Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG CARA MERAWAT PASIEN SEBELUM DAN SESUDAH KEGIATAN FAMILY GATHERING PADA HALUSINASI DENGAN KLIEN SKIZOFRENIA DIRUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Lukitasari, Puri; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi penyebab (banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya, sedangkan angka kekambuhan pada klien tanpa terapi keluarga sebesar 25 – 50% sedangkan angka kekambuhan pada klien yang diberikan terapi keluarga 5-10%. Keluarga sebagai ”perawat utama” dari klien memerlukan treatment untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam merawat klien, sehingga diperlukannya kegiatan Family Gathering. Tujuan penelitian perbedaan pengetahuan tentang cara merawat penderita sebelum dan sesudah kegiatan Family Gathering halusinasi pada klien skizofrenia. Jenis Penelitian Quasi eksprimental dengan rancangan randomized controlled groups pretest-posttestdesign denganintervensi Family Gathering. Variabel bebas adalah Family Gathering dan variabel terikat Pengetahuan tentang cara merawat halusinasi dengan klien skizofrenia. Populasi adalah seluruh keluarga klien halusinasi padaskizofrenia di Unit Rawat Inap. Jumlah sampel 42 (21 responden kelompok perlakuan dan 21 responden kelompok kontrol ) dengan metode purposive sampling dan uji yang digunakan pada penelitian ini ujiindependent t test dan uji paired t Test . Hasil uji dengan independent t test menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sesudah kegiatan Family Gathering ada perbedaan yang bermakna dengan nilai signifikasi 0,000 yang lebih kecil dari α (5%) dan uji paired t Test menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan Family Gathering dapat diketahui nilai p = 0,022 <0,05. Diharapkan perlu diadakan kegiatan Family Gathering secara rutin dan terprogram di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang.Kata Kunci : Pengetahuan, Halusinasi , Skizofrenia, Family Gathering
Pengalaman Siswa Yang Mendapatkan Bullying Di Sma N 15 Semarang Darwin, Darwin; Mubin, M Fatkhul; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying adalah sebuah harsat untuk menyakiti, hal ini diperlihatkan ke dalam aksi yang menyebabkan seseorang menderita aksi ini di lakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan di lakukan dengan perasaaan senang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengalaman siswa yang mendapatkan Bullying dikalangan siswa SMA N 15 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif fenomenologis dengan mendapatkan lima partisipan. populasi dari penelitian ini ialah siswa SMA N 15 Semarang yang pernah menjadi korban bullying disekolahnya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan tema yang dialami partisipan berdasarkan hasil wawancara yaitu Intimidasi, diskriminasi, sabar, marah, tidak percaya diri, menarik diri, harga diri rendah, merasa diasingkan dan menurut partisipan pelaku harus mengintrofeksi diri. Guru bimbingan konseling (BK), hendaknya memberikan pengawasan kepada para siswanya sehingga tidak terjadi tindakan bullying kepada anak didiknya. Guru dapat memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan tindakan bullying ini, sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku.
Penyakit Psikologis yang Sering Dialami pada Buruh Pabrik di Pt. Ungaran Indah Busana Rosita, Lina Dian; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya manusia (karyawan) merupakan asset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya masalah yang harus dihadapi karyawan. Faktor psikologis memegang peranan yang sangat besar karena manusia bekerja bukan seperti mesin. Manusia memiliki perasaan, pikiran serta harapan dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penyakit psikologis yang sering dialami pada buruh pabrik di PT. Ungaran Indah Busana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode penelitian survei deskriptif dengan pendekatan survey morbiditas. Penelitian dilakukan selama bulan maret tahun 2015. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan atau buruh pabrik di PT. Ungaran Indah Busana. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang diambil secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umur responden sebagian besar adalah 17-25 tahun yaitu sebanyak 38 orang (39,6%) dengan umur termuda adalah 20 tahun dan umur tertua adalah 50 tahun. Jenis kelamin responden sebagian besar adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang (72,9%). Status perkawinan responden sebagian besar adalah menikah yaitu sebanyak 74 orang (77,1%). Pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 55 orang (57,3%). Lama kerja responden sebagian besar adalah 1-5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (50,0%). Penyakit psikologis responden sebagian besar adalah depresi yaitu sebanyak 35 orang (36,5%). Responden yang mengalami stress sebanyak 12 orang (12,5%), responden yang mengalami kecemasan sebanyak 19 orang (19,8%), responden yang mengalami keputusasaan sebanyak 16 orang (16,7%), responden yang mengalami ketidakberdayaan sebanyak 12 orang (12,5%) sedangkan responden yang tidak mengalami depresi, stress, kecemasan, keputusasaan serta ketidakberdayaan sebanyak 2 orang (2,1%). Buruh pabrik dapat memanfaatkan istirahat semaksimal mungkin serta jika mempunyai masalah, baik masalah yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun masalah yang lain hendaknya tidak dipendam sendiri tetapi berbagi cerita dengan keluarga atau teman dekat yang dipercaya.
Pelatihan Siaga Sehat Jiwa Terhadap Pengetahuan Kader di Rw 06 Dan Rw 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang Hidayati, Eni; Khoiriyah, Khoiriyah; Mubin, Muhammad Fatkul
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental health programs in the area of Semarang is still less than optimal health centers in empowerment, mental health problems have the iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Mental health problems have iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Development of mental health in the Village District Tembalang Rowosari Semarang City has not run optimally. Health cadres in RW 06 and RW 07, said that only limited Posyandu activities posyandu in infants. This causes no detection of mental health in terms of mental disorders, psychosocial and mental health risks, the main objective the establishment of mental health cadres is to improve the quality of life of every citizen to a healthy soul in RW 06 and RW 07 Rowosari Village District Tembalang Semarang. Plan includes training activities carried prongram standby RW healthy soul, detection training healthy family life, families with mental disorders, families with psychosocial risk, families with mental health, mental health counseling, therapeutic group activities, home visit. The approach taken is with intensive discussions, simulation / demonstration skills, role play and visit the house. Evaluation is done by comparing the pre and post test results on any ongoing training. Knowledge and skills of cadres increased in eight training organized team.
PERBEDAAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG CARA MERAWAT PASIEN SEBELUM DAN SESUDAH KEGIATAN FAMILY GATHERING PADA HALUSINASI DENGAN KLIEN SKIZOFRENIA DIRUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Lukitasari, Puri; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.931 KB)

