Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBANGAN APLIKASI MACHINE MONITORING SYSTEM (MMS) BERBASIS TEKNOLOGI IOT WEMOS-D1 DAN RASPBERRY-Pi Widya, Adi Rusdi; Syaputra, Hendra Arya
SEINASI-KESI Vol 1, No 1 (2018): Seinasi-Kesi 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.466 KB)

Abstract

Kebutuhan informasi secara realtime dan on-line saat ini diperlukan untuk melakukantindakan cepat dan tepat sesuai kebutuhan dalam menentukan keputusan penting danstrategis. High Repair Case and Down Time di Proses Stamping machine, Informasiyang tidak akurat menjadi kendala saat menghadapi permasalahan yang harusdiselesaikan membutuhkan data penting dan actual. Penggunaan alat bantu untukpengawasan suatu keadaan diperlukan untuk menjamin tingkat akurasi data dankondisi yang sebenarnya, saat ini penggunaan produk berbasis teknologi informasimemberikan kemudahan bagi para pengembangan dan perancang sistem. PenggunaanRaspberry-Pi, Arduino Wemos-D1 merupakan salah satu tools pengembangan danperancangan machine monitoring system (MMS) digunakan untuk sistem monitoringstatus mesin (running/stop), Raspberry-Pi berfungsi sebagai Programmable LogicController (PLC-master controller) dan Arduino Wemos-D1 sebagai slave yangdiintegrasikan langsung dengan mesin. Komunikasi antara keduanya menggunakanwireless. Human Machine Interface(HMI) untuk monitoring system ini berbasis websehingga dapat diakses melalui browser. Semua Device (tablet/smartphone/notebook)yang tergabung dalam satu jaringan wireless dapat mengakses halaman monitoringmachine system. Hasil pengembangan ini dapat digunakan untuk mengetahuiketidaknormalan mesin secara real time & on-line sehingga informasi kerusakanmesin dapat direspon dengan cepat oleh pihak maintenance/petugas perbaikan mesin.
Analisis Penerapan Overall Equipment Effectiveness Pada Mesin Power Press Combination Forming 60T Rusdi Widya, Adi
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.198 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v1i2.414

Abstract

Corrective action on the engine damage is a temporary emergency measure, so further action is required by conducting maintenance activities, prevention of damage (Preventive maintenance), and able to detect abnormal symptoms before the machine breakdown occurs. The sudden impact of machine damage resulted in disruption of planned production performance so that it is necessary to identify and analyze the factors that cause the machine damage. Establish maintenance method using Autonomous Maintenance, Preventive Maintenance and Reliability Centered Maintenance (RCM) concept to prevent machine failure from the beginning, through fault tree analysis (FTA) method, failure mode effect, and analysis (FMEA), mean time between failure (MTBF) is an analytical activity for implementing RCM systems on machines and critical components, able to identify and detect symptoms of malfunction before the machine is damaged. The results of the research get better application of maintenance system so that identification of important components can be anticipated from the symptoms of damage. Overall, there is an increase in performance seen from the increase of Overall Equipment Effectiveness (OEE) value, still expected to continue to increase according to JIPM 85% standard value. In conclusion FMEA, FTA, MTBF analysis method can be used to build autonomous maintenance, preventive maintenance and reliability centered maintenance so as to facilitate the production and maintenance in determining the proper maintenance of the machine.
Analisis Penerapan Overall Equipment Effectiveness Pada Mesin Power Press Combination Forming 60T Adi Rusdi Widya
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.198 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v1i2.414

