Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KAJIAN ASPEK GEOLOGI DAN POTENSI MINERAL URANIUM DI KALIMANTAN BARAT UNTUK PERSIAPAN PLTN Hadi Suntoko; Bambang Soetopo
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 15, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2013.15.2.1498

Abstract

ABSTRAKKAJIAN ASPEK GEOLOGI dan POTENSI MINERAL URANIUM DI KALIMANTAN BARAT UNTUK PERSIAPAN PLTN. Telah dilakukan kajian aspek geologi di wilayah pantai Kalimantan Barat yang merupakan dataran rendah, sebagian tersusun oleh batuan granit berumur Miosen sampai Kapur, dan tidak dilalui oleh patahan aktif. Tersingkapnya batuan granit dan metamorf di Kalan, Kecamatan Ella Ilir berumur Pra Tersier mengindikasikan adanya potensi mineral uranium berkisar antara 150–5.000c/s yang didominasi pada batuan metalanau dan metatuf berupa sisipan (urat) yang membentang dari arah timurlaut-baratdaya (NE-SW). Tujuan kajian adalah mendapatkan daerah-daerah yang tersusun dari batuan berumur tua dan tidak dilalui oleh patahan serta mengenali potensi kandungan uranium. Metode yang digunakan adalah analisis data sekunder terutama aspek geologi yang berasal dari publikasi peneliti dan konfirmasi lapangan. Konfirmasi memberikan informasi kandungan mineral uranium dikontrol pola tektonik yang mengisi bidang fraktur berupa sekistositas maupun breksiasi dengan ketebalan sentimeter-milimeter. Hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah pantai Kalimantan Barat meliputi Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara, dan Ketapang merupakan daerah yang direkomendasikan menjadi tapak PLTN karena termasuk dalam wilayah batuan tua dan tidak dilalui oleh patahan, sedangkan Kalan, Kabupaten Melawi memiliki potensi mineral uranium pada mineral kalsit, gypsum dan kuarsa dengan ratio Th/U <1 dan cukup baik untuk persiapan bahan bakar PLTN di masa mendatang.Kata kunci: Aspek geologi, Mineral Uranium, PLTN ABSTRACTSTUDY OF GEOLOGY ASPECTS AND MINERALS URANIUM POTENTIAL AT WEST KALIMANTAN IN ORDER TO NPP PREPARATION. It have performed of geological aspects of the study in the coastal region of West Kalimantan which it is lowland, mostly composed by granite rocks its aged of Miocene to Cretaceous , and not traversed by active faults. Uncovering of granite rocks and metemorf in Kalan of Ella Ilir distric it aged pre - terseier old and indicate of potential uranium minerals ranged from 150-5.000c/s that dominated of the rock metalanau and metatuf form inserts (veins) which stretched from the northeast - southwest (NE-SW). The purpose was to get the area composed of old rocks its not traversed by fault in West Kalimantan and recognize the potential of uranium content. The method used to analysis of the secondary data from publications research and confirm data of the geological survey. The confirm give the inform a content of uranium minerals to be controlled by tectonic activities and its fill the field of fracture and brecciation with a thickness sekistositas milimetric- centimetrik. The results of the study showed that coastal region includes the District of West Kalimantan Pontianak, Kubu Raya, North Kayong, and Ketapang are recommended areas into nuclear power plant site as including in the area of old rocks and not traversed by fault. Kalan District Melawi regency has potential uranium minerals in the mineral calcite, gypsum and quartz with a ratio of Th/U < 1 and is good enough for the preparation of nuclear fuel in the future.Keywords: Geology Aspects , Uranium Mineral, NPP
PARAMETER GEOLOGI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTN DI DAERAH UJUNG LEMAHABANG, JEPARA, JAWA TENGAH Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 2, No 3 (2000): September 2000
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2000.2.3.2020

