Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pelatihan Pendidikan Seks Anak Usia Dini Pada Kader ‘Aisyiyah Ranting Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Ellyda Rizki Wijhati; Suharni Suharni
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.424 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i1.1308

Abstract

Age 0-6 years is a period of "golden age" very important and determine the quality of life of children later. Nowadays there are many sexual violence with child victims, caused by weakness of parental supervision and not optimal of sex education in children. Children are particularly vulnerable to being sexually assaulted as being powerless to take action against the perpetrators. Sex education is an effort that can be done to prevent the sexual violence, but many parent assume that sex education is a taboo, less important, children will get that knowledge in school so many parents who do not provide sex education in children. As a result, the child does not have sufficient knowledge about sexual health and cannot protect himself if he experiences violence or sexual harassment. Training activities are expected to increase the knowledge and awareness of cadres of the importance of providing sex education in children. Implementation of the training is done for 2 meetings with a duration of 5 hours. The first meeting discussed the urgency of providing sex education in children and Focus Group Discussions (FGD). The second meeting discussed ways of providing sex education and materials to be conveyed to children about their reproductive health, question and answer discussion, and production healthcare cadres. The results of training there is an increase in the level of knowledge and changes in perception of sex education in children and the establishment of reproductive health cadres.
Peningkatan Kapasitas Kader Dalam Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Ellyda Rizki Wijhati
Abdi Geomedisains Vol. 2, No. 2, January 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.833 KB) | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v2i2.326

Abstract

Posyandu Kuncup Mekar merupakan salah satu Posyandu Aktif di Wilayah Kecamatan Gamping yang sudah berdiri sejak 15 tahun silam, dan masuk dalam kategori Posyandu Madya. Hingga saat ini terdapat 14 kader yang aktif melakukan tugasnya yaitu melakukan deteksi dini  komplikasi sejak kehamilan hingga nifas serta deteksi dini tumbuh kembang balita. Pemerintah menganjurkan setiap kader menggunakan buku KIA sebagai alat deteksi komplikasi Kesehatan ibu dan anak (KIA), namun 92% kader belum pernah mendapatkan pelatihan terkait deteksi dini tumbuh kembang dengan menggunakan buku KIA. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kader dalam Pemanfaatan buku KIA sebagai alat deteksi dini komplikasi KIA. Metode yang lakukan dalam kegiatan ini berupa pelatihan pemanfaatan buku KIA baik secara teori maupun praktik. Sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan uji pre dan post pelatihan untuk mengetahui keefektifan pelatihan yang dberikan. Dari hasil evaluasi kegiatan terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan uji t (p<0,05) terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan dibuktikan dengan kenaikan skor post test peserta. Kader mampu menggunakan buku KIA sebagai alat deteksi dini kesehatan ibu dan anak. Dibuktikan dengan kemampuannya menggunakan buku KIA sebagai alat skrining dan media pendidikan kesehatan.
Pelatihan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada Anak di Era Pandemi Covid-19 Ellyda Rizki Wijhati; Siti Istiyati; Sri Lestari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 3 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i3.6643

Abstract

Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupakan kegiatan yang memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat. Gerakan germas sendiri akan lebih efektif jika dimulai sejak usia dini. Kegiatan GERMAS paling sederhana yang dapat diajarkan pada anak usia adalah melatih cuci tangan, membiasakan makan buah sayur, serta menggosok gigi dengan benar. Cuci tangan merupakan perilaku sederhana yang dapat dilakukan semua orang untuk menurunkan resiko penyakit menular terlebih pada era pandemic covid-19 dimana seseorang harus lebih menjaga kebersihan pribadi yang dapat dimulai dari kebersihan tangan serta membiasakan penggunakan masker. Metode pelaksanaan dalam pengabdian yaitu dengan melatih cuci tangan pakai sabun (CTPS), melatih gosok gigi yang benar, penggunana masker serta membiasakan makan buah sebagai alternative makanan selingan. Luaran pengabdian berupa poster cuci tangan, publikasi di jurnal Nasional dan HAKI. Setelah dilakukan pelatihan sebanyak 3 kali kegiatan terdapat kenaikan rerata skor 20 poin pada pengetahuan terkait PHBS pada anak, dan semua anak yang mengikuti pelatihan dapat mempraktikkan CPTS, penggunaan masker dengan benar serta langkah menggosok gigi dengan benar.
STRATEGI LITERASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA MAN 1 YOGYAKARTA Ellyda Rizki Wijhati; Maulita Listyan Eka Pratiwi; Rosmita Nuzuliana
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i1.325

