Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

IDENTIFIKASI MUTASI GEN CYSTATIONINE-β SYNTHASE (CBS) DAN GEN METHYLENETETRAHYDROFOLATE REDUCTASE (MTHFR) PADA PENDERITA PREMATUR INFARK MIOKARD AKUT DENGAN HIPERHOMOSISTEINEMI Muliartha, I Ketut Gede; Sargowo, Djanggan; Iskandar, Abdillah
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 24, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.881 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2008.024.03.3

Abstract

ABSTRACT Hyperhomocysteinemia appears to be an independent risk factor for coronary heart disease. Elevated levels of  plasma  total  homocysteine  (tHcy)  was  caused  by  genetic  or  nutrient-related  disturbances  in  the transsulfuration  or  remethylation  pathways  for  homocysteine  metabolism.  This  study  observed  premature myocard  infarct  acute  patients  with  hyperhomocysteinemia.The  aim  of  the  research  was  to  determine Cystarhionine-β  Synthase  and  Methylenetetrahydrofolate  Reductase  genes  mutations  in  premature  acute myocard  infarct  patients  with  hyperhomocysteinemia.This  study  was  a  cross  sectional  study  in  premature acute myocard infarct patients. Twenty three patients were examined for plasma total homocysteine, vitamin B6, vitamin B12 folic acid and lipid profile. Total DNA isolated from patients with hyperhomocystememia and normal  folic  acid,  vitamin  B6,  vitamin  B12  levels  and  lipid  profile.  Five  patients  were  assayed  for Cystathionine-β  Synthase  and  gen  Methylenetetrahydrofolate  Reductase  genese  mutations  by  Polymerase Chain  Reactions  (PCR).  Five  from  23  patients  (  21,7%  )  plasma  total
EFEK SAMPING EKSTRAK ETANOL DAUN Moringa oleifera Lam. TERHADAP HEWAN UJI Rattus norvegicus Rudi Saputra; Muhammad Aminuddin; Naila Cantika Salsabila; Nabiela An’nisa Putri; Dading Satrio Setiawan; Abdillah Iskandar; Iskandar Muda
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i2.8870

Abstract

Moringa oleifera Lam. (MoL) telah dikenal luas penggunaannya dalam dunia medis. Tanaman ini dapat digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi, antipiretik, antikanker, dan lain sebagainya. Efek samping obat adalah setiap efek yang timbul pada tubuh yang kemunculannya tidak diinginkan atau diharapkan. Pada efek samping obat dapat muncul berbagai macam manifestasi klinis, hingga kematian dan dianggap sebagai bentuk toksisitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanda dan gejala efek samping pemberian ekstrak etanol daun MoL. Daun MoL diperoleh dari pasar tradisional Sungai Dama, Samarinda. Daun ini dimaserasi dengan pelarut etanol 96% selama 24 jam. Sebanyak 12 tikus Wistar albino jantan digunakan sebagai subjek penelitian. Tikus ini dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (diberikan akuades) dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing diberi ekstrak etanol MoL 5%, 10%, dan 15%. Setiap tikus diberi satu dosis sediaan uji per oral. Analisis statistik menggunakan uji One Way ANOVA (p<0,05). Pada subjek penelitian tidak terjadi perubahan tanda klinis yang signifikan. Secara rata-rata, tidak ditemukan adanya penurunan berat badan pada subjek penelitian. Pada hasil analisis statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan perubahan berat badan antarkelompok (p=0,980). Uji yang dilakukan pada kelompok perlakuan MoL 5%, 10%, dan 15% tidak menunjukkan efek samping.
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS SEGIRI KOTA SAMARINDA Cindy Lidya; Evi Fitriany; Abdillah Iskandar
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v9i2.6772

