Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PRAKTIKUM IPA BERBASIS AKTIFITAS Nana Hendracipta; A Syachruroji
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 1, No 2 (2015): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.886 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v1i2.688

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar IPA yang memenuhi kecukupan kriteria materi, relevansi materi, konsistensi materi serta urutan penyajian sesuai dengan konsep pengetahuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap perencanaan dan pengembangan. dalam tahap perencanaan dilakukan melalui analisis standar dan kompetensi dasar dan materikals mengajar penyusunan, sehingga bahan rancangan pengajaran yang dihasilkan siap untuk di uji dan uji lapangan. tahap perkembangan dilakukan melalui pengujian ahli untuk menilai bahan rancangan instruksional yang memenuhi kriteria kelayakan isi, presentasi kelayakan, bahasa berbasis kelayakan. sedangkan uji lapangan yang dilakukan oleh siswa untuk menilai kelayakan rancangan elemen kegrafikan. Tahap pembangunan dapat diulang sampai rancangan bahan ajar tidak mendapatkan masukan atau perbaikan tim ahli dan mahasiswa. Hasil tahap pengembangan ini adalah bentuk bahan ajar yang telah memenuhi kriteria dan siap untuk digunakan oleh siswa. Berdasarkan pada hasil bahan ajar telah memenuhi unsur-unsur kelayakan konten, presentasi kelayakan, ketepatan bahasa dan penggunaan grafik. Kata kunci: bahan Pengajaran, praktikum IPA This research aims to develop teaching material science that meet the criteria sufficiency of the material, the relevance of the material, the consistency of the material as well as the order of presentation in accordance with the concept of knowledge. this research was conducted in two stages pre development and development. in the phase of pre development conducted through standard analysis and basic competencies and the drafting teaching materikals, so that the resulting draft teaching materials are ready to test the expert and public examination. stage of development done through expert testing to assess draft instructional materials that meet the eligibility criteria of content, presentation feasibility, feasibility languanges. while the public test performed by the students to assess the feasibility of the draft elements kegrafikan. The phase of development can be repeated until the draft instructional materials do not get input or improvement of a team of experts and students. Results of this development phase is a form of teaching materials that have met the  criteria and is ready for use by students. Based in the results of teaching materials have met the eligibility elements of content, presentation feasibility, appropriateness of languange and elements of kegrafikan. Keywords : Teaching materials, Practical Science
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN SRATEGI INKUIRI DENGAN STRATEGI EKSPOSITORI Nana Hendracipta; A. Syachruroji; Hermawilda Hermawilda
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 3, No 1 (2017): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.423 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v3i1.1137

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas V SDN Banjarsari 2 Kota Serang pada mata pelajaran IPA tahun akademik 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling, yang terdiri dari kelas V a berjumlah 29 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan strategi inkuiri. Sedangkan kelas V b terdiri dari 32 siswa sebagai kelas kontrol menggunakan strategi ekspositori. Simpulan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan strategi inkuiri dan strategi ekspositori. Kemudian hasil belajar siswa yang menggunakan strategi inkuiri lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi ekspositori. Kata Kunci : hasil belajar, inkuiri, ekspositori, ilmu pengetahuan alam.    Abstract. The purpose of this research was to knowing of differencess in learning outcomes of students SDN Banjarsari 2 kota Serang academic year 2016/2017. This research method is quasi experimental method. The sampling technique used is cluster sampling. In this research at V a were 29 students as experiment class with applying inquiry and at V b were 32 students as control class with applying expository. The summary of this research that it there are differences in learning out comes by using a inquiry and expository, and learning outcomes using inquiry is better rather than using expository. Keyword : learning outcomes, inquiry, ekspository, science.
MENUMBUHKAN SIKAP ILMIAH SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI Nana Hendracipta
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1 (2016): JPS (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.448 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v2i1.672

Abstract

Abstrak: Sikap ilmiah merupakan salah satu karakter yang dimiliki oleh ilmuwan, karakter ini harus dimiliki ketika siswa belajar IPA. Inkuiri merupakan kegiatan yang dianjurkan dalam pembelajaran IPA, karena dalam langkah kegiatan inkuiri itu sendiri tersedia ruang bagi guru untuk mengembangkan sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran inkuiri meliputi, kegiatan merumuskan masalah, perencanaan penelitian, eksperimen, penjelasan data dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan merumuskan masalah dapat dikembangkan sikap curiositas, kegiatan perencanaan penelitian dapat dikembangkan sikap hati-hati, kegiatan eksperimen dapat dikembangkan sikap obyektif dan sikap hati hati (skeptis). Kemudian pada kegiatan membuat penjelasan berdasarkan data hasil observasi dapat ditanamkan sikap terbuka, sikap tidak mencampuradukan fakta dengan pendapat, dan pada kegiatan mengkomunikasikan dapat dikembangkan sikap terbuka. Kata kunci:  inkuiri, sikap ilmiah       Abstrac: The scientific attitude is one of the characters are owned by scientists, these characters must-have when students learn science. Inquiry is a recommended learning activities in science, because in step activity inkuiri available space for teachers to develop a scientific attitude. The activity of learning inquiry covering, formulate problems, planning research, experiment , explanation and communicate on an formulate problems may be developed an curiosity, planning research may be developed an sceptic, experiments may be developed an objectively and sceptic, make explanation can be developed open-mindedness and rationality, and on an communicate may be developed open-mindedness. Key Word: inquiry, scientific attitude
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY DAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Fiky Ernawati; Nana Hendracipta; Ana Nurhasanah
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 2 (2016): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.398 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v2i2.798

