Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Komparasi Kinerja dan Emisi Gas Buang Mesin Bensin Satu Silinder Berbahan Bakar Premium dan E-10 pada Variasi Perbandingan Kompressi Indra Herlamba Siregar,
Teknika Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat berimplikasi terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor disektor transportasi. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor khususnya sepeda motor cukup signifikan dalam lima tahun terakhir ini dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 18,4% per tahun. Hal ini tentunya juga berkorelasi lurus terhadap meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak, sebab energi yang digunakan untuk menggerakkan sektor transportasi di dominasi oleh bahan bakar minyak. Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui sehingga peningkatan dalam konsumsinya maka tentunya akan mengurangi cadangan minyak yang ada, kemudian dalam proses pengkonversiannya berdampak negatip pada lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang menunjukkan agar penggunaan dan pengembangan energi baru dan terbarukan meningkat. Salah satu energi alternatip yang dikembangkan adalah bahan bakar nabati terutama bioetanol. Penelitian dilakukan untuk mengkomparasikan kinerja mesin satu silinder berbahan bakar E-10  yaitu bahan bakar yang terdiri dari 90% premium dan 10% Etanol dengan bahan bakar premium dengan variasi perbandingan kompressi yang diujikan 9,0:1, 9,7:1 dan 10,1:1. Untuk mendapatkan data pengujian dilakukan pada engine test bed dengan metoda bukaan katup penuh. Metoda penelitian dengan uji dwisample Wilcoxon digunakan untuk melihat pengaruh variasi perbandingan kompressi terhadap kinerja dan emisi mesin bensin satu silinder. Hasil pengujian memaparkan bahwa penggunaan bahan bakar E-10 menurunkan daya mesin untuk perbandingan kompressi standar yaitu 9,0:1, kemudian seiring naiknya perbandingan kompressi daya mesin yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar E-10 sama dengan mesin yang menggunakan bahan bakar premium. Sedangkan effisiensi mesin yang menggunakan bahan bakar E-10 lebih rendah daripada effisiensi mesin yang menggunakan bahan bakar premium untuk perbandingan kompressi standard dan lebih tinggi pada perbandingan kompressi 10,1:1. Bahan bakar E-10 dapat menurunkan emisi yang dihasilkan oleh mesin untuk semua perbandingan kompressi yang diujikan dengan rata-rata penurunan emisi tertinggi terjadi pada perbandingan 10,1:1 sebesar 26,87 % untuk HC dan 36,6 % untuk CO.
Pengaruh Perubahan Sudut Pitch Yang Besar Terhadap Kinerja Low Solidity Turbin Angin Sumbu Vertikal Darrieus Tipe-H dengan Bilah Profile Naca 0018 Indra Herlamba Siregar,
Otopro Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Otopro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan kebutuhan yang elementer bagi manusia dalam kehidupan ini. Seiring dengan kemajuan jaman dimana kebutuhan manusia akan energi untuk menopang aktifitas kehidupannya semakin besar pula. Energi Fosil adalah sumber energi utama dalam beberapa dekade ini, namun karena sifatnya tidak dapat diperbaharui dan tidak ramah terhadap lingkungan maka manusia mencoba sumber energi alternatif yang sifatnya dapat diperbaharui dan ramah terhadap lingkungan salah satunya energi angin. Energi angin masih belum dikembangkan di Indonesia karena secara potensi kurang memuaskan karena rata-rata kecepatan angin di Indonesia berkategori rendah sampai dengan sedang. Untuk itu diperlukan desain turbin yang bekerja pada kondisi kecepatan angin di Indonesia. Pada penelitian kali ini digunakan model turbin angin sumbu vertikal Darrieus Tipe-H dengan profil bilah NACA 0018 kecepatan angin yang diberikan 3 m/s dan 3,67 m/s dan sudut pitch 150, 200, 250 dan 300 dengan pembebanan 200, 250 dan 300 gr. Hasil penelitian memaparkan bahwa kinerja turbin angin sumbu vertikal Darrieus Tipe-H yang optimum diperoleh pada sudut pitch 150 dengan kecepatan angin 3 m/s dengan daya 4,86 x 10-2 Watt dan koefisien kinerja 7,841 %.   Kata kunci: Sudut pitch, Turbin Angin sumbu vertikal Darrieus Tipe-H, Koefisien kinerja   ABSTRACT   Energy represent elementary requirement to human being in this life. Along with progress of era where requirement of human being of energy to sustain its ever greater life activity also. Energy Fossil is the main source of energy in a few this decade, but because its character cannot renewable and ill disposed to environment hence human being try to seek the source of energy alternative which in character can renewable and friendly to environment one of them is wind energy. Wind energy still not yet been developed in Indonesia because potentialy less gratifying because mean speed of the wind in Indonesia categorize to lower up to middle So for this needed design of wind turbine work at condition of wind speed in Indonesia. In this research use of vertical axis wind turbine model of Darrieus Tipe-H with NACA 0018 profile blade. Wind speed a nominal wind speed of 3 m/s and 3,67 m/s and pitch angle are 150, 200, 250 and 300 with encumbering 200, 250 and 300 gr. Results show that optimum vertical axis wind turbine performance of Darrieus Tipe-H which is obtained at pitch angle 150 with wind speed 3 m/s, at this condition obtained power 4,86 x 10-2 Watt and coefficient of performance 7,841 %.   