Abstract

ABSTRAK PARAMETER GEOLOGI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTN DI DAERAH UJUNG LEMAHABANG, JEPARA, JAWA TENGAH. Identifikasi data geologi merupakan data yang penting daiam perencanaan pondasi PLTN. Data tersebut meliputi litologi, patahan, susunan pelapisan, kegempaan dan aspek geoiogis lainnya. Penulisan ini dimaksudkan memberikan gambaran secara umum pengambilan data geologi yang diperlukan untuk perencanaan pondasi dalam proses studi tapak. Pembangunan PLTN dilakukan melalui tahapan-tahapan meliputi penentuan tapak, konstruksi, komisioning operasi dan dekomisioning. Dalam kegiatan penentuan tapak kegiatan terbagi menjadi tiga tahap dan setiap tahap terdiri dari beberapa aspek penelitian yang saling berhubungan dan berkelanjutan termasuk geologi. Identifikasi yang dibutuhkan dimulai dari data yang bersifat regional dilanjutkan pengamatan lokal dengan detil. Hasil penelitian lokal yang berhubungan dengan desain pondasi ialah sifat fisik mekanika batuan yang meliputi daya dukung tanah, percepatan tanah, kecepatan gelombang geser, permukaan air tanah, banjir pantai. Parameter teknis geologi tersebut akan menjadi masukan untuk kegiatan desain konstruksi dalam persiapan pembangunan. Ujung Lemahabang (ULA) adalah contoh lokasi yang lolos dalam tahap penentuan tapak pada studi kelayakan tapak yang dilakukan BATAN bersama Konsultan Newjec 1996. ABSTRACT PARAMETER GEOLOGY FOR PLANNING OF NUCLEAR FACILITIES DEVELOPMENT AT THE UJUNG LEMAHABANG, JEPARA, CENTRAL OF JAVA. Parameter geology is important assessment of site in the work planning of nuclear facility development. Data of base rock consists of litology, faulting, stratigraphy, seismicity, and other aspeck of geology. The document is purposed to view of parameter geology data will need for planning of site study activities. The nuclear facilities development have performed with step by step cinsist of siting, construction, comisioning, operation and decomisioning. In the siting that activity are provided of tree steps and every step consist of investigation by consideration as geology. Identification is needed to begin of regionally continuing of local survey. The result of local is consider by the desain parameters foundation are mecanica rock and soil which consist of bearing capacity, peak ground acceleration, shear wave velocity, ground water level, flood beach area. The parameter geology must be supported by all factor’s, will determine feasibility of site for construction of nuclear facility, without ignoring the others. Ujung Lemahabang is as preffered candidate site and environmental feasibility study that have been conducted by Newjec 1996. Another have participated in the study through on the job training.
PEMODELAN BANJIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BALONG, JEPARA, JAWA TENGAH Sunarko Sunarko; Heni Susiati; Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 13, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2011.13.2.1465

Abstract

ABSTRAKPEMODELAN BANJIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BALONG, JEPARA, JAWA TENGAH. Pemodelan untuk mengkaji potensi banjir sungai Balong terhadap daerah tapak PLTN Ujung Lemahabang telah dilakukan. Curah hujan maksimum untuk periode ulang 50, 100, 200, dan 500 tahun berdasarkan data curah hujan di daerah Kecamatan Keling dipergunakan sebagai data input. Peta daerah aliran sungai (DAS) dipergunakan untuk menentukan daerah tangkapan dan tutupan lahan serta koefisien limpahan. Pemodelan untuk aliran mode tunak dilakukan dan didapatkan hasil bahwa daerah genangan disekitar Sungai Balong terletak pada jarak lebih dari 1 kilometer dari tapak dengan kedalaman genangan maksimum kurang dari 1 meter untuk curah hujan maksimum dengan periode ulang 500 tahun. Potensi banjir di tapak Ujung Lemahabang dari sungai Balong sangat kecil dan tidak diperlukan struktur pencegah banjir sungai.Kata kunci: Pemodelan, banjir, tapak PLTN ABSTRACTRIVER FLOOD MODELLING IN THE BASIN OF BALONG RIVER, JEPARA, CENTRAL JAVA. Modelling to assess river flooding potential of Balong River to the Ujung Lemahabang NPP site has been conducted. Maximum rainfall for return periods of 50, 100, 200 and 500 years based on rainfall data in Keling district is used as the input. River basin map is used to determine catchment area, land cover, and runoff coefficient. Modelling is executed for steady-state flow and it is found that the nearest inundation area is found in a distance of more than 1 km from the NPP site with maximum depth of less than 1 meter for maximum rainfall of 500 years return period. It is concluded that the potential for river flooding from Balong river in Ujung Lemahabang is very small and no flood control structure is necessary to protect the site from river flooding.Keyword: Modelling, flooding, NPP site
UJICOBA PENGUKURAN GAS RADON UNTUK AKTIVITAS PATAHAN DI DAERAH RAHTAWU-PATI Hadi Suntoko; Imam Hamzah
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 6, No 1 (2004): Juni 2004
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2004.6.1.1928