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pada mata pelajaran IPA setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Guided Discovery dengan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) pada siswa  kelas  IV SD Negeri  3  Kramatwatu.  Metode  penelitian yang digunakan adalah metode kuasi ekpserimen, sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design. Ada dua kelas dalam penelitian ini, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu siswa  kelas  IV-A  terdiri  dari  35  siswa  yang  diberikan  perlakuan  dengan pendekatan pembelajaran Guided Discovery dan kelas kontrol yaitu siswa kelas IV-B terdiri dari 33 siswa yang diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Ada pun teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi tes hasil belajar berupa posttest serta nontes berupa dokumentasi.   Berdasarkan   hasil   penelitian   menunjukkan   bahwa   terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar IPA kelas eksperimen yaitu 76,07 dan kelas kontrol memperoleh rata-rata 69,34. Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Guided Discovery, Contextual Teaching and Learning   Abstract. This research attempts to know the comparison of the results learning on subject’s science  class  after  using  learning  guided  discovery  approach  with  contextual teaching  and  learning  approach  to  their  student’s  grade  4  of  public  school Kramatwatu  7.  Research methodology used  is the method quasi  experiments, while design research used is non equivalent control group design.There are two classes  in  this  research,  namely  experiment  group  and  control  groups.  The experiment group that is a student IV-A consisting of 35 students who given treatment learning guided discovery approach and control group that is a student IV-B consisting 33 students who given treatment contextual teaching and learning approach. As for technique data collection was about the test results learn of posttest and nontest of documentation. Based on the research results show that there are the differences between experiment class with control class. It can be proofed  by  the  result  of  t-test  normal  and  homogeneous  data  quantification: The result of learning science in experiment class was more than control class. The average of science learning outcomes in experiment class is 76,07 and control class got an average of 69,34. Keywords : Study   Results   Science   Class,   Guided   Discovery   Approach, Contextual Teaching and Learning Approach
PEMETAAN KEMAMPUAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI KURIKULUM 2013 Nana Hendracipta
JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 1, No 1 (2015): JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v1i1.707

Abstract

Curriculum implementation in 2013 requires socialization, socialization efforts have been made by the government through training, but still a little research that describes the ability of teachers to understand the curriculum  2013. Therefore, this study was conducted in order to describe the ability of elementary school teachers in understanding the curriculum  2013. The purpose of this research are: (1). To describe the elementary school teachers' understanding of the curriculum as the city of Tangerang, 2013. (2). To illustrate the successful implementation of the curriculum socialization. The samples were taken from elementary school teachers throughout the city of Tangerang with simple random sampling technique. The method used is descriptive survey techniques. Analysis of the data using a simple percentage, then categorized. Based on the research results can be summarized as follows: 30% of respondents have an understanding of the category of "Very Good", while those in the category of "Good" as much as 60%, which is in the category "Self" as much as 6% and the category of "Less" by 5 %. Keywords : Curriculum Implementation, Curriculum 2013
DEVELOPMENT OF CHARACTER EDUCATION IN ELEMENTARY SCHOOL THROUGH MACROMEDIA FLASH FOKLORE Suprani Suprani; Nana Hendracipta
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 5, No 2 (2019): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v5i2.6339