Keywords: Pitch angle, VAWT of Darrieus Tipe-H, Coefficient of Performance
KARAKTERISTIK AERODINAMIS DUA SILINDER TERIRIS TYPE 1 YANG TERSUSUN SIDE BY SIDE PADA BILANGAN REYNOLDS SUBKRITIS Siregar, Indra Herlamba; Muis, Abdul
Mesin Vol 22, No 1 (2007)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.733 KB)

Abstract

Experimental studies of aerodynamics characteristics of two cylinders type I in side by side configuration at sub-critical Reynolds number were carried out at open circuit of subsonic wind tunnel. Gap of side by side configuration T/D was varied from 1.1 to 4 and sliced angle both of frontage an behind cylinder at 45°, 53° and 65°. Total drag reduce since gap of cylinders increase for sliced angle 45° and 53° but increase for sliced angle 65°. Bias flow phenomenon showed at close and moderate gap of cylinders tend to symmetries at width gap. Visualization have done with smoke method to get more information about characteristics of two cylinders type I in side by side configuration
UJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL JENIS CROSS FLOW DENGAN VARIASI JUMLAH BLADE FACHRUDDIN WAHYU PERMADI, MOCH; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sumber energi minyak bumi masih mendominasi sebagai sumber energi utama. Permintaan energi minyak bumi dari tahun ketahun semakin meningkat hal ini dapat menyebabkan krisis energi. Dengan kondisi seperti ini maka perlu pengembangan sumber energi alternatif ramah lingkungan salah satunya adalah energi angin. Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber energi angin yang sangat besar. Dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang. Angin yang berhembus di daerah pesisir pantai cukup tinggi, akan tetapi untuk daerah selain pesisir pantai memiliki kecepatan angin yang relatif rendah. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan turbin angin vertical axis. Turbin angin vertical axis tidak bergantung pada arah angin untuk menghasilkan efisiensi maksimal. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, pembuatan turbin angin vertical axis jenis cross flow dengn memvariasikan jumlah blade. Variasi jumlah blade yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu 6, 8, dan 12 buah. Pengujian ini dilakukan pada kondisi angin di lapangan yang telah dikondisikan searah. Hasil penelitian didapatkan bahwa turbin angin 12 blade menghasilkan daya dan efisiensi tertinggi dibandingkan dengan variasi jumlah blade 6 dan 8 buah. Dengan pembebanan lampu sebesar 5w 12v menghasilkan daya elektrik turbin sebesar 3,87 watt dan efisiensi 3,76% pada kecepatan angin 5,52 m/s. Kata kunci:Energi angin, vertical axis, cross flow, jumlah blade. Abstract Petroleum energy sources still dominate as the main energy source. Petroleum energy demand is increasing year by year this may cause the energy crisis. With these conditions it is necessary to the development of environmentally friendly alternative energy sources one of which is wind energy. Indonesia is a country with a potential source of enormous wind energy. Because Indonesia is an archipelagic country that has a long coastline. The wind that blows in the coastal area is quite high, but for areas other than the coast has a relatively low wind speed. This can be overcome by using a vertical axis wind turbine. The vertical axis wind turbine does not rely on wind direction to generate maximum power. This research is an research experimental, manufacturing vertical axis wind turbine type of cross flow with variation of amount blade. Variations in the number of blades used in this study are 6, 8, and 12 pieces. The test is performed on wind conditions on the ground which has been conditioned in the same direction. The results showed that the 12 blade wind turbines generate power and highest efficiency as compared with the variation of the number of blade 6 and 8 pieces. With a lamp loading of 5w 12v produces 3.87 watts of electric power turbine and 3.76% efficiency at wind speed of 5.52 m/s. Keywords: wind energy, vertical axis, cross-flow, amount blade.
