Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI LARUTAN ATUNG (Parinarium glaberimum, Hassk) DAN KONSENTRASI TEPUNG PADA PENGOLAHAN BAKSO DARI SURIMI DAGING MERAH IKAN TUNA PADA KELOMPOK USAHA MASYARAKAT DI PARIGI WAHAI SERAM UTARA Fredy Pattipeilohy; Trijunianto Moniharapon; Febe F. Gaspersz; Meigy N. Mailoa; Raja B.D. Sormin; Lillian M. Soukotta; Imanuel V. Soukotta
Majalah BIAM Vol 16, No 2 (2020): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29360/mb.v16i2.6567

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pengawet alami larutan atung (Parinarium glaberimum, Hassk) pada pencucian daging merah dari limbah produksi tuna loin asal Parigi Wahai Seram Utara dan konsentrasi tepung terhadap kualitas dan nilai kalori bakso ikan. Perlakuan pencucian dengan larutan atung (A1) menghasilkan kualitas bakso ikan yang lebih baik dengan  kadar air 68,50%, protein 17,63%, kadar lemak 0,54%, karbohidrat 10,58%, kandungan TPC 1,35x104  koloni dengan nilai kalori  118,6 kkal.  Perlakuan konsentrasi tepung tapioka 15% (B1) menghasilkan kualitas bakso ikan dengan  kadar air 68,50%, protein 18,73%, kadar lemak 0,59%, karbohidrat 10,25%, dengan nilai kalori  120,3 kkal.  Interaksi perlakuan pencucian dengan larutan atung dengan konsentrasi tepung tapioka 15% (A1B1) menghasilkan kualitas bakso ikan dengan  kadar air 68,60%, protein 19,19%, kadar lemak 0,48%, karbohidrat 10,03%, dengan nilai kalori  120,4 kkal.
APLIKASI PENGAWET ALAMI ATUNG (Parinarium glaberimum, HASSK) PADA INDUSTRI TUNA LOIN DI DUSUN PARIGI DESA WAHAI Trijunianto Moniharapon; Fredy Pattipeilohy; Meigy N. Mailoa; Lilian M. Soukotta
Majalah BIAM Vol 15, No 2 (2019): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.276 KB) | DOI: 10.29360/mb.v15i2.5563

Abstract

Tanaman atung (Parinarium glaberimum, HASSK) adalah tanaman endemik di Maluku.  Buah atung telah digunakan ratusan tahun yang lalu bila para nelayan melaut menangkap ikan. Usaha pengawetan pangan segar terutama ikan secara berkelanjutan menggunakan pengawet alami yang mengandung komponen bioaktif sebagai anti bakteri pangan. Para nelayan tonda tuna di dusun Parigi desa Wahai Kecamatan Seram Utara selama ini hanya menghasilkan dan menjual tuna ”loin kotor” (masih melekat kulit, sedikit tulang/duri antara 2 potong loin dan daging merah/tetelan). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas ikan tuna segar pasca tangkap dengan penggunaan pengawet alami atung (Parinarium glaberimum, HASSK) berupa serbuk 0,3% dan mengetahui rendemen dan kualitas tuna loin dengan penggunaan larutan 4%, berikut kualitas bagian limbah yang dihasilkan. Tujuan lain adalah menentukan selisih harga jual bila menghasilkan dan menjual tuna loin sesungguhnya (loin bersih). Kualitas ikan tuna yang diberi serbuk atung lebih baik dengan nilai organoleptik (rupa, bau dan tekstur) terurut 6,7; 6,8 dan 6,7 pada jam ke-24 paska tangkap bila dibandingkan dengan tanpa penggunaan yang terurut 6,2; 6,0 dan 6,2 pada jam ke-12 paska tangkap. Rendemen tuna loin yang dihasilkan dari loin kotor sebesar 72,2% sedangkan rendemen limbah (tetelan/daging merah, kulit dan tulang/duri) sebesar 27,8% (tetelan 18% dan kulit, tulang/duri 9,8%). Kualitas tuna loin secara organoleptik (rupa, bau dan tektur) yang diberi larutan atung dengan nilai terurut: 7,8; 7,6 dan 7,5 dan tanpa diberi atung yang terurut: 7,3; 7,1 dan 7,1. Kualitas tuna loin dari segi rupa menunjukkan warna merah cerah dari loin yang tanpa diberi larutan atung yang warnanya merah kusam, sedangkan secara mikrobiologi yaitu negatif Escherichia coli dan Salmonella. Para nelayan dapat memperoleh selisih penjualan tuna loin berkisar Rp. 17.200 – Rp. 27.200 per kg.
PELATIHAN PANGAN LOKAL PISANG TONGKA LANGIT UNTUK MENINGKATKAN POTENSI KREASI OLAHAN DI NEGERI ULLATH Jusuf Leiwakabessy; Sherly Lewerissa; Meigy N. Mailoa; Azril Fajar Warang; Vetty Pulukadang; Aransyah Nakul; Bintang Harly Putra; Susi Sartika; Janne E. Kumbubui; Muhamad Rizki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36625