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi penyebab (banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya, sedangkan angka kekambuhan pada klien tanpa terapi keluarga sebesar 25 – 50% sedangkan angka kekambuhan pada klien yang diberikan terapi keluarga 5-10%. Keluarga sebagai ”perawat utama” dari klien memerlukan treatment untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam merawat klien, sehingga diperlukannya kegiatan Family Gathering. Tujuan penelitian perbedaan pengetahuan tentang cara merawat penderita sebelum dan sesudah kegiatan Family Gathering halusinasi pada klien skizofrenia. Jenis Penelitian Quasi eksprimental dengan rancangan randomized controlled groups pretest-posttestdesign denganintervensi Family Gathering. Variabel bebas adalah Family Gathering dan variabel terikat Pengetahuan tentang cara merawat halusinasi dengan klien skizofrenia. Populasi adalah seluruh keluarga klien halusinasi padaskizofrenia di Unit Rawat Inap. Jumlah sampel 42 (21 responden kelompok perlakuan dan 21 responden kelompok kontrol ) dengan metode purposive sampling dan uji yang digunakan pada penelitian ini ujiindependent t test dan uji paired t Test . Hasil uji dengan independent t test menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sesudah kegiatan Family Gathering ada perbedaan yang bermakna dengan nilai signifikasi 0,000 yang lebih kecil dari α (5%) dan uji paired t Test menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan Family Gathering dapat diketahui nilai p = 0,022 <0,05. Diharapkan perlu diadakan kegiatan Family Gathering secara rutin dan terprogram di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang.Kata Kunci : Pengetahuan, Halusinasi , Skizofrenia, Family Gathering
Efektifitas Terapi Thought Stopping Terhadap Ansietas Klien Dengan Hiv / Aids Di Wilayah Kota Semarang Hidayati, Eni; Riwayati, Riwayati
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.645 KB)