PENGARUH POSISI PELETAKAN KATUP BUANG TERHADAP KINERJA POMPA HIDRAM Muhajir Safaruddin, Ah.; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAir merupakan salah satu faktor kebutuhan pokok yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Air juga sebagai sumber kehidupan yang sangat di butuhkan baik diperkotaan maupun di perdesaan khususnya masyarakat yang belum terjangkau listrik dan kesulitan dalam memperoleh air bersih dan memperoleh air bersih harus menempuh perjalanan yang jauh.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistika deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan hasil penelitian secara grafis dalam table dan grafik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh posisi peletakan katup buang terhadap kinerja pompa hidram. Pompa hidram yang digunakan pada penelitian ini memiliki diameter pipa inlet 1 inchi, dengan sudut 45º dan panjang 4 m dan diameter pipa discharge 0,5 inchi, panjang 4 m dengan menggunakan volume tabung udara 0,0028 m3, sedangkan variasi posisi peletakan katup buang adalah 5 cm, 10 cm , 20 cm. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada perancangan pompa hidram didapatkan hasil yang paling optimal adalah pada jarak 10 cm dengan ketinggian inlet 1,75 meter, volume tabung udara 0,0028 m3 dan ketinggian discharge 4 m. Dengan kapasitas discharge sebesar 1,41 liter/menit, efisiensi pompa 38,17%. Sedangkan efisien terendah yaitu pada jarak 20 cm, dengan nilai efisiensi sebesar 34,07% dan kapasitas discharge 1,39 liter/menit. Kata Kunci : Pompa Hidram, peletakan katup Buang, Kapasitas discharge, Efisiensi.AbstractWater is one of the most important and inseparable inseparable in human life also other living things. Water is also a source of life that is needed both in cities and rural areas. Especially, people who have not been reached by electricity and difficulties in obtaining clean water with long distances. The research is using experimental method. The data analysis technique this study use quantitative descriptive statistical, which graphically describes the results of research in tables and graphs. The research was conducted to determine the effect of the position the exhaust valve on the performance hydraulic pump. Hydram pump used this research has a diameter of 1 inch inlet pipe, with an angle of 45º and a length of 4 m and a discharge pipe diameter of 0.5 inches, a length of 4 m using the air tube volume 0.0028 m3, while the variation of the position of the exhaust valve is 5 cm, 10 cm, 20 cm. The results of this research indicate that the design of the hydraulic pump most optimal results is at a distance of 10 cm with an inlet height of 1.75 meters, air tube volume 0.0028 m3 and discharge height of 4 m. With a discharge capacity of 1.41 liters / minute, pump efficiency is 38.17%. While the lowest efficient is at a distance of 20 cm, with an efficiency value of 34.07% and a discharge capacity of 1.39 liters / minuteKeywords: Hydram pump, laying of discharge valve, discharge capacity, efficiency.
