Rusmi Ambarwati
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH TEKNIK MODULASI PADA MOBILE WIMAX UNTUK LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Muhamad Fatkul Mujib; Endah Budi Purnomowati; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan suatu teknologi yang dapat mengirimkan paket suara melalui jaringan Internet Protocol. Jaringan IP sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch. Skripsi ini bertujuan mengetahui pengaruh tipe modulasi pada mobile WiMAX untuk layanan VoIP menggunakan network simulator OPNET Modeler v.14.5. Parameter yang diamati adalah SNR, BER, throughput dan packet loss . Tipe modulasi yang digunakan yakni QPSK,16-QAM dan 64-QAM dengan pengkodean. Hasil yang didapat dari simulasi bahwa untuk SNR menunjukkan dengan orde modulasi yang tinggi (64QAM) SNR yang dihasilkan akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya. Untuk BER kinerja orde modulasi rendah (QPSK) menghasilakan BER lebih baik, akan tetapi efisiensi yang dihasilkan rendah, sedangkan orde modulasi tinggi menghasilakn kinerja yang sebaliknya. Sedangkan nilai throughput akan semakin besar ketika orde modulasi yang digunakan semakin tinggi sehingga kualitas sistem semakin baik. Hasil yang didapat dari delay juga masih dalam batas toleransi standart delay yaitu >400ms.Kata Kunci- VoIP, mobile WiMAX, modulasi, throughput, packet loss.BER,SNR.
ANALISIS PENGARUH SUDUT POINTING ANTENA TERHADAP QUALITY Of SERVICE (QoS) VARIAN REAL TIME POLLING SERVICE (RTPS) PADA WiMAX 802.16D Rama Whidi Whiska; ali Mustofa; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) IEEE 802.16d merupakan salah satu teknologi yang mampu memberikan data secara cepat dan efisien secara nirkabel. Dalam implementasinya, WiMAX memiliki kekhawatiran apakah perubahan sudut pointing pada antena penerima mempengaruhi coverage area sehingga sinyal yang diterima oleh antena penerima menjadi lemah dan performansi menjadi terganggu dengan cara melihat 4 parameter yaitu signal to noise ratio, throughput, delay dan packet loss. Sudut pointing antena penerima akan dirubah secara mekanik (manual). Hasil penelitian menunjukan untuk nilai throughput pada perubahan sudut pointing antena dengan sudut elevasi cenderung stabil dengan nilai 0,292 sampai 0,293 ms, sedangkan untuk data dengan sudut azimuth nilai tebesar 0,385 Mbit/s di sudut 0° dan nilai terkecil 0,311 Mbit/s. Nilai packet loss pada perubahan sudut pointing antena dengan sudut elevasi cenderung stabil dengan nilai 0 sampai 0,08%, sedangkan untuk data dengan sudut azimuth memiliki nilai terbesar 1,03 % dan nilai terkecil 0 %. Menurut standar TIPHON 2012, nilai packet loss pada sudut azimuth dan elevasi tergolong dalam kategori baik Nilai delay cenderung stabil pada data dari hasil pengukuran dengan sudut elevasi dengan nilai 11,64 sampai 11,65 ms. Sedangkan, nilai delay terbesar pada perubahan sudut pointing antena dengan sudut azimuth 19,56 ms di sudut 0° dan terkecil 15,87 ms di sudut 180°. Semua data nilai delay tergolong dalam kategori baik menurut ITU-T G.114 bahwa nilai delay yang baik. Nilai signal to noise ratio (SNR) terbesar terdapat pada sudut 0° di sudut azimuth dengan nilai 31,73 dB dan 0° di sudut elevasi dengan nilai 28,5 dB.Kata Kunci – WiMAX 802.16d, sudut pointing antena, QoS, live streaming