Abstract

Sebagaimana kita sadari bersama bahwa epidemi HIV dan AIDS mengancam kesejahteraan serta ketentraman masyarakat dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin penyembuhnya sehingga senantiasa menjadi masalah pembangunan kesehatan yang sangat serius bagi seluruh bangsa dan negara tidak terkecuali Indonesia. Menyadari cara penularan penyakit HIV dan AIDS yang lebih berpangkal dari faktor perilaku, khususnya perilaku seksual yang tidak sewajarnya ataupun melalui wahana alat suntik, maka upaya pencegahan dan penanggulangan menjadi masalah sosial yang sangat pelik serta kompleks, termasuk upaya identifikasi terhadap pengidapnya yang cenderung menunjukkan fenomena gunung es. Senantiasa diperlukan kebersamaan dan kesinergian yang komprehensif dalam upaya pencegahan serta penanggulangan, sebab HIV dan AIDS merupakan ancaman besar terhadap pembangunan nasional, bagi dunia usaha, kesetaraan gender dan ancaman bagi peningkatan tenaga kerja. Epidemi ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi angkatan kerja, bisnis, serta pekerja dan keluarganya. Perawat sebagai komponen yang paling banyak dari tim pelayanan kesehatan merupakan penolong penting klien untuk menurunkan ansietas. Sebagai intervensi keperawatan yang profesional dalam menurunkan ansietas adalah terapi individu, terapi keluarga, terapi kelompok dan terapi psikofarmaka. Thought stopping (penghentian pikiran) merupakan salah satu contoh dari teknik psikoterapi kognitif behavior yang dapat digunakan untuk membantu klien mengubah proses berpikir (Tang & DeRubeis, 1999). Dalam pelaksanaannya, terapi ini menggunakan berbagai variasi dalam membantu seseorang yang sedang mencoba dan menghentikan pikiran yang tidak menyenangkan dengan penuh pertimbangan. Terapi Thought Stopping dilakukan dengan memutuskan pikiran atau obsesi yang mengancam. Klien diinstruksikan mengatakan “stop” ketika pikiran dan perasaan yang “mengancam” muncul dan memberi isyarat pada klien untuk menggantikan pikiran tersebut dengan memilih alternatif pikiran yang positif. Terapi penghentian pikiran ini dapat dilakukan ketika pikiran yang mengancam atau maladaptif.
Efektifitas Psikoedukasi terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Penderita Hiv-Aids di Wilayah Kota Semarang Riwayati, Riwayati; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.66 KB)

Abstract

Immunodeficiency Virus) causes AIDS by infecting and damaging part of the body's defense (lymphocytes) which are a type of white blood cell in the immune system works to fight off infections. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) is a set of symptoms as a result of exposure to the body is difficult to fight any germs. HIV / AIDS can be transmitted through direct contact with blood or body fluids of virus-infected person. Scientists generally believe that HIV-AIDS come from Sub-Saharan Africa. Now AIDS has become a disease outbreak. HIV-AIDS estimated 38.6 million people around the world. In January 2006, UNAIDS in collaboration with the WHO estimates that HIV-AIDS has killed more than 25 million people since it was first recognized on June 5, 1981. Provision of antiretroviral actually can reduce the mortality and severity of infection with HIV-AIDS, access to treatment is not available in all countries. Social punishment for people living with HIV / AIDS, are generally more severe when compared with patients with other deadly diseases. Sometimes the social penalties were also imposed on health workers or volunteers, who are involved in caring for people living with HIV / AIDS (PLWHA). The purpose of this study was to determine the effect on the ability of family psychoeducation therapy care for family members with HIV-AIDS in the city of Semarang. Quasi-experimental research design, with pre-post test approach without control group. The study was conducted in May-July 2014 in the region of Semarang and centralized in the Public Health Polyclinics, using random sampling as many as 30 families with HIV-AIDS sufferers. Family psychoeducation is a method of family therapy developed by NAMI (National Alliance for the Mentally III) to provide support to the family. Family psychoeducation is done is done through 5 stages of the session. Statistical test results dependent t-test showed a significant increase in the ability of the family after a family psychoeducation intervention (pvalue 0,00 ; ά=0,05). It is expected that the implementation of family psychoeducation to families with HIV and AIDS can be performed in any health care which in turn can be achieved free of HIV-AIDS Indonesia.
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PENGGUNAAN NAPZA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SEMARANG firdaus, Angga mahargia yunanta; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.345 KB)

