Muhsin Z.
Universitas Negeri Makassar

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Studi Termodinamika Air, Methanol dan Ethanol untuk Aplikasi Kolektor Surya Menggunakan Pipa Kalor Djuanda Djuanda; Amiruddin Amiruddin; Muhsin Z. Muhsin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 16, No 1 Apr (2017): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.972 KB)

Abstract

Salah satu alat yang dapat mengubah radiasi matahari menjadi bentuk energi termal adalah kolektor surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima kolektor surya tidak kontinyu tetapi berfluktuasi karena adanya hambatan cuaca. Salah satu cara untuk mengatasi fluktuasi radiasi maka digunakan kolektor surya pipa kalor uap bersirkulasi, sehingga kalor dapat segera dipindahkan secara cepat. Fluida kerja yang dipergunaan juga bersifat khusus, oleh karena itu diperlukan kajian khusus mengenai sifat termodinamika dari fluida kerja yang digunakan. Kajian meliputi sifat entalpi, tekanan, konduktifitas, dan viskositas fluida. Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengkaji sifat termodamika menghasilkan beberapa studi fluida kerja yaitu air, methanol dan ethanol. Temperatur fluida diberikan antara 30 sampai 100⁰C. Dengan meningkatnya temperatur fluida maka tekanan dan entalpi fluida akan semakin tinggi sedangkan viskositas akan menurun. Entalpi uap dari fluida cenderung konstan seiring dengan meningkatnya temperatur. Entalpi terbesar dihasilkan oleh air kemudian oleh ethanol dan methanol. Kata kunci: absorbsi, pendingin, hidrokarbon, mineral oil, termofisik
Pengembangan Energi Alternatif Panas Bumi Untuk Kebutuhan Energi Listrik Di Indonesia Muhsin Z.
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 5 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik yang ramah lingkungan merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh bangsa indonesia. Dengan besarnya cadangan panas bumi yang dimiliki oleh indonesia bahkan menjadi sumber yang terbesar didunia yang diperkirakan 40% cadangan panas bumi berada diindonesia yang dikenal dunia dengan sebutan ring of fire, sehingga pemanfaatan sumber daya alam ini sangat diperlukan serta kelebihannya yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan sehingga energi panas bumi merupakan primadona untuk pembangkit listrik dimasa datang. Meskipun dalam realisasinya tidaklah mudah karena adanya beberapa hambatan dan besarnya biaya investasi untuk membangun pembangkit listrik tersebut, tapi dengan meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat serta menipisnya cadangan energi fosil diharapkan kekayaan alam indonesia berupa panas bumi ini terus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kata kunci: Panas bumi, Listrik, Ring of fire, Ramah lingkungan
Pengaruh Sudut Kontak Statis Terhadap Spreading Factor Dan Pada Bilangan Weber Tinggi Muhsin Z.
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 3 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An experimental of a single droplet impinging upon a hot surface at high Weber number has been conducted in the Laboratory of Fluids Mechanic Gadjah Mada University. Static contact angle was varied with three different modules, they were stainless steel with roughness (Ra) = 0.44μm; stainless steel coated with TiO2 without UV light and stainless steel coated with TiO2 with UV light. The static contact angle were founded; for stainless steel 84.6o; TiO2 without UV 36.6o and TiO2 with UV approximately 0o.Droplet substance was destilated water with initial diameter of 2.46 mm with Weber numbers were varied 98.6, 147.2, dan 197.2. Solid surface temperature were varied from 40oC-240oC by interval 20oC. Dynamics of the droplet on a solid  surface  were  recorded  using  high  speed  camera at 500 fps. As a result, the static contact angle influenced on spread characteristic after droplet impacting solid surface. Spreading factor increases with the decrease of static contact angle. Key words : droplet, Weber number, evaporation time, static contact angle, spreading factor
Analisis Ketangguhan Hasil Pengelasan GMAW Posisi Vertikal pada Baja ST 42 dengan Pola Gerakan Zig-Zag Elektroda Badaruddin Anwar; Muhsin Z.; Tri Ardiansyah