Abstract

Abstract. This study aims to describe the development of character education in elementary schools through macromedia flash folklore. Character education that has been implemented in 2013 curriculum in schools at Indonesia that give influence to all. This research uses descriptive qualitative research. The data took from elementary school students used interview, observation, and focus discussion techniques. Character education is also called as moral education, which aims to form good morals. The character education process in elementary schools must be adjusted to the development of the age of their students, the media used is macromedia flash of folklore which contains many character values accompanied by exemplary, directional, courageous, continuous reminders, repetitions or organizational exercises and ‘qolbu’ (heart).Keywords:character education, folkloe, elementary School
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Sigit Setiawan Setiawan; Lukman Nulhakim; Nana Hendracipta
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaranIPA. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakanselama 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 1 pertemuan. Instrumen yang digunakan adalahtes dan observasi. Hasil dari penelitian ini didapat hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaranIPA mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasanminimal (KKM) pada prasiklus 20%, siklus I 40%, dan siklus II 93%. Selanjutnya aktivitas belajar siswayang mencapai nilai kategori minimal indikator keberhasilan pada siklus I 60% dan siklus II 93%.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modelcooperative learning tipe group investigation dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.Kata kunci: pembelajaran IPA, cooperative learning tipe group investigation, hasil belajar, aktivitasbelajar
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA TEMA 3 PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP UNTUK SISWA KELAS IV SD Alvira Dwi Utami; Nana Hendracipta; A Syachruroji
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 12, No 1 (2021): Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul ipa berbasis pendekatan scientific untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV Sekolah Dasar yang dikembangkan mendapat penilaian yang layak dari pakar terhadap minat belajar siswa pada tema 3 peduli terhadap makhluk hidup. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 dengan subjek penelitian siswa kelas IV-C sejumlah 44 siswa dengan rincian 30 siswa pada uji coba terbatas. Jenis penelitian ini mengacu pada model Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono. Model ini terdiri dari 6 tahap yaitu analisis masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba produk .Instrumen yang digunakan berupa lembaran angket untuk validasi media oleh dosen dan lembaran angket siswa. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan kualitas modul ipa berbasis pendekatan scientific yang dikembangkan termasuk kategori sangat layak dengan persentase 87% dari ahli media, kategori sangat layak dengan persentase 84% dari 2 ahli 2 materi, dan 80% dari ahli bahasa. Respon  siswa terhadap modul ipa berbasis pendekatan scientific  pada uji coba dengan 30 responden sebesar 96% dengan kategori sangat baik. Dan minat belajar siswa dengan penggunaan modul ipa berbasis pendekatan scientific dapat dikatakan siswa sangat minat belajar dengan penggunaan modul dengan persentase 96% dengan kategori baik. Kata Kunci:Modul IPA Berbasis Pendekatan Scientific, Kelas IV SD. 
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN PERUBAHAN ENERGI IPA KELAS IV SD NEGERI MARGAGIRI 2 Titi Hardianti; A Syachruroji; Nana Hendracipta
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berkarakteristik CTL dalam pembelajaran IPA materi perubahan energi kelas IV SD NEGERI MARGAGIRI 2 untuk meningkatkan hasil belajar, untuk mengetahui kelayakan LKPD berbasis CTL dalam pembelajaran IPA materi perubahan energi kelas IV SD NEGERI MARGAGIRI 2 dan mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD berbasis CTL dalam pembelajaran IPA materi perubahan energi kelas IV SD NEGERI MARGAGIRI 2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari Sugiyono yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, dan ujicoba produk (ujicoba terbatas).LKPD berbasis CTL ini dilakukan uji validasi ahli yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Setelah dilakukan uji validasi oleh tim ahli, selanjutnya dilakukan ujicoba produk (ujicoba terbatas) dengan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas IV SD NEGERI MARGAGIRI 2 dengan jumlah 17 peserta didik. Hasil uji ahli materi menunjukkan bahwa LKPD berbasis CTL ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 95,23% dengan kategori sangat layak. Hasil uji ahli media menunjukkan LKPD berbasis CTL ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 80% dengan kategori sangat layak. Hasil uji ahli bahasa menunjukkan LKPD berbasis CTL ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 98,33% dengan kategori sangat layak. Hasil ujicoba produk (ujicoba terbatas) memperoleh nilai rata-rata sebesar 90,12% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis CTLyang dikembangkan pada peserta didik kelas IV SD sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi perubahan energi. Kata kunci:LKPD, CTL, ilmu pengetahuan alam.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI PESERTA DIDIK KELAS V DI SDN DURI KOSAMBI 07 PAGI Aliftra Rima Rachmadani; Nana Hendracipta; Reksa Adya Pribadi
JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpdp.v9i2.2772

Abstract

Numerical literacy skills are very much needed in learning mathematics, because mathematics is not only always related to formulas, but also requires reasoning or critical thinking patterns from students in answering every problem presented. The use of various learning strategies can make it easier for students to understand numeracy literacy, and create an active learning atmosphere for students to produce better students' numeracy literacy skills. This study aims to determine differences in students' numeracy literacy abilities through the use of index card match type learning strategies and make a match learning strategies. This study used a quasi-experimental method, with a non-equivalent control group design. The population in this study were all fifth grade students at SDN Duri Kosambi 07 Pagi. Sampling in this study used purposive sampling, the VA class became the experimental class and the VD class became the control class. The results of this study show that the average score of the VA class students who used the index card match type learning strategy was 74.47 while the average score of the VD class students who used the make a match learning strategy was 58.63. That way, it can be concluded that there are differences in the numeracy literacy abilities of students who use the index card match type learning strategy and students who use the make a match learning strategy. In addition, the numeracy literacy skills of students who use the index card match type learning strategy are better than students who use the make a match learning strategy.