Abstract

Corrective action on the engine damage is a temporary emergency measure, so further action is required by conducting maintenance activities, prevention of damage (Preventive maintenance), and able to detect abnormal symptoms before the machine breakdown occurs. The sudden impact of machine damage resulted in disruption of planned production performance so that it is necessary to identify and analyze the factors that cause the machine damage. Establish maintenance method using Autonomous Maintenance, Preventive Maintenance and Reliability Centered Maintenance (RCM) concept to prevent machine failure from the beginning, through fault tree analysis (FTA) method, failure mode effect, and analysis (FMEA), mean time between failure (MTBF) is an analytical activity for implementing RCM systems on machines and critical components, able to identify and detect symptoms of malfunction before the machine is damaged. The results of the research get better application of maintenance system so that identification of important components can be anticipated from the symptoms of damage. Overall, there is an increase in performance seen from the increase of Overall Equipment Effectiveness (OEE) value, still expected to continue to increase according to JIPM 85% standard value. In conclusion FMEA, FTA, MTBF analysis method can be used to build autonomous maintenance, preventive maintenance and reliability centered maintenance so as to facilitate the production and maintenance in determining the proper maintenance of the machine.
Dies Process Performance Improvement Maintenance With e-DMIS Based on Iot Technology Adi Rusdi Widya; Ikhsan Romli
Journal of Applied Intelligent System Vol 6, No 2 (2021): Journal of Applied Intelligent System
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro and IndoCEISS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/jais.v6i2.5176

Abstract

Improvement between departments within the company requires a mutually supportive system so that cooperation occurs between interrelated departments. This requires effort and commitment that needs to be supported by related share holders so that the occurrence of lost time during the production process can be minimized so that the planned time runs effectively and efficiently in increasing productivity. The difficulty in supervising and controlling the production process is the reason for knowing the abnormality in the process of replacing the dies and controlling the process of replacing printing equipment or dies for the Stamping process still using a manual system and the process recording system still using paper that is prone to loss and is engineered irresponsibly . The method used to create an electronic Dies replacement monitoring system by collecting problem data, comparing manual systems with several experiments and testing tools, using IoT in the form of PLC, HDMI as a tool for online communication. The DIMS monitoring system can be used to monitor and provide initial information when there is a request for the Dies replacement process so that replacement requests and needs in the process can be carried out immediately because they can be detected early.
Analisa Perancangan Sistem Informasi Machine Breakdown Berbasis Php di Perusahaan Part Otomotif Adi Rusdi Widya
Jurnal Pelita Teknologi Vol 12 No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.562 KB) | DOI: 10.37366/pelitatekno.v12i1.181

Abstract

Abstrak Peran waktu dalam perbaikan mesin (machine breakdown time) sangat penting diperhatikan karena semakin lama waktu perbaikan maka pengaruh terhadap jadwal mesin beroperasi berpengaruh pada produktivitas yang sesudah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Sistem informasi yang cepat dan real time saat terjadi kerusakan mesin merupakan salah satu cara untuk mengurangi waktu tunggu kerusakan mesin dimana persetujuan atas laporan kerusakan berupa work order repair memerlukan birokrasi yang lama hanya sekedar mendapatkan persetujuan dari seorang pengawas(leader) ke Supervisor. Untuk mengurangi waktu tunggu dan mengurangi proses persetujuan dari supervisor bila terjadi kerusakan mesin perlu perubahan sistem informasi sekaligus menghilangkannya maka perlu menetapkan MIS metode perbaikan dengan menggunakan konsep sistem informasi mesin (Machine Information System) berbasis PHP yang langsung secara real time dapat mengidentifikasi dan melaporkannya secara langsung bila terjadi kerusakan mesin. Hasil dari perancangan MIS dapat diperoleh penerapan sistem informasi yang lebih baik sehingga waktu tunggu untuk memperbaiki kerusakan dapat berkurang, hasil penerapan sistem tersebut dapat dilihat secara keseluruhan dengan adanya perubahan nilai MTTR sebelum penerapan dan sesudah penerapan Sistem tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi machine breakdown dapat digunakan untuk membantu mengurangi waktu repair time diakibatkan waktu tunggu yang lama sehingga dapat memudahkan produksi dan maintenance dalam menentukan aktifitas pemeliharaan mesin dengan tepat tanpa menggangu proses produksi yang sudah dijadwalkan. Kata kunci: MIS, PHP dan MTTR
Sistem Monitoring SPM Berbasis IoT untuk Meningkatkan Produktivitas & Kualitas pada Perusahaan Manufaktur Adi Rusdi Widya; Fibi Eko Putra; Andri Firmansyah; Muhammad Fatchan
Jurnal Optimalisasi Vol 9, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jopt.v9i2.7914