Abstract

ABSTRAK UJICOBA PENGUKURAN GAS RADON UNTUK DETEKSI AKTIVITAS PATAHAN DI RAHTAWU MURIA PATI. Gas radon yang muncul dipermukaan dapat dimanfaatkan tidak saja untuk penelitian lingkungan tetapi juga untuk pengembangan ilmu kebumian terapan.Tanah/batuan yang bergerak mengakibatkan celah yang baik untuk keluamya gas Radon. Celah ini disebut retakan yang diakibatkan oleh gaya tekan yang bekerja menghasilkan patahan. Penelitian dilaksanakan di daerah Rahtawu Kabupaten Pati yang terletak sekitar 40 km di sebelah selatan Ujung Lemahabang. Tujuan penelitian adalah ujicoba menangkap gas radon untuk membuktikan adanya patahan N31 di Rahtawu. Alat yang digunakan adalah Radon meter tipe RDA200 dengan cara mencacah gas Radon yang keluar dari celah patahan. Hasil penelitian menunjukan niiai gas radon tertinggi 311 cpm dengan latar 18 cpm, sedangkan terendah adalah 0 cpm. Secara umum yang mempengaruhi nilai cacah yakni keadaan tanah, waktu pencacahan, kekerasan batuan, cuaca, porositas tanah/batuan dan posisi patahan.   ABSTRACT MEASUREMENT TESTING OF RADON GAS FOR FAULT ACTIVITY DETECTION IN RAHTAWU MURIA, PATI. The Radon surface can be used to investigate not only for environment but also to be develop in an earth application. The investigation is carried out at the Rahtawu fault, that includes, to the Pati regency which is located 40 km South of ULA. The objective of study to measure the radon realesed from the fracture zone activities. RDA equipment is being used to measure the radon gas released. The result shown that the high value of radon is 311 cpm with the background of 18 cpm, whereas the low value falls at 0 cpm. The tatoo value are influenced by the soil condition, tatoo time, hardness, weather, soil/stone porocity and fault possession.
INVENTARISASI TAPAK POTENSIAL PLTN DI WILAYAH PROPINSI BANTEN Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 9, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2007.9.2.1959