Abstract

Background: Reproductive health literacy is one way that can help adolescents to get information about reproductive health which is contained by PIKR in schools. The youth information and counseling center (PIKR) is a forum for activities managed from, by and for young people to provide access to information, education, counseling and services about family life planning for adolescents and other supporting activities. Objective: The purpose of this study was to determine the reproductive health literacy strategy used by Youth Information And Counseling Center MAN 1 Yogyakarta in literating students. Methods: This research method is a qualitative study conducted at MAN 1 Yogyakarta, the research informant is a BK teacher who has the duty as an advisor for PIKR and a member of PIKR in schools. Data collection techniques by interview and study documentation. The data in this study are processed inductively. Results: This research method is a qualitative study conducted at MAN 1 Yogyakarta, the research informant is a BK teacher who has the duty as an advisor for PIKR and a member of PIKR in schools. Data collection techniques by interview and study documentation. The data in this study are processed inductively. Conclusion: the most common source of reproductive health literacy referred by adolescents is internet.
Pelatihan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Pada Kader Posyandu Ponowaren Gamping Sleman Ellyda Rizki Wijhati; Suharni Suharni; Budi Susilawati
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.277 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2632

Abstract

Masa balita merupakah periode emas pertumbuhan dan perkembangan yang sangat penting dan menentukan kualitas hidup anak mendatang. Deteksi pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita sangatlah penting dilakukan untuk memantau apakah terjadi penyimpangan pada proses tumbuh kembang anak, Deteksi tumbuh kembang Balita (DTKB) yang dilakukanlebih awal  dapat menemukan penyimpangan lebih dini,sehingga intervensi yang diberikan akan jauh lebih efektif dan efisien.  Pelaksanaan Posyandu Kuncup Mekar di Ponowaren Sleman lebih banyak melakukan pemantauan pertumbuhan, sedangkan pemantauan perkembangan hanya dilakukan jika ada kunjungan dari Puskesmas, karena terbatasnya kader yang pernah mengikuti pelatihan DTKB. Tujuan Pelatihan DTKB ini adalah meningkatkan kemampuan kader untuk mampu melakukan DTKB dengan benar. Metode Pelatihan yang dilakukan meliputi uji pre dan post tes pelatihan, penyuluhan DTKB, Praktik DTKB meliputi pengukuran antropometri, pengisian buku KIA pada lembar Kartu Menuju Sehat (KMS), table z-score, Lingkar Kepala, interpretasi hasil penilaian DTKB dan penyuluhan pemanfaatan buku KIA sebagai media pendidikan kesehatan. Hasil pengabdian ada kenaikan tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang anak dibuktikan dengan kenaikan skor nilai pre- post test sebanyak 10-30 point, 14 kader telah mengikuti pelatihan DTKB dan telah mampu mempraktikkan DTKB dengan benar, buku KIA tidak hanya digunakan untuk mencatat hasil pengukuran pertumbuhan namun juga mencatat hasil deteksi perkembangan dan digunakan sebagai media pendidikan kesehatan oleh kader. Kata Kunci: Balita, Pertumbuhan, Perkembangan, Kader
Program Kelas Ibu Online di Era Pandemi Covid-19 Ellyda Rizki Wijhati; Sri Subiyatun; Siti Istiyati
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v5i2.2905

