Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Upaya Pengolahan Feses Domba dan Limbah Usar (Vitiveria zizanioides) Melalui Berbagai Metode Pengomposan Yuli Astuti Hidayati; Ellin Harlia; Eulis Tanti Marlina
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2220

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Dan Pengolahan limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung, selama 3 bulan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui sejauhmana pengaruh berbagai metode pengomposan terhadap kadar N total, P2O5 dan K2O. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan, yaitu metode pengomposan konvensional, metode vermikomposting dan metode penambahan inokulum EM4. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang diberikan tidak berpengruh terhadap kandungan N total, kandungan P2O5 total, dan kandungan K2O kompos yang dihasilkan.  Kandungan N total tertinggi ditemukan pada pengomposan tradisional, kandungan P2O5 tertinggi ditemukan pada metode pengomposan menggunakan EM4, kandungan K2O tertinggi ditemukan pada pengomposan tradisonal.Kata kunci : metode pengomposan, N total, P2O5, K2O.
Nilai Nutrisi Ransum Lengkap Mengandung Berbagai Taraf Hay Pucuk Tebu (Saccharum officinarum) Pada Domba Jantan Yang Digemukkan (Nutritional Value of Complete Feed With Top Cane (Saccharum officinarum) Hay in Different Level at Drylot Fattening of Sheep) t T. Dhalika; Endang Yuni Setyowati; Siti Nurachma; Yuli Astuti Hidayati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i2.423

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai nutrisi ransum lengkap yang mengandung berbagai taraf hay pucuk tebu pada domba jantan yang digemukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan yang diuji adalah taraf penggunaan hay daun pucuk tebu dalam ransum lengkap, yaitu R1 (rumput lapangan), R2 (20 % hay pucuk tebu + 80 % konsentrat), R3 (25 % hay pucuk tebu + 75 % konsentrat), R4 (30 % hay pucuk tebu + 70 % konsentrat) yang diberikan sebagai ransum lengkap, tiap perlakuan diulang 5 kali. Peubah yang diukur dalam percobaan ini adalah nilai nutrisi ransum lengkap meliputi jumlah konsumsi protein, serat kasar , BETN, kalsium, pospor dan imbangan efisiensi penggunaan protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa taraf penggunaan daun pucuk tebu sampai 30 % dalam ransum lengkap dapat meningkatkan jumlah konsumsi protein, BETN, kalsium dan pospor, tetapi menurunkan jumlah konsumsi serat kasar sedangkan taraf penggunaan daun pucuk tebu sampai 30 % dalam ransum lengkap tidak memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan protein pada domba jantan yang digemukkan. Kata kunci : Pucuk tebu, penggemukan, domba
Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca dan Aplikasi Pemanfaatan Konsorsium Bakteri dari Limbah Peternakan dengan Media Batubara dalam Menghasilkan Biogas Yuli Astuti Hidayati; Eulis Tanti Marlina; K. N. Rahmah; Ellin Harlia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i2.30595

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi emisi gas rumah kaca dari populasi ternak ruminansia dan memanfaatkan GRK sebagai energi alternatif, yang terbentuk dari aktivitas konsorsium bakteri dalam limbah ruminansia sebagai starter dengan media batubara. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap: Tahap 1 adalah estimasi emisi gas rumah kaca yang didasarkan pada survei populasi ternak di Kabupaten Sumedang (Jatinangor, Tanjungsari dan Sukasari) menurut metode IPCC 2006. Tahap 2 adalah percobaan skala laboratorium untuk membuktikan pembentukan gas rumah kaca dari sampel limbah ruminansia. Tahap 3 adalah pemanfaatan gas rumah kaca sebagai sumber energi dengan media batubara dan starter konsorsium bakteri dari feses ternak. Sampel untuk penelitian skala laboratorium diperoleh dengan mengaktifasi konsorsium bakteri dari feses ternak yang ditanam di media batubara. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian eksploratif dengan memanfaatkan feses sapi perah, feses sapi potong, feses kerbau yang ditambahkan secara terpisah ke dalam medium 98-5 yang terbuat dari campuran komponen kimia dan diencerkan dengan aquadest dan cairan rumen. Setiap sampel disimpan ke dalam digester anaerobik 250 ml, diinkubasi selama 15 hari, dianalisis dengan Gas Chromatography (GC-A14). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternakan ruminansia menghasilkan gas rumah kaca khususnya CH4 yang berpotensi dapat dikurangi dengan memanfaatkannya sebagai biogas dengan media batubara.
EVALUASI SANITASI LAPAK PENJUALAN KARKAS AYAM TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI, Staphylococcus aureus DAN AWAL KEBUSUKAN Yuli Astuti Hidayati; Eulis Tanti Marlina; Eka Wulandari
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i2.36767