KARAKTERISTIK BILAH BANYAK TIPE TORQUE FLOW IMPELLER PRATAMA, OKTAVIAN; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Fluida merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut segala jenis zat yang dapat mengalir. Pompa sentrifugal digunakan sebagai peralatan untuk memindahkan fluida cair pada berbagai macam aplikasi industri dan rumah tangga. Parameter yang paling menentukan dari kinerja pompa sentrifugal adalah kapasitas debit keluaran air, kemudian sudut keluar dari sudu impeller, banyaknya sudu impeller, dan laju kecepatan aliran fluida. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pembuatan instalasi pompa sentrifugal dengan menggunakan jenis bilah torque flow impeller dengan menambahkan variasi putaran, variasi suhu dan variasi jumlah bilah terhadap kinerja pompa sentrifugal yang di gunakan di penelitian ini adalah sudu 7, 8 dan 9 dan putaran motor 1500rpm, 2000rpm, 2500rpm dan suhu 30oC, 45oC dan 60oC. Pada pengujian Efisiensi, nilai head mengalami perubahan pada penambahan jumlah bilah, peningkatan suhu, dan penambahan kecepatan putaran. Sedangkan nilai kebisingan mengalami peningkatan pada peningkatan kecepatan putaran. Nilai NPSHa tertinggi didapatkan pada titik bukaan valve suction 90o (terbuka penuh) bilah torque bilah 7 kecepatan putaran 1500rpm dengan suhu fluida 30°C dengan nilai 9,46 m. Nilai NPSHa terendah didapatkan pada pengujian bilah torque flow 8 kecepatan putaran 2500rpm, suhu fluida 60°C dengan nilai 1,74. Nilai efisiensi tertinggi pada bilah 8 kecepatan 2500rpm yaitu 51,85% dengan kapasitas 51m suhu fluida 30oC. Nilai efisiensi terenda pada bilah 7 kecepatan 1500rpm yaitu 20% dengan kapasitas 28m suhu fluida 30oC. Nilai kebisingan tertinggi pada bilah 9 yaitu 85 db pada kecepatan 2500 Rpm dan nilai terenda pada bilah 7 yaitu 66,5 db pada kecepatan 1500 rpm. Kata Kunci: Pompa sentrifugal, desain jumlah sudu torque flow impeller, kinerja pompa senrifugal, NPSH. Abstract Fluid is a term used to refer to all types of substances that can flow. Centrifugal pumps are used as equipment to move liquid fluids to a variety of industrial and household applications. The most decisive parameter of the performance of a centrifugal pump is the output discharge capacity of the water, then the exit angle of the impeller blade, the number of impeller blades, and the velocity of fluid flow. This type of research is an experimental study of making a centrifugal pump installation using a type of torque flow impeller by adding rotation variations, temperature variations and variations in the number of blades to the performance of centrifugal pumps used in this study are blades 7, 8 and 9 and motor cycle 1500 rpm , 2000rpm, 2500 rpm and temperatures of 30 oC, 45 oC and 60 oC. In Efficiency testing, the head value changes in the addition of the number of blades, increase in temperature, and increase the speed of rotation. While the noise value has increased in increasing the rotation speed. The highest NPSHa value was obtained at the point of the suction valve opening 90o (full open) torque blades 7 rotation speed 1500 Rpm with fluid temperature 30 °C with a value of 9.46 m. The lowest NPSHa value was obtained from testing the torque flow blade 8 rotation speed 2500 Rpm, fluid temperature 60 °C with a value of 1.74. The highest efficiency value on the 8 speed blade is 2500 Rpm which is 51.85% with a capacity of 51m fluid temperature of 30 oC. The highest efficiency value on the 7 blade is 1500 Rpm speed which is 20% with 28m capacity 30 oC fluid temperature. The highest noise value in bar 9 is 85 db at a speed of 2500 Rpm and the finest value is in blade 7 which is 66.5 db at a speed of 1500 Rpm. Keywords: Centrifugal pump, design of the number of torque flow impellers, senrifugal pump performance, NPSH.