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia di Indonesia sebanding dengan peningkatan jumlah angka kesakitan yang menyebabkan menurunnya kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah status gizi merupakan faktor risiko terhadap kualitas hidup lansia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Responden penelitian ini adalah 94 orang lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling di Puskesmas Segiri Samarinda. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner MNA (Mini Nutritional Status) untuk menilai status gizi lansia dan kuesioner WHOQOL-BREF (WHO Quality of Life-BREF)  untuk mengukur kualitas hidup lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi, dan pensiun. Sebagian besar responden yang memiliki kualitas hidup baik lebih banyak pada kelompok yang memiliki status gizi normal dibandingkan dengan kelompok yang memiliki status gizi beresiko malnutrisi (56,4% : 16% dengan p=0,000 ; p<0,05). Hasil ini didapatkan dengan menggunakan uji statistik chi-square. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat terdapat pengaruh status gizi terhadap kualitas hidup lansia di Puskesmas Segiri.
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Sebagai Penerapan Homecare Pasien Asma Dengan Resistensi Saluran Nafas Non Elastis Sholichin Sholichin; Mayusef Sukmana; Muhammad Aminuddin; Abdillah Iskandar; Sirajul Munir
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7672

Abstract

ABSTRACT Nonelastic airway resistance is resistance to airflow or frictional resistance to airflow in the airways in asthmatic patients. Nonelastic airway resistance can be measured with a spirometer or a mini peak flow meter (PFM). One way to seek normal lung function, maintain it, and prevent airway obstruction is by performing SEFT. This research is to identify respondents' characteristics and differences in the decrease in nonelastic airway resistance as a result of measuring the average percentage of APE before and after SEFT. A study quasi-experiment with an approach design randomized one group pretest-posttest. Sampling was done by simple random sampling based on inclusion criteria. The analyzing data using the Wilcoxon alternative test with 0.05. The number of samples are 100 respondents with a random sampling technique. There are six respondents whose APE Percentage value after SEFT is smaller than APE Percentage Before SEFT, as many as 93 respondents whose APE Percentage value After SEFT is greater than the APE Percentage value Before SEFT, and one respondent whose value is the same before and after SEFT. The  SEFT can reduce nonelastic airway resistance. This research recommends  SEFT can become the wrong intervention in COPD patient care. Keywords: SEFT , Resistance Channel Breath Nonelastic, Asthma              ABSTRAK             Resistensi saluran nafas  nonelastik adalah resistensi terhadap aliran udara atau tahanan gesekan terhadap aliran  udara dalam saluran nafas pada pasien asma, adanya resistensi saluran nafas nonelastik ini menyebabkan pasien asma harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Resistensi saluran nafas nonelastik dapat diukur dengan spirometer atau alat mini peak flow meter (PFM). Salah satu cara mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya dan mencegah obstruksi jalan napas yaitu dengan cara melakukan SEFT. SEFT merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh. Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik responden dan perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik hasil pengukuran rata-rata persentase APE sebelum dan sesudah dilakukan SEFT. Quasi eksperimen dengan pendekatan desain randomized one group pretest-posttest. Sampling dilakukan dengan cara simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi. Instrumen menggunakan terapi metode SEFT dan alat mini PFM, kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data (editing, coding, scoring, tabulating) lalu dilakukan analisa data  menggunakan uji alternative Wilcoxon dengan α 0,05. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Sebanyak 6 responden yang nilai Persentase APE Sesudah SEFT lebih kecil daripada Persentase APE Sebelum SEFT, sebanyak 93 responden nilai Persentase APE Sesudah SEFT lebih besar daripada nilai Persentase APE Sebelum SEFT dan 1 responden yang nilainya sama sebelum dan sesudah SEFT. Hasil uji statistik didapatkan p <  (0,05) berarti ada perbedaan yang signifikan resistensi saluran nafas nonelastik sebelum dan sesudah di lakukan SEFT.SEFT dapat menurunkan resistensi saluran nafas nonelastik. Penelitian ini merekomendasikan SEFT dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien PPOK. Kata Kunci: SEFT, Resistensi Saluran Nafas Nonelastik, Asma
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESUSITASI JANTUNG PARU MAHASISWA KEDOKTERAN DAN NON KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Daniel, Muhammad; Magdaleni, Agustina Rahayu; Iskandar, Abdillah
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran dalam upaya mempertahankan hidup pada saat terjadi keadaaan darurat yang mengancam jiwa. Resusitasi Jantung Paru merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi organ penting pada korban henti jantung dan henti napas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap tentang Resusitasi Jantung Paru pada mahasiswa kedokteran dan non kedokteran Universitas Mulawarman. Metode yang dugunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mulawarman dengan populasi penelitian seluruh mahasiswa kedokteran dan non kedokteran yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Independent T Test. Hasil yang didapatkan sebanyak 333 sampel yang terdiri dari 120 mahasiswa kedokteran dan 213 mahasiswa non kedokteran. karakteristik tertinggi responden yang mengikuti penelitian berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 18-24 tahun, dari hasil uji Independet T Test didapatkan perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap antara mahasiswa kedokteran dan non kedokteran dimana mahasiswa kedokteran memiliki nilai rata-rata pengetahuan 77 yang berarti baik sedangkan mahasiswa non kedokteran 46,53 yang berarti kurang, dan sikap mahasiswa kedokteran dengan nilai 2,9 berarti baik dan 1,94 berarti cukup pada mahasiswa non kedokteran. Kesimpulan didapatkan perbedaan pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran dan non kedokteran Universitas Mulawarman.
Edukasi Kebutuhan Serat Terhadap Kejadian Konstipasi pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskemas Lempake Kota Samarinda Iskandar Muda; Iskandar, Abdillah; Bahtiar; Khumaidi; Metungku, Fanny; Hastati, Sri; Yuniati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Engaging in community service involves educating people about the importance of fiber in relation to constipation in the elderly, which is frequently brought on by modifications in the body's physiological processes. The purpose of the community service is to raise awareness of the role that fiber plays in reducing the prevalence of constipation in the elderly. Fifteen elderly participated in this activity at the Baitul Maghfirah Lempake Mosque on August 20, 2023. The educational initiatives included the distribution of materials emphasizing the importance of fiber in relation to the prevalence of constipation among the elderly. The elderly's increased knowledge, as evidenced by their ability to respond to the questions posed by the younger people, was one way that this activity improved the community atmosphere.
Uji Aktivitas Trakeospasmolitik Ekstrak Etanol Centella asiatica (L.) Urb. pada Organ Terpisah Trakea Marmut untuk Melihat Efek Antiasma Emil Bachtiar Moerad; Swandari Paramita; Abdillah Iskandar; Sjarif Ismail; Moriko Pratiningrum; Hadi Irawiraman
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 2 (2017): J. Trop. Pharm. Chem.
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v4i2.139