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 21, No 1 Okt (2020): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ketangguhan hasil pengelasan GMAW posisi vertikal pada baja ST 42 dengan pola gerakan zig-zag elektroda. penelitian ini terdiri dari bahan baja ST 42, dipotong dengan standar spesimen standar ASTM E23 sebanyak 20 buah sampel. Nilai ketangguhan pada hasil pengelasan GMAW pada posisi vertikal, menggambarkan ketangguhan dan kekuatan dari bahan dalam pembuatan sambungan baja ST 42. Hasil dari pengujian impak baja ST 42 dengan pola gerakan zig-zag elektroda diperoleh nilai rata-rata ketangguhan impak sebesar 139.975 Joule dengan nilai impak sebesar 0.2545 (J/mm²), sedangkan tanpa perlakuan diperoleh nilai rata-rata ketangguhan impak sebesar 183.975 Joule dengan nilai impak sebesar 0,3345 (J/mm²). Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa ketangguhan impak baja ST 42 dengan pola gerakan zig-zag elektroda lebih kecil dari pada ketangguhan impak tanpa perlakuan sambungan pengelasan berarti ketangguhan baja ST 42 tanpa sambungan lebih kuat dari pada menggunakan sambungan las dengan pola gerakan zig-zag elektroda.Kata Kunci : Las GMAW, Posisi Vertikal (3G), Gerakan zig-zag Elektroda, Baja ST 42
Pengaruh Temperatur terhadap Kekuatan Impak Sambungan Las Listrik pada Material Besi Plat ST 42 Mildayanti Nurdin; Z. Muhsin; Badaruddin Anwar
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 22, No 1 APR (2021): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap material memiliki jenis ketangguhan yang berbeda, seperti pada jenis material besi plat ST 42. Dalam penggunaannya, material bisa mengalami kerusakan. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan yaitu temperatur. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh temperatur terhadap material, dilakukan salah satu pengujian material yaitu pengujian impak dengan metode charpy. Pengujian impak ini dilakukan pada material yang telah di las menggunakan las listrik. Terdapat 8 spesimen uji yang digunakan, 4 spesimen yang diberi perlakuan temperatur tinggi dengan menggunakan brander dan 4 spesimen yang diberi perlakuan temperatur rendah dengan menggunakan nitrogen cair. Hasilnya, pada temperatur tinggi rata-rata nilai kekuatan impak sebesar 0,3902 J⁄mm2 dan pada temperatur rendah rata-rata sebesar 0,0106 J⁄mm2. Jenis kerusakan dan permukaan patahan yang ditimbulkan juga berbeda. Pada spesimen uji yang diberikan perlakuan temperatur tinggi terjadi perpatahan ulet dengan jenis permukaan patahan berserat, terlihat memiliki benang-benang serabut, dan buram. Sedangkan pada spesimen uji yang diberikan perlakuan temperatur rendah terjadi perpatahan getas dengan permukaan patahan jenis granular / kristalin yang datar dan mengkilap.Kata Kunci : Uji Impak, Metode Charpy, Besi Plat ST42, Temperatur.
Analisis Unjuk Kerja (COP) Mesin Pendingin Hibrid dengan Menggunakan Refrigeran R-22 Muhsin Z. Muhsin; Djuanda Djuanda; A. Ramli Rasyid; Munandar Munandar
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 17, No 1 Okt (2017): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.332 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh unjuk kerja mesin pendingin hibrid dengan menggunakan refrigeran R-22. pengujian dilakukan dengan pengukuran temperatur dan tekanan pada beberapa titik dari rangkaian mesin pendingin hibrid. Perhitungan COP dilakukan dengan menggunakan siklus kompresi uap hibrid. Sifat termodinamika di peroleh dengan mengguanakan software Refprop. Dari hasil pengujian diperoleh rata-rata COP mesin pendingin hibrid 6,241 selama 150 menit pengujian. Sementara untuk mesin pendingin mode standar sendiri diperoleh  rata-rata COP sebesar 5,096 selama 150 menit pengujian.Kata Kunci: Unjuk kerja (COP), Mesin pendingin hibrid, Refrigeran R-22. 
Analisis Perbandingan Kualitas Las SMAW Kampuh V dengan Uji Bending pada Baja ST 37 Muhsin Zainal; Suardy Suardy; Suryadi Suryadi
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 19, No 1 Okt (2018): JURNAL TEKNIK MESIN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.802 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilaksanakan di laboratorium Pengelasan Pendidikan Teknik Mesin Univeritas Negeri Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah hasil pengelasan material baja karbon rendah las SMAW dengan elektroda E6013. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah masing-masing kelompok arus pengelasan adalah 3 buah dan untuk sampel kontrol masing-masing kelompok arus pengelasan adalah 2 buah. Dengan demikian jumlah sampel keseluruhan adalah 15 buah. Hasil penelitian ini data hasil statistik analisis inferensial dengan menggunakan analisis uji beda t terdapat perbedaan kekuatan bending antara diameter elektroda 2,6 mm dan diameter elektroda 3,2 mm namun perbedaan antara kedua diameter elektroda tersebut tidak signifikan.Kata Kunci : Las SMAW, Uji Bending, Baja Karbon Rendah.
