Tengku Sri Wahyuni
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEKTIFITAS MODIFIKASI BIOFEEDBACK DAN KEGELEXERCISE DENGAN TERAPI YOGA TERHADAP INKONTINENSIA URIN TIPE STRES PADA IBU PERIMENOPAUSE DI KELURAHAN SETIANEGARA KECAMATAN SIANTAR SITALASARI Wahyuni, Tengku Sri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 12 No 3 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.697 KB)

Abstract

Stres inkontinensia merupakan keluarnya urin yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan tekanan intra abdominal (bersin,batuk, tertawa, melompat atau gerakan lainnya) yang banyak terjadi pada masa perimenopause. Hal tersebut terjadi akibat perubahan terkait proses penuaan terutama penurunan hormon estrogen. Latihan otot dasar panggul perlu dilakukan untuk menurunkan angka kejadian inkontinensia urin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas modifikasi biofeedbackdan Kegel Exercisedengan terapi Yoga terhadap inkontinensia urin tipe stres pada ibu perimenopause di Kelurahan Setianegara Pematangsiantar.Jenis penelitianquasi eksperimenpre and post test control group design, dengan analisa data yang digunakan uji korelasi Somers’D, dan Kolmogorov Smirnov.Berdasarkan hasil uji statistic diketahui bahwaada hubungan umur dengan inkontinensia urin tipe stres (p=0,02), tidak terdapat hubungan paritas (p=0,78), IMT (p=0,39) dan tidak terdapat perbedaan efektifitas modifikasi biofeedback dan Kegel exercise dengan terapi yoga terhadap inkontinensia urin tipe stres pada wanita perimenopause (p=0,068). Namun, modifikasi Biofeedback dan Kegel exercise dengan terapi Yoga memberikan perubahan terhadap tingkat inkontinensia urin tipe pada ibu perimenopause. Perlu dilakukan latihan otot dasar panggul sejak usia< 40 tahun untuk mencegah inkontinensia urin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PADA IBU BERSALIN PESERTA JAMPERSAL DI RSUD DR.DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013 Purba, Juliani; Wahyuni, Tengku Sri; Sirait, Sri Hernawati
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.425 KB)