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai dengan terjadinya hiperesponsif saluran nafas dan penyempitan saluran nafas secara reversibel. Asma hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pemberian obat-obatan anti asma merupakan penatalaksanaan penyakit tersebut. Namun demikian terdapat masalah efek samping obat dan masalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian obat tersebut, apalagi asma merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Dengan demikian maka perlu pengembangan obat antiasma berbasis tumbuhan obat dengan biaya yang lebih terjangkau dan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak etanol Centella asiatica (L.) Urb. yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat batuk. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas trakeospasmolitik ekstrak etanol C. asiatica pada organ terpisah trakea marmut untuk melihat efek antiasma. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak C. asiatica memiliki aktivitas trakeospasmolitik yang signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Meskipun nilai E maks C. asiatica lebih rendah daripada aminofilin, namun nilai EC50 tidak jauh berbeda dengan aminofilin sebagai kontrol positif. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol C. asiatica memiliki efek antiasma berdasarkan aktivitas trakeospasmolitiknya. Kata kunci: Centella asiatica, spasmolitik, organ terpisah trakea
Aktivitas Anti-Inflamasi In Vitro Ekstrak Etanol Daun Vernonia amygdalina DELILE Dengan Pengujian Stabilisasi Membran Muhammad Khairul Nuryanto; Swandari Paramita; Abdillah Iskandar; Sjarif Ismail; Andre Kusuma Ruslim
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 8 (2017): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i8.80