Abstract

Perancangan sistem monitoring stroke per minute (SPMMS) mesin pada sebuah organisasi perusahaan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam persaingan bisnis di era Revolusi Industri 4.0, penggunaan IoT (Internet of thing), Human Machine Interface (HMI) memudahkan dalam pengembangan sistem monitoring machine salah satunya adalah untuk melakukan sistem monitoring kerja mesin saat proses produksi. Monitoring SPM dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas suatu mesin dalam memenuhi jadwal produksi suatu organisasi manufaktur. Perancangan pembuatan sistem monitoring (SPMMS) adalah sistem monitoring mesin secara terprogram dengan menggunakan sistem monitoring SPM secara digital pada mesin proses produksi. SPM monitoring system dilakukan untuk memberikan informasi secara real time dan online status mesin saat mesin beroperasi dan memberikan informasi produk secara kuantitas dan kualitas secara tepat dan akurat sehingga target produksi terjaga dengan baik memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Implementasi Quality Information Management Pada Lean Manufacturing System Adi Rusdi Widya; Sugeng Budi Raharjo
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2022): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 1 - Juli 2022
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industrial development in the era of Industry Revolution 4.0 (IR4.0) requires the company's readiness to run its business in order to remain competitive, strategies and efforts are needed to improve company performance, in carrying out Lean Manufacturing (LM) making maximum use of resources and minimizing waste and eliminating non-existent activities. value-added. One aspect that is focused on increasing productivity is availability, performance, and quality. Overall Equipment Effectiveness (OEE) is a measurement method that functions to determine the effectiveness of the use and utilization of machines, equipment, time and materials in a production process used by management as an approach in solving equipment effectiveness problems. Quality Information Management (QIM) to evaluate and verify the benefits gained by improving process maturity levels, process models and product quality models with improved, high-quality software products that are delivered on time and at lower costs. In its application, OEE can be integrated with the use of Radio Frequency Identification (RFID), Quick Response code (QR) and Barcode. This paper describes the implementation and development of research on QIM, widespread use of ICT in production, can connect physical objects with digital systems and integrate them. The use of QIM can increase flexibility and productivity and be able to track and trace in the event of an abnormality and prevent operation errors. Keywords: IR.4.0, lean manufacturing, QIM, OEE, RFID, QR, Bar Code
Literatur Review, Faktor Keberhasilan Dan Kegagalan Implementasi Six Sigma Di Beberapa Negara Sugeng Budi Raharjo; Ismasari Nawangsih; Adi Rusdi Widya
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2022): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 1 - Juli 2022
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Six sigma method is a method for improving the achievement of quality by means of a breakthrough, where the old model by means of Continuous Improvement cannot achieve a very critical target, namely 6 sigma, or 3.4 million defects from 1 million production or operations. Six sigma techniques have been implemented in many countries, first developed in 1986 by Bill Smith, Engineer at Motorola. Since then, it has been applied in many countries, because of its very effective use, especially such as the Aircraft Industry, Health Industry, and others that require reliability of up to 99, 999%. How about in Indonesia? Several companies have implemented this system, especially foreign companies, which are affiliated with Indonesian companies, as well as companies that have ventured overseas. This study uses quantitative research, by analyzing the Literature Review of the success of the Six Sigma program in the company based on the Leader's Vision and Mission, Organizational Culture, Discipline in running the program and the success of program implementation. Sampling of research was 60 international journals, and after in-depth research on 15 journals the following findings were found: There are four factors that have the greatest impact, namely (1) the need for top management commitment to the running of the Six Sigma program (2) training needs for the green belt team in the success of Six Sigma (3) Infrastructure needs to support the running of the Six Sigma program (4) The need for other supports such as: Business Strategy Linkages, Relationships with Customers, Changes in Organizational Culture and the need for Six Sigma Team Competencies Keywords: Six Sigma, Industrial Sector, Organizational Culture, Effectiveness of Program Implementation
PERBAIKAN KUALITAS DALAM MENGURANGI PRODUK CACAT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PERUSAHAAN PEMBUAT KOMPONEN OTOMOTIF Akbar Ikbal; Adi Rusdi Widya; Putri Anggun Sari
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2023): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 2 - Februari 2023
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis cacat dominan yang terjadi pada produk katalis knalpot, mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan produk terjadinya cacat pada produk, dan memberikan usulan perbaikan mengenai cara untuk meningkatkan kualitas pada produk katalis knalpot yang saat ini masih melebihin standar yang telah ditentukan untuk maksimal cacat adalah sebesar 1% per bulan. Pendekatan masalah yang digunakan yaitu menggunakan tools pareto diagram, lalu menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan metode Failure Mode And Analysis (FMEA). Dari hasil pengolahan data menggunakan diagram pareto didapatkan jenis cacat dominan yaitu cacat shadow, kemudian analisa menggunakan metode Fault Tree analysis dan metode Failure Mode And Effect Analysis yang menjadi prioritas perbaikan yaitu pada proses finishing dengan faktor penyebab faktor manusia dan faktor metode, dan prioritas perbaikan berdasarkan nilai RPN terbesar yaitu pola penyemprotan dengan nilai sebesar 336, usulan perbaikan yaitu dengan penambahan pola penyemprotan zigzag agar proses penyemprotan lebih maksimal dan terarah.
Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) untuk Menjaga Kebersihan dan Melatih Kedisiplinan Sejak Dini Supriyati Supriyati; Nida An Khofiyah; Nisa Nurhidayanti; Rudi Efendi L; Tantry Febrinasari; Adi Rusdi Widya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2524