Abstract

NAPZA merupakan singkatan dari Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Penggunaan NAPZA sangat membahayakan bagi kesehatan baik mental maupun fisik penggunanya. Pengguna NAPZA beresiko gangguan perkembangan otak, bunuh diri dan depresi kehilangan memori, risiko tinggi terhadap perilaku seksual, kecanduan, pengambilan keputusan terganggu, prestasi akademis yang buruk, kekerasan, dan kecelakaan kendaraan bermotor. Penggunaan NAPZA juga merusak masa depan penggunanya dan juga masa depan Bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan NAPZA pada remaja di sekolah mengah atas di kota Semarang. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik. menggunakan rancangan survei cross sectional. Sampel penelitan sebanyak 150 remaja yang memenuhi kriteria menggunakan kuesioner kemudian diuji menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% dari program SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  ada hubungan positif dan Signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan NAPZA remaja di sekolah mengah atas di kota Semarang. Nilai p=0.000 dan nilai r=0.343 pada uji pengetahuan dan penggunaan NAPZA membuktikan bahwa pengetahuan merupakan faktor pendukung penggunaan NAPZA. Nilai p= 0.003 dan nilai r=0.236 mengindikasikan bahwa ada korelasi antara sikap dengan penggunan NAPZA, dan pengetahuan dan sikap menghasilkan nilai Chi Square signifikasi = 0,202. Berdasarkan ketentuan analisis Chi Square dimana nilai probabilitas (p) kurang dari 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pada remaja. Pengetahuan tentang NAPZA dan penyalahgunaannya akan mengarahkan remaja untuk tidak pernah menggunakan bahkan mencoba zat berbahaya tersebut serta bersikap menolak ajakan teman maupun pengaruh lingkungan untuk menggunakannya. Dengan demikian menjadi sangat penting bagi semua pihak baik sekolah maupun orang tua untuk terus memberikan pengarahan yang baik mengenai bahayanya penyalahgunaan NAPZA bagi masa depan remaja. Kata kunci: Remaja, Kecanduan media sosial, Motivasi belajar ANALYZE THE RELATIONSHIP OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS THE USE OF DRUGS IN TEENS IN SCHOOL MENGAH TOP IN SEMARANG CITY ABSTRACTIT stands for drugs, psychotropic drugs, and other addictive substances. The use of DRUGS is very harmful for the health of both mental as well as physical users. People who use drugs are at risk of impaired brain development, suicide, depression and memory loss, against the high risk sexual behavior, addiction, impaired decision making, poor academic achievement, violence, and motor vehicle accidents. The use of DRUGS also damage future users and also the future of the nation. This research aims to analyze the relationship of the level of knowledge and attitude towards the use of DRUGS in teens in school mengah top in Semarang city. Type of this research is quantitative research with survey method is analytic. using the draft survey of cross sectional. The sample for the study as many as 150 teens who meet the criteria using keudian questionnaires were tested using the chi square test on a confidence level of 95% of the program SPSS version 19. The results showed that there is a positive and significant relationship between knowledge and attitudes towards the use of DRUGS in mengah school teen top in Semarang city. The value p = 0000 and the value of r = 0.343 on a test of knowledge and the use of DRUGS prove that knowledge is a factor supporting the use of DRUGS.The value p = 0.003 and value r = 0.236 indicates that there is a correlation between attitudes with use of DRUGS, and the knowledge and attitude to produce the value of the Chi Square = 0.202 significance. The Chi Square analysis based on where the value of the probability (p) of less than 0.05 means there is no significant relationship between the level of knowledge with attitude in teenagers. Knowledge about DRUGS and abuse will direct teenagers to never use even attempting the hazardous substances as well as being friends or refuse the influence of environment to use it. Thus it becomes very important for all parties to either the school or parents to continue to provide a good briefing about the dangers of the misuse ofDRUGS for the future of youth. Keywords: adolescent, addicted to social media, the motivation of learning
HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP PENURUNAN CEMAS PADA PASIEN DIABETUS MELLITUS Wahyuningsih, Endah; Hidayati, Eni
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.486 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.4.2019.395-400