Pengembangan Model Mesin Potong Rotari Ady Rukma; Muhsin Z.; Ashar Pramono
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 23, No 1 OKT (2022): Jurnal Teknik Mesin Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan merancangan pengembangan Mesin Potong Rotari dengan menambahkan struktur rangka alat pemegang dan penuntun benda kerja sehingga diperoleh hasil pemotongan yang lebih baik dan presisi. Adapun data mesin rotary yang dikembangkan dengan data-data, kemampuan potong dari mata potong (batu gerinda) dengan putaran maksimum 3200 ppm. Sudut putar ragum dari 0° sampai dengan 45o dengan cekaman maksimal 50 mm, Syarat perancangan Mesin Potong Rotari ini adalah sebagai berikut: Bahan dan komponen alatnya mudah didapat dipasaran, Konstruksi alat mudah dibuat dan dilaksanakan oleh bengkel kecil. Secara ekonomis lebih menguntungkan dibanding dengan alat yang telah ada sebelumnya. Perancangan alat dilakukan secara sistematis setiap bagian didasarkan pada fungsi dan kegunaanya. Pertama adalah membuat gambar secara skematis dari rancangan alat yang akan dibuat dan perhitungan bagian yang direncanakan. kedua adalah menghitung bagian yang direncanakan, selanjutnya penentuan langkah-langkah pembuatan. Pengujian dilakukan setelah pembuatan alat selesai secara keseluruhan yang meliputi dua bagian yaitu: Pengujian fungsional.dilakukan untuk mengetahuai apakah suatu bagian alat hasil rancangan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Apabila dalam pengujian ini ditemukan ada bagian alat yang kurang berfungsi, maka pada bagian tersebut langsung diperbaiki dan dilakukan pengujian kembali. Apabila semua alat telah berfungsi dengan baik, maka barulah dilakukan pengujian verifikasi. Pengujian verifikasi dilakukan untuk membandingkan dan meyakinkan apakah keadaan alat telah sesuai dengan spesifikasi yang ada. Hal-hal yang diamati pada pengujian ini meliputi jumlah dan ukuran komponen alat, Pengujian unjuk kerja dimaksudkan untuk mengetahui penampilan (performance) pada alat yang telah dibuat. Dari hasil pengujiaan mesin potong rotari dapat ditarik kesimpulan yaitu: Model pengembangan ini dapat digunakan dengan baik dan aman, Mesin dapat menghasilkan pemotongan yang lebih presisi dab dapat memotong pada sudut 00 - 450 secara presisi.
Analisis Perbandingan COP Refrigerator Menggunakan Refrigeran R134a dan Gas Butane Muhsin Z.; Sudarmanto Jayanegara; Muhammad Ashar Hasmir
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan anlisis kerja Refrigerator atau COP dengan menggunakan R-134a dan Gas Butane. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimental. Jenis refrigeran yang digunakan adalah R-134a dan Gas butane. Kemudian diuji dengan menggunakan mesin Refrigerator. Data dikumpulkan dengan menggunakan Thermokopel Type-k dan Preasure gauge. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Pengujian data menggunakan Gas butan dilakukan sebanyak 3 kali dengan tekananpengisian yang berbeda-beda yaitu 3 Psi, 5 Psi, dan 10 Psi. hasil pengujian dan anlisis data menunjukan bahwa Refrigeran R-134a memiliki COP 4,98, sedangkan, Gas Butane dengan 3 tekanan pengisian yang berbeda memiliki COP 5,36 untuk 3 Psi 7,94 untuk 5 Psi dan 7,75 untuk 10 Psi. Oleh sebab itu, maka berdasarkan dari hasil peneltian. Yang telah dilakukan bahwa R-134a masih memiliki nilai prestasi kerja atau COP lebih baik dibandingkan dengan Gas Butane.
Modifikasi Meja Komputer yang Ergonomis dengan Motor Semi Otomatis pada Pengaturan Posisi Monitor Ady Rukma; A. Ramli Rasyid; Muhsin Z.; Djuanda -
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 25, No 1 OKT (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modifikasi  Meja  Komputer  yang  Ergonomis  dengan  motor  semiotomatis  pada  pengaturan    posisi monitor bertujuan untuk  merancang dan membangun meja komputer semi otomatis. Mengetahui efek ergonomis dengan  cara menyesuaikan kemiringan monitor komputer dengan tinggi badan pengguna yang digerakkan oleh motor DC. Pembuatan Modifikasi Meja Komputer yang Ergonomis dengan motor semiotomatis  dilaksanakan  dengan  menggunakan  metode  :  Perencanaan  sistem  semiotomatis; Mempersiapkan alat dan bahan; Pembuatan meja komputer; Pembuatan rangkaian kontrol; Pembuatan panel  komputer;  Uji  coba  alat.  Perencanaan  meja  komputer  semi  otomatis  dilakukan  dengan  cara menguhubungngkan panel komputer, motor listrik DC dan panel kontrol. Perancangan modifikasi Meja Komputer  yang  Ergonomis  dengan  motor  semiotomatis  otomatis  dapat  menghasilkan  kemiringan dudukan  monitor  komputer  maksimum  ke  bawah  40o  dan  kemiringan  minimum  ke  atas  0o.  Cara menyesuaikan  kemiringan  monitor  komputer  dengan  tinggi  badan  pengguna  yaitu  dengan  menekan sakelar  tekan  yang  merupakan  alat  yang  mengontrol  perputaran  motor  DC.  Meja  komputer  semi otomatis ini telah diuji kinerjanya dan dinyatakan berhasil.