PENGARUH FRAME RATE DATE BIT RATE TERHADAP KUALITAS LAYANAN STREAMING VIDEO MOBILE DEVICE COMMUNICATION WLAN 802.11n Satrio Dimas Bagaskara; Sigit Kusmaryanto; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract — This study discusses the influence of Frame Rate and Bit Rate Video Streaming service to the quality of Mobile Device Communication WLAN 802 .11n. Video streaming service on mobile device communication with good quality highly expected by the penikmati service, the good quality of the video is influenced by a variety of factors, one of which Frame rate and Bit rate. Good video, not off of Quality of Service when shipping data (streaming video). This research was conducted by calculating 3 parameters of Quality of Service (QoS) that is delay, throughput, and pakcet loss. With the variation of the input frame rate 10fps, 30 fps, 512 Kbps bitrate and 50fps, 1024kbps, 2048kbps, data retrieval is done by the method of unicast and multicast with displacement distance as far as 250 meters from the acces point (standard WLAN 802.11 outdoor coverage area). The test results of each Quality of Service parameters the farthest distance is 150 metres, and the data obtained is better than unicast multicast method. The results of the data in accordance with standard ITU-T G. 114 to delay (delay of end to end < 150 s) on any variation of frame rate and video bit rate and the probability of packet loss (10%) packet loss > to video with a frame rate of 30, 50 and bit rate 1024, 2048 Kbps, quality service is bad enough based on ITU-T G. 1010, While for the variations of frame rate and bit rate 512 Kbps packet-loss value (5%) packet loss < service quality then runs good on coverage area acces point. The results of the data throughput of the greater the input frame rate and bit rate then the greater the throughput value anyway. The use of multicast or unicast method on the results of data retrieval is not much different, and mobility client is very influential towards the good and the bad quality of streaming video network. Keywords – Frame rate, Bit rate, WLAN 802 .11n, Mobile device communication, Quality of Service (QoS), Unicast, Multicast.Abstrak — Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Frame Rate dan Bit Rate terhadap Kualitas Layanan Streaming Video Mobile Device Communication WLAN 802.11n. Layanan video streaming pada mobile device communication dengan kualitas baik sangat diharapkan oleh penikmati layanan ini, kualitas video yang baik dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya Frame rate dan Bit rate. Video yang baik, tidak lepas dari Quality of Service saat pengiriman data (video streaming). Penelitian ini dilakukan dengan menghitung 3 parameter Quality of Service (QoS) yaitu delay, throughput, dan pakcet loss. Dengan variasi masukan frame rate 10fps, 30 fps, 50fps dan bitrate 512kbps, 1024kbps, 2048kbps, pengambilan data dilakukan dengan metode unicast dan multicast dengan perpindahan jarak sejauh 250 meter dari acces point (standart outdoor coverage area WLAN 802.11). Hasil pengujian dari setiap parameter Quality of Service jarak terjauh adalah 150 meter, dan data yang didapatkan lebih baik metode unicast dibandingkan multicast. Hasil data sesuai dengan standar ITU-T G.114 untuk delay (delay end to end < 150 s) pada setiap variasi frame rate dan bit rate video. Dan probabilitas packet loss (packet loss >10%) untuk video dengan frame rate 30, 50 dan bit rate 1024, 2048 Kbps, kualitas layanan cukup buruk berdasarkan ITU-T G.1010, Sementara untuk variasi frame rate 10 dan bit rate 512 Kbps nilai packet loss (packet loss <5%) maka kualitas layanan berjalan baik pada coverage area acces point. Hasil data throughput semakin besar masukan frame rate dan bit rate maka semakin besar pula nilai throughput. Penggunaan metode unicast maupun multicast pada hasil pengambilan data tidak jauh berbeda, dan mobilitas client sangat berpengaruh terhadap baik dan buruknya kualitas jaringan video streaming. Kata Kunci – Frame rate, Bit rate, WLAN 802.11n, Mobile device communication, Quality of Service (QoS), Unicast, Multicast .
Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Yoga Saniya., Saniya; Wahyu Adi Priyono; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.599 KB)

Abstract

Sistem manajemen bandwidth menggunakan metode HTB (Hierarchical Tocken Bucket) dengan teknik antrian simple queue dan queue tree merupakan proses pengaturan bandwidth untuk mendukung kebutuhan layanan jaringan. Hasil analisis penerapan sistem ini membuktikan bahwa penggunaan teknik antrian dan kapasitas bandwidth menyebabkan perbedaan nilai packet loss, delay end-to-end, dan throughput sistem. Nilai packet loss yang paling kecil menggunakan teknik antrian queue tree dengan alokasi bandwidth 2Mbps adalah 0.2048% dan packet loss paling besar menggunakan teknik antrian simple queue dengan alokasi bandwidth 256 kbps adalah 2.3705%. Nilai delay end-to-end paling kecil menggunakan teknik antrian queue tree dengan alokasi bandwidth 2Mbps adalah 0.4093 ms dan delay end-to-end paling besar menggunakan teknik antrian queue tree dengan alokasi bandwidth 256 kbps adalah 3.1326 ms. Pengaturan sistem manajemen bandwidth ini menghasilkan throughput yang terkontrol sesuai dengan alokasi upload dan download yang diberikan oleh administrator.   Kata Kunci—teknik antrian, packet loss, delay end-to-end, throughput
SISTEM PEMANTAUAN PADA ELECTRIC SKATEBOARD BERBASIS INTERNET OF THINGS Arista Cahyaningtyas; Zainul Abidin; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 8 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKElectric skateboard merupakan kendaraan yang menggunakan energi listrik dari baterai sebagai sumber utamanya. Beberapa parameter pada electric skateboard perlu dilakukan pemantauan secara real-time. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan bagi penggunanya seperti, terjadinya habis baterai saat perjalanan, terjadinya overcurrent dan terlalu cepatnya putaran motor. Berdasarkan permasalahan ini maka akan dirancang sistem pemantauan dengan berbasis Internet of Things. Sistem yang dirancang juga dilengkapi dengan GPS sebagai keamanan dan dapat melakukan kalibrasi loadcell melalui smartphone untuk mempermudah pengaturan kenyamanan bagi pengguna. Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh parameter tegangan, arus, RPM motor, kalibrasi loadcell dan koordinat posisi pada electric skateboard dapat ditampilkan pada platform blynk dengan menggunakan value display dan maps untuk koordinat posisi. Pengiriman data dari mikrokontroler ke blynk menggunakan sambungan WiFi dan protokol yang digunakan menggunakan protokol Restful API.Kata-kata Kunci : Pemantauan, Antarmuka, Internet of Thungs, Electric skateboard , Blynk.ABSTRACTAn electric skateboard is a vehicle that uses electrical energy from batteries as its main source.Some parameters on an electric skateboard need to be monitored in real-time.This aims to prevent the dangers that can be caused to its users such as, the occurrence of battery discharge while traveling, the occurrence of overcurrent and too fast motor rotation.Based on this problem, a monitoring system will be designed based on the Internet of Things.The designed system is also equipped with GPS as security and can calibrate loadcells through smartphones to make it easier to set up convenience for users.Test results on this study showed that all parameters: voltage, current, motor RPM, loadcell calibration and position coordinates on the electric skateboard can be displayed on the blynk platform by using value displays and maps for position coordinates.Sending data from microcontroller to blynk using WiFi connection and protocol used using Restful API protocol.Keywords: Monitoring, Interface, Internet of Thungs, Electric Skateboard, Blynk.
PENGARUH KECEPATAN MOBILITAS USER TERHADAP QOS JARINGAN WIRELESS LAN 802.11G DAN 802.11N (2,4 GHz) Fikri Mentari; Ali Mustofa; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Fidelity (Wi-Fi) merupakan perangkat untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam suatu area Local Area Network (LAN). Kinerja jaringan yang berkualitas dan performansi yang baik pada jaringan Wi-Fi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi dari sisi user adalah pergerakan user menjauhi dan mendekati access point pada saat mengakses internet menggunakan jaringan Wi-Fi dengan kecepatan yang berbeda akan mendapat kualitas performansi yang bervariasi. Faktor dari sisi user berpengaruh terhadap parameter Quality of Service (QoS) di jaringan Wi-Fi. Parameter QoS pada jaringan Wi-Fi yaitu packet loss, delay dan throughput. QoS yang diperoleh dari pergerakan user di jaringan Wi-Fi dapat diketahui dari simulasi yang dirancang pada software Riverbed Modeler versi 17.5. Pengamatan pengaruh mobilitas user terhadap parameter QoS di Wi-Fi dilakukan pada layanan FTP dan video conference. Skripsi ini dibuat untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi ketika user yang sedang mengakses layanan melakukan pergerakan dengan kecepatan tertentu. Kata Kunci- FTP, Video Conference, Wi-Fi, mobilitas, throughput, packet loss, delay
Performansi Video On Demand (VOD) Pada Virtual Private Network (VPN) Menggunakan OpenVPN Henry Okta Priyambudi; Sholeh Hadi Pramono; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.302 KB)

Abstract

Multimedia streaming menggunakanmedia video, sebagai cara penyampaian informasi yanglebih baik dibandingkan dengan teks atau suara. Salahsatu jenis multimedia streaming adalah Video OnDemand (VOD). Pada sistem video on demand, file videotelah disimpan terlebih dahulu di dalam server. Clientmerequest file video yang diinginkan dan prosesstreaming dapat dilakukan.. Salah satu kelemahan darivideo on demand adalah tidak ada sistem authentifikasipada client. Setiap client dapat melakukan streamingvideo, meskipun client tersebut tidak diberikan hakakses. Kelemahan pada video on demand ini dapatdiatasi dengan memberikan sistem tambahan VirtualPrivate Network (VPN) menggunakan OpenVPN.OpenVPN mampu mengatasi masalah authentifikasipada VOD, dengan memberikan sertifikat khususkepada setiap client yang yang diberikan hak akses agardapat melakukan streaming. Analisa parameterperformansi jaringan berupa throughput, packet loss,dan Delay. Dari hasil pengujian didapatkan nilai rataratathroughput terbesar pada konfigurasi empat clientdengan resolusi file video 480x320p yaitu 586.79 kbps.Nilai rata-rata packet loss pada konfigurasi tersebutsebesar 0.88% dan Delay end-to-end sebesar113.2400781ms. Mengacu pada rekomendasi ITU-TG.1010, sistem Video On Demand (VOD) pada VirtualPrivate Network (VPN) Menggunakan OpenVPN dapatdiaplikasikan karena nilai packet loss <1% dan nilaiDelay end-to-end <10s.