Abstract

Pada masa pandemic, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat, sehingga banyak produsen daging ayam merubah pola penjualannya dengan membuka kios di sekitar pemukiman penduduk. Kios yang digunakan berupa meja yang diberi alas plastic dan terbuka, serta lokasi dipinggir jalan raya, hal ini rentan terhadap kontaminasi bakteri dan menyebabkan kerusakan pada daging ayam. Tujuan penelitian ini mengevaluasi sanitasi lapak penjualan karkas ayam terhadap kontaminasi bakteri, Staphylococcus aureus dan nilai pH serta awal kebusukan pada karkas ayam. Metode penelitian adalah metode deskripsi, dengan melakukan surve dan analisis pada pedagang kaki lima tentang evaluasi sanitasi lapak dagangan terhadap jumlah bakteri total, Staphylococcus aureus, pH dan awal kebusukan pada karkas ayam. Batas Maksimum Cemaran Bakteri berdasarkan SNI 7388:2009 : ALT (30 °C, 72 jam) 1 x 106 koloni/g, Staphylococcus aureus 1 x 102 koloni/g. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total bakteri pada bagian karkas dada (9.45 x 108 – 3.17 x 109 ) dan paha (9.36 x 108 - 1.95 x 109 ) dari semua pedagang, melibihi standar. Pada sampel dari Pedagang P1 (paha) dan P5 (dada) terdapat Staphylococcus aureus yang melebihi standar. Nilai pH berkisar 5.64 – 6.94, awal kebusukan dimulai pada menit ke 295 – 545.
Reduksi Abamektin Pada Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Melalui Proses Pengolahan Tepung Cacing (Abamectin Reduction At Eartworm (Lumbricus Rubellus) Trough Eartworm Meal Processing) Yuli Astuti Hidayati; Tb. Benito A. Kurnani
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi residu abamektin pada cacing tanah (Lumbricus rubellus) melalui proses pengolahan tepung cacing dan untuk mendeteksi residu abamektin yang tertinggal pada tepung cacing dengan Batas maksimum Residu (BMR) dari FAO. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan, yaitu KK= media + limbah kubis bebas pestisida abamektin,KL= media + limbah kubis dari lapangan, KA1=media + limbah kubis yang disemprot abamektin dengan dosis 0,1%, KA2= media + limbah kubis yang disemprot abamektin dengan dosis 0,2%, KA3 = limbah kubis yang disemprot abamektin dengan dosis 0,3%,Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  residu abamektin dalam tubuh cacing pada perlakuan KA3 (0,1345 ppm) dan KL (0,1196 ppm) berbeda nyata lebih tinggi dari perlakuan KA2 (0,0885 ppm) dan KA1(0,0653 ppm), sedangkan KK bebas dari residu abamektin. Residu abamektin pada tepung cacing yang mendapat perlakuan pengeringan dengan oven (KA1 =0,0203 ppm; KA2 = 0,0247 ppm; KA3 = 0,0428 ppm dan KL= 0,0374 ppm) maupun sinar matahari (KA1 =0,0217 ppm; KA2 = 0,0309 ppm; KA3 = 0,0557 ppm dan KL = 0,0864 ppm) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata Kata kunci : feses sapi perah, serbuk gergaji, limbah kubis, cacing tanah, abamektin
Deteksi Jumlah Bakteri Total dan Koliform Pada Lumpur Hasil Ikutan Pembentukan Gasbio dari Feses Sapi Perah (Detection Total Bacteria amount and Coliform in Sludge Biogas from Dairy Cattle Feces) Yuli Astuti Hidayati; Ellin Harlia; Eulis Tanti Marlina
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i1.449

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi dan Pengolahan Limbah Fakultas Peternakan universitas padjadjaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah total bakteri dan koliform pada lumpur hasil ikutan pembentukan gasbio dari feses sapi perah. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi pada peternak sapi perah yang membuat instalasi gasbio di desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan-Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah bakteri total adalah 41,82 x 1012 cfu/ml lumpur, sedangkan jumlah 8,23 MPN/ml lumpur. Kata kunci : bakteri total, koliform, lumpur, gasbio, feses sapi perah.
Pengaruh Penggunaan Kulit Lidah Buaya sebagai Disinfektan Alami terhadap Daya Hambat Bakteri di Ruang Penampungan Susu Eulis Tanti Marlina; Ellin Harlia; Yuli Astuti Hidayati; Deden zamzam Badruzzaman; Wowon Juanda
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i2.31798