Abstract

Inflammation is a normal process in the human body as a response to injury from the healing process. Meanwhile, chronic inflammation will cause new health problems to patients. Anti-inflammatory agents generally used for those conditions, have several side effects to patients. The objective of this research was to find alternative anti-inflammatory agents, especially from natural sources. Vernonia amygdalina Delile knew locally as “Daun Bismillah” belong to family Apiaceae is one of those potential natural sources for alternative anti-inflammatory agents. This plant is known as traditional medicine and used as material in this research. The experimental method of in vitro anti-inflammatory measurement using membrane stabilization activity for ethanol extracts of V. amygdalina leaves. The results showed that significant differences of EC50 (p<0.05) were achieved between indomethacin as the positive control with V. amygdalina leaves extracts for concentration 1% and 10%. EC50 of leaves ethanol extract of V. amygdalina showed the potential anti-inflammatory activities. It could be concluded that V. amygdalina leaves ethanol extracts to have anti-inflammatory activities, which could be further developed as a new natural source of the anti-inflammatory agents.
Hubungan Frekuensi Konsumsi dan Jenis Junk Food dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Relationship between Frequency of Consumption and Types of Junk Food with Menstrual Cycle in Students of Faculty of Medicine, Mulawarman University Gresya Elizabet Manurung; Abdillah Iskandar; Alfiani Rachmiputri
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i3.324

Abstract

Irregular menstrual cycle is one of the most frequent problems among adolescent girls, such as in medical faculty student of Mulawarman University. This study aimed to determine the association between the frequency of consumption and kinds of junk food with menstrual cycle among female student in medical faculty of Mulawarman University. This was an observational analytic study with cross-sectional design. The subject of this study were 66 female students in medical faculty of Mulawarman University and taken non-randomly using the consecutive sampling method. Food Frequency Questionnaire (FFQ) was used as the instrument to measure the frequency of consumption and kinds of junk food in this study. The result showed that the majority of respondents were 20 years old and getting menarche on 8-14 years old. Most of the respondents have regular menstrual cycle (51,5%), consumed junk food 2-3 days/week (39,4%), and consumed foods made from processed meat or foods that contain high amount of sugar (21,2%). The result of logistic regression test showed that Chi square count less than Chi square table and Sig. more than 0,05. This study concludes that there was no significant correlation between frequency of consumption and kinds of junk food and menstrual cycle. Keywords: frequency of consumption, kinds of junk food, menstrual cycle
Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Keluhan Tension Type Headache pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Relationship between Smartphone Use and Tension Type Headache Complaints in Students of the Faculty of Medicine, University of Mulawarman Annas Rabbani; Arie Ibrahim; Abdillah Iskandar
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i4.338

Abstract

Tension Type Headache (TTH) merupakan jenis nyeri kepala primer terbanyak di dunia, diperkirakan sekitar tiga milyar orang mengalami kelainan nyeri kepala, 1.89 milyar dengan TTH dan 1.04 milyar dengan migraine. Pengguna smartphone di Indonesia diperkirakan sudah lebih dari 100 juta orang. Masalah kesehatan terbanyak yang pernah dilaporkan dari pengguna smartphone adalah TTH, yaitu 75,71% dari responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi dan durasi penggunaan Smartphone dengan keluhan TTH pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Durasi dikategorikan menjadi lebih dari 3 jam dan kurang dari sama dengan 3 jam, posisi dikategorikan menjadi duduk dan berdiri. Penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional ini menggunakan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang terdiri dari angkatan 2017, 2018, dan 2019 sebanyak 141 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 77 orang (54,6%) mengalami TTH, 135 orang (95,7%) menggunakan smartphone dengan durasi lebih dari 3 jam, dan 103 orang (73%) menggunakan smartphone dengan posisi berbaring. Penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan durasi penggunaan smartphone dengan nilai p=0,285 (p>0,05) dan tidak terdapat hubungan posisi penggunaan smartphone (p=0,114) dengan keluhan TTH.