RANCANG BANGUN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PADA POMPA IRIGRASI SEMI OTOMATIS UNTUK TANAMAN CABAI Adyartama Prananda Nugraha; Erni Yudaningtyas; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 7 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak–Perkembangan teknologi pertanian saat inisudah semakin berkembang dan beragam. Pertanian yang sedang berkembang dan banyak mengalami permasalahan didalam pembudidayaan yaitu pertanian komoditas cabai. Beberapa faktor yang menjadi kendala yaitu cuaca yang tidak menentu, dan serangan dari hama. Terdapat beragam teknologi yang dapat mengontrol kualitas dari hasil pertaniancabai tersebut, salah satunya adalah PLC. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industriseperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. Bahasa yang digunakan oleh PLC adalah Ladder, yang berisi input dan output proses. PLCmemiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor,relay, dan lain-lain. Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usaha tani. Tujuan dari irigasi yaitu untukmembasahi tanah sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yangada di tanah tersebut. Pada penelitian ini dirancang sebuat alat Pompa Irigasi Semi Otomatis menggunakan PLC. Pompa dirancang semi otomatis yang dapat melakukan proses irigasi secara otomatis berdasarkan tingkat kelembapan tanahnya, proses pemupukan dan pemberian pestisida secara manual sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh petani. Penelitian ini menghasilkan perbedaan dalam ujicoba yang dilakukan, yaitu ujicoba kelembapan tanah yang memiliki nilai kelembapan sebesar 71,79 mendapatkan hasil tanamancabai yang subur dan ujicoba kelembapan tanah yang memiliki nilai kelembapan tanah sebesar 57,50 mendapatkan hasil tanaman cabai yang hanya tinggal berupa batang tangkainya saja dikarenakan mengalami kerontokan pada daunnya.Kata Kunci— Tanaman Cabai, PLC, Semi Otomatis,Kelembapan, Pemupukan, PestisidaAbstract—In Indonesia, chili plants can be cultivated in thelowlands or higlands, but chili production is not good and theincrease is not proportional to the rapid market demand. Someof the factors that become obstacles include persistent weather,such as a long rainy season, inefficient sunlight and attacksfrom pest.There are various technologies that can control the quality ofthe chili agricultural products, one of which is PLC.Irrigation isone of the important factors in farming activities. The purpose ofirrigation is to wet the soil so that conditions can be achievedaccording to the needs for plant growth in the soil.Semi Automatic Irrigation Pump tool is designed to use acontrol system such as PLC. Pump designed semi-automaticwhich can carry out the irrigation process automatically basedon the level of soil moisture, process of fertilizing and applyingpesticides manually according to the needs of the farmersThis thesis result in differences in the trials conduted, that isthe soil moisuture test which had a humidity value of 71,79obtained fertile chili plants and the soil moisture test which hada soil moistre value of 57,50 got the results of chili plants thatonly remained in the form of stems because the experiencedleaf loss.Keywords— Chili Plant, Semi Automatic, Humidity,Fertilizers, Pesticides, PLC