Abstract

Pisang tongka langit merupakan istilah nama lokal yang diberikan masyarakat negeri Ullath karena tandannya menengadah keatas (langit) berbeda dengan pisang pada umumnya. Pengolahan pisang tongka langit di negeri Ullath kebanyakan hanya direbus dan dibakar. Belum ada inovasi olahan pisang tongka langit yang membuat tampilan lebih menarik dilihat dan dirasakan, terutama bagi anak-anak. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka perlu dilakukan metode sosialisasi, praktik, dan pelatihan. Terdapat beberapa kreasi hasil olahan pisang tongka langit yang dibuat., yakni puding pisang tongka langit, keripik pisang tongka langit dan bolu pisang tongka langit. Kontribusi dalam mendukung kegiatan pelatihan sangat besar. Dapat dilihat dari keaktifan ibu-ibu saat mengolah bahan makanan. Setelah mengikuti pelaksanaan kegiatan pelatihan memasak, ibu-ibu wadah kaum pelayanan perempuan mendapatkan ide dan pengalaman baru antara lain mengetahui teknik pengolahan pangan lokal terutama pisang tongka langit, membuat kemasan menarik, tips cara memilih tingkat kematangan daging pisang tongka langit yang cocok diolah serta meningkatkan daya jual.
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM NEGERI ITAWAKA DENGAN MEMBUAT DAUN KELOR MENJADI TEH HERBAL Jusuf Leiwakabessy; Sherly Lewerissa; Meigy N. Mailoa; Moh. Kasim Rumatamerik; Zidna Fatha Nazhifa; Tiara Putri Sulung Roscto; Alkausar Satria Perkasa; Adit Maulana; Nabilah Farah Fadilah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36626

Abstract

Tanaman kelor atau yang memiliki nama latin Moringa oliefera merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Daun kelor dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara produktif khusus pada bidang pangan, dikarenakan kelor terkenal dengan tanaman obat berkhasiat dengan memanfaatkan daun dan bahkan terdapat kandungan protein, Vitamin C, terutama zat besi juga kalsium maka perlu dibuat pengembangan menjadi minuman teh herbal daun kelor. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambahkan pengetahuan serta wawasan masyarakat Itawaka khususnya bagi ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) terkait manfaat dan keajaiban yang terdapat pada daun kelor. Selain itu, memberikan peningkatan pengetahuan peluang untuk membuka usaha produk teh herbal daun kelor. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pelatihan atau bimbingan, pelatihan ini mencakup penjelasan dan juga proses pembuatan teh herbal daun kelor. Kegiatan ini menemukan hasil bahwa masyarakat Itawaka dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan tanam kelor dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu membuat teh dari daun kelor.