Abstract

Sumatera Utara dengan angka fertilitas 3,8 merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia. Sebagai upaya untuk pengendalian jumlah penduduk dan keterkaitannya dengan Jaminan Persalinan (Jampersal), maka pelayanan KB pada masa nifas perlu mendapatkan perhatian. Tatalaksana pelayanan KB mengacu kepada pedoman pelayanan KB dan KIA yang diarahkan pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau Kontrasepsi Mantap (Kontap). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakikutsertaan menjadi akseptor KB pada ibu bersalin peserta Jampersal di RSUD Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar. Penelitian ini merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 41 ibu bersalin peserta jampersal di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ditentukan dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data meliputi tahapan analisis univariat, analisis bivariat dengan  uji chi square, analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kemaknaan p<0,05 dan rasio prevalen dengan CI 95%. Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi ibu bersalin peserta Jampersal di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2013 ada 22  (53,7%) yang tidakikut menjadi akseptor KB. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor predisposisi yaitu umur dan paritas berhubungan dengan ketidakikutsertaannya menjadi akseptor KB dengan nilai p= 0,032; RP 0,50  dan CI 0,28-0,88 dan p= 0,003; RP 3,19; CI (1,31-7,74). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa paritas merupakan variabel  yang paling dominan dari ibu bersalin peserta  Jampersal dengan ketidakikutsertaannya menjadi akseptor KB. Diharapkan kepada kepada petugas kesehatan yang memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan dan nifas hendaknya memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu agar menggunakan alokontrasepsi tanpa harus menunggu selesai masa nifas dan bagi ibu dengan paritas ≤ 2 diharapkan tetap menggunakan MKJP dengan tujuan untuk mengatur waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak kehamilan dan menentukan jumlah anak.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI PANAS DAN ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA Wahyuni, Tengku Sri; Purba, Juliani; Batubara, Ardiana
Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Bidan Prada Edisi Juni 2019
Publisher : Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labor pain can cause stress which causes the release of excessive hormones such as catecholamines and steroids. Pain in labor can also cause hyperventilation so that oxygen needs increase, increase blood pressure, and decrease intestinal motility and urinary vesicles. Heat Therapy and Endorphine Massage is a non-pharmacological method that is thought to be effective in reducing labor pain. The purpose of this study was to compare the effectiveness of heat therapy and endorphin massage on the intensity of pain in the first active phase of normal labor in primiparous mothers at the Pematangsiantar city BPM. The type of research used is quasi-experimental. The population of this study was primiparous maternity during the active phase I who experienced normal labor in the Pematangsiantar City Independent Practice Midwife. The research sample consisted of two groups of 20 respondents each taken by purposive sampling technique, and certain inclusion criteria. The sampling technique was accidental sampling in April - June 2015, through interviews using questionnaires and the scale of pain measurement numerical rating scales (NRS). Analysis of the data used with T-Test on normal distributed data using Wilxocon and U Mann Whitney on data with abnormal distribution. The technique of heat therapy and endorphine massage is a non-pharmacological therapy that can reduce pain intensity during the first active phase of labor. There is the influence of heat therapy and endorphine massage on pain intensity during the first active phase in primiparous mothers with a value of p = 0.001. There is no difference in the effectiveness of heat therapy and endorphine massage techniques in reducing pain intensity during the first active phase in primiparous mothers. Midwives should be able to apply heat therapy techniques and endorphine massage to reduce pain intensity during the first active phase of labor and can also teach it to family / childbirth assistants. Keywords: Heat Therapy, Endorphin Massage, First Pain Intensity, Active Phase of Normal Labor, Primipara Mother
EFEKTIVITAS PERINEUM MASSAGE DENGAN MODIFIKASI HANDS-OFF DAN PERINEUM MASSAGE DENGAN MODIFIKASI HANDS-ON TERHADAP RUPTUR PERINEUM DI BPM KOTA PEMATANGSIANTAR Juliani Purba; Tengku Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.742 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.56

Abstract

Berbagai metode telah dilakukan untuk mengurangi terjadinya ruptur perineum, baik sejak kehamilan maupun pada proses persalinan. Beberapa hasil penelitian di berbagai daerah di Indonesia tentang perineum massage mendapatkan hasil yang signifikan terhadap penurunan kejadian ruptur perineum. Pada masa persalinan hasil penelitian juga mendapatkan perbedaan antara persalinan dengan hands on atau hands off terhadap kejadian keutuhan perineum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas perineum massage dengan modifikasi hands-off dan perineum massage dengan hands- on terhadap ruptur perineum pada primipara di BPM Kota Pematangsiantar. Jenis penelitian quasi experiment design dengan analisis data yang digunakan Chi-Square. Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan Chi-Square diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perineum massage dengan modifikasi hands-off dan perineum massage dengan modifikasi hands-on terhadap ruptur perineum yaitu sig(2-tailled) = 0,002 < 0,05, maka dari penelitian ini diketahui bahwa lebih efektif perineum massage dengan modifikasi hands-off daripada perineum massage dengan modifikasi hands-on untuk mencegah terjadinya ruptur perineum pada ibu primipara di BPM Kota Pematangsiantar.
Bendungan ASI pada Ibu Postpartum Tengku Sri Wahyuni
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.186 KB) | DOI: 10.33846/2trik9302