PENGARUH TEMPERATUR AIR, KECEPATAN PUTAR POMPA, DAN JUMLAH BILAH IMPELLER TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL TORQUE FLOW IMPELLER TYPE CLOSED BAHA UDIN LUTFI, HIBATULLAH; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PENGARUH TEMPERATUR AIR, KECEPATAN PUTAR POMPA, DAN JUMLAH BILAH IMPELLER TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL TORQUE FLOW IMPELLER TYPE CLOSED Performa dari pompa sentrifugal dapat dilihat dari nilai efisiensi, head, net positive section head (npsh), dan kebisingan pompa itu sendiri. Impeller adalah salah satu komponen pompa yang sangat penting karena dapat mempengaruhi performa pompa sentrifugal, terdapat beberapa jenis impeller yaitu, impeller terbuka, impeller semi-terbuka, dan impeller tertutup. Penambahan jumlah bilah impeller adalah salah satu cara untuk meningkatkan performa pompa sentrifugal, selain itu juga kecepatan putar motor dan temperatur air dapat mempengaruhi performa pompa sentrifugal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi temperatur air, variasi kecepatan putar motor dan variasi jumlah bilah impeller terhadap nilai efisiensi, head, NPSH, dan kebisingan pompa. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi temperatur air, variasi kecepatan putar, dan variasi jumlah bilah impeller. Variasi temperatur air yang digunakan adalah 30° C, 45° C, dan 60° C, dan untuk variasi kecepatan putar motor yaitu 1500 rpm, 2000 rpm, dan 2500 rpm. Sedangkan untuk variasi jumlah bilah yang digunakan pada penelitian ini adalah 7 bilah, 8 bilah, dan 9 bilah. Jenis impeller yang digunakan dalam penelitian ini adalah impeller jenis tertutup, ini disebabkan karakter fluida (air) yang digunakan dalam penelitian ini adalah air jernih. Dari penelitian ini dihasilkan head tertinggi yaitu 11,96 m dan kapasitas tertinggi yaitu 52 lpm pada temperatur air 30° C kecepatan 2500 rpm dan impeller bilah 8. Sedangkan untuk efisiensi tertinggi yaitu 61,76 % didapatkan pada temperatur air 30° C kecepatan 2000 rpm impeller bilah 8 dan untuk NPSHa tertinggi didapatkan pada temperatur air 30° C kecepatan 1500 rpm dan impeller bilah 7. Dan kebisingan terendah yaitu 65,7 dB didapatkan pada kecepatan 1500 rpm impeller bilah 7. Kata Kunci : pompa sentrifugal, impeller, NPSH, efisiensi. ABSTRACT THE EFFECT OF WATER TEMPERATURE, SPEED OF PUMP PLAY, AND AMOUNT OF IMPELLER ON THE CHARACTERISTICS OF TORQUE FLOW IMPELLER TYPES CLOSED CENTRIFUGAL PUMP The performance of the centrifugal pump can be seen from the value of efficiency, head, net positive section head (npsh), and the noise of the pump itself. Impeller is a pump component that is very important because it can affect the performance of centrifugal pumps, there are several types of impellers, namely, open impellers, semi-open impellers, and closed impellers. The addition of the number of impeller blades is one way to improve the performance of a centrifugal pump, besides that the motor rotational speed and water temperature can affect the performance of the centrifugal pump. The purpose of this study was to analyze the effect of variations in water temperature, variations in motor rotational speed and variations in the number of impeller blades to the value of efficiency, head, NPSH, and pump noise. The independent variables used in this study are variations in water temperature, variations in rotational speed, and variations in the number of impeller blades. The temperature variations of water used are 30 °C, 45 °C, and 60 °C, and for variations in motor rotational speed which are 1500 rpm, 2000 rpm and 2500 rpm. While for the variation of the number of blades used in this study were 7 blades, 8 blades, and 9 blades. The type of impeller used in this study is a closed type impeller, this is due to the fluid character (water) used in this study is clear water. From this study the highest head was produced at 11.96 m and the highest capacity was 52 lpm at a water temperature of 30 °C at 2500 rpm and impeller for blade 8. Whereas the highest efficiency is 61.76% obtained at a water temperature of 30 °C the speed of 2000 rpm impeller blades 8 and the highest NPSHa is obtained at a water temperature of 30 °C speed 1500 rpm and impeller blade 7. And the lowest noise is 65.7 dB obtained at a speed of 1500 rpm impeller blades 7. Keywords: centrifugal pump, impeller, NPSH, efficiency.