Abstract

Diabetus mellitus merupakan penyakit yang disebabkan bisa dari faktor keturunan maupun berasal dari pola hidup yang tidak baik dimana penyakit ini bersifat menahun biasanyanditandai dengannbertambahnya kadarnglukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hipnosis Lima Jari terhadap penurunan cemas pada pasien Diabetus Mellitus yang mengalami cemas di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang. Rancangan penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan desain quasy eksperiment, pendekatan yang digunakan adalah pre test and post test equivalent control group. Responden penelitian ini pasien DM yang mengalami cemas kurang dari 2 tahun dalam PROLANIS yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang, jumlah sampel 60 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden kelompok intervensi hipnosis lima jari dan 30 responden kelompok kontrol. Uji statistik menggunakan uji paired sample T-Test. Hasil uji statistik pada kelompok intervensi hipnosis lima jari didapatkan hasil yaitu terdapat pengaruh penurunan cemas pada pasien diabetus mellitus (p value=0,000). Sedangkan pada kelompok kontrol di dapatkan hasil p value 1.000 &gt; 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh hipnosis lima jari terhadap penurunan cemas pada pasien diabetus mellitus karena tidak diberikan hipnosis lima jari. &nbsp; Kata kunci: DM, cemas, hipnosis lima jari &nbsp; HYPNOSIS FIVE FINGER AGAINST ANXIETY DECREASE IN PATIENTS WITH DIABETUS MELLITUS &nbsp; ABSTRACT Diabetus mellitus is a disease that can be caused by hereditary factors or comes from a bad lifestyle where the disease is chronic usually marked by increasing glucose levels in the blood. This study aims to determine Hypnosis Five Finger against anxiety reduction in patients with diabetes who have anxiety in Tlogosari Wetan Public Health Center, Semarang. The design of this study is a quantitative study with quasy experimental design, the approach used is the pre test and post test equivalent control group. Respondents in this study were DM patients with anxiety less than 2 years in PROLANIS which was conducted every 1 month at the Tlogosari Wetan Public Health Center in Semarang, the number of samples 60 respondents were divided into 2 groups: 30 respondents in the five-finger hypnosis intervention group and 30 respondents in the control group. Statistical tests using paired sample T-Test. The results of statistical tests in the five-finger hypnosis intervention group showed that there was an effect of anxiety reduction in patients with diabetus mellitus in Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang (p value = 0,000). Whereas in the control group, the result was p value 1,000&gt; 0.05, which means that there was no effect of five-finger hypnosis on anxiety reduction in patients with diabetes mellitus because no five-finger hypnosis was given. &nbsp; Keywords: DM, anxiety, five finger hypnosis&nbsp;
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PENGGUNAAN NAPZA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SEMARANG firdaus, Angga mahargia yunanta; Hidayati, Eni
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.345 KB) | DOI: 10.26714/jkj.6.1.2018.1-7