Abstract

Disruption to the lactation process in the form of engorgement can cause the failure to provide exclusive breast milk. Due to Riskesdas report, pattern and percentage of babies aged 0 months in terms of breastfeeding history are grouped into three categories exclusive breastfeeding (39.8%), predominant breastfeeding (5.1%), and partial breastfeeding (55.1%). The purpose of this study was to provide midwifery care for Mrs. L with engorgement in BPM-RM Pematangsiantar city in February-March 2019. This study used a case study design in Mrs.L who was 25 years old, P1Ao with engorgement, data collection through history taking and physical examination. Midwifery care for handling engorgement was 3 times client visits, get breast care and education about lactation management and other obstetric care according to the needs. Postpartum care still given according to the standard until 6 weeks postpartum period after the intervention, the engorgement wais resolved and there were no other lactation disorders. While providing care, no diagnoses were found and potential problems occur for the mother and baby. Education about breast care and lactation management needs to be given since pregnancy so that exclusive breastfeeding can be achieved. Keywords: engorgement; postpartum ABSTRAK Gangguan pada proses laktasi berupa bendungan ASI dapat menyebabkan ketidakberhasilan pemberian ASI ekslusif. Berdasarkan laporan Riskesdas, pola dan persentase bayi berumur 0 bulan ditinjau dari riwayat menyusui dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu menyusui eksklusif (39,8%), menyusui predominan (5,1%), dan menyusui parsial (55,1%). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada Ny.L dengan bendungan ASI di BPM-RM Kota Pematangsiantar pada bulan Februri-Maret 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus pada Ny.L 25 tahun, P1Ao dengan bendungan ASI. Pengumpulan data melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik. Asuhan kebidanan untuk penanganan bendungan ASI dengan 3 kali kunjungan, klien mendapatkan asuhan perawatan payudara dan edukasi tentang menajemen laktasi serta asuhan kebidanan lain sesuai kebutuhan. Asuhan postpartum tetap diberikan sesuai standar sampai 6 minggu masa postpartum. Setelah intervensi, bendungan ASI teratasi dan tidak terjadi gangguan laktasi lainnya. Selama memberikan asuhan tidak ditemukan diagnosa dan masalah potensial pada ibu dan bayinya. Edukasi tentang perawatan payudara dan manajemen laktasi perlu diberikan sejak masa kehamilan sehingga pemberian ASI eksklusif dapat tercapai. Kata kunci: bendungan ASI; postpartum
Pemberian Buah Kurma Guna Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 5 Kota Pematang Siantar Vera Renta Siahaan; Safrina Daulay; Yeyen Damanik; Tengku Sri Wahyuni
Jurnal Perak Malahayati Vol 4, No 1 (2022): Vol.4 No 1,Mei 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.878 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v4i1.6737

Abstract

Pendahuluan Kadar hemoglobin yang kurang berdasarkan nilai rujukan, merupakan salah satu tanda dari anemia. Remaja putri  merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan penderita berumur 15-24 tahun sebesar 18,4%.Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam mencegah anemia melalui konsumsi buah kurma di SMAN 5 Kota Pematang Siantar.Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini menilai kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan kurma selama 21 hari, penyuluhan tentang manfaat kurma dan anemia. Dilakukan pada 70 orang remaja putri (siswi SMA Negeri 5 Pematangsiantar).Hasil pemeriksaan Hb sebelum diberikan kurma sebanyak 28 siswi mengalami anemia ringan (40%) dan 1 siswi mengalami anemia sedang (1.4%). Sesudah diberikan kurma selama 21 hari diperoleh hasil sebanyak 52 siswi mengalami peningkatan kadar Hb (84.28%), dan 11 siswi tidak mengalami peningkatan Hb (15.71%).Kesimpulan Kurma bermanfaat terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Diperlukan penyuluhan tentang manfaat kurma terhadap siswi remaja putri tentang manfaat kurma terhadap anemia. Kata Kunci : anemia, kurma, remaja putri ABSTRACT Introdusction The Deficiency of hemoglobin levels based to reference score is one sign of anemia. Youth Female is a group susceptible exposed to anemia.According to the 2013 Basic Health Research (Riskesdas) data, the prevalence of anemia in Indonesia is 21.7%, with anemia sufferers aged 5-14 years being 26.4% and patients aged 15-24 years being 18.4%. The purpose of this community service is to increase youth girl knowledge to preventive anemia through kurma fruit in SMAN 5 Pematangsiantar City. The Method used in this community service is to give counseling about anemia and the benefit of kurma after that, we check the score of level hemoglobin before and after consume kurma for 21 days. It did on 70 female students in SMAN 5 Kota Pematangsiantar.The result show before the female students consume kurma is 28 students have low anemia (40%) and a student middle anemia (1.4%). After they consume kurma for 21 days, the results show  52 students have an increase of hemoglobin  (84,28%) and,  11 students are no different in hemoglobin levels (15,71%).Conclusion Kurma fruits are a benefit for increase hemoglobin levels. Counseling about the advantage of kurma for anemia required for female students. Kata Kunci : anemia, kurma, youth girl 
PIJAT PERINEUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KOTA PEMATANGSIANTAR Tengku Sri Wahyuni, Juliani Purba, Lenny Nainggolan
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.891 KB)