Abstract

ABSTRAK WILAYAH BARAT DAN UTARA BANTEN MERUPAKAN LOKASI STRATEGIS UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI. Perkembangan industri perlu diikuti peningkatan pasokan listrik nasional yang semakin krisis di masa mendatang, sehingga dipertimbangkan energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi pilihan terbaik guna memenuhi pasokan iistrik. Untuk mencari lokasi potensial akan dianalisis berdasarkan 6 parameter aspek penelitian melalui persiapan, perencanaan, penelitian, dan pemantauan sesuai Safety Standard Series IAEA, NS-R-3 (2003) tentang siting dan evaluasi tapak. Tujuan survei pendahuluan ini adalah melakukan inventarisasi lokasi, dalam rangka memperoleh data calon tapak di wilayah Banten. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, pemeringkatan, dan konfirmasi lapangan terhadap aspek kegunungapian, patahan permukaan, kecocokan pondasi, kegempaan, kepadatan penduduk, dan tsunami. Ke enam aspek tersebut dengan mempertimbangkan faktor external events. Hasil analisis survei menunjukan bahwa tapak potensial PLTN di Propinsi Banten adalah daerah Tanjung Pasir (Muara Balong), Tanjung Kait, dan Tanjung Pontang. Kata kunci: Lokasi strategis, tapak potensial, siting, pemeringkatan, external events.   ABSTRACT BANTEN REGION FOR WEST AND NORTH IS STRATEGIC LOCATION FOR THE DEVELOPMENT OF INDUSTRIAL AREA. The Growing of industry need the make-up of national electrics addition which progressively period to crisis in the future, so that it was considered by alternative energy like Power Station Of Nuclear Energy (NPPs) is best choice to fulfill electrics. It will be analyzed to looking for potential site about 6 parameters recording preparing, planing, and observating based on There by prepare of planology in the strategic area require to be done. To determine potential site need preparation, planning, research, and monitoring relating at Safety Standard Series IAEA, NS-R-3 (2003). Based on consideration of safety factor, feasibility factor, and refuse factor, it will obtain the best site. Investigation survey of location is to get candidate site, and to collect data in the Banten region to identificate of potential site of safety aspect, according to national/international standard. Method survey is used the leveling, consideration with data collecting, and field confirmation. Election of this special potential site consider by external factor events. The resulting of survey have been analysed and conclude potential site is Tanjung Pasir (Muara Balong), Tanjung Kait, and Tanjung Pontang. Keywords: Strategy site. Potential site, siting, Ranking, external events.
THE EFFECT OF TIME DURATION IN THE NETWORK AND RADIAL METHOD TOWARD THE ACCURACY IN MEASURING THE DEFORMATION AT MURIA Ari Nugroho; Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 13, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2011.13.2.1467

Abstract

ABSTRACTTHE EFFECT OF TIME DURATION IN THE NETWORK AND RADIAL METHOD TOWARD THE ACCURACY IN MEASURING THE DEFORMATION AT MURIA. The Deformation monitoring activities in the vicinity of Mount Muria are recommended by the IAEA (International Atomic Energy Agency) to be done for 5 years. The purpose of these activities is to determine the rate of the deformation caused by the volcanic activity of Mount Muria, as a basic study in analyzing the volcanic hazard toward the NPP (Nuclear Power Plant). The whole coordinate points measured encompass the district of Jepara, Pati, Demak, and Kudus. In 2010 deformation measurements were periodically conducted for 4 times a year using two geodetic GPS units of Trimble R7 GNSS type through the network method. The measurements were carried out at seven points of interest and at one reference point in March, April, May and December. Each session of the measurements was performed for 2.5 hours. In 2011 the deformation measurements were periodically conducted for 4 times a year by means of the radial method. The measurements were made at eight points of interest and at one reference point in April and May, June and July. Each session of measurements was performed for 10 hours. Based on the results of the measurements by means of the network method in 2010, it was concluded that the range of horizontal and vertical accuracy is between 6-10 mm and 25-46 mm., while the results of the measurements of the radial method in 2011 is 4-7 mm, and 16-28 mm respectively. Furthermore, it provides the evidence that the radial method tends to has better result than the network method if it is applied 4 times longer than the network method, resulting the accuracy below 7 mm and 28 mm for horizontal and vertical respectively.Keyword: deformation, global positioning system, differential method ABSTRAKPENGARUH WAKTU PENGUKURAN PADA METODE JARING DAN RADIAL TERHADAP AKURASI DATA DEFORMASI DI MURIA. Kegiatan monitoring deformasi di sekitar Gunung Muria, Jawa Tengah direkomendasikan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency) untuk dilakukan paling kurang selama 5 tahun. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui besarnya nilai deformasi yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Muria, sebagai dasar untuk analisis bahaya Gunung Muria terhadap tapak PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Titik koordinat yang diukur meliputi Kabupaten Jepara, Pati, Demak dan Kudus. Pada tahun 2010 telah dilakukan pengukuran deformasi secara periodik selama 4 kali dalam setahun menggunakan 2 unit GPS geodetik jenis Trimble R7 GNSS dengan metode jaring. Pengukuran dilakukan di 7 titik pengamatan dan satu titik referensi di Bulan Maret, April, Mei dan Desember. Setiap sesi dari pengukuran dilakukan selama 2,5 jam. Pada tahun 2011 telah dilakukan pengukuran deformasi secara periodik selama 4 kali dalam setahun dengan metode radial. Pengukuran dilakukan di 8 titik pengamatan dan 1 titik referensi di Bulan April dan Mei, Juni, serta Juli. Setiap sesi dari pengukuran dilakukan selama 10 jam. Berdasarkan hasil pengukuran dengan metode jaring pada tahun 2010 diperoleh kesimpulan bahwa keakurasian horizontalnya berkisar dalam rentang 6 – 10 mm dan keakurasian vertikalnya adalah 25 – 46 mm. Sedangkan hasil pengukuran dengan metode radial pada tahun 2011 diperoleh kesimpulan bahwa keakurasian pengukuran horisontalnya berkisar dalam rentang 4 – 7 mm, dan keakurasian vertikalnya adalah 16 – 28 mm. Hal ini membuktikan bahwa jika dilakukan 4 kali lebih lama dari metode jaringan, maka metode radial cenderung memberikan akurasi yang lebih baik yaitu di bawah 7 mm untuk akurasi horizontal dan dibawah 28 mm untuk akurasi vertikal.Kata kunci: deformasi, global positioning system, metode diferensial
PEMILIHAN TAPAK PLTN DI SEMENANJUNG MURIA Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 1, No 4 (1999): Desember 1999
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.1999.1.4.2004

