Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sistematik Numerik Strain-Strain Anggota Genus Pseudomonas Pendegradasi Alkilbenzen Sulfonat Liniar Berdasarkan Sifat Fenotip dan Protein Fingerprinting Suharjono Suharjono; Langkah Sembiring; Jusup Subagja; Tri Ardyati; Lisa Lisdiana
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 12, No 1 (2007): February 2007
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v12i1.2536

Abstract

Bacteria strains consisting of Pseudomonas sp. strain J and R isolated from river ecosystem polluted and Pseudomonas sp. strain A and B isolated from river ecosystem unpolluted by detergent were capable to degrade of LAS. The objective of this research was to determine similarity value by numerically of LAS-degrading Pseudomonas strains based on phenotype character and protein fingerprinting using three reference strains consist of Pseudomonas putida FNCC071, P. fluorescens FNCC070, and P. aeruginosa FNCC063. Phenotype characteristics examined are cellular and colony morphology, biochemical nature, capability to degrade polysaccharide, tolerance to various environmental factors and antibiotics, and ability to ferment sugar. Cellular protein fingerprinting was analyzed using SDS–PAGE discontinuous. Strains classification was determined based on Simple Matching Method similarity index by UPGMA (Unweight Pair Group Method with Average) algorithm. Based on phenotype nature, all strains have similarity value 0.61; however, based on cellular protein fingerprinting, those strains have similarity value 0.52. All strains of LAS-degraded were including in the genus of Pseudomonas.
KAJIAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MATERI HUBUNGAN KEKERABATAN PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI Novita Kartika Indah; Wisanti Wisanti; Lisa Lisdiana
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.03 KB)

Abstract

ABSTRAK   Banyak mahasiswa yang  mengalami kesalahan konsep pada saat memprogram skripsi tentang keanekaragaman hayati terutama mengaplikasikan materi hubungan kekerabatan.  Pengertian konsep dan penerapan konsep dalam perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi/TTT  tidak berbekas. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih tidak dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh.  Dengan munculnya permasalahan ini tampak bahwa kompetensi yang diharapkan dimiliki mahasiswa tidak muncul dalam jangka panjang (longterm memory). Dari  fakta di atas, pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimanakah sebaiknya proses pembelajaran TTT terutama materi hubungan kekerabatan  agar pengetahuan yang telah diperolah pada mata kuliah TTT dapat bertahan lama dalam benak mahasiswa?” Oleh karena itu perlu dirancang  proses pembelajaran TTT yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Salah satu cara agar pengetahuan dapat bertahan lama dalam benak mahasiswa yaitu memberikan tugas yang menantang kemampuan mahasiswa dan memberi kesempatan  bekerjasama. Pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi hal tersebut  adalah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Kajian ini  bertujuan mendeskripsikan pelaksanan  penerapan pembelajaran berbasis proyek yang dianalisis secara deskriptif dengan jenis penelitian  eksperimen semu. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2010 yang berjumlah 41 mahasiswa.  Hasil penerapan  menunjukkan bahwa nilai tugas proyek yang terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, koleksi, pembuatan laporan dan seminar hasil memiliki nilai yang baik dan mahasiswa mempunyai respon positif terhadap penerapan pembelajaran berbasis proyek.   Kata Kunci : pembelajaran, berbasis proyek, hubungan kekerabatan, TTT.
PENGEMBANGAN MEDIA CERITA PINTAR BERBASIS ARTICULATE STORYLINE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PEWARISAN SIFAT Intan Puspita Maharani; Lisa Lisdiana
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam proses belajar, siswa memiliki tingkatan daya serap belajar, cara berpikir, dan cara belajar yang berbeda-beda sehingga berdampak pada tingkat pemahaman yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan juga sangat mempengaruhi pemahaman siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada materi pewarisan sifat yang memiliki tingkat kesulitan tinggi yaitu media pembelajaran berbasis articulate storyline dalam bentuk cerita yang menarik, menyenangkan, efektif, dan praktis. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan media pembelajaran “CETAR” Cerita Pintar berbasis articulate storyline untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat yang layak digunakan dalam pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Parameter yang diukur adalah validitas, keefektifan, dan kepraktisan dari media pembelajaran yang dikembangkan. Validitas media dinilai berdasarkan aspek penyajian, isi, dan bahasa oleh ahli media, ahli materi, dan satu guru Biologi. Sedangkan keefektifan media dalam meningkatkan pemahaman siswa diperoleh dari analisis hasil pretest dan post-test, serta kepraktisan diperoleh dari respon 13 siswa kelas XII IPA 1 SMA Labschool Unesa 1. Selanjutnya, data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memperoleh hasil persentase skor rata-rata validitas sebesar 89% dengan kategori sangat valid. Media yang dikembangkan juga dikategorikan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan perolehan gain score sebesar 0,65 serta sangat praktis yang ditunjukkan adanya respon positif siswa sebesar 86%. Dengan demikian, dapat disimpulkan media pembelajaran “CETAR” yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Media ini dapat mempermudah untuk memahami suatu materi dan memberikan pengalaman belajar baru yang menyenangkan bagi siswa. Kata Kunci: CETAR, Articulate Storyline, Pemahaman Siswa, Pewarisan Sifat.
Isolation of Oxo-degradable Polyethylene Degrading-Bacteria of Benowo Landfill Soil Surabaya MUKAMTO MUKAMTO; YUNI SRI RAHAYU; LISA LISDIANA; HARDANING PRANAMUDA
Microbiology Indonesia Vol. 9 No. 1 (2015): March 2015
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.703 KB) | DOI: 10.5454/mi.9.1.2

Abstract

The widespread consumption of oxo-degradable polyethylene plastics in Indonesia is potentially cause pollution. This problem can be overcome by utilize plastic degrading-bacteria as degradation agent. The present study aims to isolate and characterize of oxo-degradable polyethylene degrading-bacteria from Benowo landfill soil Surabaya. Isolation and screening was done by the culture technique and clear zone method. Total abundance of bacteria was calculated based on the Total Plate Count method. Bacterial colonies screening was done based on morphological characteristics and the diameter of clear zone. Four isolates with the largest diameter of clear zone were futher characterized based on cell morphology and physiology biochemistry characters. The results showed the average of total abundance of oxo-degradable polyethylene degrading-bacteria of Benowo landfill was 1.28 x 104 CFU g-1. The four of twelve isolates with the largest diameter of clear zone was indicated the highest degradation capability, that were isolates A221 (0.7 cm), A231 (1 cm), A232 (0.6 cm), and C231 (1.3 cm). Colony morphology characteristics of four isolates were generally shape of circular and irregular; margin of entire and lobate; elevation of flat; optics of opaque; and pigmentation of yellow, greenish and cream. These four isolates were Gram negative with the shape bacilli and cell size range of 3-4 μm. Physiological and biochemical characteristics among the four isolates were resistant to acidic conditions; non-motile; produce catalase enzyme except A231; capable to reduce glucose and mannitol; uncapable to reduce lactose; capable to produce acids, except A232; produce of 2.3-butanediol; unable reduce sodium malonate; and capable to reduce nitrate, except A232 and C231; as well as producing hydrogen sulfide except A221 and A232. The four isolates has similar properties with the genus Mycobacterium.