

Abstract

Hypertension in pregnancy can be classified into pre-eclampsia, eclampsia, chronic hypertension in pregnancy, chronic hypertension with preeclampsia and gestational hypertension. The purpose of holding PkM is to increase public awareness of hypertension in order to prevent further complications and prevent an increase in the incidence of hypertension sufferers, especially in pregnant women in Bonto Kio Village, Minasatene District. The method used is the Socialization of Non-Communicable Diseases and Early Detection of Hypertension through the Community Service Team through Socialization Non-communicable diseases are diseases that cannot be transmitted from person to person, whose development progresses slowly over a long period of time (chronic) and health screening is carried out. including blood pressure, blood sugar check, cholesterol check, uric acid check, height, abdominal circumference and weight. If the screening is complete, counseling is given one by one regarding the results of the screening. Therefore it can be concluded that a significant increase is related to knowledge of pregnant women about hypertension and behavior to control blood pressure before and after community service activities in Bonto Kio Village, Minasatene District.
Edukasi Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dalam Menjaga Kesehatan Lingkungan Kelurahan Manisa Maran, Albertus Ata; Alim, Andi; Marpaung, Mauritz Pandapotan; Nurhaedah, Nurhaedah; Pannyiwi, Rahmat; Rahmat, Rezqiqah Aulia
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (September)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v1i4.176

Abstract

Waste is a material that is discarded or discarded, which is the result of human or natural activities which is no longer used because its main elements or function have been taken away. Every human activity must generate waste or garbage. Sources of waste can come from households, agriculture, offices, companies, hospitals, markets and so on. Survey method by conducting observations at target locations and conducting interviews about community behavior in terms of managing waste and maintaining environmental cleanliness. The results of the evaluation of the counseling process showed that participants followed the counseling until completion and the counseling was carried out calmly and safely.