Abstract

Kulit daun lidah buaya merupakan limbah yang berasal dari industry minuman  kesehatan berupa jelly yang berbahan baku gel lidah buaya.  Kandungan senyawa aktif berupa antibakteri pada kulit daun lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami untuk menyucihamakan ruangan penampungan susu.  Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan konsentrasi infusa kulit lidah buaya, yaitu P1 = concentration 50%, P2% = 75%, dan P3 = 100%, setiap perlakuan  masing-masing diulang sebanyak 6 kali.  Metode pembuatan larutan disinfektan alami asal kulit daun lidah buaya melalui teknik infundasi.  Ruangan penanpungan susu yang diuji meliputi dinding, lantai dan meja, sedangkan uji kekuatan hambat infusa kulit daun lidah buaya terhadap bakteri total asal ruang penampungan susu menggunakan metode difusi sumur agar.  Data penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada konsentrasi infusa kulit lidah buaya 100 % dan 75% masing-masing 6,15 mm dan  7,65 mm pada lantai, sedangkan konsentrasi 25% menghasilkan zona hambat paling rendah yakni 2,75 mm.  Penurunan jumlah total bakteri di ruang penyimpanan susu tertinggi pada konsentrasi 100% baik pada dinding, lantai dan meja  di ruang penampungan susu.  
Penyusutan dan Penurunan Nisbah C/N pada Vermicomposting Campuran Feses Sapi Perah dan Jerami Padi menggunakan Eisenia fetida Eulis Tanti Marlina; Tb. B. A. Kurnani; Yuli Astuti Hidayati; Deden Zamzam Badruzzaman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.503 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.16841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyusutan dan penurunan nisbah C/N padavermicompostingcampuran feses sapi perah dan jerami padi menggunakan Eisenia fetida.  Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Perlakuan yang diberikan adalah tiga perlakuan nisbah C/N yakni :   25  (T1), 30 (T2), dan 35 (T3).  Proses diawali dengan dekomposisi awal selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan vermicompostingselama 15 hari.    Data dianalisis melalui sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penyusutan selama dekomposisi awal berkisar antara 20,5 – 28,8 % dengan nisbah C/N mencapai 15,5-17,5. (2) Penyusutan selama vermicompostingberkisar antara 52,35 – 60,50 % dengan nisbah C/N mencapai 10,5 – 11,0.   
The Effect of Various Additive Materials on Physical Quality and Silase Chemical Rice Chemistry (Zea mays.L) Marselinus Banu; Hery Supratman; Yuli Astuti Hidayati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.42 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.22840

Abstract

Purpose of this study was to determine the extent from the influence of various additives on the physical and chemical quality of silage of corn straw (Zea mays. L). This study was carried out using the experimental method and Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments consisting of P0: corn straw silage without additives, P1: corn straw silage + 0.5% Heryaki powder, P2: corn straw silage + 5% cassava flour and P3: corn straw silage + 5% sago flour and 5 replications. Data on physical quality (odor, color and texture) were analyzed descriptively while chemical quality data (pH and ammonia were analyzed using ANOVA variance, followed by Duncan's Multiple Distance Test. Giving additives of Heryaki powder, cassava flour and sago flour showed good results on the physical quality of corn straw silage (sour smell, brownish green and texture does not clot) and has a significant effect on honey and ammonia.
Analisis Jumlah Bakteri dan Identifikasi Bakteri pada Pupuk Cair dari Feses Domba dengan Penambahan Saccharomyces cerevisiae (Analysis of Total Bacteria and Identification of Bacteria in Liquid Fertilizer with the Addition of Sheep Feces Saccharomyces cer Yuli Astuti Hidayati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v13i2.5111

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui jumlah bakteri dan identifikasi bakteri yangterkandung pada pupuk cair dari feses domba dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Peubah yang diamati adalah jumlah bakteri awal pada feses domba dan jumlah bakteri serta identifikasi bakteri pada pupuk cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah bakteri awal pada feses domba sebesar 26 x 1012 cfu/g dan jumlah bakteri pada pupuk cair dari feses domba dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae sebesar 33 x 107  cfu/g. Bakteri yang berhasil diidentifikasi Enterobacter sp., Bacillus sp., Escherichia coli.Kata kunci : feses domba, bakteri, pupuk cair, Saccharomyces cerevisiae