Aquartuti Tri Darmayanti
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Faktor Kerawanan Pangan Dan Lingkungan Terhadap Stunting Aris Widiyanto; Joko Tri Atmojo; Aquartuti Tri Darmayanti
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2019): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v8i1.118

Abstract

Background: Globally, it is estimated that one in five children will fail to grow or be known as stunting in 2020. In Indonesia based on Nutritional Status Monitoring (PSG) data for the past three years. The prevalence of short-term toddlers has increased from 2016 to 27.5% to 29.6% in 2017. Method: The interaction between environment and nutrition, especially food insecurity presents interesting dynamics that can be studied further. In this review, the authors are interested in providing scientific evidence-based information about the effects of food and environmental vulnerability factors on the incidence of stunting. Search for published articles is done through databases: PubMed, EMBASE, Scopus, CINAHL (EBSCO), the official website of national health organizations, online libraries, and the UNICEF library from February 10 to March 25, 201. Result: Stunting AND Risk Factors, Factors affecting stunting, Stunting AND food insecure, stunting AND environment factors, Stunting AND Indonesia. Inclusion criteria were systematic reviews, clinical reviews, cohort studies, cross-sectional studies, clinical studies, health reports, and program guidelines. Conclusion: Factors influencing stunting including: food insecurity increases the risk of stunting (OR = 1.17 95% CI: 1.09-1.25) and less weight (OR = 1.17 95% CI: 1.01-1.36). lack of sanitation, flooring type and mycotoxin exposure in the form of AF-alb.
A Advanced Life Support vs Basic Life Support: A review aris widiyanto; Galuh Sindhi Wardani; Risa Ardianti Pramasti; joko tri atmojo; Aquartuti Tri Darmayanti
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i2.1475

Abstract

ALS and BLS are the treatment options that are always taken when finding a cardiac arrest patient outside the hospital. The purpose of this review is to determine the effectiveness of the two emergency treatments that are correct according to the conditions and also their success in reducing mortality. This review was conducted by the author in June - July 2019, by searching databases including PubMed, Google scholar, and open access science direct to find out the potential of eligible studies. In this study it was explained that BLS was more likely to improve the ability of life of patients after being discharged from the hospital and improve the neurological function of patients after the rescue action from cardiac arrest.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketahanan Hidup Pasien HIV/AIDS: A review joko tri atmojo; Vivi Erlina Maylanda; Aprilia Tina Prastiwi; Aquartuti Tri Darmayanti; Saras Kuntari
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i2.1492

Abstract

Until now there is no vaccine that can fight HIV / AIDS. Antiretroviral Agents (ARVs) can only provide survival by slowing the reproduction of viruses. The purpose of this review is to describe the factors that can affect survival (PLWHA) after ARV administration. factors that can affect the survival / survival of people with HIV / AIDS (PLWHA) in addition to the provision of antiretroviral drugs. This review was conducted by the author in January - March 2019, by searching databases including PubMed, Google scholar, and open access science direct. In this review, it has been explained various factors that affect the survival of PLWHA who receive ARV treatment, including: Birth sex, age, nutritional status, CD4 levels and co-infection.
The Canadian Emergency Department Triage & Acuity Scale (CTAS) dan Perubahannya: A REVIEW Aris Widiyanto; Rina Tri Handayani; Mahrifatulhijah Mahrifatulhijah; Joko Tri Atmojo; Aquartuti Tri Darmayanti
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.453 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i2.311