Abstract

ABSTRAK PEMILIHAN TAPAK PLTN DI SEMENANJUNG MURIA. Proses pemilihan tapak PLTN di Indonesia secara resmi dimulai tahun 1975 dengan dibentuknya Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2PLTN). Kegiatan pemilihan tapak merupakan tahapan penting yang dilakukan dengan sangat hati-hati, komprehensif dan rinci dengan menggunakan metoda diskriptif serta pengharkatan (scoring) terhadap kondisi yang akan dipilih tentunya melibatkan berbagai pihak yang berkompeten. Penelitian mengacu pada standar keselamatan nuklir yang berlaku seperti lAEA-Safety Series No. 50-C-S, SS No. 50-SG-S9, USNRC, CFR-100, BATAN JK-Tapak dll. Secara umum pelaksanaan pemilihan tapak terbagi tiga kegiatan: survei tapak, evaluasi tapak dan pemilihan tapak sebelum operasional. Survei tapak yang dilakukan adalah memilih tapak diantara satu dari tiga calon terbaik dengan petimbangan keamanan (safety) maupun segi yang tidak berhubungan dengan keamanan (non-safety). Karakteristik tapak yang dipertimbangkan sangat ditentukan oleh kelayakan lokasi sehingga tapak yang diperoleh adalah tapak yang aman terhadap gangguan yang mungkin muncul selama masa operasi PLTN. Melalui tahapan kegiatan survei dan kaji ulang guna pembaharuan (updating) data maka proses pemilihan tapak PLTN berhasil diselesaikan 1996 yang menyimpulkan bahwa tapak terbaik dan cocok untuk fondasi PLTN adalah Ujung Lemahabang (ULA) yang terletak di desa Balong Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.   ABSTRACT SITE SELECTION OF NPP’s IN MURIA PENINSULA. Site selection process of Nuclear Power Plant in Indonesia started formal on 1975 to be performed the commission of develop a nuclear power plant/KP2PLTN. Site selection activity are important step with carried out by carefully, comprehensive and detail by using the descriptive method and scoring to that site selection. Elaborate activity uses of the Safety series standard lAEA-Safety Series like as the lAEA-Safety Series No 50-C-S, SS No. 50-SG-S9, USNRC, CFR-100, BATAN JK-site and soon. Generally of site selection process divides to three activity: site survey, evaluation and pre-operation selection. Site survey are site select between three prefers candidate site with considering of safety and non-safety. By step of the survey activity and study to aim updating data so site selection Nuclear power plant to be performed finally 1996 by conclusion that prefers candidate site are used to foundation Nuclear power plant are Ujung Lemahabang (ULA) that the location of Balong village, Bangsri district and Jepara regency.
PERHITUNGAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DI UJUNG LEMAHABANG PADA BOR D-28 (300 METER) MENGGUNAKAN PROGRAM SHAKE Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 2 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.2.1921

