Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF PRODUCT STANDARDIZATION POLICY SMALL AND MEDIUM INDUSTRY (IKM) IN WOOD PROCESSING RESULTS Wijaya Wijaya; Sri Mulyani; Emiliana Emiliana
UNTAG Law Review Vol 1, No 1 (2017): UNTAG Law Review (ULREV)
Publisher : Faculty of Law Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.209 KB) | DOI: 10.36356/ulrev.v1i1.525

Abstract

The policy of the Minister of Trade which stipulates Ministerial Regulation No. 97 / M-DAG / PER / 12/2014 on the provisions on the export of forestry industry products implements the obligation to apply product standardization with SVLK (Timber Legality Verification System) to processed wood products from January 1, 2015. SVLK requirements for Small and Medium Enterprises (IKM), especially wood furniture and handicraft industries, are simplified in the form of self declaration as set forth in the document "Export Declaration." However, the Export Declaration Policy set by the government as an alternative for furniture business actors who do not have SVLK does not apply in European market and Australia. The results of research in Central Java Province found the furniture industry as a superior product, the number of SMEs that canceled its export contract causing the loss by stopping furniture exports even though this effort is done by the government in order to improve competitiveness.
Prarancangan Pabrik Ammonia Dari Hidrokarbon Dan Udara Dengan Proses KBR Dengan Disain Alat Utama CO2 Stripper Emiliana Emiliana; Muhammad Iwan Fermi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 8 (2021): Edisi 1 Januari s/d Juni 2021
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The need for ammonia increases along with the number of finished products that use ammonia as a raw material in the manufacturing process. Ammonia is widely used in the fertilizer industry, textile industry and as a refrigerant. The main raw materials used in manufacture of ammonia by the KBR (Kellogg Braun and Root) process are natural gas and air. This plant is planned to operate for 330 days per year and work continuously for 24 hours/day with capacity of 350,000 ton/year which will be established in Dumai, Riau. The remaining time for 1 year of the operation process is used for shutdown, plant maintenance, maintenance and repair of equipment. The design of the main equipment in this plant is CO2 Stripper which functions to regenerate monodiethanolamine solvent by releasing carbon dioxide from monodiethanolamine solution. CO2 Stripper is operated at a pressure of 10 Bar and a temperature of 85 °C. The economic analysis on the design of this plant shows that the ammonia plant from hydrocarbons and air is feasible to be established with the profits that the plant gets after tax is Rp. 867,865,241,024/year and the plant's Payback Period (PBP) is 1.8 years. Keywords: Ammonia, Economic Analysis, Natural Gas, Hydrocarbon, Plant Design
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS 1 SDN MUMBUL SARI Sukarto Sukarto; Emiliana Emiliana; Raden Sumiadi
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v6i2.1435

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 di SDN Mumbul Sari. Penelitian didesain dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Tahap perencanaan merupakan tahapan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran  di kelas seperti menyusun RPP, menentukan metode yang tepat, mengembangkan media dan menyusun instrumen penilaian. Tahap pelaksanaan adalah tahapan peneliti dan menerapakan RPP, media, dan instrumen penilaian yang telah dikembangkan. Tahap observasi merupakan tahap dimana peneliti melakukan proses pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, objek pengamatan adalah guru dan siswa. Tahap refleksi adalah tahapan peneliti dalam mengevaluasi kekurangan dalam proses pembelajaran sebelumnya sebagai bahan perbaikan dalam mengelola pembelajaran pada tahap berikutnya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar, lembar observasi, dokumentasi dan wawancara, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan rumus ketuntasan individu dan klasikal. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil kemampuan membaca permulaan siswa sebagai berikut; siklus I prosentase kemampuan pengenalan bentuk huruf (60,16%), pengenalan unsur-unsur bahasa (61,72%), dan pengenalan pola ejaan (70,31%). Sedangkan pada siklus II prosentase kemampuan pengenalan bentuk huruf (90,63%), pengenalan unsur-unsur bahasa (87,50%), dan kemampuan pengenalan pola ejaan (87,50%). Dalam penelitian ini terdapat peningkatan kemampuan bahasa permulaan siswa kelas 1 SDN Mumbul Sari.
KECERDASAN EMOSIONAL MENURUT GOLEMAN DALAM PERSPEKTIF KURIKULUM 2013 PAUD Emiliana Emiliana; Asep Eka Nugraha; Indria Susilawati
Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.932 KB) | DOI: 10.46368/.v1i2.800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Goelman. mendeskripsikan kecerdasan emosional menurut Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif dengan jenis deskriptif  non interaktif. Objek penelitian ditujukan kepada konsep pemikiran Goelman tentang kecerdasan emosional dan konsep kecerdasan emosional kurukulum 2013. Dalam pengolahan data menggunakan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Untuk mengetahui relevansi data yang diperoleh maka dilakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kecerdasan emosional terdiri dari lima aspek yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Menurut kurikulum 2013 mempunyai tiga meliputi kesadaran diri, rasa tanggng jawab untuk diri sendiri, dan perilaku prososial. Kecerdasan emosional sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak salah satunya ialah mengenali emosi diri sendiri khususnya emosi yang dirasakannya, mampu mengontrol emosi diri, mendorong keinginan serta kemauan mencapai tujuan tertentu, berbuat baik kepada orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya. Peran penting kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu sadar mengenai pikiran dan perasaan yang ada dalam dirinya, melatih anak dalam melakukan sesuatu yang tidak merugikan diri, membiasakan anak untuk berperilaku menolong tanpa memikirkan kepentingan sendiri. Adanya keterkaitannya antara kecerdasan emosional menurut Goelman dan kecerdasan emosional kurikulum 2013 yaitu mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemampuan menyesuaikan diri dengan orang lain, saling membantu, serta bertanggung jawab. Kecerdasan emosional anak sangat diperlukan untuk dikenali, diarahkan pada lingkungan PAUD. Secara teoris dan praktis juga memiliki implikasi terhadap kecerdasan emosional anak.
Effects of Using Online Learning and Cooperative Learning Techniques At Senior High School: Comprehension Of EFL Nurul Hidayati; Emiliana Emiliana; Nurul Aini; Selamet Riadi Jaelani
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol. 1 No. 4 (2023): Agustus : Jurnal Pendidikan Berkarakter
Publisher : LPPM Politeknik Pratama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/pendekar.v1i4.337

Abstract

Cooperative learning and online learning are two different approaches to education that have their advantages and disadvantages. The goal of the study to was find out the effects of using online learning and cooperative learning techniques at Senior High school in MUALLIMAT NWDI Pancor comprehension of EFL. The participants of this study were 31 students at MUALLIMAT NWDI PANCOR. To find out the effects of using online learning and cooperative learning faced by the data gained from observation and questioner were analyzed by using thematic analysis. The finding informs that there were three effects of using online learning and three effects of using cooperative learning at Senior High school. In online learning: 1) improve student’s problem-solving ability 2) improve student’s interaction on their learning 3) improve students’ strategies and assessment. In cooperative learning: 1) more comfortable 2) improve communications skills 3) promote social interaction. This study was qualitative research with a case study.