Abstract

Latar Belakang: Pengelolaan pasien yang efisien pada unit gawat darurat membutuhkan tim medis yang mampu mengidentifikasi dengan benar kebutuhan pasien, menetapkan prioritas dan menerapkan perawatan. Kanada berupaya untuk secara lebih akurat mendefinisikan kebutuhan pasien untuk perawatan yang tepat waktu, mengevaluasi tingkat ketajaman tenaga medis dalam menentukan skala prioritas pasien, mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan kinerja terhadap "tujuan" operasi tertentu. Sehingga dibentuk The Canadian Emergency Department Triage & Acuity Scale (CTAS). Tujuan: Pada aritkel kali ini penulis tertarik untuk membahas mengenai CTAS berkaitan dengan pembaruan dan juga reliabilitasnya. Metode: Review ini dilakukan dengan menelusuri database PubMed, EMBASE, dan CINAHL. Kata kunci yang digunakan antara lain: ‘Triage in emergency 'ATAU' ‘The Canadian Emergency Department Triage & Acuity Scale (CTAS)’ ATAU the Canadian Emergency Department Information System (CEDIS) update” ATAU “the Canadian Paediatric Society (CPS)” ATAU “The Canadian Emergency Department Triage & Acuity Scale (CTAS) update”.Penelusuran ini dilakukan mulai dari Agustus hingga September 2019. Hasil: Tiga perubahan dalam CTAS yaitu: (1) Perubahan level pada penyakit-penyakit yang berkaitan atau disebabkan oleh demam atau peningkatan suhu. (2) pengubah definisi kelemahan adalah “Setiap pasien yang sepenuhnya bergantung pada perawatan pribadi; siapa yang terikat kursi roda; menderita gangguan kognitif yang membatasi kesadaran mereka tentang lingkungan mereka atau kemampuan untuk menghargai waktu, menunjukkan tanda-tanda cachexia dan kelemahan umum; atau lebih dari 80 tahun kecuali jelas kuat secara fisik dan mental. (3) Pengubah demam ‘suhu lebih besar dari 38,5 ° C terlihat tidak sehat ’CTAS level 2 dan‘ suhu lebih tinggi dari 38,5 ° C terlihat baik CT CTAS level 3 akan terbatas untuk anak-anak 3-18 bulan. Simpulan: CTAS adalah triase dengan 5 level yang pada tahun 2016 terdapat 10 komponen triase yang masih menjadi fokus perhatian dan pembaruan. Hingga terdapat setidaknya 3 pembaruan penting. Namun penelitian telah menunjukan bahwa CTAS merupakan metode yang memiliki reliabilitas atau keandalan yang baik.
EFEK PERAWATAN PALIATIF DI UNIT GAWAT DARURAT DAN RASIONALITAS UNTUK DIKEMBANGKAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Joko Tri Atmojo; Lilik Hanifah; Rina Tri Handayani; Rejo Rejo; Catur Setyorini; Nova Rahma Widyaningrum; Siti Maesaroh; Isnani Nurhayati; Anita Dewi Lieskusumastuti; Andriani Noerlita Ningrum; Tri Yuniarti; Sri Sayekti Heni Sunaryanti; Sri Iswahyuni; Sabatun Sabatun; Kiki Puspitasary; Nurrochim Nurrochim; Daryanto Daryanto; Ani Nur Fauziah; Meliana Novitasari; Etik Sulistyorini; Yesi Ihdina Fityatal Hasanah; Indarto Indarto; Karmadi Karmadi; Sri Suparti; Ahmad Rois Syujak; Anisa Hidayati; Rinandita Febri Susanti; Rohmi Rohmi; Ndaru Syukma Putra; Galuh Sindi Wardhani; Mifta Aditya; Heni Ernawati; Dewi Arradini; Anggie Pradana Putri; Selvia Anggitasari; Eva Leny Alviani; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Aris Widiyanto; Ahmad Syauqi Mubarok
Avicenna : Journal of Health Research Vol 4, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v4i2.536

Abstract

EFEKTIVITAS MASKER MEDIS DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 Joko Tri Atmojo; Lilik Hanifah; Rina Tri Handayani; Rejo Rejo; Catur Setyorini; Nova Rahma Widyaningrum; Siti Maesaroh; Isnani Nurhayati; Anita Dewi Lieskusumastuti; Andriani Noerlita Ningrum; Tri Yuniarti; Sri Sayekti Heni Sunaryanti; Sri Iswahyuni; Sabatun Sabatun; Kiki Puspitasary; Nurrochim Nurrochim; Daryanto Daryanto; Ani Nur Fauziah; Meliana Novitasari; Etik Sulistyorini; Yesi Ihdina Fityatal Hasanah; Indarto Indarto; Karmadi Karmadi; Sri Suparti; Ahmad Rois Syujak; Anisa Hidayati; Rinandita Febri Susanti; Rohmi Rohmi; Ndaru Syukma Putra; Galuh Sindi Wardhani; Mifta Aditya; Heni Heni Ernawati; Dewi Arradini; Anggie Pradana Putri; Budi Setiawan Manurung; Tio Guntur Prabowo; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Aris Widiyanto; Ahmad Syauqi Mubarok
Avicenna : Journal of Health Research Vol 4, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v4i2.537

Abstract

Manchester Triage System (MTS): A REVIEW Joko Tri Atmojo; Rejo Rejo; Sri Iswahyuni; Aris Widiyanto; Aquartuti Tri Darmayanti
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.94 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i2.310