Abstract

ABSTRAK PERHITUNGAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DI UJUNG LEMAHABANG PADA BOR D-28 (300 METER) MENGGUNAKAN PROGRAM SHAKE. Lokasi yang diusulkan oleh Konsultan untuk pondasi reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terietak tepat di atas lubang bor D28 yang mempunyai kedalaman 300 meter. Bor dalam tersebut diperiukan untuk mengetahui perilaku tanah/batuan secara detil, baik secara statik maupun dinamik. Tujuan perhitungan percepatan tanah maksimum ini secara umum adalah untuk mengetahui sifat dinamik permukaan yang akan berpengaruh terhadap pondasi. Cara yang dilakukan dalam perhitungan ini, menggunakan program Shake dengan memasukan parameter-parameter tanah/batuan, antara lain kedalaman pelapisan, densiti, kecepatan geser tanah, damping dan input gempa iokal maka akan diperoleh nilai percepatan tanah maksimum (maximum acceleration). Untuk parameter input gempa menggunakan gempa daerah lain yang mempunyai kesamaan skala seperti gempa Kobe (M=7.2 skala Richter) karena gempa tersebut sulit diperoleh di daerah penelitian. Hasil running dari penelitian ini sangat dipengaruhi oleh input damping, kedalaman pelapisan, dan input gempa itu sendiri. Sehingga perilaku pondasi untuk struktur bangunan besar yang diperhitungkan adanya gempa, tergantung dari desain awai nilai dinamik tanah seperti halnya percepatan tanah maksimum permukaan.   ABSTRACT THE CALCULATION OF MAXIMUM ACCELERATION AT THE UJUNG LEMAHABANG SITE FOR D-28 (300 METER) USED SHAKE PROGRAM. Proposed site from Consultant to use for a foundation of Nuclear Power Plants lies at the bore hole D28, it has 300 meters depths. The bore hole have done to the soil/stone characteristic including of static and dynamic analysis. Generally the purpose of maximum acceleration for identification a dynamic surfacethat will affect of a founddation. Methodology is used the shake programe with including of the soil/stone parameters, namely depth, density, shear wave velocity, damping, earthquake so it will gate of the maximum acceleration. Input motion earthquake used a other site that it has same scale likes the Kobe Earthquake (M = 7.2 Richter) as earthqquake very difficult in the ULA site. The results of the running from Shake program very affect of a damping, depths of the layers, and input motion earthquake self. So that a foundation characteristic for big stucture will calculate of the earthquake, depending from fisrt desain of a dynamic value like this maximum acceleration.
ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN Dl SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH Sri Hariani Sjarief; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Sunarko Sunarko; Hadi Suntoko; Heni Susiati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 4, No 2 (2002): Desember 2002
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2002.4.2.2046