Abstract

Kelas ibu hamil merupakan kegiatan dari kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami informasi terkait kehamilan. Pada kondisi normal kegiatan ini rutin dilaksanakan di Puskesmas, namun pada masa pandemi COVID-19 pelaksanaan Kelas Ibu tidak berjalan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kemampuan SDM untuk kelas Ibu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menginisiasi kegiatan kelas ibu hamil secara daring. Sasaran dalam pengabdian ini adalah bidan, kader serta ibu hamil yang ada di Puskesmas Sleman Kabupaten Sleman. Kegiatan yang telah dilakukan berupa edukasi terkait masalah kesehatan ibu hamil maupun ibu menyusui secara daring dengan menggunakan media whatsapp, zoom meeting serta youtube. Kegiatan konsultasi kesehatan online dilakukan setiap hari dengan dipandu tim pengabdian, dan kegiatan edukasi dilakukan secara terjadwal sejauh ini telah dilakukan 5x kegiatan dengan bentuk kuliah whasapp dan kuliah zoom. Kegiatan kelas ibu online di Puskesmas Sleman telah berjalan dan sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan literasi kesehatan anggota grup, serta mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang dilakukan secara leksibel karena layanan dilakukan secara online.
Pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak pada ibu hamil di puskesmas Ellyda Rizki Wijhati
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 15, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.616 KB) | DOI: 10.31101/jkk.1002

Abstract

 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) diberikan sejak pertama kali ibu melakukan kunjungan antenatal yang digunakan sebagai catatan medis sejak hamil hingga anak usia enam tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pemanfataan buku KIA oleh ibu hamil. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional, sampel 91 ibu hamil TM III, teknik pengambilan sampel simple random sampling. Alat pengumpulan data kuisioner, teknik analisis data univariat. Hasil penelitian 100% ibu membawa buku KIA saat antenatal care (ANC), 98,9% ibu membaca buku KIA 2 kali dan 86% ibu menerapkan pesan dalam buku KIA. 
Analisis kejadian BLLR Di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta Siti Istyati; Ellyda Rizki Wijhati
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 18, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.498 KB) | DOI: 10.31101/jkk.2480

Abstract

BBLR merupakan masalah kesehatan global yang berdampak terhadap tumbuh kembang anak di masa yang akan datang. Tujuan penelitian menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR. Jenis penelitian case control dengan pendekatan waktu retrospektif, sampel BBLR dan bayi berat lahir  normal (BBLN). Total sampel 210 responden dengan 70 BBLR dan 140 BBLN. Instrumen adalah ceklist, sumber data rekam medis pada tahun 2017- 2019, uji statistik menggunakan chi square. Hasil analisis faktor risiko meliputi usia ibu p value: 0,714, pendidikan ibu 0,876, pekerjaan ibu p value: 1,00; usia kehamilan p value: 0,000 OR: 9,89 dan kadar Hb ibu p value: 0,067. 
Pengetahuan HIV pada Ibu Rumah Tangga Ellyda Rizki Wijhati
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 4, No 2: September 2020
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.308 KB) | DOI: 10.31101/jhes.1658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.  Pengambilan sampel menggunakan teknik qonsequtive sampling, didapatkan jumlah 97 responden. Alat pengumpulan data adalah kuisioner Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 (Bagian 6). Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV dengan kategori baik sebanyak 80 (82,5%) dan kategori kurang 17 (17,5%). Karakteristik responden seperti usia, tingkat pendidikan, pekerjaan serta pendapatan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan tentang HIV. 
PEMBENTUKAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI (KP-ASI) DI PONOWAREN NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN Ellyda Rizki Wijhati; Siti Istiyati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v5i1.11504

Abstract

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena  mengandung zat gizi yang paling lengkap sesuai dengan kebutuhan bayi. Pemberian ASI eksklusif/ selama 6 bulan tanpa pemberian makanan lain merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan 1000 HPK. Untuk mensukseskan pemberian ASI eksklusif perlu adanya dukungan informasi dan social dari lingkungan salah satunya dengan adanya kelompok pendukung(KP) ASI. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membentuk KP-ASI Di Ponowaren Nogotirto Gamping. Metode yang dilakukan antara lain FGD, Penyampaian materi, Praktik Pemberian ASI serta Pengukuhan KP-ASI yang dilakukan pada kader posyandu Kuncup Mekar. Hasil Pengabdian telah terbentuk KP-ASI Dukuh Ponowaren Gamping Sleman dengan 14 Anggota Kader posyandu dan telah tersedia buku serba- serbi ASI yang merupakan media bagi kader untuk memberikan konseling ASI. Kesimpulan  Kader kesehatan telah memiliki pengetahuan dan praktik yang memadai untuk mendampingi ibu menyusui mensukeskan pemberian ASI eksklusif.