Abstract

Latar Belakang: Triase adalah sistem manajemen risiko klinis yang digunakan pada unit gawat darurat di seluruh rumah sakit tempat pelayanan kesehatan di dunia. Manchester Triage System (MTS) adalah sistem klasifikasi prediksi prioritas dan risiko untuk pasien yang mencari perawatan darurat dan banyak digunakan di negara Uni Eropa. Perspektif teoretis dan sistematis telah dibahas penggunaan MTS pada unit gawat darurat sangat relevan, namun pemahaman dan penerapan triase ini di Indonesia masih belum baik, dengan demikian tujuan review ini adalah untuk membahas mengenai Manchester Triage System (MTS). Tujuan: Tujuan review ini adalah untuk membahas mengenai Manchester Triage System (MTS). Metode: Review ini dilakukan penulis dengan menelusuri database diantaranya PubMed, EMBASE, dan CINAHL. Kata kunci yang digunakan: ‘Triage in emergency 'ATAU' ‘Manchester Triage Scale’ ATAU Manchester protocol” ATAU “Manchester System” ATAU “Manchester risk assessment”. Penelusuran ini dilakukan mulai dari Agustus hingga September 2019, kriteria artikel adalah: uji acak terkendali (randomized controlled trial), studi retrospektif, observasional, studi kasus, review, systematc review, dan meta analisis. Hasil: Metode MTS dirancang untuk memungkinkan praktisi kesehatan pada unit gawat darurat untuk secara cepat menetapkan prioritas klinis untuk setiap pasien dengan 5 langkah yang mengedepankan penilaian rasa sakit atau nyeri. MTS dilaporkan memiliki reliabilitas sedang dan efikasi yang dapat mendukung penerapan MTS. MTS juga telah terbukti valid untuk digunakan pada anak-anak dan orang dewasa dengan sindrom koroner dan pasien dengan emboli paru akut. MTS ditemukan inklusif untuk memprediksi penerimaan gawat darurat dan kematian dalam jangka pendek Simpulan: Bukti ilmiah menunjukan tingkat keandalan MTS dapat diterima bila diterapkan pada unit gawat darurat,
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETAHANAN HIDUP PASIEN HIV/AIDS: A REVIEW joko tri atmojo; Vivi Erlina Maylanda; Aprilia Tina Prastiwi; Aquartuti Tri Darmayanti; Saras Kuntari
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i2.1492

Abstract

Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat melawan HIV/AIDS. Antiretroviral Agents (ARV) hanya dapat memberkan ketahanan hidup dengan memperlambat reproduksi virus. Tujuan review ini adalah menjabarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan hidup / survival (ODHA) setelah pemberian ARV. faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan hidup / survival dari orang dengan HIV / AIDS (ODHA) selain pemberian ARV. Review ini dilakukan penulis pada Januari – Maret 2019, dengan menelusuri database diantaranya PubMed, Google scholar, dan open access science direct. Pada review ini telah dijelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup ODHA yang menerima pengobatan ARV, diantaranya : jenis kelamin, usia, status gizi, kadar CD4 dan juga koinfeksi. Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat melawan HIV/AIDS. Antiretroviral Agents (ARV) hanya dapat memberkan ketahanan hidup dengan memperlambat reproduksi virus. Tujuan review ini adalah menjabarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan hidup / survival (ODHA) setelah pemberian ARV. faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan hidup / survival dari orang dengan HIV / AIDS (ODHA) selain pemberian ARV. Review ini dilakukan penulis pada Januari – Maret 2019, dengan menelusuri database diantaranya PubMed, Google scholar, dan open access science direct. Pada review ini telah dijelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup ODHA yang menerima pengobatan ARV, diantaranya : jenis kelamin, usia, status gizi, kadar CD4 dan juga koinfeksi.
PERBANDINGAN BANTUAN HIDUP LANJUT DENGAN BANTUAN HIDUP DASAR aris widiyanto; Galuh Sindhi Wardani; Risa Ardianti Pramasti; joko tri atmojo; Aquartuti Tri Darmayanti
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i2.1475

Abstract

ALS dan BLS merupakan pilihan langkah penanganan yang selalu dilakukan bila menemukan pasien henti jantung diluar rumah sakit. Tujuan review ini adalah mengetahui efektifitas kedua penanganan kegawatdaruratan yang benar sesuai kondisi dan juga keberhasilannya dalam menurunkan mortalitas. Review ini dilakukan penulis pada Juni – Juli 2019, dengan menelusuri database diantaranya PubMed, Google scholar, dan open access science direct untuk mengetahui potensi studi yang memenuhi syarat. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa BLS lebih mungkin meningkatkan kemampuan hidup pasien setelah keluar dari rumah sakit dan meningkatkan kembali fungsi neurologis pasien pasca tindakan penyelamatan dari serangan jantung.