Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Keragaman Struktur Butir Amilum, Kadar Tepung, dan Clustering Delapan Taksa Tanaman Berumbi di Desa Simo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Aprila Kumala Sari; Serafinah Indriyani; Gustini Ekowati; Jati Batoro
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.01.3

Abstract

Desa Simo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi memiliki banyak area kebun, ladang, dan sawah. Kondisi ini mendukung tumbuhnya berbagai umbi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keragaman struktur butir amilum, kerapatan sel idioblas, kadar tepung, dan clustering (pengelompokan) delapan taksa tanaman berumbi di Desa Simo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi. Sampel umbi yang digunakan 8 taksa umbi yaitu garut (Marantha arundinacea L.), suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.), ubi jalar (Ipomea batatas L.), ubi kayu (Manihot esculenta Cranzt), talas (Colocasia esculenta (L.) Schott.), gadung (Dioscorea hispida Dennst.), ganyong (Canna edulis Ker.), dan uwi (Dioscorea alata L.). Umbi yang sudah dikoleksi diamati karakter morfologi umbi, struktur butir amilum, kerapatan sel idioblas, kadar tepung, dan clustering (pengelompokan). Data kerapatan sel yang mengandung butir amilum dianalisis dengan SPSS16 for Windows. Analisis clustering (pengelompokan) menggunakan software PAST. Bentuk butir amilum delapan taksa umbi antara lain: bulat, oval, segitiga, setengah lingkaran, bersudut, dan tidak beraturan. Kerapatan sel yang mengandung butir amilum tertinggi umbi talas (66,33 ± 14,74) sel/mm2. Kadar tepung tertinggi umbi gadung (9,53 ± 2,08%). Berdasarkan analisis clustering terdapat enam kelompok yaitu kelompok pertama uwi, kedua suweg dan gadung, ketiga ubi jalar, keempat ubi kayu dan talas, kelima ganyong, dan keenam garut.
Etnobotani Jagung (Zea mays L.) Pada Mayarakat Lokal di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Fithriyah Wulandari; Jati Batoro
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengetahuan masyarakat, sistem pengelolaan, keanekaragaman kultivar, dan pemanfaatan tanaman jagung di Desa Pandansari. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara bebas, mendalam dan metode wawancara semi-terstruktur. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan nilai penting (Use Value, UVs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pandansari memiliki pengetahuan cukup baik mengenai tanaman jagung. Hasil identifikasi tanaman jagung meliputi empat kultivar, yaitu jagung lokal, jagung manis, jagung hibrida, dan jagung putih. Dari keempat kultivar jagung tersebut yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pandansari adalah jagung lokal. Nilai UVs tertinggi bagian tanaman jagung yaitu bagian buah dan biji jagung sebesar 2,9. Nilai UVs pemanfaatan keseluruhan organ tanaman jagung tertinggi yaitu sebagai bahan pakan ternak (4,65). Selain itu tanaman jagung di Desa Pandansari dimanfaatkan sebagai bahan makan (gerit), kayu bakar, pupuk, dan pembungkus rokok.
Development Strategy of The Smallholder Plantation of The Sindang Community in Jukung Village, Lubuklinggau City, South Sumatra Paisal Ansiska; Jati Batoro; Roedy Soelistyono
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.498 KB)

Abstract

Sindang community located in the Jukung village Lubuklinggau city is a community that manages smallholders as their agricultural activities. The plantation sector is a source of livelihood of the people the majority of Sindang community. Plantation management people are still traditional and less intensive farming estates is the weakness of the people in the community that need to be done Sindang Smallholder plantation development strategy. The determination of strategy should be beneficial economic, social, political, cultural, environment. the aim of this study is to determine the factors that influence and provide recommendations and priorities of the people of plantation development strategies Sindang community. The method used is the SWOT analysis and analysis QSPM. The results of this study were 1) the development of Smallholder plantation in Sindang communities affected by internal elements (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats). the suitability of a power element is growing and the culture of the smallholders with influence value of 1.08; for the element of weakness is institutional weakness of farmers and the cultivation process less than the maximum value of 2.55 influence. The element of chance is the support of the government and change the culture system to influence the value of 0.87; and the element of threat is the lack of cooperation between the farmer and the source of innovation and poor quality of production with a value of 1.87 influence. 2) Referrals development must focus on the strategy to overcome the weaknesses (internal) and threats (external) are the construction of smallholders with agricultural systems are environmentally friendly, doing planting agricultural crops are more diverse/strengthening of the functions of agricultural land, management of post harvest to give value adding, Conducting training/education about organizational management and farm management.Keyword: Development Strategy, Smallholder Plantation, SWOT
Pengetahuan Fauna (Etnozoologi) Masyarakat Tengger di Bromo Tengger Semeru Jawa Timur Jati Batoro; Dede Setiadi; Tatik Chikmawati; Y. Purwanto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v17i1.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengetahuan tentang pemanfaatan hewan berpotensi, pelestarian lingkungan oleh masyarakat Tengger. Mempelajari interaksi antara masyarakat dan lingkungannya dan aspek praktek, persepsi serta representasinya. Metode penelitian digunakan survei exploratif meliputi inventarisasi jenis hewan di kandang, lingkungan rumah, wilayah konservasi hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN.BTS) meliputi nama lokal dan nama ilmiah. Metode dengan teknik ethnodirect, sampling meliputi wawancara langsung, semistruktural terhadap penduduk, pemangku adat, dukun serta pengumpulan informasi dengan pendekatan bersifat partisipasif (participatory ethnobotanical appraisal, PEA). Jenis hewan peliharaan mempunyai nilai ekonomi dapat dipergunakan sumber bahan pangan bagi masyarakat Tengger. Pengetahuan keanekaragaman satwa liar dan binatang yang dimanfaatkan masyarakat Tengger meliputi 110 jenis, hanya sekitar 6% saja yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari rumah tangganya, diantaranya adalah untuk bahan pangan, ritual, obat-obatan, dan lain-lainnya.
Etnoekologi Tanaman Budidaya di bawah Naungan Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese) di Desa Duwet Kedampul, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang Retno Oktaviani; Jati Batoro
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.01.2

Abstract

Pengetahuan lokal secara substansial merupakan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam bertindak dan berperilaku sehari-hari. Desa Duwet Kedampul dihuni oleh masyarakat Magersari yang bermata pencaharian dari sektor pertanian dengan melakukan teknik pengelolaan lahan tertentu pada lahan di bawah naungan pinus. Teknik pengelolaan tersebut merupakan pengetahuan lokal yang perlu dikaji dengan studi etnoekologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kegiatan pengelolaan lahan, keanekaragaman jenis tumbuhan, dan bentuk pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan oleh masyarakat Magersari di Desa Duwet Kedampul. Pada penelitian ini dilakukan wawancara bebas dan semi-terstruktur terhadap narasumber, inventarisasi jenis tumbuhan dan pengukuran parameter lingkungan pada lahan di bawah naungan pinus. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dan penghitungan nilai kegunaan (UVs). Hasil inventarisasi dianalisis dengan penghitungan nilai INP (Indeks Nilai Penting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Magersari di Desa Duwet Kedampul menerapkan sistem penanaman tumpang sari, penanaman berdasarkan musim, pembuatan terasiring, pembuatan teras bangku, dan pemangkasan tajuk atau perempesan pinus. Hasil perhitungan INP menunjukkan bahwa Ageratum conyzoides memiliki nilai INP tertinggi. Pada perhitungan pendugaan UVs diketahui bahwa pisang (Musa paradisiaca) merupakan jenis tanaman yang memiliki UVs tertinggi.