Abstract

NAPZA merupakan singkatan dari Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Penggunaan NAPZA sangat membahayakan bagi kesehatan baik mental maupun fisik penggunanya. Pengguna NAPZA beresiko gangguan perkembangan otak, bunuh diri dan depresi kehilangan memori, risiko tinggi terhadap perilaku seksual, kecanduan, pengambilan keputusan terganggu, prestasi akademis yang buruk, kekerasan, dan kecelakaan kendaraan bermotor. Penggunaan NAPZA juga merusak masa depan penggunanya dan juga masa depan Bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan NAPZA pada remaja di sekolah mengah atas di kota Semarang. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik. menggunakan rancangan survei cross sectional. Sampel penelitan sebanyak 150 remaja yang memenuhi kriteria menggunakan kuesioner kemudian diuji menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% dari program SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  ada hubungan positif dan Signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan NAPZA remaja di sekolah mengah atas di kota Semarang. Nilai p=0.000 dan nilai r=0.343 pada uji pengetahuan dan penggunaan NAPZA membuktikan bahwa pengetahuan merupakan faktor pendukung penggunaan NAPZA. Nilai p= 0.003 dan nilai r=0.236 mengindikasikan bahwa ada korelasi antara sikap dengan penggunan NAPZA, dan pengetahuan dan sikap menghasilkan nilai Chi Square signifikasi = 0,202. Berdasarkan ketentuan analisis Chi Square dimana nilai probabilitas (p) kurang dari 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pada remaja. Pengetahuan tentang NAPZA dan penyalahgunaannya akan mengarahkan remaja untuk tidak pernah menggunakan bahkan mencoba zat berbahaya tersebut serta bersikap menolak ajakan teman maupun pengaruh lingkungan untuk menggunakannya. Dengan demikian menjadi sangat penting bagi semua pihak baik sekolah maupun orang tua untuk terus memberikan pengarahan yang baik mengenai bahayanya penyalahgunaan NAPZA bagi masa depan remaja. Kata kunci: Remaja, Kecanduan media sosial, Motivasi belajar ANALYZE THE RELATIONSHIP OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS THE USE OF DRUGS IN TEENS IN SCHOOL MENGAH TOP IN SEMARANG CITY ABSTRACTIT stands for drugs, psychotropic drugs, and other addictive substances. The use of DRUGS is very harmful for the health of both mental as well as physical users. People who use drugs are at risk of impaired brain development, suicide, depression and memory loss, against the high risk sexual behavior, addiction, impaired decision making, poor academic achievement, violence, and motor vehicle accidents. The use of DRUGS also damage future users and also the future of the nation. This research aims to analyze the relationship of the level of knowledge and attitude towards the use of DRUGS in teens in school mengah top in Semarang city. Type of this research is quantitative research with survey method is analytic. using the draft survey of cross sectional. The sample for the study as many as 150 teens who meet the criteria using keudian questionnaires were tested using the chi square test on a confidence level of 95% of the program SPSS version 19. The results showed that there is a positive and significant relationship between knowledge and attitudes towards the use of DRUGS in mengah school teen top in Semarang city. The value p = 0000 and the value of r = 0.343 on a test of knowledge and the use of DRUGS prove that knowledge is a factor supporting the use of DRUGS.The value p = 0.003 and value r = 0.236 indicates that there is a correlation between attitudes with use of DRUGS, and the knowledge and attitude to produce the value of the Chi Square = 0.202 significance. The Chi Square analysis based on where the value of the probability (p) of less than 0.05 means there is no significant relationship between the level of knowledge with attitude in teenagers. Knowledge about DRUGS and abuse will direct teenagers to never use even attempting the hazardous substances as well as being friends or refuse the influence of environment to use it. Thus it becomes very important for all parties to either the school or parents to continue to provide a good briefing about the dangers of the misuse ofDRUGS for the future of youth. Keywords: adolescent, addicted to social media, the motivation of learning