Abstract

Artikel
Pelatihan Pijat Kaki Ibu Hamil dengan Minyak Kencur pada Kader Posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Sri Hernawati Sirait; Tengku Sri Wahyuni; Safrina Safrina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.5836

Abstract

ABSTRAK Tujuan pelatihan ini daharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu  melakukan pijat kaki ibu hamil dengan minyak kencur  dalam  meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Dan mengaplikasikan hasil penelitian dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam  upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Metode : Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pijat kaki pada kader posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan kegiatan pengabdian masyarakat serta pengisian informed consent dan menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan tentang pijat kaki dan pelatihan  pijat kaki dengan minyak kencur sebanyak 3 kali pada kader posyandu. Evaluasi pelatihan dilakukan pada pertemuan ketiga setelah 1 minggu dengan menggunakan format lembar cheklist pijat kaki dengan minyak kencur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bulan September 2021. Hasil : Terdapat peningkatan kemampuan dalam melakukan pijat kaki  dengan minyak kencur dengan hasil (100 %) dapat melaksanakan pelatihan  dengan baik.  Saran :  Diharapkan kader yang telah dilatih agar dapat menjadi  agent perpanjangan tangan untuk menjadi sumber informasi tentang pijat kaki dengan minyak kencur untuk mengurangi bengkak kaki pada ibu hamil dilingkungan tempat tinggal masing masing  kader dan diharapkan peran Puskesmas ikut mendorong kader posyandu menginformasikannya sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Kata Kunci: Pijat Kaki Ibu Hamil, Minyak Kencur, Kader Posyandu  ABSTRACT The purpose of this training is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres to perform foot massage for pregnant women with kencur oil in improving the health of pregnant women through community-based health services. And apply research results in community service activities in an effort to realize optimal public health degrees. Methods: The form of community service activities is in the form of foot massage training for posyandu cadres in Sinaksak Village, Tapian Dolok District, Simalungun Regency. The first activity began with an explanation of community service activities as well as filling out informed consent and determining the schedule for the implementation of activities followed by counseling about foot massage and training on foot massage with kencur oil for 3 times to posyandu cadres. The evaluation of the training was carried out at the third meeting after 1 week using a foot massage checklist sheet format with kencur oil. This community service activity was carried out in September 2021. Results: There was an increase in the ability to do foot massage with kencur oil with the results (100%) being able to carry out training well. Suggestion: It is hoped that cadres who have been trained can become agents of extension of the arm to be a source of information about foot massage with kencur oil to reduce leg swelling in pregnant women in the environment where each cadre lives and it is hoped that the role of the Puskesmas will encourage posyandu cadres to inform it as an effort to improve health. pregnant women through community-based health services. Keywords: Foot Massage For Pregnant Women, Kencur Oil, Posyandu Cadre 
Pengolahan dan Konsumsi Nugget Ikan Tongkol Untuk Meningkatkan Asupan Omega 3 Pada Ibu Premenopause Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Masa Menopause Di Kelurahan Sinaksak Kec. Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Sri Hernawati Sirait; Tengku Sri Wahyuni; Safrina Safrina
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 8, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v8i1.5620