Abstract

Kebersihan, kerapihan di lingkungan kerja, tempat tinggal terkadang masih belum sepenuhnya disadari oleh semua masyarakat. Masih banyak yang belum memahami makna kebersihan dan kerapihan, Sejatinya dengan kebersihan dan kerapihan secara kosisten dapat memberikan keuntungan bagi organisasai, masyarakat dan masing-masing individu. 5R merupakan kegiatan pemilahan sampai pada perawatan secara terus menerus dijaga agar pekerjaan lain mudah dilakukan, kebersihan terjaga sehingga hidup lebih sehat dan mejadi budaya disiplin. Keuntungan lain dalam pekerjaan, memudahkan dalam mengambil benda yang dibutuhkan, karena sudah ditata sedemikian rupa. Pengabdian terkait 5R dilakukan di Yayasan Yatim Piatu di Yayasan tersebut terdiri dari anak-anak usia sekolah yang membutuhkan banyak buku. Selama ini penyimpanan buku belum menerapkan sistem 5R, buku dan dokumen hanya ditumpuk saja. Ini menjadi masalah selain terlihat kurang rapih juga membutuhkan waktu yang cukup lama ketika akan mencari dokumen atau buku yang dibutuhkan. Untuk memecahkan masalah maka metode pengabdian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan memberikan penjelasan konkrit masing-masing 5R yang dimulai dari ringkas, rapih, resik, rawat dan rajin. Sebelum pemaparan materi terdapat pres test yang ditujukan kepada peserta dan hasilnya peserta belum memahami 5R. Setelah penjelasan secara sederhana, anak-anak Yayasan memahami definisi 5R dan implementasi atau penerapan 5R di lingkungan tempat tinggal dan hasil post test menunjukan nilai yang signifikan yaitu rata-rata sebesar 79% meskipun belum maksimal namun dapat memberikan dampak positif kepada peserta khususnya yang tinggal di Yayasan tersebut.