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH JARAK CELAH BLADE PENGGANGGU DENGAN BLADE UTAMA TERHADAP KINERJA SAVONIUS RAHMANTO, ARIS; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri. Sampai saat ini peran sumber daya energi fosil seperti minyak bumi dan batubara yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui masih sangat dominan. Perlu adanya pemanfaatan sumber daya energi lain yang baru dan terbarukan.Angin merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang secara cepat dapat diproduksi kembali oleh alam. Turbin angin merupakan alat yang dapat mengkonversi energi angin menjadi energi gerak dan menghasilkan listrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, pembuatan model turbin angin sumbu vertikal jenis savonius tipe-S satu tingkat dengan menambahkan variasi jarak celah blade pengganggu. Variasi jarak celah blade pengganggu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada variasi jarak celah 0cm, 2cm, 4cm, dan 6cm. Pengujian ini dilakukan pada terowongan angin yang telah dikondisikan. Uji eksperimen ini untuk mengetahui besarnya daya dan efisiensi setelah dilakukan variasi penambahan blade pengganggu terhadap prestasi kerja turbin angin savonius tipe-S satu tingkat. Hasil penelitian ini diketahui bahwa model turbin angin savonius satu tingkat dengan penambahan variasi jarak celah blade pengganggu sebesar 6cm menghasilkan daya dan efisiensi tertinggi dibandingkan jarak celah pengganggu 0cm, 2cm, 4cm dengan beban 4000 gram mampu menghasilkan daya sebesar 3,03 Watt dan nilai efisiensi sebesar 20,4% pada kecepatan angin 6 m/s. Kata kunci : Savonius,vertical,blade pengganggu
PENGARUH RASIO LUAS BLADE UTAMA DENGAN BLADE PENGGANGGU TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS ANGGON PRIBADI, MUTI; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri. Sampai saat ini peran sumber daya energi fosil seperti minyak bumi dan batubara yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Perlu adanya pemanfaatan sumber daya energi lain yang baru dan terbarukan. Angin merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang secara cepat dapat di produksi kembali oleh alam. Turbin angin merupakan alat yang dapat mengkonversi energi angin menjadi energi gerak dan menghasilkan listrik.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yaitu menggambarkan hasil penelitian secara grafis dalam tabel, histogram, dan grafik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio luas blade utama dengan blade pengganggu. Turbin angin yang digunakan dalam penelitian ini memiliki diameter 30 cm dan ketinggian 30 cm, Sedangkan variasi rasio luas blade utama dengan blade pengganggu adalah 1 : 6, 2 : 6, 3 : 6, 4 : 6.Hasil penelitian tentang variasi rasio luas antara blade utama dengan blade pengganggu pada turbin angin savonius menunjukkan daya maksimal yang diperoleh pada kecepatan 6 m/s dengan beban 4750 gram sebesar 2,88 watt dan efisiensi maksimal turbin angin sebesar 26,4 % dengan menggunakan variasi rasio luas blade pengganggu dengan blade utama 2 : 6 Kata kunci : Savonius,vertical,blade pengganggu
PENGARUH JARAK TABUNG UDARA DENGAN KATUP HANTAR TIPE HORIZONTAL TERHADAP KINERJA POMPA HIDRAM RAYNALDI, DICKY; HERLAMBA SIREGAR, INDRA
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan salah satu faktor sumber yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama manusia, hewan dan tumbuhan. Untuk memindahkan air dari sumber menuju tempat yang diinginkan dibutuhkan sebuah alat yaitu pompa air. Dalam pengoperasiannya pompa air membutuhkan energi listrik atau bahan bakar minyak. Kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin meningkat mengakibatkan bahan bakar minyak semakin langka dan mahal, sehingga diperlukan solusi dari permasalahan ini. Salah satu solusinya adalah pompa hidram. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistika deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan hasil penelitian secara grafis dalam tabel dan grafik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak tabung udara dengan katup hantar terhadap kinerja pompa hidram. Pompa hidram yang digunakan dalam penelitian ini berdiameter 2 inch, dengan sudut kemiringan 45º panjang inlet 2 m dan diameter pipa discharge 0,5 inch, menggunakan volume tabung udara 0,0056 m3, variasi jarak tabung udara dengan katup hantar adalah 20 cm, 25 cm, 30 cm, 35 cm, dan 40 cm. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada perancangan pompa hidram didapatkan hasil yang paling optimal adalah pada jarak 35 cm dengan ketinggian inlet 1,75 m, volume tabung udara 0,0056 m3 dan ketinggian discharge 4 m. Dengan kapasitas discharge 7,31 liter/menit, efisiensi pompa hidram 33,08% sedangkan efisiensi terendah yaitu pada jarak 20 cm dengan nilai efisiensi sebesar 31,11% dan kapasitas discharge 3,17 liter/menit. .Kata Kunci: Pompa Hidram, Katup Hantar, Jarak Tabung, Efisiensi.