Abstract

Sebagian wanita menopause mengalami gejala-gejala menopause yang cukup parah sehingga dapat mempengaruhi aktivitas mereka sehari-hari yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Sayangnya, sebagian besar wanita menopause tidak menyadari akan perubahan-perubahan yang mereka alami ketika memasuki masa menopause. Memasuki masa menopause perlu dipersiapkan dengan baik sejak masa premenopause. Persiapan ini tidak hanya dari aspek pengetahuan saja, tetapi perlu juga dari makanan yang dikonsumsi yang sesuai dengan kebutuhan gizi karena banyak keluhan masa menopause yang bisa dikurangi dengan mengkonsumsi minyak ikan.  Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan  aplikasi hasil penelitian penulis, untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan lokal di masyarakat maka tim pengabdi menggunakan ikan tongkol sebagai alternatif minyak ikan karena   diketahui dalam 1 gr ikan tongkol terdapat 1,5 gr kandungan lemak omega 3, disamping ikan tongkol mudah didapat dan harganya  terjangkau di masyarakat dan juga banyak dijumpai di Kota Pematangsiantar. Tujuan kegiatan pengabdian untuk  meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang perlunya  mengkonsumsi omega 3 untuk meningkatkan kualitas hidup ketika menopause. Sejalan dengan hasil penelitian penulis didapatkan bahwa pemberian  fish oil dapat meningkatkan kualitas hidup wanita menopause. Namun alternatif lain, dapat diperoleh dari hasil olahan ikan yaitu nugget ikan. Bentuk kegiatan pertama pemberian penyuluhan dengan mendatangkan ibu premenopause ke lokasi kegiatan dan selanjutnya diikuti kegiatan penyuluhan dan pengolahan nugget ikan tongkol dalam bentuk video yang disampaikan dalam bentuk daring sehubungan dengan kondisi new normal covid-19. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan tentang menopause dan peningkatan kualitas hidup ibu premenopause.
GAMBARAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) Safrina; Tengku Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September - Desember 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.235 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i3.1185

Abstract

The World Health Organization (WHO) and the United Nations Children's Fund (UNICEF) have recommended that children start breastfeeding within the first hour after birth and be exclusively breastfed for the first six months of life (no food or other fluids are given). , including water) (UNICEF & WHO, 2018). An estimated 78 million babies - or three in five babies - are not breastfed in the first hour of life. This puts them at a higher risk of death and disease and makes them less likely to continue breastfeeding (World Health Organization, 2018a). Data from WHO shows that only 40% of infants have received early initiation of breastfeeding (IMD). WHO itself targets that by 2030 70% of infants have received early initiation of breastfeeding (WHO & UNICEF, 2018). The type of research used is descriptive, namely research that clearly describes the variables studied without doing statistical tests. This research was conducted at BPM Pematangsiantar City. The study was conducted in March 2021 with a sample size of 29 people. The sampling method in this study was non-probability sampling, namely by consecutive sampling. The description of the IMD implementation shows that the majority of respondents are aged 20-35 years (65.5%) and the least is <20 years old (6.9), the highest parity is 3 (34.5%) and the least parity is 5 (6.9%). ), all respondents gave birth at term pregnancy (100%), and all respondents did early initiation of breastfeeding (100%) while the implementation of IMD was mostly carried out immediately after birth (89.7%) and the longest IMD implementation was between 30 minutes to 30 minutes. d 1 hour (69%) but there are also those who carry out IMD less than 30 minutes (10.3%). Type of Research Analytical survey with cross sectional design. It is hoped that health workers will carry out an IMD in every delivery immediately after the baby is born and the need for husband and family support in accompanying the delivery process in carrying out IMD.