ANALISIS KINERJA JARINGAN LTE MENGGUNAKAN DRIVE TEST TEMS POCKET 13.3.1 Gladys Fivin Mahardika; Sigit Kusmaryanto; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract – This research is discuss about analysis of Long Term Evolution (LTE) performance using drive test Test Mobile System (TEMS) Pocket 13.3.1 by performing Reference Signal Received Power (RSRP) and Reference Signal Received Quality (RSRQ) measurements on the user at Kecamatan Klojen Malang.  The drive test method is a method of observing signal quality in real time which results of this observation can be used as a recommendation for telecommunication service providers to improve the signal quality of LTE network in Kecamatan Klojen Malang.  This research done by performing RSRP and RSRQ measurements then compared it with the existing Key Performance Indicator (KPI) standard.  The results showed 44.35 % of the RSRP values greater than  -80 dBm and 55.54 % were between -100 dBm to -80 dBm.  Based on KPI standard, RSRP value in Kecamatan Klojen Malang has shown good criteria, but needs to be maximized to meet the excellent criteria of above -80 dBm.  While there is no RSRQ value greater than -3 dB.  The RSRQ value showed 59.09 % were between -14 dB to -9 dB.  Based on KPI standard, RSRQ value in Kecamatan Klojen Malang has shown medium criteria Keywords: LTE; RSRP; RSRQ; drive test; Key Performance Indicator (KPI) Abstrak – Penelitian ini membahas tentang analisis kinerja jaringan Long Term Evolution (LTE) menggunakan drive test Test Mobile System (TEMS) Pocket 13.3.1 dengan melakukan pengukuran Reference Signal Received Power (RSRP) dan Reference Signal Received Quality (RSRQ) pada user di Kecamatan Klojen Malang.  Metode drive test merupakan metode pengamatan kualitas sinyal secara real time yangmana hasil dari pengamatan ini dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi penyedia jasa telekomunikasi agar dapat meningkatkan kualitas sinyal jaringan LTE di Kecamatan Klojen  Malang.  Penelitian ini dilakukan dengan mengukur nilai RSRP dan RSRQ untuk kemudian dibandingkan dengan standar Key Performance Indicator (KPI) yang ada.  Hasil pengukuran menunjukkan 44.35 % nilai RSRP lebih dari -80 dBm dan 55.54 % berada diantara -100 dBm sampai -80 dBm.  Berdasarkan standar KPI, nilai RSRP pada wilayah Kecamatan Klojen Malang menunjukkan kriteria good, namun perlu dimaksimalkan lagi agar memenuhi kriteria excellent yaitu diatas -80 dBm.  Sedangkan pada nilai RSRQ sama sekali tidak terdapat nilai yang lebih besar dari -3 dB.  Nilai RSRQ menunjukkan 59.09 % berada diantara -14 dB sampai -9 dB.  Berdasarkan standar KPI, nilai RSRQ pada wilayah Kecamatan Klojen Malang menunjukkan kriteria medium. Kata Kunci: LTE; RSRP; RSRQ; drive test; Key Performance Indicator (KPI)
ANALISIS PENGARUH PILOT POLLUTION TERHADAP KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA) Dewi Yustianingsih; Endah Budi Purnomowati; Rusmi Ambarwati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.395 KB)

Abstract

Teknologi generasi ketiga atau 3Gdidukung oleh teknologi Universal MobileTelecommunication System (UMTS) dengan teknologiakses Wideband Code Division Multiple Access(WCDMA). Kualitas layanan sudah seharusnya sesuai,namun terdapat kasus di kota Malang yang disebutpilot pollution. Pilot pollution berarti terlalu banyaksinyal pilot yang berada pada suatu wilayah, dimanatidak ada sinyal pilot yang dominan. Skripsi ini akanmembahas seberapa besar pengaruh pilot pollutionterhadap kualitas layanan WCDMA bedasarkanparameter kualitas jaringan yang meliputi ReceivedSignal Code Power (RSCP), Chip Energy over Noise(Ec/No), Carrier to Interference (C/I) serta kualitaslayanan Speech Quality Index (SQI), Call Setup SuccessRatio (CSSR), Call Dropped Ratio (CDR) CallCompletion Success Ratio (CCSR) dan HandoverSuccess Ratio (HOSR). Dari hasil analisis didapatDaerah yang terjadi pilot pollution berada pada 2 titikpengamatan dengan nilai C/I lebih kecil daripada titikpengamatan lain dan nilai CDR pada daerah pilotpollution dibawah 30%.Kata Kunci—WCDMA, pilot pollution, RSCP,Ec/No, C/I, CDR