Abstract

ABSTRAK ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN DL SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH. Dalam rangka melengkapi laporan Studi Tapak dan Studi Kelayakan rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir di lokasi tapak Ujung Lemahabang, maka dilakukan pemantauan curah hujan sekitar lokasi guna mengetahui potensi banjir yang diakibatkan oleh curah hujan di daerah tersebut. Pengumpulan data primer dari tahun 1997 sampai 2001 memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi selama bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Pada periode tersebut dalam tahun 1999 maksimum curah hujan mencapai 26.9 mm/hari dengan minimum 1,1 mm/hari. Lamanya hari hujan maksimum 25 hari dalam sebulan. Berdasarkan data yang teramati mulai tahun 1997 sampai dengan 2001, curah hujan maksimum tahunan hanya mencapai antara 79 - 108 mm/hari. Nilai ini masih lebih rendah dari perhitungan PMP (Probable Maximum Precipitation) periode ulangan 2 tahunan yang mencapai curah hujan maximum tahunan sebesar 160 mm/hari. Dengan demkian kemungkinan banjir sangat kecil akan terjadi di daerah Lemahabang. Berdasarkan hasil wawancara dengan penduduk setempat dan dari catatan sejarah, diperoleh informasi bahwa lokasi di sekitar Ujung Lemahabang belum pernah dilanda banjir.   ABSTRACT THE ANALYSIS IMPACT of RAINFALL AGAINST the PLANNING of NUCLEAR POWER PLANT CONSTRUCTION at MURIA PENINSULA REGION, CENTRAL JAVA. In the frame work of completing the NPP Site Feasibility in Ujung Lemahabang (ULA), a precipitation monitoring has been done around the site to know the extent of flooding possibility. The primary data collected during the year 1997 to 2001 show that the highest rainfall occured during the wet season in December to February. The rainfall occured almost everyday, namely 25 days in a month. Respectively, during those periods the maximum rainfall was 26,9 mm/day with minimum of 1,1 mm/day in the year 1999. From the observed data since 1997 to 2001, the yearly maximum precipitation is about 79 to 108 mm/day. This figure is still lower than the PMP (Probable Maximum Precipitation) calculation during the return period for every two years which reach maximum precipitation yearly for 160 mm/day. It’s concluded that the flooding probability in ULA is very small. This is also evident from the historical fact and inerviews with local residents that there has been no flood in ULA area.
SUMBER POTENSIAL BAHAYA EKSTERNAL AKIBAT KEGIATAN MANUSIA PADA SURVEI TAPAK PLTN June Mellawati; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 12, No 1 (2010): Juni 2010
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2010.12.1.1445

Abstract

ABSTRAKSUMBER POTENSIAL BAHAYA EKSTERNAL AKIBAT KEGIATAN MANUSIA PADA SURVEI TAPAK PLTN. Dalam Safety Series No. 50-SG-S9 IAEA Guides diterangkan bahwa ”kejadian akibat kegiatan manusia” merupakan salah satu aspek penting dalam analisis regional pada kegiatan survei tapak PLTN. IAEA menerbitkan Safety Guide No. NS-G-3.1 tentang pedoman evaluasi tapak PLTN terkait potensi bahayanya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan manusia yang menimbulkan kejadian eksternal dan kriteria Screening Distance Value (SDV) pada kegiatan survei dan evaluasi tapak PLTN. Pada kajian ini dibahas beberapa kegiatan yang menurut IAEA mempunyai potensi menimbulkan tumbukan, ledakan, lepasnya bahan beracun/toksik, awan racun dan kebakaran yang dapat mengancam keselamatan PLTN. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka termasuk pengalaman terbaik dari beberapa negara yang mengoperasikan PLTN. Hasil menunjukkan bahwa keberadaan bandara, pelabuhan, instalasi militer, industri kimia dan kilang minyak merupakan kegiatan manusia yang perlu diperhatikan karena dapat menjadi pemicu kejadian eksternal dan mengancam keselamatan PLTN.Kata kunci: bahaya eksternal, tapak PLTN, SDV ABSTRACTPOTENCIAL SOURCES OF EXTERNAL HAZARDS BY HUMAN INDUCED EVENTS ON NPP SITE SURVEY. In Safety Series No.50-SG-S9 IAEA Guides described that man induced events is one of the important aspect on regional analysis of NPP site survey activities. Referring to he potential hazard, IAEA have published a guidance of Safety Guide IAEA NS-G-31 of External Human Induced Events. The objective of the assessment is to identify external man induced events and determine Screening Distance Value (SDV) criteria related to site survey and site evaluation activity. In this assessment, some human activities that have potential to generate missile impact, blasting, toxic material release, toxic cloud and firethat threat of NPP safety will be discussed. The method applied in the study is literature study including best practice of several countries that have been operating NPP. The results howed that airport and harbor existing, military installation, chemical industry and oil refinery are human activity that need attention because that can initiate the external events and threat NPP safety.Keywords: external hazard, NPP site, SDV